LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) TAHUN PAJAK...

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN MENTERI KEUANGAN,

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 28 TAHUN 2017

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :... (1) TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA...

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PERMEN-KP/2015 TENTANG PELAPORAN HARTA KEKAYAAN APARATUR SIPIL NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)... TENTANG

CONTOH FORMAT SURAT PANGGILAN DALAM RANGKA VERIFIKASI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

A. CONTOH FORMAT LAPORAN PEMBUKAAN REKENING KHUSUS PADA BANK PERSEPSI YANG DITUNJUK SEBAGAI GATEWAY DAN PENGALIHAN DANA

1 dari 4 11/07/ :43

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.668, 2010 KEMENTERIAN KEUANGAN. Zakat. Sumbangan Keagamaan. Tata Cara. Pembebanan.

GUBERNUR GORONTALO, KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 201 / 25 / IV /2015 TENTANG

7/KMK. 09/2011 PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/PEGAWAI DI LI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 7/KMK. 09/2011 TENTANG

SE - 108/PJ/2009 PELAKSANAAN PEMBLOKIRAN HARTA KEKAYAAN PENANGGUNG PAJAK YANG TERSIMPAN PADA BANK M

A. CONTOH FORMAT SURAT PERMOHONAN PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PELUNASAN PEMBAYARAN PAJAK BAGI WAJIB PAJAK USAHA KECIL/WAJIB PAJAK DI DAERAH TERTENTU:

2011, No Indonesia Tahun 1985 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No

PERMOHONAN PENGURANGAN PBB. Nomor :...(1)...(2) Lampiran :...(3) Hal : Permohonan Pengurangan PBB

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/PMK.03/2012

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR PELAYANAN PAJAK... (1) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR...

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 08/PJ/2016 TENTANG

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) ORANG PRIBADI YANG BERSTATUS SEBAGAI KARYAWAN MELALUI KANTOR PELAYANAN PAJAK LOKASI

CONTOH PENERAPAN DAN PENGHITUNGAN FASILITAS PAJAK PENGHASILAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2013 TENTANG

SURAT KUASA KHUSUS WAJIB PAJAK...(1) Nomor :...(2) tanggal...(3)

dengan ini mengajukan keberatan atas SPPT/SKP PBB*) Tahun Pajak... (19) dengan alasan : dst. (20)

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

Masukkan ID. Masukkan Password. Klik Login untuk masuk Aplikasi

254/PMK.03/2010 TATA CARA PEMBEBANAN ZAKAT ATAU SUMBANGAN KEAGAMAAN YANG SIFATNYA WAJIB YANG DAPAT D

Lampiran 10a Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-474/PJ/2002 Tanggal : 12 Nopember 2002

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA Jl. Ir. H. Juanda No. 36, Jakarta Pusat 10110

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK : KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2015 NO LAPORAN :

Pasal 17B UU KUP. Pasal 17D UU KUP Pasal 17E UU KUP. Pasal 9 ayat (4c) UU PPN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOP :... Alamat :... Desa/Kelurahan :... Kecamatan :... Kabupaten/Kota :... untuk dilakukan penelitian.

SPT TAHUNAN PPH WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pemotongan PPH Pasal 21. Tata Cara Pemotongan.

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR... (2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KEPADA...

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

PROSEDUR PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH BPHTB (SSPD-BPHTB)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Alasan permohonan pengurangan/penghapusan sanksi administrasi:... (16)

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

Lampiran: (25) No. Jenis Dokumen set/lembar

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 16/PMK.03/2011 TENTANG : TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.03/2012 TENTANG

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2015 NO LAPORAN :

SURAT SETORAN PAJAK PETUNJUK PENGISIAN SSP. 25 April STIE Widya Praja Tanah Grogot

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S DAN LAMPIRANNYA) (Sesuai PER-34/PJ./2009 dan PER-66/PJ.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI. YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2017 NO LAPORAN :

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.03/2017 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK...(1) KANTOR PELAYANAN PAJAK...

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2015 NO LAPORAN :

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PMK.011/2012 TENTANG

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI SEDERHANA (FORMULIR 1770 S) PETUNJUK UMUM

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2015 NO LAPORAN :

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. SURAT KUASA KHUSUS WAJIB PAJAK... (1) Nomor :... tanggal...(2) Pusat Cabang :... (8) - - -

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1)...

