BAB I PENDAHULUAN. sangat penting menjamin bahwa seluruh harapan yang dibentuk dari janji janji

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. produknya baik barang atau jasa dapat melakukan dengan berbagai cara, yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

istilah perjanjian dalam hukum perjanjian merupakan kesepadanan Overeenkomst dari bahasa belanda atau Agreement dari bahasa inggris.

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat di dunia, termasuk masyarakat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diantaranya adalah persaingan antara siswa sebagai peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang Masalah. Pekerja baik laki-laki maupun perempuan bukan hanya sekedar sebagai

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. dan meninggal dunia di dalam masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian yang makin berkembang pesat di Indonesia dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

BAB I PENDAHULUAN. perumahan mengakibatkan persaingan, sehingga membangun rumah. memerlukan banyak dana. Padahal tidak semua orang mempunyai dana yang

BAB I PENDAHULUAN. signigfikan terhadap sistem ekonomi global dewasa ini. Teknologi telah

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

BAB I PENDAHULUAN. sebagai karyawannya. Ditengah-tengah persaingan ekonomi secara global, sistem

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya dalam sebuah perjanjian yang di dalamnya dilandasi rasa

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

BAB I PENDAHALUAN. kehidupan sehari-hari entah untuk kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder

BAB 1 PENDAHULUAN. menuntut para pelaku bisnis melakukan banyak penyesuaian yang salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

seperti Hak Cipta (Copyright), Merek (Trade Mark)maupun Desain

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

BAB II PENGIKATAN JUAL BELI TANAH SECARA CICILAN DISEBUT JUGA SEBAGAI JUAL BELI YANG DISEBUT DALAM PASAL 1457 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dengan Pengusaha/Majikan, Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sosialnya senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan manfaat bagi berbagai pihak. Suatu aktifitas yang dilakukan pada

BAB III TINJAUAN TEORITIS. landasan yang tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut. pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata:

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menentukan jalannya operasi perusahaan adalah manusia.

BAB 2 TINJAUAN YURIDIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Perjanjian yang terjadi antara pedagang klitikan dengan Kantor. pemakaian los Pasar Klitikan Niten juga dipandang menarik untuk diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA ANAK

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB II PELANGGARAN TERHADAP HAK KONSUMEN ATAS PEMBATALAN KONSER OLEH PROMOTOR SELAKU PELAKU USAHA

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan bidang ekonomi adalah mempercepat pemulihan ekonomi dan. mewujudkan landasan yang lebih kokoh bagi pembangunan ekonomi

KONTRAK KERJA. Makalah. Igit Nurhidayat Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan profesionalisme

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang. dalam mendukung pembangunan nasional. Berhasilnya perekonomian

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN KERJA. Hubungan kerja adalah hubungan antara seseorang buruh dengan seorang

Heru Guntoro. Perjanjian Sewa Menyewa

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PERJANJIAN. dua istilah yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu istilah verbintenis dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 39

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sisi ekonomi. Dalam hal ini tanah pun dapat dibiarkan begitu saja atau dikelola

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Financial Accounting Standart Boards (FSAB), aktiva adalah

BAB I PENDAHULUAN. dirujuk untuk penyelesaian perselisihan itu. Perjanjian kontrak kerja dengan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

AKIBAT HUKUM DARI PERJANJIAN BAKU (STANDART CONTRACT) BAGI PARA PIHAK PEMBUATNYA (Tinjauan Aspek Ketentuan Kebebasan Berkontrak) Oleh:

STADION SEPAKBOLA DI KABUPATEN PASURUAN (Sebagai Homebase Persekabpas)

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan utama ( primer), pelengkap

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang dibuat sendiri maupun berkerja pada orang lain atau perusahaan. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. pertama disebutkan dalam ketentuan Pasal 1601a KUHPerdata, mengenai

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dengan banyaknya industri rokok tersebut, membuat para produsen

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SEPAKBOLA JAWA TENGAH DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kalangan individu maupun badan usaha. Dalam dunia usaha dikenal adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari digerakan dengan tenaga manusia ataupun alam. mengeluarkan Peraturan Perundang-undangan No. 15 Tahun 1985 tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. khusus (benoemd) maupun perjanjian umum (onbenoemd) masih berpedoman

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

TENAGA KERJA DAN ASURANSI. ( Studi Tanggung Jawab Karyawan Terhadap Tertanggung Di Perusahaan. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Sukoharjo ) SKRIPSI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Pada waktu manusia dilahirkan ke dunia ini telah tumbuh tugas baru

