BAB III TINJAUAN KHUSUS III.1. Pengertian Tema Tema : Arsitektur Berwawasan Lingkungan (Ekologi Arsitektur ) Dalam Bahasa Indonesia, Arsitektur Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang Serta membuat Kontroksi bangunan. 1 Ekologi Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. 1 III.1.1. Pengertian Lingkungan Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Arsitekttur yang sadar lingkungan adalah bidang keilmuan yang mempengaruhi usaha terhadap kelanjutan, keselarasan ekologi, dan kegiatan manusia yaitu yang menyangkut masalah : pemeliharaan dan perawatan biosfer mendaur ulang sumber bahan baku alam pentrasformasikan energi secukupnya secara ekonomis Saat ini hampir semua gedung modern merupaka sistem tertutup yang menggunakan bahan sintetis yang canggih seperti kaca atau aluminium (yang bersifat padat, tidak berpori yang menghambat sirkulasi) sehingga menggunakan penghawaan teknis (AC), menggunakan bahan pelapis dinding dan langit langit yang tipis dengan permukaan licin dan keras sehingga tidak dapat meredam suara dan panas. Menyadari hal tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Perencanaan arsitektur Penentuan struktur dan kontruksi Pemilihan material Pengetahuan ekologi 1.Wikipedia bahasa Indonesia AMINUDIN 41208110003 BAB III - 11
III.2.2. Pengertian Ekologi Menurut Ernst Haeckel (1834-1914). Ekologi adalah ilmu yangmempelajari interaksi antara organisme denga n lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914). III.2.3. Pengertian Ekologi Menurut Frank Loyd Wright Perkembangan arsitektur berwawasan lingkungan (EKO- ARSITEKTUR) berawal pada tahun 1960-an. Arsitektur berwawasan lingkungan merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Eko-Arsitektur merupakan pencerminan kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan,oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitektur. Ekologi adalah ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitar. Eko-Arsitektur adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antar bentuk arsitektur dengan lingkungannya. Desain Rumah Sakit, yaitu : Healing_Menyehatkan Rumah sakit yang menyembuhkan (Healing) berarti rumah sakit yang mampu mewadahi semua tuntutan desain yang baik tidak hanya dari teknikal - arsitektural, namun lebih kepada bagaimana mewujudkan rumah sakit yang nyaman dan menyenangkan bagi para penggunanya baik dari sisi medis, maupun akademis. III.2.4. Pengertian Ekologi Arsitektur Ekologi arsitektur atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis (berhubungan dengan sistem keseluruhan ), yang memanfaatkan AMINUDIN 41208110003 BAB III - 12
pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan), sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya. 2 Ekologi arsitektur dapat dijelaskan dengan beberapa point yaitu : a) Holistis : berhubungan dengan sistem keseluruhan, sebagai satu kesatuan yang lebih penting daripada sekedar kumpulan bagian. b) Memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan). c) Pembangunan sebagai proses, dan bukan sebagai kenyataan tertentu yang status. d) Kerja sama antara manusia dengan alam sekitarnya demi keselamatan kedua belah pihak Adapun prinsip-prinsip ekologis dalam penggunaan bahan bangunan : a) Menggunakan bahan baku, energi, dan air seminimal mungkin. b) Semakin kecil kebutuhan energi pada produksi dan transportasi, semakin kecil pula limbah yang dihasilkan. c) Bahan-bahan yang tidak seharusnya digunakan sebaiknya diabaikan. d) Bahan bangunan diproduksi dan dipakai sedemikian rupa sehingga dapat dikembalikan kedalam rantai bahan (didaur ulang). e) Menggunakan bahan bangunan harus menghindari penggunaan bahan yang berbahaya (logam berat, chlor). f) Bahan yang dipakai harus kuat dan tahan lama. g) Bahan bangunan atau bagian bangunan harus mudah diperbaiki dan diganti. h) Peka Terhadap Iklim 2.Heinz Frick 1998. Dasar-dasar Eko Arsitektur AMINUDIN 41208110003 BAB III - 13
Ruang disekitar bangunan sebaiknya dilengkapi pohon peneduhan tanpa mengganggu gerak udara. Perlu dipersiapkan saluran dan resapan air hujan dari atap dan halaman yang diperkeras. Meskipun demikian, harus menyisakan minimal 30% lahan bangunan terbuka untuk penghijauan dan tanaman. III.2. Teori pendukung judul dan tema Menurut Rudolf Arnheim 1) Karya arsitektur tergantung pada dimensi visual dari lingkungan sekitar (dalam bentuk ukuran, warna, tekstur, orientasi dan sebagainya). 2) Efek utama dari ekspresi visual didapat dari formal properties bentuk visual. 3) Agar bangunan dapat diamati dengan tepat, fiel of forces dari bangunan harus dihargai pengamatnya. Fasad yang kaya akan volume dan artikulasi punya kekuatan uang lebih besar/ field of forces-nya lebih kuat. Berikut beberapa literature berkaitan dengan desain Eko-Arsitektur AMINUDIN 41208110003 BAB III - 14
