BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

PRATIWI AMALLIYAH A

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. menyatu dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik, bahasa selalu muncul dalam

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. memahami wacana dengan baik dan tepat diperlukan bekal pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diawali dengan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini dibicarakan tentang metode penelitian, teknik pengumpul data,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ideasional (ideational function), fungsi interpersonal (interpersonal

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pergeseran makna pada BT, oleh sebab itu seorang penerjemah harus

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia perlu berinteraksi antarsesama. Untuk menjalankan komunikasi itu diperlukan bahasa karena bahasa adalah alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa tidak dirinci dalam bentuk bunyi, frasa, ataupun kalimat secara terpisah, melainkan bahasa dipakai dalam wujud kalimat yang saling berkaitan. Rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain itu membentuk kesatuan yang dinamakan wacana (Alwi, 1993 : 471). Menurut Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi, berkesinambungan, mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Jadi wacana merupakan unsur kebahasaan yang relatif paling kompleks dan paling lengkap. Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa itu terdiri atas bentuk (form) dan makna (meaning), hubungan dalam wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi, dan hubungan makna atau hubungan semantis yang disebut koherensi. Anton Moeliono (1998 : 34) menyatakan bahwa, Wacana yang baik dan utuh, kalimat-kalimatnya harus kohesif dan koheren. Kohesi menunjuk perpautan bentuk, sedangkan koherensi perpautan makna. Kerapian bentuk dan kepaduan makna merupakan faktor yang penting dalam menentukan tingkat keterbacaan dalam keterpahaman membaca. Wacana dapat dibagi menjadi dua macam yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Untuk wacana yang disampaikan secara tertulis, penyampaian isi atau informasi disampaikan secara tertulis. Ini dimaksudkan agar tulisan tersebut dapat dipahami dan diinterprestasikan oleh

pembaca. Salah satu wujud wacana tulis yang berasal dari media, seperti surat kabar ataupun majalah dapat dikaji, baik dari segi gramatikalnya maupun dari segi konteksnya. Rani (2006 : 90), menjelaskan Piranti kohesi dan koherensi dalam sebuah wacana sangat diperlukan untuk membangun tekstur wacana, tekstur tercipta karena adanya hubungan antarkalimat dalam teks. Kohesi dibagi menjadi dua jenis, yaitu kohesi gramatikal dan kohesi leksikal. Piranti kohesi sebagai penghubung dan pemersatu unit struktur dalam kalimat yang mengatasi tataran kalimat, menghubungkan baik struktur yang akan disebutkan kemudian maupun telah disebutkan kemudian (Halliday, M. A. K dan Ruqaiya Hasan (1992 : 6). Dalam analisis wacana, segi bentuk atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal, sedangkan segi makna atau struktur batin wacana disebut aspek leksikal wacana (Sumarlam 2006 : 23). Peranan dan fungsi penanda kohesi secara formal hadir sebagai alat untuk menciptakan keselarasan dan kepaduan informasi yang berimplikasi pada kelancaran pemahaman wacana. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada wacana tulis yaitu tajuk rencana dalam harian Sinar Indonesia Baru (SIB). Peneliti akan memfokuskan penelitian ini pada kohesi Gramatikal dan Leksikal. Adapun alasan dasar meneliti tentang kohesi gramatikal dan leksikal pada surat kabar, yaitu ingin menganalisis dan mendeskripsikan bentuk-bentuk dari penanda kohesi gramatikal dan leksikal. Selain itu, alasan peneliti memilih surat kabar sebagai objek penelitian didasarkan atas fungsi surat kabar yang sarana pengetahuan melalui tulisan yang dapat dibaca dan diterima oleh setiap kalangan. Penelitian ini difokuskan pada berita Tajuk Rencana dalam harian SIB, karena Tajuk Rencana merupakan sebuah opini yang ditulis oleh seorang redaktur yang dapat dianggap mampu mewakili seluruh gagasan redaksi yang mengulas mengenai hal-hal aktual yang terjadi pada saat itu, dan telah mengalami pengeditan oleh seorang editor. Hal itu dapat terlihat pada contoh Tajuk Rencana berikut ini.