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kegiatan. pembangunan yang sedang dilaksanakan di Indonesia dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PENGANGKUTAN. Menurut R. Djatmiko Pengangkutan berasal dari kata angkut yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dilakukan manusia sudah berabad-abad. Pembangunan adalah usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. seperti: investasi dalam pembelian ternak, pembelian tanah pertanian, atau

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM)

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP JAMINAN SOSIAL PEKERJA. 2.1 Pengertian Tenaga Kerja, Pekerja, dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di dalam kehidupannya mempunyai bermacam-macam kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut juga berpengaruh

Untuk tujuan dari peraturan ini, istilah istilah di bawah ini diartikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Ketenagakerjaan tidak dimungkinkan terhadapnya. modal dan tanggungjawab sendiri, sedangkan bekerja pada orang lain maksudnya

BAB II PENGERTIAN PERJANJIAN PADA UMUMNYA. Manusia dalam hidupnya selalu mempunyai kebutuhan-kebutuhan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang berkembang dengan jumlah penduduk yang

KLASIFIKASI PERJANJIAN KELOMPOK I DWI AYU RACHMAWATI (01) ( )

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontrak merupakan bagian yang melekat dari transaksi bisnis baik dalam skala besar maupun kecil, baik domestik maupun internasiomal. Fungsinya sangat penting menjamin bahwa seluruh harapan yang dibentuk dari janji janji para pihak dapat terlaksana dan terpenuhi. Dalam hal terjadi pelanggaran maka terdapat kompensasi yang harus dibayar. Kontrak dengan demikian merupakan sarana untuk memastikan apa yang hendak dicapai oleh para pihak dapat diwujudkan dalam sebuah hubungan kerja 1. berikut: Menurut Imam Soeporno, hubungan kerja mempunyai arti sebagai Pada dasarnya hubungan kerja adalah suatu hubungan antara buruh dengan seorang majikan, terjadi setelah diadakannya perjanjian antara buruh dengan majikan, diman buruh menyatakan kesanggupannya untuk bekerja kepada majikan dengan menerima upah dan majikan menyatakan kesanggupannya untuk memperkerjakan buruh dengan membayar upah. 2 Definisi perjanjian menurut Pasal 1313 KUH Perdata adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih menempatkan dirinya pada satu 1 Disertasi, Y. Sogar Simamora, Prinsip Hukum Kontrak Dalam Pengadaan Barang dan Jasa oleh Pemerintah, hal. 26 2 Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1985, hal..53. 1

2 atau lebih. Perjanjian Kerja didasarkan pada kesepakatan, seperti ysng diatur dalam pasal 1320 BW. Menurut pasal 1320 KUH Perdata, perjanjian adalah merupakan salah satu sumber perikatan. Definisi dari perikatan sendiri menurut Subekti adalah sebagai berikut: Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntu sesuatu hak dari pihak lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. 3 Perikatan dapat dirumuskan sebagai hubungan hukum harta kekayaan antara dua orang (atau lebih), dimana pihak yang satu wajib melakukan prestasi, sedangkan pihak yang lain berhak atas prestasi itu. 4 Perjanjian adalah suatu peristiwa seseorang berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dan peristiwa ini timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu rnenerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya. Dalam bentuknya, perjanjian itu berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang ditulis atau diucapkan. Perjanjian lahir pada saat tercapainya kata sepakat diantara para pihak tanpa memerlukan adanya formalitas tertentu. Dalam Pasal 1320 BW dinyatakan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat yaitu : 1. Sepakat mereka mengikatkan diri. 2. Cakap untuk membuat suatu perjajian. 3 Subekti, Hukum Perjanjian, Cetakan XII, Intermasa, Jakarta, 1990, hal. 1. 4 J.H. Niewenhuis, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Terjemahan Djasadin Saragih, Surabaya, 1985, hal. 1

