KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA

dokumen-dokumen yang mirip
PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

TUGAS AGAMA KLIPING KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA, ANTAR SUKU, RAS DAN BUDAYA

PANCASILA DAN HAM. Makalah Disusun untuk: Memenuhi tugas akhir Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

d. bahwa dalam usaha mengatasi kerawanan sosial serta mewujudkan, memelihara dan mengembangkan kehidupan masyarakat yang

TERKIKISNYA PERSATUAN

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

TUGAS AKHIR MATA KULIAH PANCASILA IMPLEMENTASI SILA PERTAMA TERHADAP PEMBANGUNAN TEMPAT IBADAH

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

disusun oleh Mirsa Ferriawan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Kelompok D Dosen : Drs.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

Tugas Akhir Kuliah Pancasila

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

MAKALAH KONSEP AGAMA DALAM PANCASILA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DAN HUKUMAN MATI

PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DI LINGKUNGAN PERUMAHAN BTN KOLHUA KUPANG-NTT

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,

ANCAMAN LINTAS AGAMA DAN IDEOLOGI MELALUI BOM DI TEMPAT LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

Nilai-Nilai Pancasila

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

Pentingnya Toleransi Umat Beragama Sebagai Upaya Mencegah Perpecahan Suatu Bangsa

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

KEWARGANEGARAAN. Konsep Dasar Kewarganegaraan. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

Lemahnya Kesadaran Masyarakat Indonesia Terhadap Nilai-nilai Pancasila

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

C. Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Agama, Suku, Ras, Budaya, dan Gender

BERPERILAKU PANCASILA

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

KEADILAN SOSIAL BAGI SEBAGIAN RAKYAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan Satu Pemerintahan (Depag RI, 1980 :5). agama. Dalam skripsi ini akan membahas tentang kerukunan antar umat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 LAWANG ULANGAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2007 / 2008

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

BAHAN TAYANG MODUL 9

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999

PENDIDIKAN PANCASILA

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Pendidikan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia hidup juga berbeda. Kemajemukan suku bangsa yang berjumlah. 300 suku hidup di wilayah Indonesia membawa konsekuensi pada

3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila tidak terbentuk begitu saja dan bukan hanya diciptakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang cenderung kepada kelezatan jasmaniah). Dengan demikian, ketika manusia

KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta

TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA

HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA. : IRVAN AGUSTIAN PRATAMA NIM : Kelompok : C Program Studi : STRATA 1 : Teknik Informatika

11MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan bernegara. .Drs. Sugeng Baskoro, M.M.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

Makalah Pendidikan Pancasila

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2005 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh Candra Sumaryadi NIM Kelompok D. Untuk memenuhi syarat nilai dari mata kuliah Pancasila

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

Transkripsi:

KONFLIK ANTAR UMAT BERAGAMA Dosen : Drs.Tahajudin Sudibyo N a m a : Argha Kristianto N I M : 11.11.4801 Kelompok : C Program Studi dan Jurusan : S1 TI SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRAK Kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi mempunyai dampak positif dan negatif bagi keberlangsungan hidup antar umat beragama. Dampak negatifnya adalah adanya konflik-konflik antar umat beragama. Pertikaianpertikaian banyak terjadi akhir-akhir ini, kekerasan juga kian marak terjadi. Kata Kunci : Agama, Pancasila dan kasus konflik antar umat beragama.

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan Kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat-nyalah penyusunan paper mengenai Konflik Antar Umat Beragama dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs. Tahajudin Sudibyo selaku bapak dosen pengampu perkuliahan Pancasila yang telah memberikan pengajaran secara mendalam mengenai Pancasila. Paper mengenai Pancasila ini disusun dalam upaya untuk meningurangi konflik antar umat beragama yang kian marak terjadi akhir-akhir ini. Saya menyadari bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saya sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen, untuk kesempurnaan paper ini. Bantul, 28 Oktober 2011 Argha Kristianto

BAB I PENDAHULUAN Kemajuan teknologi di samping membawa dampak positif bagi peradaban manusia, juga berakibat negatif bagi kehidupan sosial kemasyarakatan dan agama. Tumbuhnya rasa egoisme yang berlebihan, merebaknya paham materialisme seakan merusak kebersamaan antar umat beragama yang tulus, menodai kemurnian persaudaraan antar umat beragama yang sejati. Akhir-akhir ini banyak pelesetan esensi terjadi, kalau tidak ada maunya mereka akan melupakan saudara yang sebenarnya. Persaudaraan hanya dijadikan tameng untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Bila semua angan-angan sudah ditangan dan jabatan sudah di dapatkan, kepentingan sudah tersampaikan, habis manis sepah di buang. Inilah sekelumit citra persaudaraan semu yang sering muncul seiring perkembangan zaman. Persaudaraan semu adalah persaudaraan yang di tegakan atas kepentingan pribadi semata. Banyak persaudaraan yang membeda-bedakan atas dasar agama. Padahal yang sudah disampaikan dalam Al-Qur an bahwa semua manusia itu sama, hanya amal perbuatan yang membedakannya. Bahkan, banyak sesama umat saling berkelahi karena beda pendapat. Sebelum-sebelumnya mereka bersaudara erat, hanya karena beda pendapat dan mereka sudah mendapatkan hal yang mereka inginkan, mereka langsung meninggalkannya. Kita sebagai warga Negara Indonesia seharusnya mengetahui bahwa Negara Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan agama. Negara mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga prinsip tersebut seharusnya dimulai dari individu bagaimana seharusnya individu berbuat sesuai dengan norma-norma dengan tidak membanding-bandingkan individu dengan agama yang di anutnya.

