III. METODE PENILITIAN. Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Semangka merah tanpa biji adalah salah satu buah tropik yang diproduksi dan

METODE PENELITIAN. membeli saus sambal botol di Bandar Lampung meliputi kajian mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan. Lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki arti dan kedudukan penting dalam pembangunan nasional.sektor pertanian

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis. melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive),

III. METODE PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. terdiri dari sawi, kol, wortel, kentang, dan tomat.

I. PENDAHULUAN. Kesejahteraan masyarakat adalah tujuan utama suatu negara, tingkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. probiotik maupun non probiotik oleh peternak, dimulai dari pembesaran bibit

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di lakukan dikantor Dinas Pendapatan Pengelolaan

3 METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitan ini yang menjadi populasi oleh penulis adalah Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

METODE PENELITIAN. disusun, ditabulasi, dianalisis, kemudian diterangkan hubungan dan dilakukan uji

BAB III METODE PENELITIAN. Objek adalah lokasi atau bisa saja produk yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai faktor-faktor yang

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objek (noun) adalah hal

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama -

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio),

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kandang dan bibit terhadap penerimaan usaha, dengan subjek penelitian peternak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kerja sama usaha ternak ayam broiler

BAB III METODE PENELITIAN. Muarareja yang terletak di Kel. Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah. Sedangkan

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

Gatak Gatak Gatak Kartasura Kartasura Baki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. satu variable dengan variable yang lain atau dengan istilah lain adalah

METODE PENELITIAN. wilayah Kecamatan Karawang Timur dijadikan sebagai kawasan pemukiman dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak terdaftar di

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. populasi atau bagian populasi untuk mencari hubungan-hubungan yang. data yang pokok (Singarimbun dan Effendi, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang akan dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Metode dan Jenis Penelitian Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan cara metode survey. Metode penelitian kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). S edangkan waktu yang digunakan dalam melakukan

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

JIIA, VOLUME 2 No. 4, OKTOBER 2014

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Indriantoro (2009) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III. Metode Penelitian. penilitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

Transkripsi:

41 III. METODE PENILITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsumen rumahtangga adalah responden yang diwakili oleh ibu rumahtangga sebagai pengambil keputusan untuk membeli daging sapi segar guna memenuhi kebutuhan dirinya sendiri atau anggota keluarga. Responden dalam penilitian ini adalah ibu rumah tangga yang berperan dalam mengatur konsumsi di dalam keluarga. Daging sapi adalah sekumpulan otot yang melekat pada tulang atau kerangkanya. Daging berasal dari sapi yang sudah disembelih. Istilah daging berbeda dengan karkas. Daging adalah bagian yang tidak mengandung tulang sedangkan karkas adalah daging-daging yang belum dipisahkan dari tulang kerangka. Pengukuran daging sapi dihitung melalui rata-rata pembelian berat selama 3 bulan dan menggunakan satuan Kg. Pola konsumsi adalah cara seseorang atau sekelompok orang memilih makanan dan memakannya. Jenis pangan yang diteliti pada penelitian ini adalah daging sapi. Diasumsikan bahwa daging sapi yang telah dibeli oleh konsumen rumahtangga adalah daging sapi yang akan dikonsumsinya, sehingga konsumsi daging sapi sama dengan pembelian daging sapi. Pola

42 konsumsi daging sapi yang dimaksud pada penelitian adalah kebiasaan dalam memilih jenis potongan karkas beserta alasannya, tempat pembelian, frekuensi pembelian, jumlah pembelian, dan jenis produk olahannya. Jenis daging sapi adalah potongan bagian-bagian karkas sapi yang dijual di pasar tradisional maupun supermarket, yaitu paha depan daging, tetelan, has dalam, iga, paha depan sengkel, daging punuk, samsan, dan has luar. Tempat membeli adalah tempat ibu rumahtangga mendapatkan daging sapi, yaitu di supermarket dan di pasar tradisional. Tempat pembelian merupakan variabel Dummy, untuk supermarket D = 0 dan untuk pasar tradisional D = 1. Frekuensi pembelian adalah intensitas pembelian daging sapi oleh rumahtangga dalam jangka waktu 3 bulan. Pengukuran menggunakan kali (jumlah frekuensi pembelian). Permintaan daging sapi adalah jumlah daging sapi yang diminta oleh rumahtangga untuk dikonsumsi. Pengukuran permintaan daging sapi dihitung berdasarkan rata-rata permintaan selama 3 bulan dan menggunakan satuan berat Kg. Jenis produk olahan adalah macam-macam makanan olahan yang dimasak oleh ibu rumahtangga dengan menggunakan bahan daging sapi. Jenis produk olahannya diantara lain rending, daging sapi kecap, sop daging sapi, semur, gulai, dengdeng daging sapi, sosis dan opor daging sapi.