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB IV PEMBAHASAN. Konsultan Pajak D. Sarwono yang mengikuti program tax amnesty yaitu Bapak

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pelaporan Harta, Kewajiban dan Ekuitas PT. Kuhani Candamani Sebelum

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

No dan investasi Harta ke dalam wilayah NKRI, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak, dan bagi Wajib Pajak yang tidak mengik

TATA CARA PERMOHONAN DAN PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-5/PJ/2011 TENTANG : TATA CARA PENGAJUAN DAN PENELITIAN ATAS PERMOHONAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP-...(1) TENTANG PENGEMBALIAN PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 2 0 6

-32- RANCANGAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 6

FORMULIR LAPORAN HARTA KEKAYAN APARATUR SIPIL NEGARA Tahun 2015 NO LAPORAN :

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 24/PJ/2017 TENTANG

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 262/PMK.03/2010 TENTANG


TATA CARA PERTUKARAN INFORMASI BERDASARKAN PERMINTAAN

TENTANG BENTUK DAN ISI FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

NOTA PENGHITUNGAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. II. IDENTITAS OBJEK PAJAK NOP : - (5) Alamat :... (6)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Transkripsi:

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 7/KMK.09/2011 TENTANG : TATA CARA PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/ PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-1: Untuk Pimpinan Kementerian /Lembaga SIFAT RAHASIA LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) TAHUN PAJAK... Catatan: *) Coret yang tidak perlu **) Dalam hal ruangan ini tidak mencukupi, dapat dibuat lampiran tersendiri sesuai bentuk ini Jakarta,... Yang melaporkan Nama jelas NIP.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2: Untuk Pejabat/Pegawai yang bersangkutan SIFAT RAHASIA LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) TAHUN PAJAK... Catatan: *) Coret yang tidak perlu **) Dalam hal ruangan ini tidak mencukupi, dapat dibuat lampiran tersendiri sesuai bentuk ini Jakarta,... Yang melaporkan Nama jelas NIP.

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) TAHUN PAJAK Diisi dengan Tahun Pajak 1. Diisi dengan nama lengkap, Nomor Induk Pegawai (NIP) terbaru dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai dengan yang tercantum pada "Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak" atau "Surat Keterangan Terdaftar". Bagi yang tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi, dan belum memiliki NPWP, maka NPWP tidak perlu diisi. Bagi Wajib Pajak LP2P wanita kawin yang tidak memiliki NPWP: - Bagi wanita kawin yang tidak memiliki NPWP dan suaminya wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (SPT PPh), maka NPWP diisi sesuai dengan NPWP suami. - Bagi wanita kawin yang tidak memiliki NPWP dan suaminya tidak wajib menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (SPT PPh), maka NPWP tidak perlu diisi. 2. Diisi dengan pangkat dan tanggal mulai ditetapkannya pangkat yang bersangkutan. 3. Diisi dengan jabatan dan tanggal mulainya yang bersangkutan menduduki suatu jabatan. 4. Diisi sesuai dengan unit kerja dimana yang bersangkutan ditempatkan/bekerja dengan jabatan seperti tersebut pada butir 3. 5. Diisi dengan alamat kantor dan alamat rumah yang bersangkutan. 6. Diisi dengan status perkawinan yang bersangkutan, dengan ketentuan sebagai berikut: Status yang bersangkutan pada tanggal 1 Januari tahun sebelumnya. Dalam hal yang bersangkutan berstatus duda atau janda, diisi dengan "Tidak Kawin". 7. Diisi dengan nama isteri/suami, dan pekerjaan yang bersangkutan. I. PAJAK PENGHASILAN 1. Diisi dengan tahun sebelum tahun pelaporan LP2P 1.1. Diisi dari SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun Pajak sebelum tahun pelaporan LP2P Formulir 1770 huruf A angka 5 atau Formulir 1770 S huruf A angka 4. 1.2. Bagi yang tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi termasuk wanita kawin, diisi dari lampiran I-A SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A1 angka 14, atau lampiran I-B SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A2 angka 14. 2. Diisi dengan tahun sebelum tahun pelaporan LP2P 2.1. Diisi dari SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi formulir 1770 huruf B angka 11 atau formulir 1770 S huruf B angka 8; 2.2. Bagi yang tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi termasuk wanita kawin, diisi dari lampiran I-A SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A1 angka 18, atau lampiran I-B SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A2 angka 17. Kolom: "Pajak yang terutang". a. Diisi dari SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi formulir 1770 huruf C angka 14 atau formulir 1770 S huruf C angka 11: b. Bagi yang tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi termasuk wanita kawin, diisi dari lampiran I-A SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A1 angka 21, atau lampiran I-B SPT Tahunan PPh Pasal 21 formulir 1721-A2 angka 18. Kolom "Pajak yang dipotong/dipungut pihak ke-3". a. Diisi dari SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi formulir 1770 huruf D angka 15 atau formulir 1770 S huruf D angka 12. b. Bagi yang tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi termasuk wanita kawin, diisi dengan angka yang sama seperti tersebut pada butir 2.2.2.b Kolom "Pajak yang dibayar sendiri". a. Diisi dari penjumlahan angka yang tercantum dalam SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun formulir 1770 huruf D angka 17 huruf a, b, c, d, dan huruf E angka 19 huruf a (PPh Pasal 29) atau formulir 1770 S huruf D angka 15 dan huruf E angka 16 huruf a (PPh Pasal 29). b. Bagi yang tidak wajib menyampaikan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi termasuk wanita kawin, diisi dengan tanda" ". 3. Diisi dengan Pajak Penghasilan 4 (empat) tahun sebelumnya. II. III. PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Diisi sesuai dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terutang berdasarkan SPPT tahun terakhir yang telah dibayar atas tanah dan/atau bangunan yang dimiliki oleh pelapor termasuk isteri/suami dan anak-anak yang belum dewasa. Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut. Kolom (2) : Diisi dengan SPPT atau SKP. Kolom (3) : Diisi dengan Nomor dari Objek Pajak atau SPPT yang bersangkutan. Kolom (4) : Diisi dengan nama yang tercantum dalam SPPT atau SKP. Kolom (5) : Diisi seperlunya, antara lain nama pemilik harta dalam hal tidak sama dengan nama dalam kolom (4). Kolom (6) : Diisi dengan PBB yang terutang. Kolom (7) : Diisi dengan PBB yang telah dibayar sesuai dengan bukti pembayaran. PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Diisi sesuai dengan Pajak Kendaraan Bermotor yang telah dibayar atas kendaraan bermotor yang dimiliki oleh pelapor termasuk isteri/suami dan anak-anak yang belum dewasa. Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut. Kolom (2) : Diisi dengan jenis kendaraan yang dimiliki dan atau dikuasai misalnya bus, truk, mobil, sepeda motor, yacth, jet ski dan kendaraan sejenis lainnya. Kolom (3) : Diisi dengan nomor polisi kendaraan bermotor. Kolom (4) : Diisi dengan tahun pembuatan kendaraan bermotor.

