BAB IV ANALISIS DATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan BKI (Bimbingan dan Konseling Islam)

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional. TNI di Desa Sambibulu Taman Sidoarjo

BAB IV ANALISIS DATA. dengan Teknik Biblioterapi Dalam Mengatasi Dekadensi Ke-Imanan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan. Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Trauma Seorang Remaja

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian ini peneliti menggunkan analisis deskriptif komparatif

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA 1. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

BAB IV ANALISIS DATA. ketika melakukan observasi dan wawancara. dengan demikian dapat diketahui. untuk Menangani Anak Middle Child Syndrome. Tabel 4.

BAB IV ANALISIS DATA. membandingkan kondisi klien sebelum dan sesudah dilakukannya proses konseling. Berikut ini

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Teknik Modelling

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir dalam

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB III PENYAJIAN DATA. Kecamatan Tragah Kabupaten Bangkalan. Tahun 2013, dipimpin oleh

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA A. ANALISIS TENTANG PENYEBAB-PENYEBAB SEORANG ANAK YANG. proses bimbingan dan konseling Islam menggunakan Non-Directive Permainan

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN RATIONAL EMOTIVE BEHAVIOR THERAPY DALAM MENGATASI KESENJANGAN KOMUNIKASI SEORANG ADIK TERHADAP

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS DATA. Belajar Siswa Di Mts Ma arif Driyorejo Gresik. lebih jelasnya lihat table di bawah ini:

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. yang diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut:

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis tentang bentuk-bentuk Disharmoni Keluarga yang terjadi di. Desa Mojorejo Pungging Mojokerto

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB IV ANALISA DATA. dengan analisa deskriptif. Adapun datayang dianalisis sesuai dengan dua focus

BAB IV ANALISIS DATA. diperoleh dari penyajian data adalah sebagai berikut : A. Analisis Bimbingan dan Konseling Islam dengan pendekatan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Bimbingan Konseling Islam untuk Meningkatkan Motivasi

BAB IV ANALISIS DATA. Pada bab ke empat ini peneliti akan menguraikan analisis dari data

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TEKNIK BIBLIOTERAPI DALAM MENANGANI FRUSTRASI

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis proses dari pelaksanaan bimbingan dan konseling islam dengan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Konseling dengan Teknik Timing Of Event Models Untuk

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Self Regulation Untuk Menurunkan Tingkat Kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. analisis sesuai dengan fokus penelitian kali ini yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan

BAB IV ANALISIS KONSELING KELUARGA BAGI LANSIA YANG MENGALAMI EMPTY NEST SYNDROME DI DESA KATERBAN NGANJUK

BAB IV ANALISIS DATA. klien. Setelah data diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara, observasi dan

2. Faktor pendidikan dan sekolah

BAB IV ANALISIS DATA. observasi yang disajikan pada awal bab, adapun data yang di analisis. sesuai dengan fokus penelitian yaitu sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PENANGANAN KLEPTOMANIA DENGAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM. Dalam kehidupan, yang namanya masalah besar maupun kecil harus di

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis tentang Gejala Gejala Depresi Yang Di Tampakkan Seorang

BAB IV ANALISIS DATA. Dengan Teknik Token Economy Dalam Membentuk Disiplin Shalat

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data mengenai Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan. di Desa Pangkahkulon Ujungpangkah Gresik

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis dari proses pelaksanaan Family Therapy dalam Menangani. Wilayah Perumnas Sukomulyo Lamongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor yang menyebabkan perilaku maladaptif di TPA Baitul Hamid

yang melihat bagaimana perilaku konseli secara langsung. Teknik analisa tingkah laku sebelum dan sesudah dilakukan proses bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kunjung mampu dipecahkan sehingga mengganggu aktivitas.

SKRIPSI. Oleh DWIJO MARTANTO NIM

BAB IV ANALISA DATA. 1. Analisis Tentang Faktor yang Mempengaruhi Seorang Siswa Pelaku. Bullying di Sekolah Al-Asyhar Sungonlegowo Bungah Gresik

BAB III GAMBARAN UMUM HASIL LAPORAN PENELITIAN LAPANGAN Keadaan SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang

Terapi Cerita Bergambar Untuk Mengurangi Kesulitan Dalam Berkomunikasi Pada Seorang Remaja di Desa Wedoro Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB IV ANALISIS DATA. C. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dengan. Pemuda di Desa Putat Kec Kebomas Kab. Gresik).

