Teknik Wawancara Berstruktur Training Enumerator Palu, 26-27 September 2010
mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia dalam kelompok masyarakatnya, memperoleh keterangan untuk berita media, menyeleksi karyawan baru, mendiagnosis dan terapi.
Instrumen yang digunakan Jumlah orang yang diwawancara
Wawancara mendalam peneliti adalah instrumen Wawancara semi terstruktur mengguna pedoman umum wawancara, bisa dilakukan asisten peneliti, misalnya FGD Wawancara terstruktur menggunakan kuesioner
WAWANCARA INDIVIDUAL Dilakukan dalam satu kesempatan pengambilan sampel yang dipilih secara sengaja untuk peroleh info yang representatif Jika penelitian eksploratoris, sampel sedapat mungkin bervariasi pertanyaan sama untuk informan berbeda WAWANCARA DENGAN INFORMAN KUNCI Bertujuan untuk memperoleh pengetahuan khusus informan kunci memiliki pengetahuan khusus tentang topik tertentu. Informan tidak perlu seorang pemimpin. WAWANCARA KELOMPOK Memberi akses pada pengetahuan lebih banyak tentang masyarakat secara umum. Siapa saja yang berada di tempat pada saat wawancara dapat diajak ikut serta. Dinamika kelompok memungkinkan isu-isu baru muncul. DISKUSI KELOMPOK TERFOKUS Bertujuan menyoroti topik tertentu. Kelompok kecil dengan pengarahan sedikit dari fasilitator untuk membahas suatu topik secara rinci.
SIKAP DASAR PEWAWANCARA Berpakaian rapi dan pantas Rendah hati dan hormat terhadap responden, tetapi to the point Berempati pada responden Menganggap responden ramah dan menarik Menyimak dengan baik Wawancara dilakukan oleh dan kepada yang diperlukan saja PRAWAWANCARA Catat nama & alamat responden sesuai dengan cara sampling yang dipilih Catat nama & alamat responden pengganti Pastikan kuesioner tersedia Pastikan izin survei telah didapatkan Pilih waktu wawancara yang tepat
MEMULAI WAWANCARA Cairkan suasana Rebut simpati responden sejak awal Sampaikan maksud dan tujuan riset Pastikan responden sudah siap untuk wawancara Bantu responden memahami dan menjawab pertanyaan PASCAWAWANCARA Ucapkan terima kasih Catat lama wawancara dan sikap responden (menolak/menerima) Laporkan hasil kepada penyelia hari itu juga Diskusikan hasil-hasil dengan sesama pewawancara Tetapkan cara baru dalam wawancara agar lebih efektif dan efisien Laporkan kepada yang berwenang di lokasi studi bila terjadi hal yang tidak diharapkan
WTPMR - WAJAH MENGHADAP PEMBICARA - TUBUH BERSIKAP TERBUKA - POSISI TUBUH CONDONG KEDEPAN - M KONTAK DENGAN PEMBICARA - RELAKS
Wawancara Terstruktur
Dikembangkan dalam pendekatan positivistik dalam ilmu sosial. Menghasilkan informasi kuantitatif. Digunakan untuk menjelaskan atau menjelajahi. Menanyakan banyak orang (responden) tentang keyakinan, pendapat, karakterisitk, serta perilaku di masa lalu atau sekarang. Cocok untuk pertanyaan penelitian tentang keyakinan atau perilaku yang dilaporkan sendiri. Peneliti biasanya menanyakan banyak hal pada satu waktu dalam survei, mengukur banyak variabel (kerap dengan indikator jamak), dan menguji beberapa hipotesis dalam suatu survei tunggal (Neuwman, 1997).
Kuesioner yang dikirim via pos Pedoman wawancara per telepon Pedoman wawancara tatap muka
Pertanyaan yang terkait dengan variabel yang diteliti Lainnya: informasi identifikasi responden informasi jalannya proses wawancara informasi tentang studi untuk responden
Perilaku Sikap/keyakinan/pendapat Karakteristik Ekspektasi Penggolongan sosial menurut pribadi Tingkat pengetahuan
Memberi gambaran yang dapat dipercaya dari populasi Memungkinkan ketepatan hasil penelitian Sederhana sehingga mudah dijalankan Menghasilkan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah mungkin
Derajat keseragaman populasi Ketepatan yang dikehendaki dari penelitian Rencana analisis Tenaga, biaya, dan waktu
Tertutup (jawaban langsung dikoding) Terbuka (jawaban bebas dikelompokkan) Semi-terbuka (tidak ada jawaban esai)
PERTANYAAN TERTUTUP KEUNTUNGAN KERUGIAN Lebih mudah & cepat dijawab Dapat menggiring responden Jawaban dari banyak responden mudah dibandingkan Jawaban lebih mudah dikoding dan dianalisis secara statistik Pilihan jawaban dapat memperjelaskan maksud pertanyaan Responden cenderung mau menjawab pertanyaan yang peka Lebih sedikit jawaban yang tidak relevan atau membingungkan Responden tanpa pendapat/ pengetahuan bisa menjawab Responden bisa frustrasi jika jawaban yang mereka inginkan tak tersedia Membingungkan jika pilihan terlalu banyak (misal, 20) Kesalahan penafsiran dapat terlewati Perbedaan antara jawaban responden dapat menjadi kabur Mudah diperbanyak Memaksa responden memberi jawaban yang mudah untuk masalah rumit Memaksa orang membuat pilihan yang tidak akan mereka ambil dalam kehidupan nyata
PERTANYAAN TERBUKA KEUNTUNGAN KERUGIAN Jumlah jawaban bisa tak terbatas Responden berbeda memberi derajat rincian jawaban yang berbeda Responden dapat menjawab secara rinci, mendalam dan jelas Jawaban bisa tak relevan atau tertimbun rincian Temuan tak terduga dapat muncul Perbandingan data analisis statistik menjadi sangat sulit Jawaban cukup memadai untuk masalah yang rumit Memungkinkan kreativitas, ekspresi pribadi, dan keragaman rincian Menunjukkan logika & proses berpikir seorang responden Koding jawaban menjadi sulit Pertanyaan bisa terlalu umum bagi responden Jawaban adalah verbatim tertulis yang menyulitkan pewawancara Diperlukan lebih banyak waktu, pikiran, dan upaya Responden dapat terintimidasi oleh pertanyaan Jawaban memakan tempat pada kertas kuesioner
SITUASI WAWANCARA: Waktu Orang ketiga Masyarakat PEWAWANCARA: Karakteristik sosial Keterampilan Motivasi Rasa aman Hasil wawan -cara RESPONDEN: Karakteristik sosial Kemampuan memahami Kemampuan menjawab ISI KUESIONER: Kepekaan Kesukaan Tingkat minat Sumber kekhawatiran
Populasi Sampel Kerangka Sampel Desain Sampel
Desain Sampel Populasi Kerangka Sampel Sampel
Probabilita Prinsip dasar setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama Non-Probabilita Peneliti sama sekali tidak dapat menyusun kerangka sample
Acak Sederhana (Simple Random Sampling) Acak Sistematis (Systematic Random Sampling) Stratifikasi (StratifiedRandom Sampling) Proposional Non-Proposional Cluster/ Area Sampling
Accidental/Convinience/Haphazard Quota Purposive/Judgemental Snowball