Kolom (5) : Diisi dengan tahun perolehan kendaraan bermotor. Kolom (6) : Diisi dengan nama yang tercantum dalam BPKB/STNK. Kolom (7) : Diisi dengan pajak kendaraan bermotor yang telah dibayar sesuai dengan bukti pembayaran. Kolom (8) : Diisi seperlunya, antara lain nama pemilik dalam hal tidak sama dengan nama dalam kolom (6). Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM u.b. KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN ttd GIARTO NIP 195904201984021001 MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 7/KMK.09/2011 TENTANG : TATA CARA PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/ PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama/NIP :... (1) Pangkat/Golongan :... (2) Jabatan :... (3) Unit Kerja :... (4)... dengan ini menyatakan kesediaan untuk: A. 1. menyampaikan daftar harta kekayaan secara benar kepada Menteri Keuangan; 2. memberikan keterangan dan dokumen-dokumen lainnya terkait dengan harta kekayaan. B. 1. dikenai sanksi sesuai peraturan perundangan-undangan, dalam hal daftar dan keterangan sebagaimana tersebut pada huruf A di atas tidak benar; 2. diserahkan penanganan selanjutnya kepada penegak hukum, dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam huruf A angka 2 terdapat indikasi adanya tindak pidana korupsi dan/atau tindak pidana lainnya atas kepemilikan harta kekayaan. Daftar harta kekayaan serta keterangan dan dokumen-dokumen tersebut di atas hanya diberikan untuk digunakan oleh Menteri Keuangan atau Pejabat/Pegawai yang ditunjuk dengan tetap menjaga kerahasiaan daftar harta kekayaan serta keterangan dan dokumen-dokumen dimaksud. Demikian pernyataan ini dibuat dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari pihak manapun. meterai Rp 6.000,-...,...20... (5) Yang menyatakan, Nama...(1) NIP... (1)

SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama/NIP :... (1) Pangkat/Golongan :... (2) Jabatan :... (3) Unit Kerja :... (4)... dengan ini memberikan kuasa penuh kepada Menteri Keuangan untuk meminta informasi KHUSUS mengenai: a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi; dan/atau b. rekening bank kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dalam rangka pengujian kebenaran terhadap daftar harta kekayaan yang saya sampaikan. Demikian surat kuasa ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. meterai Rp 6.000,-...,...20... (5) Pemberi kuasa, Nama...(1) NIP... (1)