LATAR BELAKANG Akhir-akhir ini banyak terjadi perselisihan antar umat beragama. Banyak terjadi kasus bom yang melanda di Indonesia pada saat ini. Sebagai contoh kasus bom di Solo, Jawa Tengah. Kasus tersebut langsung membuat kaget seluruh masyarakat Indonesia. Kejadian ini membuat hubungan antar umat beragama renggang. Mereka beranggapan bahwa keselamatan mereka terancam. Kejadian yang membuat kaget seluruh Indonesia tersebut sudah membuat persaudaraan antar umat beragama berjalan agak kurang baik. Kejadian seperti inilah yang seharusnya di tindak tegas oleh pemerintah. Keamanan harus lebih ditingkatkan karena akan membuat persaudaraan antar umat beragama semakin renggang. Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan di dalam Pancasila sudah disebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan kebebasan beragama, dengan adanya hal seperti ini membuat setiap individu menjadi merasa takut dan was-was ketika mereka akan melaksanakan ibadah. Bahkan sekarang di setiap tempat peribadahan dijaga oleh para polisi dan petugas, serta di setiap tempat peribadahan di beri alat detector bom dan selalu di jaga ketat. Langkah yang langsung diambil oleh pemerintah sangat tepat dan bagus, karena dapat membuat rasa aman dan tenang pada saat beribadah. Langkah tersebut juga akan dapat mengembalikan persaudaraan antar umat beragama akan kembali erat seperti sedia kala. Bukan hanya pemerintah dan petugas yang harus menjaga keamanan antar umat beragama, tetapi juga setiap individu seharusnya ikut menjaga keharmonisan kehidupan antar umat beragama, agar dapat membuat kestabilan kehidupan bersama dan tidak ada lagi kesenjangan sosial yang disebabkan oleh perbedaan keyakinan. Kejadian tersebut menjadi pelajaran paling penting bagi kehidupan yang akan datang, tentang pentingnya persaudaraan yang harus selalu di bina dan dijaga, karena dengan adanya persaudaraan maka akan tercipta keamanan dan ketertiban.

BAB II RUMUSAN MASALAH Apa yang membuat terjadinya pertikaian tersebut? Mengapa akhir-akhir ini banyak terjadi kasus terorisme dan pertikaian? Apa akibat dari konflik antar umat beragama tersebut? Bagaimana langkah warga dan aparat untuk meredakan masalah tersebut?

BAB III Pendekatan Sosiologis Kebebasan memeluk agama adalah salah satu hak yang paling asasi diantara hak-hak asasi manusia, sebab kebebasan agama itu langsung bersumberkan kepada martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Manusia selain merupakan makhluk ciptaan Tuhan, juga merupakan makhluk sosial yang berarti bahwa manusia memerlukan pergaulan dengan manusia lainnya. Bangsa Indonesia yang beraneka agama, menjalankan ibadahnya masing-masing diantara pemeluk melaksanakan ajarannya dengan norma agamanya. Agar tidak terjadi pertentangan antara pemeluk agama yang berbeda, maka hendaknya dikembangkan sikap toleransi beragama, yaitu hormat-menghormati sesama pemeluk agama yang berbeda, sikap menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama masing-masing, dan tidak boleh memaksakan suatu agama kepada orang lain. Toleransi beragama tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu bercampur. Kita sebagai bangsa Indonesia seharusnya menyadari betul bahwa Negara kita mempunyai prinsip untuk mengatur rakyatnya, demikian juga seharusnya prinsip itu di mulai dari setiap individu bagaimana seharusnya individu itu berbuat sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Sebagai bangsa Indonesia yang memiliki Agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Walaupun demikian, mereka tetap bekerja sama saling membantu, tolong-menolong tanpa adanya perbedaan. Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh adanya kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antara pemeluk agama diantaranya : *) Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia. *) Landasan moral/hokum yang meliputi : Pancasila, UUD 1945, serta ketetapan MPR dan peraturan lainnya.