Masyarakat Sumatera Utara telah berharap agar muncul calon-calon pemimpin yang baru dan kini pemimpin itu sudah lahir. Memang, pasangan ini bukanlah pilihan kita bersama. Namun hasil sementara pilkada sudah menunujukkan, rakyat yang memilih mereka lebih banyak dibandingkan dengan empat pasangan lainnya. (SIB/ TR/ 20 Februari 2014) Dari wacana tersebut terdapat sarana kohesi referensi anafora yakni mereka yang merujuk pada unsur di depannya yaitu pemimpin yang merujuk pada orang ketiga jamak. Wacana tajuk rencana dalam sebuah rubrik surat kabar haruslah menggunakan kalimat yang efektif, ringkas, cermat, jelas dan lugas agar pembaca dapat memahami apa tujuan dari wacana tersebut. Kalimat-kalimat dalam wacana tersebut haruslah saling berhubungan dan jelas memiliki keterpaduan antar kalimat untuk menghasilkan informasi yang jelas. Tajuk rencana adalah pernyataan mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberikan interpretasi terhadap suatu berita yang menonjol. Tajuk rencana berbeda dengan berita lain. Rubrik lain seperti berita ekonomi dan berita lainnya disajikan dalam bentuk berita pernyataan yang diterbitkan secara langsung maka tajuk rencana ditulis secara khusus pada tempat dan lokasi yang berbeda. Tajuk rencana lebih singkat dan lebih berhubungan dengan hal-hal yang serius. Perbedaan tajuk rencana dengan rubrik lain seperti pojok terletak pada keseriusan berita yang disampaikan. Surat Kabar Harian SIB atau Sinar Indonesia Baru merupakan berita harian yang mulai terbit dari tanggal 9 Mei 1970 sampai sekarang. Terletak di Jalan Brigjen Katamso No. 66 AB Medan dan Perwakilan Jakarta Jalan Balik Papan No. 3B Jakarta. Ditulis dalam Bahasa Indonesia terdiri dari 16 halaman yang didalamnya menyampaikan berita tentang Rubrik Medan Kita, Ekonomi, Keuangan, Hiburan, Olah Raga, Kriminal, Pendidikan dan

Luar Negeri. Salah satu rubrik di atas adalah tajuk rencana yang berada di halaman kedua kolom utama rubrik Medan Kita. Dalam Harian SIB ini patut diteliti karena pada Tajuk Rencana banyak ditemukan variasi penggunaan penanda kohesi, yang fungsinya sebagai alat penghubung antarkalimat yang satu dengan yang lain sehingga membentuk keterkaitan. Variasi-variasi tersebut salah satunya terdapat beberapa pengacuan yang terdapat dalam tajuk rencana tersebut. Sehingga penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penanda kohesi yang terdapat dalam wacana Tajuk Rencana. Berdasarkan latar belakang itulah perlu dilakukan penelitian tentang kohesi yang terdapat pada wacana tajuk rencana harian SIB. B. Identifikasi Masalah Dalam suatu penelitian perlu identifikasi masalah yang akan diteliti. Tujuannya supaya masalah dapat terarah dan jelas sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran dan kekaburan dalam membahas dan meneliti masalah yang ada. Sesuai dengan masalah yang diutarakan dalam latar belakang, maka identifikasi masalah yaitu: 1. penanda kohesi gramatikal tajuk rencana pada harian SIB. 2. penanda kohesi leksikal tajuk rencana pada harian SIB. 3. ketidaktepatan kohesi gramatikal dan leksikal tajuk rencana pada harian SIB. 4. mengklasifikasikan sarana kohesi gramatikal dan leksikal pada tajuk rencana pada hasian SIB. 5. jenis kohesi gramatikal dan leksikal tajuk rencana pada harian SIB. C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang ditemukan yang menjadi batasan masalah dalam penelitian adalah mendeskripsikan penanda kohesi gramatikal dan leksikal yang menjadi acuan pada tajuk rencana dalam SIB. Data tajuk rencana yang diperoleh dari terbitan bulan Maret 2014 sebanyak 10 tajuk rencana. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada tajuk rencana dalam harian SIB? 2. Bagaimanakah penanda kohesi leksikal yang terdapat pada tajuk rencana dalam harian SIB? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan penanda kohesi gramatikal tajuk rencana pada harian SIB. 2. Mendeskripsikan penanda kohesi leksikal tajuk rencana pada harian SIB. F. Manfaat Penelitian Dari segi Teoretis manfaat penelitian sebagai berikut. 1. Memperkaya hasil penelitian dalam kebahasaan terutama masalah kohesi gramatikal dan leksikal. 2. Menambah khasanah kajian dalam bidang analisis tajuk rencana khususnya dan linguistik umumnya. Dari segi Praktis manfaat penelitian sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada penulis tajuk rencana dalam harian SIB tentang penanda kohesi yang digunakan dalam tulisannya. 2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai masukan bagi para pembaca atau pemakai bahasa untuk dapat menerapkan penanda kohesi secara tepat sesuai dengan konteks kalimat yang dimaksudkan.