BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu metode

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. Metodologi Penelitian. XI IPS SMA Negeri 01 Seputih Raman Tahun Pelajaran 2010/2011. Metode

METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cara belajar dan

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan membahas tentang metode penelitian, populasi dan sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:7) ex post facto merupakan suatu penelitian yang

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian ex post facto. Menurut

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan ex post facto. Menurut Sugiyono dalam

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini ialah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

III. METODE PENELITIAN. (variabel yang akan diuji) yaitu dengan metode pembelajaran Smart Solution,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode korelasional. Menurut

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Langkah yang penting dalam keseluruhan proses penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penaksiran kovariasi di antara variabel yang muncul secara alami. yang didasarkan pada hubungan tersebut.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu hubungan antara dua variabel atau lebih serta mengetahui seberapa eratnya hubungan dan berarti atau tidak hubungan itu. Data yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan data yang ada di tempat penelitian sehingga mengunakan pendekatan ex post facto dan survey, menurut Arikunto (013: 17) kedua pendekatan tersebut khususnya pendekatan ex post facto mencoba meneliti tentang peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian sedangkan dalam pendekatan survey, penelitian yang diterapkan pada sebuah populasi yang memiliki jumlah besar maupun kecil, akan tetapi data yang digunakan adalah data dari sampel populasi tersebut. Menurut Riduwan (005: 141) analisis korelasi ganda untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama-

31 sama) dengan variabel terikat (Y). Hubungan antara ketiga variabel tersebut dapat digambarkan dengan desain penelitian sebagai berikut: X 1 r R Y X r Gambar 3.1 Desain penelitian sumber Sugiyono (014: 70) Keterangan : X 1 dengan Y = Lingkungan Belajar di Sekolah dengan Prestasi Belajar IPS X dengan Y = Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPS X1, X dengan Y = Lingkungan Belajar di Sekolah, Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar IPS B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan bulan Maret tahun 015, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 014/015 di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandar Lampung.

3 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (014: 119) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut, yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V yang terdiri dari kelas VA dan VB yang berjumlah 80 siswa di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 014/015. Table 3.1 Jumlah seluruh siswa kelas V di SD Negeri 1 Rajabsa Raya Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 014/015. No Kelas Jumlah 1 VA 40 VB 40 Jumlah 80 Sumber: Tata Usaha SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 014/015.. Sampel Menurut Sugiyono (014: 10) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Selanjutnya menurut Sugiyono, (014: 18) penemuan jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini berdasarkan penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael yaitu di ambil 50% dari populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kota Bandar Lampung Tahun Pelajaran 014/015 yang berjumlah 40 siswa.

33 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling yaitu sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 80 siswa maka sampel yang digunakan adalah 40 siswa, pengambilan 40 siswa tersebut menggunakan Simple Random Sampling. Cara pengambilan sampel dilihat dari nilai ujian akhir semester ganjil yaitu sebagai berikut. Jumlah sampel tiap kelas = X jumlah siswa tiap kelas Tabel 3. Perhitungan jumlah sampel berdasarkan nilai Kelas Nilai Perhitungan Pembulatan A dan B 65 A dan B >65 x 44 = x 36 = 18 18 Jumlah 40 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian menurut Arikunto (013: 161) variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Prestasi Belajar IPS a. Definisi Konseptual Djamarah (008: 54) prestasi belajar pada hakekatnya adalah hasil akhir dari sebuah proses belajar.

34 b. Definisi Operasional Prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar siswa berupa nilai yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa melalui evaluasi atau penilaian pada suatu mata pelajaran termasuk mata pelajaran IPS. Prestasi belajar dalam penelitian ini menggunakan nilai ujian semester ganjil mata pelajaran IPS, yaitu nilai kognitif saja.. Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah a. Definisi Konseptual Hamalik (004: 195) lingkungan belajar adalah sesuatu yang ada di dalam sekitar sekolah yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada siswa. b. Definisi Operasional Lingkungan belajar di sekolah adalah kesatuan ruang atau kondisi yang dipergunakan untuk perubahan tingkah laku dalam diri seseorang dalam melakukan kegiatan belajar. Kondisi lingkungan belajar di sekolah yang kondusif akan menciptakan kenyamanan bagi siswa dalam belajar, sehingga akan mendukung kegiatan belajar dan siswa akan lebih mudah mencapai prestasi belajar yang maksimal. Lingkungan belajar di sekolah meliputi aspek relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, aturan sekolah, fasilitas sekolah dan keadaan sekolah.

35 3. Variabel Motivasi Belajar a. Definisi Konseptual Hamzah (007: 3) motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk perubahan tingkah laku, pada umummnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. b. Definisi Operasional Motivasi belajar adalah daya penggerak atau dorongan yang berasal dari dalam diri dan luar individu untuk melakukan kegiatan belajar, menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman dalam mencapai suatu tujuan yang di kehendaki siswa. Motivasi belajar meliputi aspek dorongan internal dan dorongan eksternal yang meliputi adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorogan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan menarik dalam pembelajaran, adanya lingkungan belajar yang kondusif. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah : 1. Observasi Menurut Sugiyono (014: 196) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Jadi dapat dikatakan bahwa metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis disuatu lingkup tertentu.

