DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN

dokumen-dokumen yang mirip
KWH METER DIGITAL TERKONEKSI PERSONAL COMPUTER (PC) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik yang memanfaatkan suatu kumparan arus untuk mengindra arus serta

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN ATAU BAYU (PLTB)

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SATU FASA TIPE AXIAL. Hasyim Asy ari 1, Jatmiko 1, Acuk Febrianto 2

DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA ABSTRAKSI

DESAIN SISTEM MONITORING KELUARAN GENERATOR MAGENT PERMANEN PADA SEPEDA STATIS DENGAN MIKROKONTROLER ABSTRAKSI

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA STATIS TUGAS AKHIR. Diajukan oleh: MUHAMMAD D

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PROTOTIPE MOTOR INDUKSI 3 FASA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-satu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1 BAB I PENDAHULUAN. energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listrik. Telah diketahui bahwa saat

PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI MAGNET PERMANEN SATU FASE KECEPATAN RENDAH

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BANK KAPASITOR TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASA KECEPATAN RENDAH

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

RANCANG BANGUN GENERATOR MAGNET PERMANEN FLUKS AKSIAL TIGA FASE BERDAYA KECIL

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

Rancang Bangun Generator Portable Fluks Aksial Magnet Permanen Jenis Neodymium (NdFeB)

PENGARUH KECEPATAN PUTAR DAN BEBAN TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE KECEPATAN RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. maka semakin maju suatu negara, semakin besar energi listrik yang dibutuhkan.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MINI POWER STATION : NANOHIDRO BIDANG KEGIATAN: PKM-KARSA CIPTA

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III ISSN: X Yogyakarta, 3 November 2012

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

PROTOTYPE GENERATOR MAGNET PERMANEN MENGGUNAKAN KUMPARAN STATOR GANDA

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN PADA SEPEDA STATIS

Universitas Medan Area

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

AGUNG ARISTIYANTO D

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN MODEL PENYEIMBANG BEBAN PADA GENERATOR INDUKSI

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

KARYA ILMIAH KWH METER DIGITAL DENGAN FITUR PEMBATAS ENERGI LISTRIK

PENGATURAN TEGANGAN PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA 1 HP SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKOHIDRO

Dengan : f = frekuensi stator (Hz) n s = kecepatan putar medan magnet atau kecepatan putar rotor (rpm) p = jumlah kutub.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

GENERATOR LISTRIK MAGNET PERMANEN TIPE AKSIAL FLUKS PUTARAN RENDAH DAN UJI PERFORMA

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA LISTRIK

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE DARI MOTOR INDUKSI 3 FASE

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

MOTOR INDUKSI SPLIT PHASE SEBAGAI GENERATOR INDUKSI SATU FASA

PROTOTIPE GENERATOR MAGNET PERMANEN AXIAL AC 1 FASA PUTARAN RENDAH SEBAGAI KOMPONEN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PERANCANGAN MESIN LISTRIK PEMOTONG RUMPUT DENGAN ENERGI AKUMULATOR ABSTRAKSI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

ANALISIS MOTOR INDUKSI SATU FASA DENGAN METODE CYCLOCONVERTER BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Emir El Fiqhar 1, F. Danang Wijaya 2, Harnoko St. 3. Jurnal Penelitian Teknik Elektro dan Teknologi Informasi

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PEMODELAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN 1kW BERBANTUAN SIMULINK MATLAB

1. BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK MENGGUNAKAN GENERATOR MAGNET PERMANEN DENGAN MOTOR DC SEBAGAI PRIME MOVER

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KECEPATAN PUTAR TERHADAP KELUARAN TEGANGAN DAN FREKUENSI PADA GENERATOR INDUKSI 1 FASA

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

Mesin AC. Dian Retno Sawitri

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

PENGARUH VARIASI SUDUT BLADE AIRFOIL CLARK-Y FLAT BOTTOM PADA UNJUK KERJA KINCIR ANGIN Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) DENGAN KAPASITAS 500 WATT

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 MSUDUT SUDU JALAN 45º DENGAN VARIABEL PERUBAHANDEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU PENGARAH

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PADA DAERAH KECEPATAN ANGIN RENDAH TUGAS AKHIR

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

Pemanfaatan energi yang terbuang dari pengayuhan sepeda sebagai sumber energi untuk charger HP

Transkripsi:

