BAB I PENDAHULUAN. keindahan. Sastra adalah hasil penghayatan pengarang terhadap kehidupan. Hasil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah sastra atau karya sastra

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Oleh

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam proses pembelajaran ditentukan oleh bagaimana seorang

PENGGUNAAN MAJAS DALAM KUMPULAN CERPEN MATA YANG ENAK DIPANDANG KARYA AHMAD TOHARI DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Unsur utama karya sastra adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun tulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Liestia Lestari, 2013

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Pada prinsipnya

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

2015 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN (EXPERIENTIAL LEARNING)

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. latin yaitu novellus, kata novellus dibentuk dari kata novus yang berarti baru atau new

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. kapan saja dan di mana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak. Sadiman

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

I. PENDAHULUAN. Manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad-abad

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI SURAT DARI IBU KE DALAM KARANGAN NARATIF. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. terbatas oleh usia, ruang, dan waktu. Dalam situasi dan kondisi apapun apabila

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ungkapan dalam berbagai aspek kehidupan sosial masyarakat kerap menjadi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah N. Yuli Mutiara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB 1 PENDAHULUAN. singkat penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa. Sastra terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dery Saiful Hamzah, 2013

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurikulum 2013 terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 4 yaitu Mencoba,

BAB I PENDAHULUAN. seperti lirik lagu, novel, dan sebagainya. Novel merupakan karya sastra yang

I. PENDAHULUAN. antaranggota masyarakat (Keraf, 1984: 17). Dengan menggunakan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ungkapan atau pikiran seseorang yang dituangkan

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu aktivitas yang dipengaruhi oleh daya pikir untuk

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. keempat keterampilan tersebut keterampilan mendengarkan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. sistem sosial kehidupan. Iswanto (dalam Jabrohim, 2001:59) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan suatu karya yang bersifat imajinatif dan memiliki nilai keindahan. Sastra adalah hasil penghayatan pengarang terhadap kehidupan. Hasil penghayatan tersebut disampaikan melalui penggunaan bahasa yang khas sebagai media utamanya. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra yaitu kata-kata indah sebagai usaha untuk mengungkapkan isi batin dengan menciptakan daya imajinasi pembaca sehingga pembaca dapat menikmatinya. Salah satu bentuk karya sastra adalah puisi. Puisi merupakan karya sastra yang kental akan penggunaan kata-kata indah. Puisi dibangun melalui unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya. Kepaduan antara berbagai unsur fisik dalam sebuah karya sastra akan menciptakan suatu karya sastra yang indah. Majas merupakan salah satu unsur fisik puisi. Majas atau gaya bahasa adalah salah satu pembangun nilai keindahan atau estetik suatu karya sastra. Majas adalah cara pengarang melukiskan sesuatu dengan menyamakan atau membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya. Majas adalah bahasa berkias yang dapat menghidupkan/meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu (Soedjito dalam Priyatni, 2012: 72).

2 Penggunaan majas dalam puisi dimaksudkan untuk menjadikan puisi tersebut menjadi lebih indah. Tanpa keindahan maka bahasa dalam puisi menjadi hambar. Untuk merasakan keindahan dalam puisi misalnya dengan membandingkan kalimat yang menggunakan majas dan tanpa menggunakan majas. Misalnya pada kalimat Melambai-lambai, nyiur di pantai. dan Gerakan daun nyiur di pantai., kedua kalimat tersebut memiliki arti yang sama yaitu gerakan daun nyiur di pantai. Pada kalimat pertama, gerakan daun nyiur diungkapkan dengan menggunakan majas personifikasi yaitu pemberian perilaku manusia pada daun nyiur sehingga seolah-olah daun nyiur dapat melambai seperti gerakan tangan manusia yang lembut, bergerak bolak-balik dari kanan ke kiri dan sebaliknya. Sedangkan, pada kalimat kedua tidak menggunakan majas sehingga bahasa pada kalimat kedua menjadi hambar. Selain menjadikan puisi menjadi lebih indah, penggunaan majas akan menjadikan puisi lebih menarik dan kaya akan makna. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis ketika menjalankan PPL pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Berdasarkan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang dilakukan penulis ketika itu, diketahui kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gaya bahasa atau majas. Hal itu terjadi karena kurang mendalamnya analisis tentang majas. Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan mengenai majas serta peran guru dalam menentukan cara belajar sangat penting untuk dikuasai sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai. Dalam penelitian majas ini, peneliti menggunakan puisi sebagai objek penelitian. Kumpulan puisi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. Pemilihan kumpulan puisi

3 tersebut didasarkan pada tinjauan prapenelitian bahwa (1) kumpulan puisi diindikasi menggunakan berbagai majas, (2) menggunakan bahasa yang sederhana sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca. Kumpulan puisi Sutradara Itu Mengahapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono termasuk kumpulan puisi terbaru yang diterbitkan oleh Editum tahun 2012. Kumpulan puisi tersebut terdiri dari 41 buah puisi dengan tebal buku 72 halaman. Berkaitan dengan pembelajaran sastra di SMA, salah satu karya sastra yang diajarkan di SMA adalah puisi. Majas yang merupakan unsur fisik puisi adalah salah satu materi yang terdapat pada pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran majas merupakan salah satu pembelajaran yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Majas menjadi bagian dari unsur instrinsik suatu karya sastra. Majas sering pula ditemukan di berbagai soal-soal bahasa Indonesia. Selain itu, majas juga ditemukan di luar unsur sastra, misalnya pada berita, iklan, dan juga digunakan seseorang untuk mengungkapkan perasaan. Pembelajaran majas pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau lebih dikenal dengan KTSP terdapat pada silabus KTSP SMA kelas X semester ganjil dengan Standar Kompetensi mendengarkan 5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung, Kompetensi Dasar 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. Dalam kompetensi dasar tersebut, pembahasan mengenai majas terdapat pada unsur-unsur puisi. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti penggunaan majas. Penulis berasumsi bahwa penggunaan majas sangatlah penting agar puisi menjadi lebih menarik. Selain itu, majas menjadi suatu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan di dalam sebuah karya sastra khususnya puisi. Majas dapat