Pendekatan Historis Latar belakang sejarah dan kehidupan masyarakat Indonesia dapat kita lihat dimana sejak dahulu keanekaragaman ada pada bangsa Indonesia. Hal ini terjadi karena masyarakat Indonesia tinggal di berbagai pulau yang berbeda, masingmasing memiliki ciri sendiri. Oleh karena itu bangsa kita menjadi bangsa yang mejemuk, walaupun berasal dari nenek moyang yang sama, dan sejak dahulu bangsa Indonesia mempunyai keyakinan percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Didasari oleh unsur-unsur kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka dengan mudah dan damai bangsa kita menerima agama dari luar. Agama yang ada di Indonesia disebarkan dan di ajarkan oleh para pedagangpedagang yang berasal dari luar. Mereka bukan hanya menawarkan barang dagangannya, tetapi juga mengajarkan keyakinan. Animisme dan Dinamisme yang sangat melekat pada waktu itu lama-kelamaan mulai memudar karena adanya agama. Mereka mulai meninggalkan kepercayaan yang selama itu mereka yakini. Semakin berkembangnya teknologi dan transportasi, semakin berkembang pula agama yang ada di Indonesia. Tidak hanya pedagang yang berasal dari India, tetapi pedagang dari Arab Saudi juga datang ke Indonesia. Mereka menyebarkan agama Islam dan berdagang.

BAB IV Pembahasan Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki beragam kebudayaan, adat istiadat, dan agama yang berbeda-beda. Keanekaragaman tersebutlah yang sering kali memicu adanya pertikaian dan perselisihan di Indonesia. Banyak terjadi kasus tawuran karena perbedaan agama. Kasus terorisme dan bentrok antar warga yang banyak terjadi akhir-akhir ini banyak disebabkan oleh persoalan agama. Mereka tidak menyadari bahwa tindakan yang dilakukannya justru akan membawa citra buruk bagi bangsa Indonesia dan agama tersebut. Warga yang tidak mengetahui apa-apa pun juga menjadi korban. Mereka benar-benar sudah gelap mata, dengan alasan tertentu mereka membunuh orang-orang yang tidak bersalah, padaahal di dalam Pancasila UUD 1945 sudah jelas-jelas mengatakan bahwa setiap warganya berhak memilih agama sesuai dengan hati nurani mereka. Di dalam kitab suci Al-Qur an juga di jelaskan bahwa membunuh adalah perbuatan yang di laknat oleh Allah SWT. Apa lagi bila membunuh orang yang tidak mengetahui apa-apa. Banyaknya perselisihan dan pertikaian yang terjadi akibat hanya karena perbedaan keyakinan. Kerusuhan dan tawuran banyak terjadi dan tak jarang banyak jatuh korban jiwa. Kekerasan seperti itulah yang seharusnya dihentikan, karena banyak pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi. Banyaknya perbedaan seharusnya membuat Negara Indonesia menjadi Negara yang kaya, karena dari perbedaan seperti itulah akan menjadikan banyak keaanekaragaman budaya dalam agama. Setiap agama memiliki aturan dan ciri khas tersendiri yang seharusnya kita hormati. Jangan kita membuat perbedaan tersebut menjadi sebuah pertikaian yang akan merugikan kita secara pribadi dan Indonesia di mata dunia.

Landasan Beragama Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa memiliki landasan yang dapat menjamin kehidupan beragama, diantaranya sebagai berikut : 1.Pancasila, dalam sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan di dasari sila-sila lainnya. 2. Pembukaan UUD 1945 : pada alenia ke tiga : Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan keinginan yang luhur. Alenia ke empat : Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 : Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 3. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN. Dalam ketetapan tersebut dicantumkan bahwa salah satu arah kebijakan bidang agama adalah meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat beragama, sehingga tercipta suasana kehidupan yang harmonis dan saling menghormati dalam semangat kemajemukan melalui dialog antar umat beragama dan pelaksanaan pendidikan agama, serta kehidupan sosial masyarakat secara deskriptif yang tidak dogmatis.

KESIMPULAN Banyak terjadi pertikaian di Indonesia yang disebabkan oleh pertikaian antar umat beragama. Banyak korban yang berjatuhan dalam peristiwa tersebut. Pertikaian tersebut tidak hanya membawa dampak buruk pribadi, tapi juga berdampak buruk bagi agama tersebut dan Indonesia di mata dunia. SARAN Seharusnya setiap individu memiliki sikap saling menghormati antar umat beragama. Mereka dapat saling bekerjasama bahu membahu membangun Indonesia. Mereka juga dapat melakukan pertemuan antar umat beragama sehingga pertikaian fisik dan korban jiwa dapat di hindari. Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting untuk meredakan konflik antar umat beragama. Pemerintah dapat mensosialisasikan tentang hak-hak warga Negara untuk beribadah sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, dan peraturan perundang-undangan.

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Yunani. S. Drs, Uki, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan X a, Bandung: Penerbit Angkasa, 1994. Kaelan. Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta, 2004. Darmodihardjo, Dardji. 1997. Orientasi Pancasila. Malang: Universitas Brawijaya.