BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. tidak mau seorang manusia haruslah berinteraksi dengan yang lain. Agar kebutuhan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Balai Pustaka, 1990) h Bulan Bintang, 1957) h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk masalah jual beli dan sewa menyewa. Islam selalu

BAB IV REKSADANA EXCHANGE TRADED FUND DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka, 1976), hlm ), hlm 6

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS FIKIH MAZHAB SYAFII TERHADAP PRAKTIK JIAL BELI HARGA SEPIHAK

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP MURABAHAH DALAM PERJANJIAN ISLAM ( Kajian operasional Bank Syariah dalam modernisasi hukum ) Oleh LINA MAULIDIANA

BAB I PENDAHULUAN. harta. Setiap manusia memerlukan harta untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berusaha memperoleh harta

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berlainan jenis antara laki-laki dan perempuan serta menjadikan hidup

BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG PERAN STRATEGIS UED

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PERJANJIAN SEWA RUMAH DI DESA RANDUSARI TERAS BOYOLALI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

فإذا قضيت الصالة فانتشروا في األرض وابتغوا من فضل اهلل واذكروا اهلل كثيرا لعلكم تفلحون

Dengan adanya masalah pokok diatas maka dapat pula dikemukakan dua sub masalah, yaitu :

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

JUAL BELI TANAMAN HIAS MENURUT TINJAUAN HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Toko Eny s Green Desa Kadireso Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali)

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sepeda motor yang di jual di beberapa showroom, baik secara tunai

BAB I PENDAHULUAN. Rasulullah SAW juga telah memerintahkan agar orang-orang segera

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang tidak mungkin bisa lepas dari orang lain yang menutupi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB IV ANALISIS BAGI HASIL PADA AKAD APLIKASI MULTI SUKUK DALAM PRESPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS DATA

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat universal dan komprehensif, manusia adalah mahluk sosial dalam

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Hujurat : 13. s Yang artinya : Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi ALLAH adalalah orang yang bertaqwa di antara kamu.sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al-Hujurat : 13) Interaksi yang terjadi diantara manusia mempunyai implikasi yang bermacam-macam. Untuk mempertahankan hidupnya, pada mulanya manusia memanfaatkan alam secara langsung. Dalam perkembangannya peradapan manusia, terjadilah sistem barter (pertukaran barang dengan barang) yang juga merupakan wujud sederhana dari perdagangan (jual-beli). Sistem barter ini menjadi implikasi dari interaksi antar manusia tersebut. Dalam Islam, manusia diwajibkan untuk berusaha agar mendapatkan rezeki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Islam juga mengajarkan kepada manusia bahwa Allah Maha Pemurah sehingga rezeki-nya sangat luas. 1

2 Bahkan Allah tidak memberkan rezeki itu kepada kaum muslimin saja, tetapi kepada siapa saja yang bekerja keras. Islam sendiri memberikan pedoman mengenai cara-cara mendapatkan dan memanfaatkan harta. Islam juga tidak membiarkan pemilik harta bebas secara mutlak mempergunakan hartanya, karena harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berikhtiar untuk mendapatkan harta dan manfaatnya, asal dalam batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. 1 Transaksi jual beli merupakan suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia. Untuk mendapatkan semua kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan, pakaian dan lain sebagainya, semuanya diperoleh melalui perdagangan (jual-beli). Contoh kasus terjadi di masyarakat kita adalah jual-beli dengan sistem panjer atau uang muka. Jual-beli semacam ini dalam islam dikenal dengan istilah Urbun. Jualbeli urbun adalah jual-beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian. Apabila barang yang sudah dibeli dikembalikan kepada penjual maka uang muka (panjer) yang diberikan kepada penjual menjadi milik penjual. 2 Jual-beli semacam ini, para ahli fikih masih berbeda pendapat sebagian ulama mengatakan hukumnya fasid. Misalnya ulama yang bermazhab Syafi I mengatakan fasid. Atau batal dengan alas an tidak cukup rukun dan syaratnya. Sehingga jual-beli semacam ini batal demi hukum (haram). Sedangkan ulama bermazhab Hanafi, jual beli semacam ini, memang fasid akan tetapi pada hakikatnya atau esensinya tetap dianggap sah. 1 Assvidiqi M Hasby. 1990. Falsafah Hukum Islam. Jakarata. Hal : 15. 2 Hasan M Ali. 2002. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta. Hal : 131

3 Syariat Islam yang rahmatan lil alamin memberikan kebebasan, keleluasaan dan keluasan ruang gerak bagi kegiatan usaha umat Islam. Tentu saja usaha itu di niatkan dalam rangka mencari karunia Allah berupa rezeki yang halal, melalui berbagai bentuk transaksi saling menguntungkan yang berlaku di masyarakat tanpa melanggar ataupun merampas hak-hak rang lain secara tidak sah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nisa : 29 Yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil. (Q.S. An-Nisa : 29) Jual-beli merupakan hal yang tidak asing lagi bagi kehidupan masyarakat karena itu sudah merupakan salah satu dinamika perekonomian yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Maka dari itu setiap system jual-beli perlu ditelaah dari aspek hukumnya. Dari gambaran di atas penulis mencoba mengkaji Sistem Panjer Jual-beli Tanah yang terjadi di Desa Karanganyar Kabupaten Sragen. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari interpretasi yang berbeda dalam memahami judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah dalam judul skripsi ini. 1. Tinjauan; adalah pandangan atau pendapat yang dilaksanakan penyusunan setelah menyelidiki dan mempelajari objek penelitian. 3 3 Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Hal : 195.