4 menciptakan daya imajinasi pembaca serta menjadikan puisi menjadi lebih indah. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang gaya bahasa atau majas mengakibatkan siswa merasa sulit untuk menciptakan puisi yang bermajas. Permasalahan itulah yang mendorong peneliti melakukan penelitian mengenai penggunaan majas dalam suatu kumpulan puisi. Oleh karena itu, untuk menghasilkan sebuah puisi yang indah, seseorang memerlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai penggunaan majas agar puisi yang dihasilkan menjadi lebih menarik, indah, dan kaya akan makna. Penelitian yang berhubungan dengan majas sudah pernah dilakukan oleh Juwita Sari Pebriani (2013) dengan judul skripsi Kemampuan Mengidentifikasi Majas (Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola) dalam Puisi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian yang dilakukan oleh Juwita yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa Kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifikasi majas (Metafora, Personifikasi, dan Hiperbola). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kemampuan mengidentifikasi majas (metafora, personifikasi, dan hiperbola) dalam puisi oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 tergolong kategori kurang dengan rata-rata 57,87%. Hal ini disebabkan karena siswa kurang memahami majas dan guru kurang memberikan pembelajaran mengidentifikasi majas secara lebih khusus. Selain penelitian yang dilakukan oleh Juwita, penelitian yang berhubungan dengan majas juga sudah pernah dilakukan oleh Fathly Husnawan (2010) dengan judul skripsi Majas dalam Kumpulan Puisi Negeri Sihir karya Nenden Lilis A. dan Implikasinya dengan Pembuatan Media Pembelajaran Majas di Sekolah

5 Menengah Atas (SMA) kelas X Semester Ganjil. Penelitian yang dilakukan oleh Fathly yaitu menganalisis data selanjutnya mendeskripsikan dan menjumlahkan majas yang digunakan dalam kumpulan puisi Negeri Sihir karya Nenden Lilis A. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menunjukan jumlah penggunaan majas sebanyak 295 dari tujuh jenis majas yang diteliti. Setelah melakukan pengumpulan data, dilakukan pengimplikasian kumpulan puisi Negeri Sihir dalam pembelajaran sastra di SMA. Pengimplikasian kumpulan puisi Negeri Sihir dalam pembelajaran sastra di SMA dilakukan dengan cara menjadikan puisi yang terdapat dalam kumpulan puisi Negeri Sihir sebagai media pembelajaran sastra di SMA. Dari penelitian yang dilakukan Fathly, dalam membelajarkan sastra Indonesia, khususnya majas di SMA kelas X semester ganjil, guru dapat menggunakan puisi Angin Memukul Dadaku Tiba-Tiba, Kutinggalkan Suara Daun-Daun, Dalam Kereta Tak Berjurusan, Ia Memilih Jalan Asing, Sketsa Hitam, Kelaras, Sumur, dan Badai sebagai bahan ajar. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu dari tujuan penelitian dan objek yang diteliti. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis akan mengadakan penelitian dengan judul Penggunaan Majas dalam Kumpulan Puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono dan Pembelajarannya di SMA.

6 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana penggunaan majas pada kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono dan pembelajarannya di SMA? Rumusan masalah di atas dengan rincian sebagai berikut. 1. Bagaimana penggunaan majas dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono? Rumusan di atas memiliki tiga rincian pertanyaan penelitian sebagai berikut. a. Bagaimanakah penggunaan majas perbandingan dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono? b. Bagaimanakah penggunaan majas pertautan dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono? c. Bagaimanakah penggunaan majas pertentangan dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono? 2. Bagaimana rencana pelaksanaan pembelajaran kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono pada pembelajaran sastra di SMA? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan majas dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono dan pembelajarannya di SMA dengan rincian sebagai berikut.

7 1. Mendeskripsikan penggunaan majas perbandingan, pertautan, dan pertentangan dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. 2. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono pada pembelajaran sastra di SMA? 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang sastra mengenai penggunaan majas pada puisi sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Membantu pemahaman dan apersepsi karya sastra terhadap siswa SMA, yaitu dengan memperkaya pengetahuan siswa tentang penggunaan majas dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. b. Menginformasikan kepada pembaca tentang penggunaan majas dalam puisi.

8 c. Membantu guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia dalam mencari alternatif bahan ajar siswa SMA. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Subjek dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. 2. Fokus dalam penelitian ini adalah majas dan pembelajarannya di SMA. Fokus penelitian ini meliputi rincian sebagai berikut. a. Deskripsi majas perbandingan, majas pertautan, dan majas pertentangan dalam kumpulan puisi Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita karya Sapardi Djoko Damono. b. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.