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi yang disajikan pada awal bab yang telah dipaparkan oleh

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Metode konseling karier Nur Cita Qomariyah Membina Skill. Mahasiswa di IQMA IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Tentang Proses Konseling Keluarga Dalam Mengatasi Perilaku

BAB V PENUTUP. Adalah kondisi dimana siswa X mengalami suatu mood atau perasaan yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian tentang program bimbingan pribadi-sosial berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit

BAB IV ANALISIS DATA. broken home di SMP Al Amanah Bilingual, maka analisis tersebut adalah

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Konseling Tawakal Untuk Meningkatkan Motivasi Hidup

BAB IV ANALISA DATA. Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. klien, ditemukan bahwa klien di usia yang ke- 60 sudah mengalami

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Dari Pelaksanaan Bimbingan Konseling Karir Dengan. Menggunakan Instrumen Holland Hexagon Dalam Menangani

BAB I PENDAHULUAN. Akhirnya memang akan menjadi fenomena yang jelas-jelas mencoreng

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan dari ke empat kasus

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan. untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam

BAB IV ANALISIS DATA. bimbingan dan konseling Islam yang terjadi di lapangan dengan teori yang

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Proses Bimbingan Konseling Kelompok Dengan Teknik. Sosiodrama Dalam Meningkatkan Self Esteem Siswa SMK Kusuma

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

BAB IV ANALISIS MODEL KONSELING KARIR TERHADAP SEORANG MANTAN PENDERITA SKIZOFRENIA LIPONSOS DI KEPUTIH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pendidikan tidak hanya dipengaruhi oleh siswa namun guru juga

Transkripsi:

90 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Proses BKI (Bimbingan Dan Konseling Islam) dengan Terapi Rasional Emotif dalam Meningkatkan Self Concept Seorang Siswa Pecandu Rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 Kecamatan Tragah Bangkalan Berawal dari pulangnya PPL penulis sesampai dirumah bertemu dengan kakak penulis, yang kebetulan mengajar di SDN Soket Laok 2 Bangkalan, yaitu tempat yang sekarang di teliti oleh penulis. Awalnya cerita tentang kasus yang ada ditempat PPL penulis, tidak disengaja kakak dari penulis bercerita tentang kasus yang ada ditempat mengajarnya yaitu kasus yang dialami seorang siswa yang suka merokok di sekolah maupun di luar sekolah, berangkat dari itulah maka penulis sangat tertarik dengan permasalahan ini. Mulai dari itu maka penulis mencoba mendekati kepala sekolah di sekolah yang di tempati klien sekarang, dari itulah kemudian kepala sekolah memberikan kesempatan pada penulis untuk mencoba meneliti apa yang telah di alami klien. Dalam melaksanakan proses konseling, konselor terlebih dahulu menentukan waktu dan tempat. Dalam penentuan waktu dan tempat ini konselor memberi kesepakatan kepada klien agar waktu proses konseling tidak benturan dengan waktu kerja klien. Untuk itu waktu dan temapat ini sangat penting dalam melaksanakan proses konseling yang efektif. 90

91 Sesudah menentukan waktu dan tempat, peneliti mendeskripsikan proses BKI (Bimbingan dan Konseling Islam) dengan terapi rasional emotif dalam meningkatkan Self Concept Seorang Siswa pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan. Dalam melaksanakan proses konseling konselor terlebih dahulu menentukan langkah langkah bimbingan konseling agar mempermudah dalam mengidentifikasi masalah klien beserta mempermudah disaat memberi treatment. Langkah-langkah bimbingan konseling ini dibuat konselor agar dalam penelitian ini mudah dipahami oleh pembaca dan ada klasifikasi yang signifikan antara analisis masalah, menentukan masalah dan juga pemberi bantuan kepada klien. Berikut ini deskripsi proses BKI (Bimbingan dan Konseling Islam) dengan terapi rasional emotif dalam meningkatkan Self Concept Seorang Siswa pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan. Proses analisa data dalam proses konseling ini menggunankan analisis deskriptif komparatif (Lexy J. Moleong) sehingga peneliti membandingkan data teori dan data yang terjadi di lapangan. Tabel 4.1 Perbandingan Proses Pelaksanaan Di Lapangan Dengan Teori Konseling Islam No Data Teori Data Empiris 1. Identifikasi masalah klien Langkah ini dimaksudkan untuk mengetahui masalah beserta gejaladalam hal ini konselor tidak hanya wawancara klien akan tetapi juga