3 3. Mengenai suatu hal tertentu. 4. Suatu sebab yang diperbolehkan. Perkembangan hubungan kerja pada dewasa ini, tidak hanya mengarah pada dunia bisnis semata tapi bidang-bidang usaha lain yang menghasilkan keuntungan atau menghasilkan uang saja, tetapi juga telah berkembang pada sisi-sisi lain kehidupan manusia, seperti misalnya dalam dunia olah raga. Sebagaimana kita ketahui bahwa olahraga itu sangat penting dan sangat diperlukan bagi manusia karena selain sebagai sarana untuk menjaga kebugaran, olahraga juga dapat mencegah suatu penyakit. Dahulu olah raga hanyalah dipandang sebelah mata. Pada waktu itu olahraga hanya sekedar dijadikan sarana untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan jasmani namun pada saat ini olahraga telah menjadi suatu komiditi atau aset yang memiliki prospek cukup bagus di masa mendatang dan bisa menghasilkan uang. Salah satu contohnya adalah olahraga sepak bola. Sepak bola adalah merupakan olahraga rakyat yang paling banyak dilakukan dan juga merupakan olahraga yang mendunia karena olah raga ini banyak digemari oleh semua orang dan sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Kedudukan orang yang memiliki modal atau pemilik klub sepak bola dapat dikatakan sebagai pemilik perusahaan atau majikan, sedangkan klub sepak bola sebagai perusahaan dan pemain sepak bola sebagai perusahaan dan pemain sepak bola sebagai buruh atau pekerja. Pihak klub sepak bola memperkerjakan pemain sepak bola dan pemain sepak bola mengikatkan diri untuk bermain sepak

4 bola demi kepentingan pihak klub sepak bola. Sepak bola dapat menghasilkan uang melalui penjualan tiket dari penonton dan sponsor-sponsor yang senantiasa mendukung. Oleh karena begitu banyaknya keuntungan yang bisa dihasilkan, sepak bola pada saat ini dapat dijadikan sebagai suatu profesi baru yang memiliki prospek cukup cerah, sehingga olahraga dapat dijadikan sandaran hidup bagi seseorang untuk mencari nafkah. Sebelum mereka bergabung membela suatu tim atau klub, terlebih dahulu antara pihak klub sepak bola dangan pemain sepak bola mengadakan suatu perjanjian kerja, dalam perjanjian kerja tersebut dicantumkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Pihak pertama adalah pihak klub sepak bola anggota PSSI dan pihak kedua adalah olahragawan sepak bola yang menjadikan sepak bola sebagai pencaharian pokok. Dalam peijanjian kerja juga dicantumkan nilai kontrak pemain sepak bola dan tata sewa pembayaran uang kontrak. Meskipun telah dibuat suatu perjanjian kerja antara klub sepakbola dangan pemain sepak bola, tetapi pada kenyataannya masih banyak sekali penyimpangan dalam dunia persepakbolaan seperti yang telah dicontohkan diatas, terkadang jaminan kepastian hukum pemain sepak bola masih kurang menguntungkan bagi pemain sepak bola, misalnya salah satu pihak melakukan wanprestasi, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang dilakukan oleh klub sepak bola dangan seenaknya atau secara sepihak, biaya ganti rugi bagi pemain sepak bola yang mengalami cedera sangat tidak manusiawi, atau nilai kontrak yang diterima oteh pemain sepak bola tidak sesuai dangan yang telah diperjanjikan

5 sebelumnya dan lain-iain. Seharusnya penyelesaian permasalahan tersebut harus berdasarkan perjanjian kerja yang telah dibuat dan juga seharusnya isi dari perjanjian kerja mengakomodasikan kepentingan kedua belah pihak, jangan hanya menguntungkan pihak klub sepak bola saja. Berdasarkan pemikiran tersebut, maka saya berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berbentuk skripsi dengan judul: PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAKBOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah yang timbul, yaitu: 1. Bagaimana perlindungan hukum bagi pemain sepak bola dari klub sepak bola terhadap gaji pemain yang belum dibayar berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu? 2. Bagaimana upaya penyelesaian sengketa pemutusan hubungan kerja sepihak yang dilakukan oleh klub sepak bola PSIM? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengkaji dan mengetahui lebih jauh bagaimana perlindungan hukum bagi pemain sepak bola dari klub sepakbola berdasarkan pada perjanjian kerja waktu tertentu.

6 2. Untuk mengetahui mengenai upaya hukum yang dapat ditempuh oleh pemain sepak bola dalam hal terjadi sengketa di antara para pihak. D. Manfaat Penelitian Penulisan skripsi ini diharapkan dimanfaatkan untuk penambahan ilmu pengetahuan serta manfaat lain yang ingin dicapai. Dalam penulisan, ini diharapkan masyarakat mengerti dan memahami arti pentingnya perjanjian kerja. Manfaat bagi penulis untuk memberikan kesempatan dalam menerapkan ilmunya sehingga dapat membandingkan teori yang diperoleh dari bangku kuliah dangan permasalahan yang ditemui di lapangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemain dan klub sepakbola di Indonesia, dalam rangka mewujudkan kepastian dan perlindungan hukum. E. Keaslian Penelitian Judul penelitian ini adalah Perlindungan Hukum Terhadap Pemain Sepakbola Atas Perjanjian Kerja Dengan Klub Sepak Bola, penelitian ini merupakan karya asli penulis dan bukan merupakan duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain. Jika dikemudian hari ditemukan karya yang sejenis maka karya ini merupakan pelengkap.