III.3. Keterkaitan Tema Dengan Judul Ekologi Arsitektur dan Penerapannya 3 Ekologi arsitektur atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis (berhubungan dengan sistem keseluruhan), yang memanfaatkan pengalaman manusia (tradisi dalam pembangunan), sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya. Pola Perencanaan Eko-Arsitektur selalu memanfaatkan alam sebagai berikut : o Dinding, atap sebuah gedung sesuai dengan tugasnya, harus melidungi sinar panas, angin dan hujan. o Intensitas energi baik yang terkandung dalam bahan bangunan yang digunakan saat pembangunan harus seminimal mungkin. o Bangunan sedapat mungkin diarahkan menurut orientasi Timur-Barat dengan bagian Utara-Selatan menerima cahaya alam tanpa kesilauan o Dinding suatu bangunan harus dapat memberi perlindungan terhadap panas. Daya serap panas dan tebalnya dinding sesuai dengan kebutuhan iklim/ suhu ruang di dalamnya. Bangunan yang memperhatikan penyegaran udara secara alami bisa menghemat banyak energi. Cara membangun yang menghemat energi dan bahan baku : 1. Perhatian pada iklim setempat Penggunaan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim Pembangunan yang menghemat energi Orientasi terhadap sinar matahari dan angin Penyesuain pada perubahan suhu siang-malam 2. Subsitusi sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Meminimalisasi penggunaan energi untuk alat pendingin Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui Optimalisasi penggunaan sumber energi yang tidak dapat 3 Heinz Frick 1998. Dasar-dasar Eko Arsitektur AMINUDIN 41208110003 BAB III - 15
III.4. diperbaharui usaha memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan energi surya. 3. Penggunaan bahan bangunan yang dapat dibudidayakan dan yang menghemat energy.memajukan penggunaan energi alternatif Penggunaan kembali sisa-sisa bangunan (limbah)optimalisasi bahan bangunan yang dapat dibudidayakan 4. Pembentukan peredaran yang utuh di antara peneyediaan dan pembuangan bahan bangunan, energi, dan air Gas kotor, air limbah, sampah, dihindari sejauh mungkin Menghemat sumberdaya alam (Udara, air, dan tanah) 5. Penggunaan teknologi tepat guna yang manusiawi Memanfaatkan/ mengguanakan bahan bangunan bekas pakai. Menghemat hasil produk bahan bangunan.mudah dirawat dan dipelihara Produksi yang sesuai dengan pertukangan hipotesis Gaia. Studi Banding Tema Sejenis III.4.1. ACROS Fukuoka, Jepang 1 Bangunan kompleks perkantoran ini merupakan pemecahan terhadap masalah urban ruang terbuka. Di sebelah utara yang menghadap jalan utama, dibuat fasade bangunan yang modern. Di sebelah selatan yang menghadap ruang terbuka, dibuat atap teras yang menyerupai sengkedan. Setiap lantai mempunyai taman yang berfungsi untuk meditasi dan relaksasi. Desain yang menampilkan unsur tanaman ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan. Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya. tanaman ke dalam bangunan ini berfungsi sebagai pemecah kesan keras pada bangunan. Dengan integrasi terhadap unsur lingkungan, bangunan ini turut menurunkan suhu mikro di sekitarnya. 1.focusmediadesign.blogspot.com/.../acros-fukuoka- AMINUDIN 41208110003 BAB III - 16
III.4.2. SINO Italian Ecological and Energy Efficient Building (SIEEB) Bangunan(SIEEB)berlokasi di kampus Tsinghua University dan dirancang oleh arsitek Mario Cucinella Architect (MCA), China Architecy Design (CAG) dan beberapa kumpulan peneliti. Bangunan ini berfungsi sebagaisekolah,tempat pelatihan, dan pusat penelitian untuk perlindungan lingkungan dan konservasi energi,sieeb merupakan bangunan pintar dan ramah lingkungan.sistem teknologi yang canggih, ramah lingkungan, dan efisiensi energi. Desain bangunan ini menggunakan strategi aktif maupun pasif, melalui bentuk bangunan dan dengan mengontrol lingkungan luar dengan mengoptimalkan kenyamanan dan kondisi lingkungan internal. III.4.3. Kesimpulan Studi Banding Tema Sejenis Dalam menerapkan desing yang ramah linkungan harus memanfaatkan atau memaksimalkan energi dan bahan matrial yang alami. Bangunan yang akan di rancang atau mau di bangun dapat mengontrol keadaan lingkungan yang baik seperti : a) Pencahayaan ; Penggunaan cahaya memaksimalkan cahaya alami dari pada buatan (lampu) b) Pengudaraan atau fentilasi ; Penggunaan udara yang memanfaatkan bukaan pada bangunan yang semaksimal mungkin. c) Penghijauan ; Penerapan penghijauan pada bangunan akan banyak memberi manfaat untuk,bangunan yang berkelanjutan. AMINUDIN 41208110003 BAB III - 17