Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tatura Tentang Peta Melalui Penerapan Metode Bermain Peran dan Diskusi

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Penggunaan Media Kongkrit Untuk Meningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Tatura Pada Materi Proses Pembentukan Tanah

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah, materi mata angin

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Tou Kabupaten Banggai

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBAGI WILAYAH WAKTU INDONESIA MELALUI METODE DEMONSTRASI PETA. Setiyanto

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

JEMBER TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN MENGHITUNG PERKALIAN DENGAN MEDIA BENDA-BENDA TERDEKAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KRANGGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan siswa sekarang maupun masa yang akan datang. dengan perkembangan zaman. Di SDN Semampir mata pelajaran Bahasa

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Sudarni, S.Pd.SD SDN III Krisak, Selogiri, Wonogiri.

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GARIS BILANGAN SISWA KELAS V SDN 2 SIDOHARJO POLANHARJO KLATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

Sujariyah. SD Negeri Pagedangan 01 Adiwerna Tegal

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menghitung Luas Bangun Datar dan Segi Banyak Melalui Pendekatan Quantum Learning

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum sebagai rancangan. dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

Seminar Nasional Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan 2017

BAB III METODE PENELITIAN

Penggunaan Metode Inquiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 2 Bora

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Dengan jumlah siswa 36 anak, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Siswa Kelas V SDN Inpres 5 Birobuli

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum di Sekolah Dasar (SD) yang digunakan saat ini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tatura Tentang Peta Melalui Penerapan Metode Bermain Peran dan Diskusi Hasnawati SD Negeri 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPS tentang peta melalui penerapan metode bermain peran dan diskusi pada siswa Kelas IV SDN 1 Tatura. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Tatura yang berjumlah 24 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan 3 tahapan meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar IPS meningkat dari nilai rata-rata siswa 63 (KKM 29,1,%) menjadi 72,79 (KKN 100%). Dengan demikian, disimpulkan bahwa metode bermain peran dan diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Tatura. Kata kunci: Bermain peran dan diskusi, hasil belajar IPS I. PENDAHULUAN Berbagai usaha telah dilakukan untuk memperbaiki mutu pendidikan seperti penyempurnaan kurikulum, proyek-proyek peningkatan kerja guru, peningkatan sarana prasrana pendidikan dan lain-lain.namun hasil-hasil yang dicapai belum juga menampakkan keadaan yang memuaskan (Sidik Purnomo, 2004). Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk senantiasa mengambil sikap untuk mengefeklifkan dan meningkatkan mutu pendidikan khususnya mutu mata pelajaran yang diampunya masing-masing. Guru sebagai tokoh yang menjadi panutan para siswa harus memberi contoh sikap dan perilaku yang diamanatkan oleh Undang-undang. Demikian pula dalam proses pembelajaran guru dituntut kreatif agar dapat menyampaikan materi dengan mantap menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Kemampuan guru 271

dapat dilihat dari penguasaan materi, sedangkan ketrampilan mengajar dapat dilihat dari bagaimana menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan materi yang diajarkan, termasuk bagaimana ketrampilan guru dalam managemen kelas, karena yang dihadapi tidak hanya satu dua orang siswa, tetapi sejumlah besar siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Pendidikan adalah sebuah sistem, yang terdiri atas banyak faktor yang saling terkait satu sama lain, masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri untuk mencapai tujuan. Pada petunjuk pelaksanaan proses belajar mengajar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa komponen-komponen yang terlibat dalam proses belajar mengajar terdiri atas; (1) Siswa sebagai input (2) Kurikulum, guru, sarana/prasarana, metode (3) Lingkungan, baik lingkungan sosial maupun budaya. Komponen-komponen yang terlibat dalam proses belajar mengajar dan menentukan bagaimana hasil belajar dapat dicapai sebagai Outcame. Komponen siswa jelas tidak mungkin diubah demikian pula lingkungan kurikulum, sarana/prasrana telah diperbaiki, namun belum juga menghasilkan keluaran yang memadai, maka jawaban yang memungkinkan adalah komponen guru dan metode.bagaimana upaya guru mengembangkan dirinya sendiri untuk menguasai materi dan memiliki ketrampilan mengajar itulah yang perlu dikaji kembali. Metode pembelajaran sebagai salah satunya sangat mungkin untuk diefektifkan sehingga dapat mengubah suasana belajar serta dapat membentuk proses belajar mengajar yang baik, efektif dan efisien. Dalam proses pembelajaran khususnya IPS diperlukan alat pendukung proses yang berupa alat peraga, salah satu alat peraga yang mendukung keberhasilan proses tersebut adalah peta. Peta dalam pendidikan sebagai Teaching Aids yang sangat baik. Dalam pembelajaran IPS geografi lebih-lebih dalam metode Integrated Unit System Approach" kegunaan peta sangat menonjol. (Danarto, 1973 :44). Selanjutnya masalah yang dihadapi guru-guru dewasa ini adalah bagaimana cara mendorong siswa untuk belajar lebih aktif sehingga diharapkan dapat memperoleh prestasi yang optimal. Dalam mata pelajaran IPS masalah ini mulai muncul terutama setelah dicanangkannya kurikulum 1994 dimana mata pelajaran 272