7 F. Batasan Konsep Penulis akan menguraikan " PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMAIN SEPAK BOLA ATAS PERJANJIAN KERJA DENGAN KLUB SEPAK BOLA" a. Perlindungan hukum adalah jaminan hak dan kewajiban untuk manusia dalam rangka memenuhi kepentingan sendiri maupun didalam hubungan dengan manusia lain. b. Perjanjian Kerja Perjanjian kerja menurut Pasal 1 Butir 14 Undang-Undang No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. c. Sepakbola Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

8 G. Metode Penelitian 1. Pendekatan masalah Pendekatan yang saya gunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah pendekatan normatif, yaitu dangan mengkaji dan memahami tentang perlindungan hukum bagi pemain sepak bola kemudian saya hubungkan dengan perjanjian kerja waktu tertentu yang telah disepakati oleh pihak klub sepak bola dengan pihak pemain sepak bola, serta penyelesaian sengketa tentang pemutusan hubungan kerja sepihak yang di lakukan oleh pihak klub sepak bola PSIM Yogyakarta. Dalam penelitian saya ini akan membahas perjanjian kerja waktu tertentu tentang permasalahan gaji pemain sepak bola yang belum dibayar oleh pihak klub sepak bola PSIM Yogyakarta. Dalam pengumpulan data-data penelitian saya akan mewawancarai narasumber, dan dalam penelitian saya ini akan mewawancarai pengurus dari klub sepakbola PSIM Yogyakarta tentang perjanjian kerja antara klub dengan pemain sepakbola, serta penyelesaian sengketa pemutusan hubungan kerja sepihak. 2. Sumber Bahan Hukum Dalam mengumpulkan bahan hukum untuk skripsi yang penulis susun ini, penulis menggunakan dua sumber bahan hukum:

9 a. Sumber bahan hukum primer, yakni diperoleh dari peraturan perundangundangan yang berkaitan dangan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yang terdiri dari : 1. Undang Undang Dasar 1945 2. Undang Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan 3. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah 4. Perjanjian Kerja Pemain Sepakbola b. Sumber bahan hukum sekunder, yakni diperoleh dari buku-buku mengenai hukum perjanjian, majalah, koran, dokumen-dokumen dan ditunjang melalui wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan yang akan dibahas. 3. Analisis Data Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan bahan hukum, bahan hukum yang tersedia tersebut kemudian dianalisa dangan menggunakan metode diskriptif analisis, artinya menguraikan permasalahan dan mengemukakan pandangan serta mencari solusi dan permasalahan tersebut dari bahan hukum yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk yang utuh dangan tujuan untuk memahami bahan hukum tersebut. Bahan hukum tersebut disusun, diuraikan, dan dikaji permasalahnnya berdasarkan aturan-aturan hukum yang berlaku, baru kemudian ditarik suatu kesimpulan.

10 4. Sistematika Penulisan Hukum Skripsi ini terdiri dari 3 bab yang disusun secara sistematis. 3 bab tersebut adalah sebagai berikut: BAB I adalah sebagai bab pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, batasan konsep, metode penelitian. Pendahuluan ini merupakan dasar pijakan untuk melangkah ke bab sealanjutnya. Pendahuluan ini ditulis dangan maksud sebagai pengantar untuk memudahkan pembaca agar mengerti garis besar permasalahan dari skripsi ini, yaitu perlindungan hukum bagi pemain sepak bola. BAB II dalam bab ini berisi pembahasan dari rumusan masalah yang dikemukakan, yaitu membahas tentang perlindungan hukum antara pemain sepak bola dangan klub sepak bola dan upaya penyelesaian sengketa antara para pihak. BAB III merupakan bab penutup. Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban atas permasalahan yang telah dikemukakan dan merupakan rangkuman dari keseluruhan uraian dan pembahasan bab-bab sebelumnya. Saran merupakan sumbangan pemikiran untuk permasalahan yang dikemukakan.