4 2. Hukum Islam; adalah : Perintah Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Muhamad SAW. Hukum Islam merupakan sistem ketuhanan yang mendahului negara islam dan tidak didahului olehnya, Mengontrol masyarakat islam dan tidak kontrol olehnya. 4 3. Sistem Pajer; adalah suatu cara dimana seorang pembeli, dalam praktek jual beli, memberikan uang muka atau persekot, uang jaminan atau pembayaran dimuka atas penyerahan barang atau jasa yang harus dipertanggungjawabkan penerima pada suatu tanggal kemudian. 5 4. Jual-beli; adalah suatu perjanjian untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang dengan harga yang telah disepakati. 6 5. Urbun; panjer 7 6. Maisir; perjudian, untung-untungan. 8 7. Gharar; hal ketiktahuan terhadap suatu perkara/transaksi atau ketidakjelasan baik buruknya. 9 C. Perumusan Masalah Untuk memberikan batasan yang jelah dari luasnya obyek penelitian, maka dalam penelitian ini penulis akan menyampaikan pokok permasalahan sebagai berikut : Bagaimana pandangan hukum islam terhadap jual beli tanah dengan sistem Panjer di desa Karang Anyar kabupaten Sragen? 4. Asy- shiddqy M. Hasby. 1990. Falsafah Hukum Islam. PT Bulan Bintang Jakarta. Hal : 44. 5. Poerwadarmita.1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Hal : 955 6. R. Subekti. Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Jakarta : pradnya prawita. Hal : 64. 7. M.Akali Asad, 1987, Kamus Indonesia Arab, Jakarta, Bulan Bintang, hal : 387 8. Atabik Ali & Ahmad Zuhdi Mudlor, 2005, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta, Multi Karya Grafika, hal : 1870. 9 Prof Abdulah Al Musuh, Prof. Shakih ash Shawi, 2004, Fiqih Ekonomi Keuangan Islam, Jakarta, hal : 385.

5 D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang Sistem Panjer Jual Beli Tanah di Desa Karang Anyar Kabupaten Sragen. 2. Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan Jual-beli Tanah dengan Sistem Panjer di Desa Karang Anyar Kabupaten Sragen. E. Kegunaan Penelitian Setiap peneliti berharap hasil penelitiannya dapat berguna. Demikian juga dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat berikut: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan pengembangan pengetahuan yang berhubungan dengan Hukum Islam. 2. Kegunaan Praktis Memberikan pengertian kepada masyarakat khususnya Umat Islam baik pedagang maupun pembeli, dalam melakukan transaksi jual-beli sistem panjer. F. Kajian Pustaka Perdagangan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari serangkaian aktivitas manusia. Bahkan untuk mempertahankan hidup dan mencukupi kebutuhan konsumtifnya pun tidak terlepas dari perdagangan (jualbeli). Kegiatan perdagangan (jual-beli) merupakan kegiatan dalam rangka

6 ibadah kepada Allah SWT. Kebolehan untuk melakukan jual-beli dimaksudkan untuk memperkecil segala bentuk kejahatan yang dilakukan manusia dengan dalil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jual-beli merupakan ajang bertemunya antara penjual dan pembeli, dan dalam jual-beli tersebut terdapat barang yang diperdagangkan dengan melalui aqad (ijab dan qabul). Dengan demikian, keabsahan suatu jual-beli secara umum dapat ditinjau dari beberapa segi; Pertama, tentang keadaan barang yang dijual. Kedua, tentang tanggungan pada barang yang dijual yaitu kapan terjadinya peralihan dari milik penjual kepada pembeli. Ketiga, tentang ssesuatu yang menyertai barang saat terjadi jual-beli. 10 Selain aqad jual-beli, obyek jual-beli dan orang yang mengadakan aqad menjadi bagian yang terpenting yang harus pula dipenuhi dalam jual-beli. Dalam jual-beli, aqad antara penjual dan pembeli dipandang sangat penting, karena aqad merupakan rukun jual-beli yang menentukan sahnya jual-beli, termasuk serahterima barang yang diperjual-belikan. Jual-beli merupakan pertukaran harta atas dasar saling rela atau memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan berupa alat tukar yang sah. 11 Sebagaimana Firman Allah dalam Q.S. An-Nisa : 29 10. Ibnu Rusyd. 1990. Bidayatul Mujtahid. Semarang : CV As syiva. Hal : 101. 11. Sayyid Sabiq. 1993. Fiqih Sunah. Jilid 12 Bandung: Al Ma arif. Hal : 47-48.