43 Perilaku konsumsi adalah respon langsung yang dilakukan ibu rumahtangga dalam mendapatkan dan menghabiskan daging sapi termasuk keputusan yang mendahului tindakan tersebut. Perilaku tersebut dirangkum secara deskriptif yang meliputi kelas sosial, peran ibu rumahtangga dalam membeli daging sapi, ketersediaan daging sapi, motivasi membeli, pengetahuan akan bagian-bagian daging sapi. Etnis adalah suku ibu rumahtangga, dalam peniltian ini dibatasi menjadi 2 etnis, yaitu non Jawa dan Jawa. Etnis merupakan variabel Dummy, untuk etnis non Jawa D = 1 dan untuk etnis Jawa D = 0 Harga daging sapi adalah besaran nilai tukar uang yang berlaku untuk 1 kg daging sapi di pasar. Perhitungan harga daging sapi menggunakan rata-rata harga pembelian selama 3 bulan, harga daging sapi dihitung dalam Rupiah/Kg. Harga daging ayam ras adalah besaran nilai tukar uang yang berlaku untuk 1 kg daging ayam ras di pasar. Perhitungan harga daging ayam ras menggunakan rata-rata harga pembelian selama 3 bulan, harga ayam ras dihitung dalam Rupiah/Kg. Harga daging ayam kampung adalah besaran nilai tukar uang yang berlaku untuk 1 kg daging ayam kampung di pasar. Perhitungan harga daging ayam kampung menggunakan rata-rata harga pembelian selama 3 bulan, harga ayam kampung dihitung dalam Rupiah/Kg.

44 Harga telur ayam adalah besaran nilai tukar uang yang berlaku untuk 1 kg telur ayam di pasar. Perhitungan harga telur ayam menggunakan rata-rata harga pembelian selama 3 bulan, harga telur ayam dihitung dalam Rupiah/kg. Harga ikan adalah besaran nilai tukar uang yang berlaku untuk 1 kg di pasar. Perhitungan harga ikan menggunakan rata-rata harga pembelian selama 3 bulan, harga ikan dihitung dalam Rupiah/Kg. Pendapatan adalah penghasilan yang didapat selama 1 bulan pada rumah tangga. Pendidikan adalah lama sekolah yang ditempuh dan diukur dalam jenjang sekolah yang terakhir ditempuh (tahun sukses). Jumlah anggota rumahtangga adalah banyaknya anggota dalam rumah tangga yang menjadi satu tanggungan. Besarnya anggota rumah tangga di ukur dalam satuan jiwa. Elastisitas permintaan adalah ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan, serta pengaruh perubahan lain seperti pendapatan. Elastisitas harga adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah komoditas yang diminta terhadap perubahan harga komoditas tersebut dengan asumsi ceteris paribus.

45 Elastisitas pendapatan adalah perubahan proporsional dalam konsumsi suatu barang dibagi dengan perubahan proporsional penghasilan konsumen. Elastisitas silang adalah koefisien yang menunjukkan besarnya perubahan permintaan suatu komoditas apabila terjadi perubahan harga komoditas lain. Elastisitas silang adalah koefisiien yang menunjukan besarnya perubahan permintaan suatu komoditas apabila terjadi perubahan harga komoditas lain. B. Lokasi, Waktu dan Responden Penelitian Penelitian dilakukan di Kota Bandar Lampung. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja (purposive). Sebagai pertimbangan, Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota Provinsi Lampung merupakan pusat kegiatan bisnis dan aktivitas ekonomi dengan jumlah penduduk sekitar 881.801 jiwa pada sensus 2010 ( BPS, 2012). Keadaan ekonomi dan taraf hidup yang lebih beragam dibandingkan kabupaten dan kota lainnya, diasumsikan Kota Bandar Lampung berdasarkan rumahtangga dapat mejawab faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola konsumsi daging sapi. Metode sampling yang digunakan dalam penilitian adalah Probability Sampling dengan metode pemilihan sampel Stratified Random Sampling yang dilakukan secara bertahap. Tahap pertama mengelompokkan kecamatan-kecamatan yang ada di Bandar Lampung menjadi tiga kelompok, yaitu kecamatan yang mewakili masyarakat kelas bawah, kelas menengah dan masyarakat kelas atas.

