PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. untuk membelajarkan siswa. Kemampuan pengelolaan guru sangat

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

Peningkatan Keaktifan Metrik Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Tipe Modeling The Way pada Kelas XI MOA SMK Purnama 2 Gombong

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BERDISKUSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MODUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA DENGAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. (Al-Islam, Ke-Muhammadiyahan, dan Bahasa Arab) yang merupakan. salah satu ciri pendidikan sekolah Muhammadiyah. Al Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilepaskan dari proses belajar mengajar di sekolah, sebab sekolah. Dalam pembelajaran atau proses belajar mengajar di sekolah

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PENERAPAN METODE PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SISWA SMA KELAS X SKRIPSI OLEH : RUSMITA KURNIATI K

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SKRIPSI.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menerima materi pelajaran. Guru dan siswa dituntut untuk sama-sama aktif.

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah,

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

Skripsi Oleh: Suboningsih NIM K

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan siswa dalam belajar. Guru harus mampu berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. selain itu dibutuhkan kemampuan/skill dari guru yang bersa ngkutan dalam. menggunakan pembelajaran aktif.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). relevan sehingga berpengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Supriana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan pondasi bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk mampu berdikari dalam perannya. Pendidikan dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: (1) pendidikan

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Keperluan korespondensi, HP : ,

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. Belajar sebagai proses perubahan tingkah laku. Dengan belajar orang akan

Transkripsi:

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT DI KELAS RSBI XI IPA 1 SMA N 1 SURAKARTA SKRIPSI OLEH: KARTIKA WIDIASTUTI K4305016 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

ABSTRAK Kartika Widiastuti. K4305016. PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT DI KELAS RSBI SMA N 1 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Peningkatan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe Card Sort pada siswa kelas XI IPA 1 SMA N 1 Surakarta, 2) Besarnya peningkatan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe card sort. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersiklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan dasar yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilaksanakan dengan observasi, angket, wawancara, dan kajian dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Simpulan penelitian yang diperoleh adalah penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe Card Sort dapat meningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran biologi. Hal ini dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan setiap indikator keaktifan bertanya dalam pembelajaran biologi dari siklus I ke siklus II telah dapat mencapai target yang ditentukan. Target untuk indikator keaktifan bertanya adalah 50%. Pada siklus I, persentase indikator keaktifan bertanya sebesar 34,89% dan siklus II sebesar 56,21%. Besarnya peningkatan keaktifan bertanya siswa berdasarkan indikator keaktifan bertanya adalah sebesar 21,32%.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah sebagai suatu pendidikan formal bertugas untuk menghasilkan peserta didik yang berkualitas agar dapat berperan aktif dalam masyarakat. Peserta didik yang utuh dan berkualitas adalah peserta didik yang seimbang antara kemampuan moral, intelektual, sikap, keterampilan, dan mampu berpikir kritis yang didapatkan melalui proses belajar mengajar di sekolah. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator yaitu membantu siswa sehingga mengantarkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang bermakna. Seiring dengan dinamika pendidikan global, saat ini banyak sekolah menengah mulai membuka program RSBI. Program RSBI atau Rintisan Sekolah Bertstandar Internasional merupakan salah satu program yang menerapkan penggunaan bahasa bilingual dalam hal ini bahasa Internasional yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dalam proses pembelajarannya. Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi antara dua unsur manusiawi, yakni siswa dan guru. Dalam interaksi tersebut, siswa lebih sebagai subjek pokok bukan objek belajar yang selalu dibatasi dan diatur oleh guru. Sebagai subyek dalam pembelajaran, siswa diharuskan aktif agar dapat belajar sesuai dengan bakat dan segala potensi yang dimiliki siswa. Keaktifan siswa dapat diwujudkan baik keaktifan secara fisik maupun keaktifan mental. Interaksi yang baik antara guru dan siswa sangat diperlukan agar proses pembelajaran bermakna dapat berlangsung efektif. Interaksi belajar mengajar dapat dilakukan dengan mengaktifkan siswa menggunakan teknik tanya jawab atau dialog yang interaktif dalam proses pembelajaran. Adanya interaksi multi arah dengan secara langsung akan membuat pembelajaran lebih bermakna. Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran mata pelajaran Biologi di kelas XI IPA 1 program RSBI tahun ajaran 2008/2009 di SMA N 1

Surakarta menunjukkan dalam proses pembelajaran sudah digunakan dua bahasa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Proses pembelajaran masih bersifat Teacher Centre, belum melibatkan keterlibatan siswa secara menyeluruh. Siswa lebih banyak mendengar dan menulis apa yang disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung. Keaktifan siswa terlihat masih kurang dalam proses pembelajaran, terutama keaktifan siswa untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami oleh siswa. Hanya sekitar 6-7 anak (20%) yang berani bertanya tentang materi yang belum dipahami. Selebihnya sekitar 80 % siswa masih pasif bertanya. Melalui hasil observasi tersebut, dapat diartikan sebagian besar siswa pasif selama pembelajaran. Hasil observasi diperkuat dengan keterangan dari guru yang menyatakan selama pembelajaran keaktifan siswa dalam bertanya sangat kurang, Menurut penuturan siswa, terdapat keengganan siswa untuk bertanya kepada guru karena malu, takut, tidak tahu, dan bila ada hal-hal yang kurang jelas lebih memilih bertanya kepada teman yang lebih pandai. Salah satu faktor dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya siswa dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar (Sardiman, 2007:75). Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam kegiatan pembelajaran diperlukan suatu strategi yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Strategi motivasi yang dimaksud adalah suatu cara yang ditempuh untuk menumbuhkan suatu tingkah laku tertentu agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, tingkah laku yang akan ditumbuhkan adalah keaktifan bertanya siswa, dalam hal ini pemberian motivasi