DESAIN GENERATOR TIPE AXIAL KECEPATAN RENDAH DENGAN MAGNET PERMANEN Hasyim Asy ari, Dhanar Yuwono Aji, Fahrur Septian Candra Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani tromol pos 1 pabelan kartasura surakarta asy_98ari@yahoo.com ABSTRAKSI Generator adalah mesin listrik yang mengubah energy mekanik menjadi energy listrik, pembangkit listrik konvensional secara umum menggunakan generator sinkron kecepatan tinggi, hal ini dikarenakan generator yang ada dipasar banyak yang memiliki putaran tinggi dan energy yang didapatkan oleh penggerak utama berasal dari bahan bakar minyak dan batubara. Menipisnya cadangan bahan bakar minyak dan batubara berdampak terjadinya krisis energy, hal ini banyak mengundang perhatian secara khusus oleh kalangan peneliti dan praktisi untuk memanfaatkan potensi alam yang sifatnya terbarukan, salah satunya adalah cahaya matahari, angin dan air. Pembangkit listrik tenaga angin dan air sangat cocok menggunakan generator kecepatan rendah mengingat potensi yang ada pada level sedang. Sehingga penelitian ini bertujuan mendesain generator kecepatan rendah dengan penguatan medan magnet permanen. Penelitian ini terbagi dalam tiga tahap yaitu menentukan kerangka berdasarkan ukuran magnet permanen yang digunakan yaitu 10 x 10 x 1 cm, perakitan tiap komponen dari desain, email yang digunakan berdiameter 1 mm, dan tahap yang terakhir adalah pengujan generator magnet permanen skala laboratorium. Hasil penelitian generator magnet permanen adalah pada jarak rotor-stator 1 cm dengan kecepatan putar rotor 750, 1000, dan 1200 RPM menghsilkan tegangan output DC dari 24 V, 32 V, 34 V pada kondisi tanpa beban dan 8 V, 10 V, 12 V pada kondisi dibebani 3 buah kipas 12 Volt DC. Sedangkan arus akibat pembebanan adalah 0.12 A, 0.13 A, 0.14 A. Kata Kunci: Generator Axial, Kecepatan Rendah, Magnet Permanen 1. Pendahuluan Menipisnya cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesai berdampak terhadap membengkaknya biaya operasional Perusahaan Listrik Negara (PLN), hal ini disebabkan 80% pembangkit listrik yang ada di Indonesia terkategori sebagai pembangkit konvensional yang energy primer berasal dari minyak dan batubara, untuk itu perlu kajian yang spesifik dan berkesinambungan terhadap pemanfaatan potensi alam yang sifatnya terbarukan (wind energy, Mikrohidro, Sinar Matahari). Banyak sekali peneliti membuat kincir angin dan kincir air untuk dirubah menjadi energi listrik. Kedua jenis kincir ini pastilah membutuhkan generator untuk merubah energi mekanis menjadi energi listrik yang dinamakan generator. Generator yang tersedia dipasaran biasanya berjenis high speed induction generator, pada generator jenis ini membutuhkan putaran tinggi dan juga membutuhkan energi listrik awal untuk membuat medan magnetnya. Sedangkan pada penggunaan kincir angin dan kincir air membutuhkan generator yang berjenis lowspeed dan tanpa energi listrik awal, karena biasanya ditempatkan di daerah-daerah yang tidak memiliki aliran listrik. Oleh sebab itulah, kajian ini terkait bagaiaman mengembangkan generator mini yang bisa digunakan pada kincir angin/air ataupun sumber penggerak yang lain. Generator yang dibuat haruslah murah, mudah dibuat, mudah perawatannya, lowspeed, high torque serta bisa dikembangkan (scaled up). Desain generator magnet permanen kecepatan rendah yang dikembangkan, yaitu generator mini dengan menggunakan permanent magnet berjenis rare magnet (NdFeB), axial flux. Generator magnet permanent sangat efisien untuk digunakan karena mampu 66

Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890 bekerja baik pada kecepatan putar yang rendah. Kemudahan dalam pembuatan dan juga scale up generator magnet permanen sangat memudahkan dalam mendesain generator dengan kapasitas daya tertentu, tegangan tertentu dan kecepatan kerja tertentu hanya dengan mengubah parameter seperti kekuatan fluks magnet, jumlah kumparan dan belitannya, jumlah magnet serta ukuran diameter kawat (Hariyotejo P, 2009). Generator magnet permanen cocok untuk kapasitas antara 25 kw sampai dengan 100 kw. Generator magnet permanen memiliki karakter ukuran dan berat yang lebih kecil dibandingkan dengan generator jenis lain (Keith Bennett, 2005). Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) pada prinsipnya memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai atau air terjun. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga menghasilkan energi mekanik. Energi ini selanjutnya menggerakkan generator dan menghasilkan listrik (Anya P. Damastuti, 1997). Apabila sepotong bahan magnetik keras mengalami suatu gaya pemagnetan yang kuat, domain-domainnya akan tersusun secara teratur pada arah yang sama. Jika gaya pemagnetan dihilangkan, maka sebagian besar domain tetap dalam kedudukan yang teratur dan dihasilkan suatu magnet permanen. Kutub utara merupakan tempat keluarnya garis gaya magnetik dari magnet dan kutub selatan merupakan tempat garis masuk ke magnet. Telah diterangkan bahwa garis gaya yang mengelilingi kawat pembawa arus akan saling tolak menolak jika garis-garis tersebut mempunyai arah yang sama. Magnet tersebut akan saling tarik menarik jika mempunyai arah yang berlawanan. Hal tersebut berlaku pula pada medan magnet permanen. Gambar 1. Kutub-kutub Magnet Gambar 1 menunjukkan arah garis-garis gaya keluar melalui utara, masuk ke selatan. Jika kutub yang sama didekatkan satu sama lain, maka garis-garis yang sama arah akan saling berlawanan, sehingga cenderung untuk saling memisahkan kedua magnet secara fisik. Kutub-kitub yang berlainan jika didekatkan satu sama lain akan menghasilkan suatu efek tarik-menarik secara fisik karena garis-garis gaya dari kedua magnet akan bergabung menjadi simpal (loop) panjang yang menyatu. Medan dengan garis-garis yang sama mendorong dan memisahkan kedua magnet. Garis-garis yang tidak sama akan tarikmenarik, bergabung dan menarik magnet secara bersama-sama. 2. Metode Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan terdiri dari 3 tahapan, yaitu mendesain stator dan rotor, merakit setiap kompoen dan pengujian, secara detail ditunjukkan pada gambar 2. 3. Hasil dan Analisa Hasil pengujian generator magnet permanent kecepatan rendah dengan diameter belitan 2 mm dan 8000 turn pada dapat dilihat pada tabel 1. Grafik pada gambar 3 menunjukkan bahwa pada kecepatan putar rotor 750 RPM tegangan output AC sebesar 50 Volt dan tegangan output DC sebesar 24 Volt. Pada kecepatan putar rotor 1000 RPM tegangan output AC sebesar 55 Volt dan tegangan output DC sebesar 32 Volt. Pada kecepatan putar rotor 1200 RPM tegangan output AC sebesar 60 Volt dan tegangan output DC sebesar 34 Volt. Semakin tinggi kecepatan putar rotor (RPM) semakin tinggi pula tegangan outputnya. Tegangan output DC merupakan tegangan keluaran searah setelah dilewatkan melalui dioda bridge. Tegangan DC dipilih karena pada tegangan output AC generator tidak mencapai target yang diharapkan setelah melalui beberapa treatment. Gambar 4 menunjukkan bahwa pada RPM 750, tegangan output generator sebesar 24 Volt sebelum dibebani dan 8 Volt setelah dibebani. Saat RPM 1000, tegangan output 67

generator sebesar 32 Volt sebelum dibebani dan 10 Volt setelah dibebani. Pada RPM 1200, tegangan output generator sebesar 34 Volt dalam keadaan tanpa beban dan 12 Volt setelah diberi beban. Gambar 2. Diagram Alir Penelitian Tabel 1 Pengukuran RPM, tegangan dan arus pada jarak stator rotor 1 cm dengan beban 3 buah kipas 12 VDC Tegangan Kec. Teg. (VDC) Arus No Putar / (VAC) Tanpa Ada Keterangan (A) RPM Beban Beban 1 750 50 24 8 0.12 2 Kipas berputar 2 1000 55 32 10 0.13 3 kipas berputar pelan 3 1200 60 34 12 0.14 3 kipas berputar kencang 68