36. Angket Menurut Sugiyono (014: 193) angket merupakan pengumpulan data dengan cara menggunakan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Tujuan dari teknik ini adalah untuk memperoleh informasi dari siswa. Angket dalam penelitian ini bersifat tertutup agar terdapat kesamaan jawaban masing-masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih mudah. 3. Dokumentasi Menurut Arikunto (013: 74) teknik dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah, dan bukan berdasarkan perkiraan. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data terkait dengan jumlah siswa dan prestasi belajar siswa. F. Uji Persyaratan Instrumen Untuk mendapat data yang lengkap, maka alat instrumen harus memenuhi persyaratan yang baik. Istrumen yang baik dalam suatu penelitian harus memenuhi dua syarat validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Angket Menurut Arikunto (013: 11) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

37 Selanjutnya menurut Sugiyono (013: 173) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini menggunakan validitas construct. Menurut Siregar (014: 77) validitas construct adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Untuk mengukur validitas angket menggunakan rumus korelasi product moment dengan rumus: r xy N XY - X Y N X - X N Y - Y Keterangan : r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah sampel X = Skor butir soal Y = Skor total (Sugiyono, 014: 41) Dengan kriteria pengujian apabila r hitung > r tabel dengan 0,05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut adalah tidak valid.. Uji Reliabilitas Angket Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur sejauh mana alat ukur yang digunakan dapat dipercaya. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS Versi 17 dengan teknik uji alpha cronbach. Teknik ini dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu instrumen penelitian reliabel atau tidak.

38 Berikut adalah rumus uji reliabilitas: r 11 n n -1 1- t b Keterangan: r 11 n = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal b = jumlah varians butir = varians total t (Siregar, 014: 90) Kriteria uji reliabilitas dengan rumus alpha adalah apabila r hitung > r tabel, maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka alat ukur tidak reliabel. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks r 11 sebagai berikut : 1. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi. Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi 3. Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup 4. Antara 0,00 sampai dengan 0,399 : kurang 5. Antara 0,000 sampai dengan 0,100 : sangat rendah. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut dapat dipahami bukan hanya orang yang melakukan pengumpulan data, namun dapat dipahami

39 oleh orang lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas dan analisis korelasi ganda (Multiple Correlation). 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpulan data berdistribusi normal atau tidak. Dalam pengujian ini menggunakan uji Liliefors, langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis H0 = sampel berdistribusi normal H1 = sampel tidak berdistribusi normal. Menentukan nilai rata-rata Keterangan: n = jumlah siswa Xi = nilai siswa = nilai rata-rata Kriteria pengambilan keputusan: 1) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka ditolak ) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka diterima.

40. Korelasi Ganda Keterangan: = Korelasi antara variabel X 1 dengan X secara bersamasama dengan variabel Y = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan Y = Korelasi Product Moment antara X dengan Y = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan X (Sugiyono, 014: 5) H. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan, maka bentuk pengujian hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. H0 : Tidak terdapat hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPS. H1 : Terdapat hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar IPS.. H0 : Tidak terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS. H1 : Terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS. 3. H0 : Tidak terdapat hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS. H1 : Terdapat hubungan antara lingkungan belajar di sekolah dan motivasi belajar dengan prestasi belajar IPS.

41 Untuk menguji hipotesis antara X 1 dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : Keterangan: = Koefisien antara variabel X 1 dan Y X 1 Y = Jumlah skor variabel X 1 dan Y X 1 Y = Jumlah kuadrat skor variabel X 1 = Jumlah kuadrat skor variabel Y (Sugiyono, 014: 41) Untuk menguji hipotesis antara X dengan Y digunakan statistik melalui korelasi product moment dengan rumus : Keterangan: = Koefisien antara variabel X dan Y X Y = Jumlah skor variabel X dan Y X Y = Jumlah kuadrat skor variabel X = Jumlah kuadrat skor variabel Y (Sugiyono, 014: 41) Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X 1 dan X ) terhadap variabel terikat (Y) baik secara terpisah maupun secara bersama-sama.

4 Pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi Ganda dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Korelasi antara variabel X 1 dengan X secara bersamasama dengan variabel Y = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan Y = Korelasi Product Moment antara X dengan Y = Korelasi Product Moment antara X 1 dengan X (Sugiyono, 014: 5) Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel X 1, X dan Y, dengan rumus sebagai berikut : Keterangan: R = Koefisien Korelasi Ganda k = Jumlah Variabel Independen n = Jumlah Anggota Sampel (Sugiyono, 014: 5) Kriteria pengujian hipotesis tolak H 0 jika F hitung > F tabel, dan terima H 0 F hitung < F tabel. Dimana distribusi dk pembilang k= dan dk penyebut (n-k-1) dengan mengambil taraf uji α = 0,05.

43 Adapun interpretasi koefisien korelasinya sebagai berikut. Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 0,199 Sangat Rendah 0,00 0,399 Rendah 0,400 0,599 Sedang 0,600 0,799 Kuat 0,800 1,000 Sangat Kuat (Sugiyono, 014: 4)