46 Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (2012), terdapat 13 kecamatan yang ada di Kota Bandar Lampung. Dalam masing-masing kecatamatan terbagi menjadi kelompok keluarga prasejahtera, sejahtera I, sejahtera II, sejahtera III dan sejahtera III plus. Untuk menentukan kecamatan yang dianggap mewakili kelompok bawah, menengah dan kelompok atas dilakukan secara sengaja berdasarkan kecamatan-kecamatan yang dianggap memenuhi kriteria. 9,000 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Teluk Betung Barat Teluk Betung Selatan Panjang Tanjung Karang Timur Teluk Betung Utara Tanjung Karang Pusat Tanjung Karang Barat Kemiling Kedaton Rajabasa Tanjung Seneng Sukarame Sukabumi Prasejahtera Sejahtera I Sejahtera II Sejahtera III Sejahtera III + Gambar 4. Banyaknya pentahapan keluarga sejahtera di Kota Bandar Lampung 2011. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Berdasarkan Gambar 4, kecamatan yang mewakili kelompok rumahtangga kelas bawah menggunakan kelompok prasejahtera yaitu Kecamatan Teluk Betung Selatan. Kecamatan yang mewakili kelompok rumahtangga kelas menengah adalah kelompok sejahtera II yaitu Kecamatan Kedaton, dan

47 kecamatan yang mewakili kelompk rumahtangga kelas atas adalah kelompok Kecamatan Kemiling. Tahap kedua adalah memilih masing-masing kelurahan secara purposive dengan pertimbangan jumlah keluarga terbanyak untuk tiap-tiap kelas. Untuk kelompok masyarakat kelas bawah, Kelurahan Pesawahan mewakili kelas bawah karena memiliki jumlah keluarga prasejahtera terbanyak dari 11 kelurahan yang ada di Teluk Betung Selatan. Untuk kelompok masyarakat kelas menengah diwakili Kelurahan Labuhan Ratu karena memiliki jumlah keluarga sejahtera II terbanyak dari 8 kelurahan yang ada di Kecamatan Kedaton. Kelompok masyarakat kelas atas diwakili oleh Kelurahan Kemiling Permai karena memiliki jumlah keluarga sejahtera III plus terbanyak dari 7 kecamatan yang ada di Kecamatan Kemiling. Tahap ketiga adalah penentuan jumlah sampel, jumlah populasi dalam 3 kelurahan tersebut ialah Kelurahan Pesawahan (N=2.554), Kelurahan Labuhan Ratu (N=4.748) dan Kelurahan Kemiling Permai (N=2.784). Jadi populasi dalam penilitan ini sebanyak N=10.091. Perhitungan penentuan jumlah sampel mengacu pada teori Sugiarto (2001), yaitu : n NZ S Nd NZ S 1 keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi S 2 = Variasi sampel (5%) = 0,05 Z = Tingkat Kepercayaan (90%) = 1,645 d = Derajat Penyimpangan (5%) = 0,05

48 Dari rumus tersebut, jumlah sampel yang akan diambil adalah : 10.091 1,645 0.05 n 10.091 0.05 1,645 0.05 n = 53,44 n = 54 Perincian jumlah responden masing-masing wilayah (n i ) dan digunakan alokasi proposional dengan rumus (Nasir, 1988), yaitu : (2) di mana : ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Dengan menggunakan persamaan (2), maka sampel di : Kelurahan Kemiling Permai : (2.789/10091) x 54 = 15 Kelurahan Labuhan Ratu : (4.748/10091) x 54 = 25 Kelurahan Pesawahan : (2.554/10091) x 54 = 14 Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan November 2013 dan data yang diambil adalah data bulan Juli, Agustus dan September 2013.