Tegangan Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890 70 60 50 40 30 20 Tegangan AC Tegangan DC 10 0 750 1000 1200 RPM Gambar 3 Grafik hubungan tegangan output AC (Volt) dan tegangan output DC (Volt) terhadap kecepatan putar rotor (RPM). Gambar 4. Grafik hubungan tegangan output DC generator dan nilai RPM saat kondisi tanpa beban dan setelah diberi beban. Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa setiap kenaikan beban sebesar 1 watt akan menaikkan arus sebesar 0,044 ampere. Korelasi ini ditunjukkan oleh persamaan y = 0,625x 0,669 dengan y arus yang dihasilkan (Ampere) serta x merupakan beban resistif (watt) yang diujikan. Pengukuran arus pada kwh meter digital serta Power Quality Analyzer untuk beban induktif tertera pada tabel 4. Pengujian daya aktif beban resistif ditunjukkan pada tabel 5. Hasil pengukuran juga telah dihitung dengan memberikan perkalian tegangan efektif dengan arus efektif yang menghasilkan daya aktif beban. Namun yang terjadi pada hasil pengukuran adalah terjadinya pembulatan sehingga hasil yang ditunjukan berbeda antara hasil perhitungan dengan hasil pengukuran. 69

Pengukuran juga dilakukan pada beban induktif dengan beban berupa kipas angin 60 watt, motor mesin jahit 120 watt serta motor mesin jahit 250 watt pada tegangan kerja 220 volt dengan frekuensi 50 hz. Hasil pengukuran ditunjukan tabel 6. Perhitungan energi aktif diambil dari hasil pengukuran daya aktif tiap beban yang diukur pada alat ukur referensi Power Quality Analyzerdengan asumsi tiap waktunya mengalami perpindahan energi yang sama dari daya jala-jala listrik ke dalam beban yang diukur. Hasil perhitungan dibandingkan terhadap tampilan alat ukur KWH meter digital tiap satuan waktu yang sama. Pengukuran dilakukan selama satu menit (60 detik) dengan pengukuran daya dalam satuan watt sehingga diperoleh energi tiap watt jam sebesar 0,00278 kali daya terukur. Pengukuran yang dilakukan pada beban induktif dapat dilihat pada tabel 7 dimana membandingkan hasil pengukuran kwh meter digital dengan hasil perhitungan data Power Quality Analyzer begitu pula pada pengukuran energi untuk beban resistif yang dirangkum dalam tabel 8. Pengujian faktor daya dilakukan pada beban resistif didapatkan hasil pengukuran yang ditunjukkan pada tabel 9. Hasil pengukuran terhadap beban induktif yang dilakukan terdapat pada tabel 10 dengan variasi beban antara 60 watt, 120 watt serta 250 watt. 4. Kesimpulan KWH meter digital memiliki kelebihan yang sensor arus berupa induktor yang mampu mengisolasi sumber daya listrik utama dari rangkaian KWH meter digital. Penggunaan efek induktansi pada sensor arus memiliki pembacaan lebih akurat dibandingkan dengan penggunaan sensor arus berupa transformator hal ini dibuktikan dari nilai hambatan yang ada pada induktor lebih kecil dari transformator. Sensor tegangan berupa kapasitor juga mampu mengisolasi KWH meter digital dari sistem utama sumber daya listrik dengan sistem galvanis. Kepekaan sensor ditentukan pula dari pengondisi sinyal tegangan serta resolusi ADC mikrokontroler atmega16. Energi yang terukur pada beban resistif dan induktif dari KWH meter digital ditampilkan melalui penampil LCD dan monitor PC melalui komunikasi serial. Faktor daya ditentukan oleh pergeseran gelombang arus terhadap gelombang tegangan yang diukur melalui timer mikrokontroler atmega16. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2002. Linear & switching voltage regulator handbook 4 th ed. Denver, Colorado, USA: ON semiconductor Anonim. 2004. Application Note AVR465: Single-Phase Power/Energy Meter with Tamper Detection. San Jose, USA: Atmel corporation Baurly, Stefan. 2007. Method And Apparatus For Transformerless Safety Isolation In A Power Supply. Canada (USA):United State Patent Application Publication. Condit, Reston. 2004. Transformerless Power Supplies: Resistive and Capacitive. Microchip Technology Inc :AN954 D Souza, Stan. 1996. Transformerless Power Supply. Microchip Technology Inc:TB008 Forghani, Pooya H dan zadeh. 2006. An integrated, lossless, and accurate current-sensing technique for high-performance switching regulators. Electrical and Computer Engineering, Georgia Institute of Technology. Sumanto. 1996. Alat - Alat Ukur Listrik. Yogyakarta: Andi Taryo. 2008. Kwh Meter Digital Satu Fasa Berbasis Mikrokontroler ATmega 16. Surakarta: Tugas akhir, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 70