PETUNJUK PENGISIAN SURAT PERNYATAAN DAN SURAT KUASA (1) Diisi dengan nama lengkap sesuai surat keputusan kepangkatan terakhir, dan Nomor Induk Pegawai (NIP) diisi dengan NIP Pegawai yang bersangkutan. (2) Diisi dengan pangkat/golongan sesuai surat keputusan kepangkatan terakhir. (3) Diisi dengan jabatan sesuai surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir. (4) Diisi dengan unit kerja sesuai surat keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir dengan urutan unit terkecil sampai dengan unit eselon I. (5) Diisi dengan tempat dan tanggal dibuatnya surat pernyataan dan surat kuasa dimaksud. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM u.b. KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN ttd GIARTO NIP 195904201984021001 MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 7/KMK.09/2011 TENTANG : TATA CARA PENYAMPAIAN DAN PENGELOLAAN LAPORAN PAJAK-PAJAK PRIBADI (LP2P) PEJABAT/ PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-1: Untuk Pimpinan Kementerian /Lembaga SIFAT RAHASIA LAPORAN HARTA KEKAYAAN TAHUN PAJAK... Catatan: **) Dalam hal ruangan ini tidak mencukupi, dapat dibuat lampiran tersendiri sesuai bentuk ini..., Yang melaporkan, Nama jelas NIP.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Lembar ke-2: Untuk Pejabat/Pegawai yang bersangkutan SIFAT RAHASIA LAPORAN HARTA KEKAYAAN TAHUN PAJAK... Catatan: **) Dalam hal ruangan ini tidak mencukupi, dapat dibuat lampiran tersendiri sesuai bentuk ini..., Yang melaporkan, Nama jelas NIP.

PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR HARTA KEKAYAAN TAHUN PAJAK Diisi dengan Tahun Pajak. Nama lengkap/nip dan NPWP: Diisi dengan nama lengkap, Nomor Induk Pegawai (NIP) terbaru dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Petunjuk Pengisian Daftar Harta Kekayaan Bagi Suami: 1. Dalam hal suami isteri adalah pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, kewajiban menyampaikan DHK hanya dilakukan oleh suami, isteri cukup menginformasikan bahwa DHK isteri telah dilaporkan dalam DHK yang dilaporkan suami yang bersangkutan; 2. Dalam hal suami adalah pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, dan isteri bukan pejabat/pegawai kementerian Keuangan, sepanjang: a. suami isteri tidak melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan; dan b. isteri tidak memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri, maka suami menyampaikan DHK yang dimiliki oleh suami dan isteri. 3. Dalam hal suami adalah pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, dan isteri bukan pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, sepanjang suami isteri melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan atau isteri memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri, maka suami menyampaikan DHK dari harta yang dimiliki suami. Petunjuk Pengisian Daftar Harta Kekayaan Bagi Isteri: 1. Dalam hal isteri adalah pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, dan suami bukan pejabat/pegawai kementerian Keuangan, sepanjang: a. suami isteri tidak melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan; dan b. isteri tidak memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri, maka isteri menyampaikan DHK yang dimiliki oleh suami dan isteri. 2. Dalam hal isteri adalah pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, dan suami bukan pejabat/pegawai Kementerian Keuangan, sepanjang suami isteri melakukan perjanjian pemisahan harta dan penghasilan atau isteri memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri, maka isteri menyampaikan DHK dari harta yang dimiliki isteri. I. TANAH DAN BANGUNAN Mencakup tanah dan atau bangunan yang dimiliki, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. Harta kekayaan tanah dan atau bangunan ini mencakup tanah dan/atau bangunan seperti yang dimaksud dalam perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut. Kolom (2) : Diisi dengan nama jalan, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota. Kolom (3) : Diisi dengan tahun perolehan harta. Kolom (4) : Diisi nama yang tercantum dalam Sertifikat/Surat Kepemilikan Tanah dan hubungan keluarga dengan pelapor apabila nama yang tercantum dalam Sertifikat/Surat Kepemilikan Tanah berbeda dengan nama pelapor. Kolom (5) : Diisi luas tanah, luas bangunan (apabila ada), dan Nomor Objek Pajak (NOP) Kolom (6) : Diisi dengan : - Hasil sendiri; - Warisan; - Hibah; - Hasil sendiri dan warisan; - Hasil sendiri dan hibah; - Warisan dan hibah; - Hasil sendiri, warisan dan hibah; atau - Lainnya (misalnya kredit, angsuran, pinjaman). Kolom (7) : Diisi dengan harga perolehan tanah dan atau bangunan tersebut. Kolom (8) : Diisi dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tercantum dalam SPPT. II. KENDARAAN BERMOTOR Mencakup seluruh jenis alat transportasi yang dimiliki, baik untuk keperluan pribadi, untuk keperluan usaha maupun sebagai barang dagangan. Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut Kolom (2) : - Diisi jenis kendaraan yang dimiliki misalnya bus, truk, mobil, yacht, jet ski, dan kendaraan sejenis lainnya; - Diisi dengan merk kendaraan misalnya Toyota Altis, Honda Accord, dan lain-lain; - Diisi tahun pembuatan sebagaimana tercantum dalam BPKB /STNK. Kolom (3) : Diisi dengan tahun perolehan kendaraan bermotor. Kolom (4) : Diisi dengan nomor polisi atau nomor indentifikasi lainnya untuk jenis kendaraan di atas air. Kolom (5) : Diisi dengan nama yang tercantum dalam BPKB dan hubungan keluarga dengan pelapor apabila nama yang tercantum BPKB berbeda dengan nama pelapor. Kolom (6) : Diisi dengan: - Hasil sendiri; - Warisan; - Hibah; - Hasil sendiri dan warisan; - Hasil sendiri dan hibah; - Warisan dan hibah; - Hasil sendiri, warisan dan hibah; atau - Lainnya (misalnya kredit, angsuran, pinjaman). Kolom (7) : Diisi dengan nilai perolehan kendaraan bermotor