7 Yang Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali denga jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S. An-Nisa : 29) Berdasarkan ayat di atas yang dengan jelas melarang untuk saling memakan harta satu sama lain dengan cara yang bathil yang dapat menimbulkan ketidakrelaan. Selain itu, juga mengandung etika yang harus dimiliki oleh orang-orang yang melakukan perdagangan. Sehingga antar pihak yang terkait merasa tidak saling dirugikan. Sebagaimana Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah : 282 Yang Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar (QS. Al- Baqarah : 282) Ayat di atas menganjurkan perlunya transaksi tertulis dalam jual-beli. Hal itu diupayakan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, misalkan kealpaan dari salah satu pihak baik penjual maupun pembeli. Aqad bisa secara tertulis maupun lisan. Perjanjian tertulis akan dipandang sangat penting apabila transaksi yang dilakukan tidak secara tunai. Sebagaimana yang tersebut dalam uraian di atas, penelitian ini difokuskan pada pembahasan mengenai Tinjauan Hukum Islam terhadap Jual Beli Tanah dengan Sistem Panjer. Maka penulis membaca buku-buku literatur yang berkaitan bengan

8 penelitian ini, diantaranya: Buku Fiqh Sunnah, karya As sayyid Sabiq dalam buku tersebut membahas tentang: pengertian jual beli, Dasar hukum jual beli, Rukun dan Syarat Jual beli, Bentuk bentuk jual beli serta khiyar. Buku Bidayatul Mujtahid karangan Ibnu Rusyd, Buku Berbagai macam Transaksi dalam Islam karangan M. Ali Hasan serta masih banyak buku-buku lain yang dapat memperkuat Analisis. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dari segi objek adalah penelitian lapangan. Penulis terjun langsung untuk mencari data di lapangan. Dari segi sifat dan tujuan, penelitian ini termasuk deskriptif evaluatif untuk menggambarkan secara sistematis, aktual serta akurat mengenai fakta-fakta yang ada dilapangan, khususnya sistem Panjer Jual-beli Tanah. Sedangkan pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan evaluatif. 2. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Desa karang Anyar Kabupaten Sragen. 3. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu data primer dan data sekunder; a. Data primer diperoleh langsung oleh peneliti dari hasil wawancara langsung dan mendalam dengan Pamong Desa (Kepala Desa, Sekretaris Desa, Perangakat Desa dan Kaur) dan Masyarakat. b. Data sekunder diperoleh oleh peneliti dari buku, jurnal, dokumen dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah ini.

9 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab yang dilakukan secara sistematis. Metode ini digunakan untuk mencari data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan pihak Penjual dan Pembeli. b. Observasi, adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. c. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh informasi dari data-data yang berhubungan dengan objek penelitian baik yang bersifat tulisan maupun gambar. 5. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu deduktif dan induktif. a. Deduktif Deduktif adalah suatu metode analisa data yang menarik hal-hal yang bersifat umum ke dalam ketentuan-ketentuan yang bersifat khusus 12. b. Induktif Induktif adalah suatu metode analisa data yang menarik hal-hal yang bersifat khusus ke dalam ketentuan-ketentuan yang bersifat umum. 13 H. Sistematika Pembahasan 12. Soetrisno Hadi. 1987. Metodologi Research. Yogyakarta. Hal : 42. 13. M Natsir. 1963. Metodologi penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hal : 59.

10 Pembahasan skripsi yang akan ditulis ini, dibahas dalam lima Bab yang masing-masing bab ini terdiri dari sub bab tersendiri. Pembahasan pada tiap-tiap bab akan diuraikan sebagai berikut: Bab I : Sebagai pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan. Bab II : Adalah mengenai aspek hukum jual-beli dalam fikih Islam, hal ini sebagai uraian teori yang akan digunakan dalam mengkaji permasalahan. Yang meliputi, Pengertian Jual-beli, Dasar Hukum Jual-beli, Macam-macam Jual-beli, Syarat Jual-beli, Rukun Jual-beli, Hikmah Jual-beli, Khiyar, serta Metode Istinbath Hukum. Bab III : Adalah bab yang membahas tentang sistem jual-beli tanah secara panjer. Yang meliputi; Deskripsi Daerah Penelitian, Pengertian Jualbeli secara Panjer, Praktek jual beli tanah dengan sistem panjer. Bab IV : Merupakan analisa mengenai argument boleh atau tidak jualbeli secara panjer dalam pandangan hukum Islam. Yang meliputi : Praktek Jual Beli, Praktek Khiyar dalam Jual Beli Tanah dengan Sistem Panjer Akibat Hukum Praktik Jual Beli dengan Sistem Panjer Bab V : Adalah bab penutup dari skripsi ini. Bab ini terdiri atas Kesimpulan dari penelitian ini, Saran serta Penutup.