92 gejala yang nampak pada klien. wawancara teman-teman, wali kelas klien dan orang tua klien guna untuk mencari masalah yang sedang dialami oleh klien. 2. Diagnosa Menetapkan masalah yang dihadapi klien beserta latar belakangnya Dari hasil identifikasi masalah klien, Masalah yang sedang dialami klien tidak menyangkut masalah fisik, namun lebih menyangkut permasalahan kepribadian. Yang dulunya dia mempunyai kepribadian rajin, disiplin dan penurut, ketika ada faktor-faktor yang mempengarauhi kepribadian klien menjadi berubah kearah irasional. Menjadi perokok berat, mudah terpengaruh, hura-huraan, bosanan. 3. Prognosa Menentukan jenis bantuan atau terapi yang sesuai dengan permasalahan klien. Langkah ini ditetapkan berdasarkan kesimpulan dari diagnosis. Setelah melihat permasalahan klien beserta faktorfaktor yang mempengaruhinya, konselor memberi terapi dengan menggunakan treatmen / terapi Rasional Emotif. Yang mana terapi ini bertujuan: Memperbaiki dan mengubah segala perilaku yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak Untuk membangun Self Interest, Self Direction, Tolerance, Acceptance of Uncertainty, Fleksibel, Commitment, Scientific Thinking, Risk Taking, dan Self Acceptance Klien.

93 Karena melihat kondisi pribadi klien dirasa terapi ini sangat sesuai dengan klien, umur klien yang terhitung baru menginjak masa puber serta pemahaman pemikiran klien yang masih perlu bimbinga, maka dari itu konselor memusatkan terapi ini pada klien, konselor dalam hal ini tidak memberi sumbangsih secara penuh akan tetapi klienlah yang memberi sumbangsih secara penuh untuk pemecahan masalahnya. 4. Terapi/treatment Setelah konselor menetapkan terapi yang sesuai dengan masalah klien, Langkah selanjutnya adalah langkah pelaksanaan bantuan apa yang telah ditetapkan dalam langkah prognosa. Dalam hal ini konselor mulai memberi bantuan dengan jenis terapi yang sudah ditentukan. Hal ini sangatlah urgen di dalam proses konseling karena langkah ini menentukan sejauh mana keberhasilan konselor dalam membantu masalah klien. Dalam memberikan bantuan kepada klien, konselor memakai terapi Rasional Emotif yang mana memusatkan pada Memperbaiki dan mengubah segala perilaku yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya. Karena terapi ini dirasa sesuai dengan klien yang masih perlu bantuan untuk mencari jalannya sendiri, untuk itu konselor memusatkan perhatian pada klien, disini klien yang bisa mengatasi permasalahannya konselor dalam hal ini tidak ikut berperan dalam mengatasi masalah klien akan tetapi memberi pandangan-pandangan pada klien.

94 5. Evaluasi Setelah konselor memberi terapi kepada klien, Langkah selanjutnya Follow Up. Yang dimaksudkan disini untuk mengetahui sejauh mana langkah konseling yang telah dilakukan mencapai hasilnya. Dalam menindak lanjuti masalah ini konselor melakukan home visit sebagai upaya dalam melakukan peninjauan lebih lanjut tentang perkembangan atau perubahan yang dialami oleh klien setelah konseling dilakukan. Disini dapat diketahui bahwa terdapat perkembangan atau perubahan pada diri klien yakni klien sudah mulai berubah seperti dahulu kala, tidak Dalam langkah follow Up atau meroko dan tidak hura-huraan, disiplin dan jujur. tindak lanjut, dilihat perkembangannya selanjutnya dalam jangka waktu yang lebih jauh. Mungkin sikap yang seperti itu akan muncul lagi disaat kejenuhan ada dalam diri klien. Namun jika klien bisa mengatur kejenuhan itu, ia pasti bisa bersikap secara profesional dan mengingat apa yang konselor katakan. Berdasarkan tabel diatas bahwa analisis proses bimbingan dan konseling yang dilakukan konselor dengan langkah-langkah konseling yang meliputi tahap identifikasi masalah, diagnosa, prognosa, treatment dan evaluasi. Dalam paparan teori pada tahap Identifikasi masalah yakni langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berfungsi untuk mengenal kasus beserta gejala-gejala yang nampak pada klien. Melihat gejala-gejala yang ada di lapangan, maka konselor di sini menetapkan bahwa masalah yang dihadapi klien, sehingga timbul beberapa factor penyebab yang sudah dipaparkan di atas. Pemberian treatment disini digunakan untuk menyadarkan klien untuk tidak merokok lagi melalui terapi yang mengajarkan klien bisa menerima kejadian buruk