bertujuan untuk merangsang keaktifan bertanya siswa. Selanjutnya melalui penerapan strategi motivasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran. Salah satu cara untuk menumbuhkan motivasi adalah dengan penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi. Pembelajaran aktif (active learning) merupakan salah satu pendekatan yang berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus serta respon anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi siswa. Proses pembelajaran yang belangsung di dalam kelas akan lebih bermakna apabila dalam proses pembelajaran tersebut siswa aktif dan bisa terlibat secara langsung. Salah satu model pembelajaran yang dapat melibatkan keaktifan siswa secara menyeluruh, terutama dalam hal keaktifan bertanya siswa dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran aktif (active learning) tipe card sort. Card Sort merupakan teknik pembelajaran aktif yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa melalui pemberian tugas terkait dengan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta, atau menilai informasi yang dilakukan dalam kelompok kecil siswa melalui cara yang menyenangkan. Model pembelajaran aktif tipe card sort menggunakan fasilitas kartu, dalam kartu tersebut berisi suatu permasalahan yang harus diselesaikan oleh masing-masing siswa. Gerakan fisik yang ada di dalamnya dapat membantu menghilangkan kejenuhan siswa selama pembelajaran. Melalui penerapan strategi motivasi dalam model pembelajaran aktif tipe card sort dapat merangsang keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keterlibatan tersebut adalah keterlibatan secara fisik maupun mental yang keduanya saling berkaitan satu sama lain. Dalam penerapan model pembelajaran aktif tipe card sort ini siswa dituntut lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak hanya berperan sebagai penerima informasi pasif, siswa ditantang untuk aktif berkomunikasi terutama keaktifan dalam bertanya, menemukan informasi yang relevan dalam kehidupan nyata dan merancang pemecahan untuk permasalahan yang dihadapi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu diteliti tentang: PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT DI KELAS RSBI XI IPA 1 SMA N 1 SURAKARTA B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu: 1. Apakah keaktifan bertanya siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi motivasi dalam model pembelajaran aktif tipe card sort pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009? 2. Seberapa besarkah peningkatan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe card sort? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 1. Mengetahui peningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan strategi motivasi dalam model pembelajaran aktif tipe card sort pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. 2. Mengetahui besarnya peningkatan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran Biologi melalui penerapan strategi motivasi dalam model pembelajaran aktif tipe card sort. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar dalam hal keaktifan bertanya siswa terhadap materi yang belum dipahami. b. Memberikan informasi kepada guru untuk lebih menekankan pembelajaran pada keaktifan siswa. c. Memperkaya khasanah pengetahuan guru mengenai alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan. 2. Bagi Siswa a. Memberikan masukan kepada siswa agar berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar terutama untuk aktif bertanya terhadap materi yang belum dipahami agar mendapat hasil belajar yang optimal dan dapat meningkatkan prestasi belajar. b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dalam belajar. 3. Bagi sekolah a. Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. b. Menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun program peningkatan proses pembelajaran pada tahap berikutnya.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan keaktifan bertanya siswa melalui penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe card sort dapat disimpulkan: 1. Penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe Card Sort dapat meningkatkan keaktifan bertanya dalam pembelajaran siswa kelas X1 IPA 1 SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. 2. Besarnya peningkatan keaktifan bertanya siswa berdasarkan indikator keaktifan bertanya siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 21,32%. B. Implikasi 1. Implikasi Teoretis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas cakrawala pengetahuan bagi para pembaca dan sebagai bahan referensi dalam penelitian lebih lanjut khususnya di SMA Negeri 1 Surakarta. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada pembelajaran biologi di SMA Negeri 1 Surakarta, yaitu keaktifan bertanya dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe Card Sort. C. Saran 1. Bagi Guru a. Pelaksanaan penerapan pembelajaran aktif Card Sort membutuhkan instruksi yang jelas agar dapat dimengerti oleh siswa dengan baik, oleh sebab itu guru hendaknya memberikan instruksi dan arahan yang jelas kepada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran aktif Card Sort, agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan efektif.

b. Penerapan strategi motivasi dalam pembelajaran aktif tipe Card Sort membutuhkan pengelolaan waktu yang baik, sehingga guru sebaiknya mempersiapkan rencana pengajaran, alat, dan media pembelajaran dengan matang agar ketika proses pembelajaran berlangsung dapat berjalan seefektif mungkin. c. Agar dapat merangsang keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran, guru hendaknya lebih interaktif, demokratis, dan menciptakan suasana lebih akrab dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengungkapkan pertanyaan ataupun pendapatnya. 2. Bagi Siswa a. Hendaknya siswa memperhatikan instruksi yang diberikan oleh guru agar dapat melaksanakan pembelajaran aktif Card Sort dengan baik. b. Hendaknya siswa tidak malu dan tidak ragu untuk aktif bertanya bila terdapat hal-hal yang kurang dipahami terutama saat kegiatan tatap muka dengan guru. c. Hendaknya siswa aktif dalam memberikan respon terhadap stimulus berupa pertanyaan maupun pendapat, baik yang datang dari guru maupun dari siswa lainnya yang meliputi kegiatan menjawab pertanyaan dan menanggapi pendapat. Semoga hasil penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan penelitian yang lebih mendalam serta dapat memberikan manfaat dan sumbangan pemikiran bagi para pendidik.