49 C. Jenis Data dan Metode Pengambilan Data Penelitian ini menggunakan tiga macam teknik dalam mengumpulkan data, yaitu (1) wawancara, yaitu pengumpulan data melalui proses interaksi dan komunikasi dengan cara meminta keterangan melalui daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, (2) observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek penelitian dan (3) pencatatan yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data yang telah ada pada dinas dan instansi terkait dengan penelitian (Singarimbun dan Effendi, 1989). Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sampel melalui wawancara, bentuk data primer yang digunakan adalah kuesioner. Data sekunder merupakan data hasil survey yang sudah ada dan tersedia sebelumnya. (Singarimbun dan Effendi 1989). Data sekunder yang digunakan meliputi data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, data kependudukan dari kelurahan, data konsumsi dan produksi daging dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, dan sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

50 D. Metode Analisis Data 1. Analisis Pola Konsumsi Tujuan pertama penelitian ini adalah menganalisis pola konsumsi daging sapi pada rumahtangga di Kota Bandar Lampung. Untuk menjawab tujuan tersebut maka digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan tabulasi. Pola konsumsi daging sapi akan deskripsikan berdasarkan jenis potongan karkas daging sapi, jumlah daging, frekuensi konsumsi, dan tempat pembelian daging sapi dan produk olahan daging sapi. 2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Daging yang Dikonsumsi Tujuan ke dua dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah konsumsi daging sapi. Untuk menjawab tujuan tersebut maka digunakan model Ordinary Least Square (OLS) dengan menggunakan perasamaan tunggal (single equation) dalam perasamaan regresi linier berganda. Regresi linier berganda merupakan persamaan matematika yang menggambarkan hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel bebas. Fungsi permintaan yang digunakan secara matematisnya dirumuskan sebagai berikut : Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + b 6 X 6 + b 7 X 7 D 1 + b 8 X 8 + d 2 D 2 + u (4 )

51 Keterangan : Y b o b 1 -b 9 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 u d 1 d 2 = jumlah rata-rata daging sapi yang dikonsumsi (Kg) = intersep = parameter = harga daging sapi (Rp/kg) = harga daging ayam ras (Rp/kg) = harga daging ayam kampung (Rp/kg) = harga telur ayam (Rp/kg) = harga ikan (Rp/kg) = Jumlah anggota keluarga (jiwa) = Pendapatan (Rp/bulan) = Tingkat pendidikan (tahun suskes) = kesalahan acak = dummy tempat D =0 bila dibeli di supermarket D=1 bila dibeli di pasar tradisioanl = dummy etnis D =1 bila non Jawa D=0 bila Jawa Program SPSS (statistical product and service solutions) digunakan untuk mencari model yang terbaik dan menyelesaikan persamaan. Menurut Ghozali (2009), model terbaik yang dipilih dalam membahas permasalahan terdiri dari koefisiensi determinasi yang telah disesuaikan ( R 2 adjusted), pengujian parameter secara serentak (F hitung ), pengujian parameter secara tunggal (F hitung ), kesesuaian tanda dan besar parameter regresi. Model yang dianalisis menunjukkan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang dilakukan. Pengujian hipotesis secara statistik bertujuan untuk melihat nyata tidaknya pengaruh variabel yang terpilih terhadap variabel yang diteliti.

52 Uji-t. Digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Uji statistik t dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. H 0 = b i = 0 H 1 = b i > 0 atau b i < 0 t-hitung = ; (n-k, t-tabel) Keterangan b i S(b i ) = Koefisien Peubah ke-i = Standar error untuk b i n = Jumlah Pengamatan k = Jumlah variabel dalam model Jika : 1. t tabel < t hitung < t tabel Maka terima H0 yang artinya variabel-variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas. 2. t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka tolak H o yang artinya variabel-variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel bebas. Uji F. Dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas pada suatu persamaan. H 0 = b 1 = b 2 =.. b k = 0 H 1 = paling sedikit satu b 0 F hitung =!" #!$!% &'(&') #*+!" #!$&!% ))!,*# (6)