III. IV. UANG TUNAI, DEPOSITO, GIRO, TABUNGAN DAN SETARA KAS LAINNYA Diisi seluruh uang tunai, deposito, giro, tabungan, dan setara kas yang dimiliki oleh pelapor termasuk isteri/suami dan anak-anak yang belum dewasa. Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut. Kolom (2) : Diisi dengan: - Uang tunai; - Deposito; - Giro; - Tabungan; atau - Setara Kas Kolom (3) : a. Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat/tanda bukti kepemilikan; b. Hubungan Keluarga diisi dengan: - Yang bersangkutan; - Isteri/suami; - Anak; atau - Lainnya. Kolom (4) : Diisi dengan: - Hasil sendiri; - Warisan; - Hibah; - Hasil sendiri dan warisan; - Hasil sendiri dan hibah; - Warisan dan hibah; atau - Hasil sendiri, warisan dan hibah. Kolom (5) : Diisi dengan nama bank/lembaga Penyimpan. Kolom (6) : Diisi dengan nomor rekening. Kolom (7) : Diisi dengan nilai nominal pada saat pelaporan dalam rupiah dan/atau valuta asing. SURAT BERHARGA (OBLIGASI, SAHAM, DAN SURAT BERHARGA LAINNYA) Diisi seluruh obligasi, saham dan surat berharga lainnya yang dimiliki oleh pelapor termasuk isteri/suami dan anak-anak yang belum dewasa, termasuk juga harta kekayaan tidak bergerak dan tidak berwujud, misalnya hak cipta, hak paten, hak usaha dan lain-lain yang dikelompokkan kedalam surat berharga lainnya. Kolom (1) : Diisi dengan nomor urut. Kolom (2) : Diisi dengan: - Obligasi; - Saham; - Hak Cipta; - Hak Paten; - Hak Usaha; atau - Lainnya (sebut jenisnya bagaimana tertera dalam surat/tanda bukti kepemilikan) Kolom (3) : a. Diisi sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat/tanda bukti kepemilikan; b. Hubungan Keluarga diisi dengan: - Yang bersangkutan; - Isteri/suami; - Anak; atau - Lainnya Kolom (4) : Diisi dengan: - Hasil sendiri; - Warisan; - Hibah; - Hasil sendiri dan warisan; - Hasil sendiri dan hibah; - Warisan dan hibah; atau - Hasil sendiri, warisan, dan hibah. Kolom (5) : Diisi dengan periode tahun investasi. Kolom (6) : Diisi dengan jumlah lembar/persentase kepemilikan. Kolom (7) : Diisi dengan nama perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut/kustodian. Kolom (8) : Diisi dengan nilai jual surat berharga tersebut sesuai harga pasar pada saat pelaporan dalam rupiah dan/atau valuta asing. Kolom (9) : Diisi dengan jumlah keseluruhan dari total daftar harta kekayaan yang bersangkutan. MENTERI KEUANGAN, ttd. AGUS D.W. MARTOWARDOJO Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO UMUM u.b. KEPALA BAGIAN T.U. DEPARTEMEN ttd GIARTO NIP 195904201984021001