IPS sangat terkait dengan berbagai informasi dunia yang harus berkembang secara pesat, maka materi pelajaran IPS harus mengalami perkembangan pula yang harus diimbangi oleh peningkatan strategi pembelajaran guru yang memadai. Pembelajaran IPS kelas IV pada SDN 1 Tatura yang menjadi lokasi penelitian terindikasi masalah terutama masalah prestasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan umum kenaikan kelas Tahun Ajaran 2014-2015 yaitu dengan nilai rata-rata 6,80. Berasarkan nilai rata-rata tersebut menunjukkan hasil yang rendah, karena indikator keberhasilan adalah minimal 72 (KTSP, 2006). Dari pengamatan penulis selama ini, fakta di lapangan menunjukkan bahwa rendahnya nilai tersebut ada kaitannya dengan hal-hal sebagai berikut: (1) Guru malas menggunakan alat peraga ke dalam kelas pada waktu mengajar IPS sehingga belum memanfaatkan media secara efektif dalam pembelajaran IPS. (2) Siswa tidak menggunakan alat peraga peta/atlas. (3) Kurang lengkapnya media yang dimiliki oleh sekolah. (a) Siswa kelas IV SD tempat penelitian kurang memahami manfaat penggunaan media dalam pembelajaran IPS. (5) Metode pembelajaran IPS kurang tepat, metode ceramah atau tanya jawab yang digunakan guru untuk membahas materi yang luas akan memerlukan waktu dan perhatian siswa sehingga mereka menjadi bosan. Dalam proses pembelajaran yang dilaksiswaan di sekolah tidak dapat diketahui tingkat keberhasilannya apabila tidak melakukan evaluasi. Dengan melakukan evaluasi hasil belajar, guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswanya dan menjadi umpan balik bagi guru terhadap peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Berikut data yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada tanggal 27 Juli 2015 pada siswa kelas IV SDN 1 Tatura bidang studi IPS dengan materi peta lingkungan setempat: 1) rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi tentang peta lingkungan setempat pada bidang studi IPS di kelas IV SDN 1 Tatura, yaitu dari 24 siswa hanya ada 6 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi; 2) siswa kurang memperhatikan penjelasan guru; 3) siswa tidak mampu mengikuti petunjuk yang diberikan guru; 4) media pembelajaran yang digunakan kurang sesuai. 273

Melalui diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa faktor penyebab masalah adalah : 1) penjelasan guru sulit dipahami siswa; 2) guru hanya menggunakan metode ceramah saja. Sehingga siswa menjadi bosan dan kurang perhatian ketika pembelajaran sedang berlangsung; 3) guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran; 4) kurangnya alat bantu mengajar. Dari data yang diperoleh, yang menjadi akar permasalahan dan harus segera diselesaikan yaitu : 1) rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi tentang peta lingkungan setempat: 2) rendahnya keaktifan siswa dalam pembelajaran materi tentang peta lingkungan setempat: Untuk mengatasi segala persoalan tersebut di atas, guru merumuskan alternatif pemecahannya sebagai berikut: 1) guru sebaiknya menggunakan metode bermain peran dan diskusi. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan dapat lebih memahami materi yang ia pelajari; 2) menggunakan alat peraga untuk memperjelas materi dan mempermudah siswa untuk memahami tentang peta lingkungan setempat; 3) guru memberikan penjelasan secara pelan-pelan, sehingga siswa dapat mengikuti dan memahami setiap tahap penjelasan materi yang diberikan; 4) sebaiknya siswa dibentuk perkelompok dan diberi tanggung jawab terhadap tugasnya, baik secara kelompok maupun tanggung jawab setiap anggota kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 1 Tatura pada bidang studi IPS tentang peta lingkungan setempat dengan menggunakan metode bermain peran dan diskusi kelompok. II. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2015/2016 dari bulan Agustus s.d. Oktober 2015. Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah karena peneliti sebagai guru SD yang mengajar di sekolah tersebut. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Tatura berjumlah 24 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Kompetensi yang diharapkan dari penelitian ini adalah siswa diharapkan memiliki kemampuan membaca peta lingkungan setempat. 274