53 Keterangan : n = Jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Jika : 1. F hitung > F tabel maka tolak H 0 yang berarti semua variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata pada variabel tak bebas. 2. F hitung < F tabel maka terima H 0 yang berarti semua variabel bebas tidak berpengaruh nyata pada variabel tak bebas. Koefisien Determinasi ( R 2 ). Koefisien determinasi ( R 2 ) digunakan sebagai pengukur kebaikan model. Koefisien tersebut menjelaskan variasi total dalam seluruh dependen (Y) yang dijelaskan oleh seluruh variabel independen dalam model. Semakin tinggi keragaman yang dapat diterangkan oleh model tersebut maka semakin besar koefisisen determinasinya. R./01 012..7 Dengan : R 2 JKS JKT = koefisien determinasi = jumlah kuadrat sisa = jumlah Kuadrat total Uji Normalitas. Menurut Ghozali (2009), Model regresi berganda harus mengasumsikan populasi gangguan (disturbances) µ i terdistribusi normal. Oleh karena itu model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksi normalitas yaitu dengan melihat grafik sebaran peluang normal (normal probability). Grafik sebaran peluang

54 normal dapat dilihat melalui penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal. Uji normalitas lebih baik menggunakan scatterplot grafik sebaran normal (normal probability plot) karena scatterplot lebih jelas mengambarkan distribusi data dari model yang digunakan (Santoso, 2000). Dasar pengambilan keputusan grafik normal probability plot menurut Santoso (2000), yaitu : 1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, dan 2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikoliniearitas. Uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat problem multikliniearitas. Menurut Ghozali (2009), analisis regresi adalah prediksi atau peramalan, maka multikoliniearitas bukanlah masalah serius oleh karena semakin tinggi nilai R 2 semakin tinggi atau baik prediksinya. Akan tetapi jika tujuan analisis regresi tidak hanya sekedar prediksi tetapi juga estimasi terhadap parameter, maka multikolinieritas menjadi masalah serius karena akan menghasilkan standard error yang besar sehingga estimasi parameter menjadi tidak akurat lagi.

55 Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikoliniearitas yaitu : 1) Memiliki VIF (Variance Inflation Factor) di sekitar angka 1 < 10, dan 2) Memiliki nilai toleransi mendekati 1. Cara mendapat besaran VIF adalah 1/tolerance. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji ketidak samaan varian dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain sama, maka terjadi homoskedastisitas, apabila berbeda terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan menggunakan uji White dari model persamaan regresi. Uji White dilakukan dengan cara menggunakan software eviews dan melihat nilai probabilitinya. Nilai probability chi squared yang lebih besar dari 5% (0,05) maka tidak terdapat gejala heteroskedastis (Santoso. 2000). 3. Analisis Elastisitas Untuk menjawab tujuan tiga yaitu menghitung besarnya nilai elastisitas harga, pendapatan, dan silang yaitu dengan melihat model regresi linier. Dengan ketentuan sebagai berikut : a. Elastisitas harga Perhitungan elastisitas harga bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai elastisitas harga terhadap permintaan daging sapi

56 Kaidah pengujiannya adalah ; Ed > 1 : permintaan terhadap daging sapi adalah elastis Ed< 1 : permintaan terhadap daging sapi adalah tidak elastis b. Elastisitas pendapatan Tujuan perhitungan elastisitas pendapatan adalah untuk mengetahui besarnya nilai elastisitas pendapatan terhadap permintaan daging sapi Kaidah pengujiannya adalah : Ei < 0 : daging sapi adalah barang inferior Ei > 0 : daging sapi adalah barang normal Ei=0 : daging sapi adalah barang superior c. Elastisitas silang Perhitungan elastisitas silang bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai elastisitas silang terhadap permintaan daging sapi. Kaidah pengujiannya : Ec< 0 : hubungan daging sapi dengan barang lain adalah barang komplementer Ec > 0 : hubungan daging sapi dengan barang lain adalah barang subtitusi Ec=0 : hubungan daging sapi dengan barang lain adalah barang netral