95 yang terjadi dan berkomitmen untuk mempertahankan perilaku baik yang sudah dipilihnya. Maka berdasarkan perbandingan antara data dari teori dan lapangan pada saat proses bimbingan konseling ini, diperoleh kesesuaian dan persamaan yang mengarah pada proses bimbingan dan konseling islam. B. Analisis Hasil Proses BKI (Bimbingan Dan Konseling Islam) dengan Terapi Rasional Emotif dalam Meningkatkan Self Concept Seorang Siswa Pecandu Rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan Sebelum kita mengetahui berhasil tidaknya bimbingan konseling islam yang dilakukan oleh konselor terhadap klien, maka terlebih dahulu kita lihat tabel berikut ini: Tabel. 4. 2. Analisis Kondisi klien sebelum dan sesudah proses konseling Sebelum konseling Sesudah konseling No Kondisi klien Ya Tida Kondisi klien Y Tidak k a 1 Menjadi perokok Sekarang sudah berat tidak merokok 2 Merokok di sekolah Merokok di sekolah 3 Tidak Bertanggung Tidak Bertanggung jawab jawab

96 4 Menjalin komunikasi Menjalin dengan teman komunikasi dengan teman 5 Bosan dengan teman Bosan dengan sekolah teman sekolah 6 Bergaul dengan Bergaul dengan teman luar teman luar 7 Bergaul dengan Bergaul dengan teman-teman sekolah teman-teman sekoalah 8 Tidak Prospektif Tidak Prospektif Pembuktian dari perubahan sikap ataupun kepribadia klien dijelaskan pada tabel di atas yang dapat dilihat setelah dilaksanakannya konseling islam pada kondisi awal. Untuk melihat tingkat keberhasilan dan kegagalan konseling tersebut, peneliti melihat dari 8 gejala Self Concept dalam mengatasi Seorang Siswa pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan sebelum proses konseling islam yang dilaksanakan akan dianalisis berdasarkan tabel diatas dengan melihat perubahan sesudah proses konseling islam untuk itu dapat diketahui bahwa: 1. Gejala yang tidak dilakukan 6 point yaitu: a. Sudah tidak menjadi perokok berat

97 b. Sudah tidak merokok disekolah c. Sudah bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan d. Menjalin komunikasi dengan teman sekolahnya e. Sudah tidak bergaul dengan teman luarnya f. Bergaul dengan teman sekolahnya 2. Gejala yang kadang-kadang dilakukan 1 point yaitu: a. Masih bosan dengan teman sekolahnya 3. Gejala yang masih dilakukan 1 point yaitu: a. Tidak prospektif Berdasarkan dari hasil di atas dapat diketahui bahwa hasil Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotive Dalam Meningkatkan Self Concept Seorang Siswa Pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan dikategorikan berhasil karena 8 gejala yang dilakukan kini yang sudah tidak dilakukan 6 poin atau gejala. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian konseling islam yang dilakukan konselor dapat dikatakan berhasil karena pada awalnya ada 8 gejala yang dialami klien sebelum proses konseling akan tetapi sesudah proses konseling 6 gejala itu tidak lagi dilakukan oleh klien dan satu gejala yang masih dilakukan oleh klien serta satu gejala terkadang masih dilakukan.

98 C. Pembahasan Berdasarkan penyajian data dan analisis data tentang Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Meningkatkan Self Concept Seorang Siswa Pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan yang telah dilakukan oleh konselor, maka pembahasannya sebagai berikut: 1. Bagaimana Proses Bimbingan Dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Meningkatkan Self Concept Seorang Siswa pecandu rokok di Sekolah Dasar Negeri Soket Laok 2 kecamatan Tragah Bangkalan? Berikut ini proses konseling yang konselor lakukan: a. Identifikasi masalah klien b. Diagnosa c. Prognosa d. Treatment (Terapi) e. Follow Up (Evaluasi) 2. Bagaimana hasil Bimbingan Konseling Islam degan Terapi Rasional Emotif dalam meningkatkan Self Concept Seorang Siswa pecandu rokok di SDN Soket Laok 2 Kecamatan Tragah Bangkalan? Berdasarkan dari hasil di atas dapat diketahui bahwa hasil proses Bimbingan Dan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam meningkatkan Self Concept Seorang Siswa pecandu rokok di SDN Soket

99 Laok 2 Kecamatan Tragah Bangkalan dikategorikan berhasil. Hal itu dapat dilihat dari 8 gejala kini yang sudah di tingalkan 6 poin Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pemberian konseling islam yang dilakukan konselor dapat dikatakan berhasil karena pada awalnya ada 8 gejala yang dialami klien sebelum proses konseling akan tetapi sesudah proses konseling 6 gejala itu tidak lagi dilakukan oleh klien.