Sumber data penelitian ini adalah nilai hasil belajar siswa IPS sebelum dan setelah tindakan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan tes tertulis. Validasi data penelitian dilakukan dengan teknik trianggulasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik deskripstif komparatif dan dilanjutkan dengan refleksif. Indikator penelitian ini ditentukan dengan memperhatikan nilai rata-rata nilai hasil belajar siswa mencapai nilai KKM yang ditetapkan 70 dan ketuntasan belajar siswa minimal 80%. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Desain penelitian tindakan menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart. Dimana setiap siklus meliputi 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran pada pra siklus lebih didominasi oleh metode ceramah. Akibatnya siswa menjadi bosan dan kurang perhatian ketika pembelajaran sedang berlangsung sehingga siswa tidak mampu mengikuti petunjuk yang diberikan guru. Hal lain yang menyebabkan permasalahan karena penjelasan guru sulit dipahami siswa. Adapun media pembelajaran yang digunakan dalam kurang sesuai dengan materi yang diajarkan. Dari hasil yang ditemukan pada pra siklus, dari 24 siswa hanya ada 7 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi atau memperoleh nilai 70 ke atas. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa tingkat penguasaan siswa terhadap materi membaca peta lingkungan sekitar pada bidang studi IPS di kelas IV SD Negeri 1 Tatura termasuk dalam kategori rendah. Data yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran pada pra siklus tanggal 25 Juli 2015 siswa kelas IV SDN 1 Tatura bidang studi IPS dengan materi membaca peta lingkungan sekitar ditunjukkan Tabel 1. Tabel 1. Nilai Hasil Belajar Siswa No Uraian Nilai 1 Nilai terendah 50 2 Nilai tertinggi 80 3 Nilai rata-rata 63 4 Ketuntasan 7 siswa ( 29 % ) 275

Dari data hasil belajar IPS siswa pada kondisi awal menunjukkan bahwa nilai tertinggi siswa adalah 80, nilai terendah adalah 50, dan nilai rata-rata adalah 63, jauh di bawah KKM yang ditetapkan, yaitu 70. Jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan KKM hanya 7 siswa (29 %), dari total 24 siswa, artinya nasih ada 17 siswa lain yang nilaianya di bawah KKM. Berdasarkan data tersebut peneliti berencana melaksanakan tindakan penelitian ini. Pengamatan peneliti bahwa hanya beberapa siswa saja yang kreatif untuk bertanya kepada guru. Siswa yang lainnya diam dan pasif. Ketidakaktifan siswa hanya pada saat praktik bermain peran membaca peta lingkungan sekitar, namun pada saat mengerjakan tugas, kebanyakan siswa saling bertanya pada teman sekelasnya. Tabel 2 menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I. Tabel 2 Nilai hasil belajar siswa siklus I No Uraian Nilai 1 Nilai terendah 60 2 Nilai tertinggi 90 3 Nilai rata-rata 69 4 Ketuntasan 14 siswa (58 %) Pada siklus I, peneliti sudah menerapkan metode bermain peran dan diskusi dalam pembelajaran. Dari data hasil belajar siklus I terlihat bahwa nilai tertinggi siswa adalah 90, nilai terendah adalah 60, dan nilai rata-rata adalah 69 (masih di bawah KKM yang ditetapkan, yaitu 70). Jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan KKM hanya 14 siswa. Hal ini berarti masih ada 7 siswa lain yang nilainya di bawah KKM. Hasil belajar IPS materi membaca peta lingkungan setempat pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan. Akan tetapi, peningkatannya belum mencapai indikator kinerja dalam penelitian ini. Pembelajaran pada siklus I melalui metode bermain peran dan diskusi berlangsung lebih baik. Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam pelaksanaan bermain peran dan siswa dapat mengikuti dengan baik. 276

Tabel 3. Nilai Hasil belajar Siswa Siklus II No Uraian Nilai 1 Nilai terendah 60 2 Nilai tertinggi 100 3 Nilai rata-rata 78 4 Ketuntasan 23 siswa ( 95,8 % ) Pada siklus II peneliti sudah menerapkan metode bermain peran dan diskusi dalam pembelajaran IPS kelas IV SDN 1 Tatura. Dari data hasil belajar siklus II terlihat bahwa dan nilai rata-rata siswa adalah 78 (di atas KKM yang ditetapkan, yaitu 70). Jumlah siswa yang mencapai nilai ketuntasan KKM hanya 23 siswa (95,8 %). Hasil belajar IPS materi membaca peta lingkungan setempat pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan dan peningkatannya sudah mencapai di atas indikator kinerja dalam penelitian ini. Berdasarkan data hasil belajar siklus II diperoleh fakta peningkatan hasil belajar IPS seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Peningkatan nilai hasil belajar siswa Uraian Kondisi awal Siklus I Siklus II Nilai terendah 50 60 60 Nilai tertinggi 80 90 100 Nilai rata-rata 63 69 78 Ketuntasan 7 siswa( 29 %) 14 siswa ( 58 % ) 23 siswa ( 95,8 % ) IV. PENUTUP Setelah dilaksanakan penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode bermain peran diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan siswa sebelum dan setelah perlakuan. Dengan demikian, disimpulkan bahwa melalui metode bermain peran dan diskusi dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar pada materi membaca peta lingkungan sekitar. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1989. Penjabaran Pelaksanaan Undang-undang No. 2 Tahun 1989. Semarang: Media Wiyata. Danarto. 1993. Kartografi. Surakarta :UNS. 277

Darwati. 1998. Buku Paket IPS Geografi Dalam Rangkn Peningkatan Prestasi Belajar Geografi Suruh Semarang, Hasil Tugas Akhir yang Tidak dipublikasikan. Surakarta: UNS. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1993. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Eksiklopedia Umum. 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Yogaykarta. Ginting, dkk. 2000. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga. Hamalik, O. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Poerwadarminto. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sudarinah. 1994. Metode belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Rosda Karya. Winkel. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. 278