KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENGARUH VARIASI LARUTAN WATER INJECTION PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

KAJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN MEDAN MAGNET TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODIFIKASI MESIN MOTOR BENSIN 4 TAK TIPE 5K 1486 cc MENJADI BAHAN BAKAR LPG. Oleh : Hari Budianto

PENGUJIAN PENGGUNAAN KATALISATOR BROQUET TERHADAP EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENAMBAHAN REAKTOR PLASMA DBD (DIELECTRIC-BARRIER DISCHARGE)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN Hasil Pengujian Pada Honda Supra X 125 Injeksi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

BAB III PENGUJIAN MESIN. kemampuan dan pengaruh dari pemakaian busi standart dan pemakaian busi

Penambahan Pemanas Campuran Udara dan Bahan Bakar

PENGARUH PENAMBAHAN UAP AIR KERING PADA LANGKAH HISAP TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN

ANALISA PERBANDINGAN EMISI GAS BUANG BAHAN BAKAR LGV DENGAN PREMIUM PADA DAIHATSU GRAND MAX STANDAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL

Pengaruh Penambahan Senyawa Acetone Pada Bahan Bakar Bensin Terhadap Emisi Gas Buang

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini mobil telah menjadi lebih penting, mobil telah menjadi faktor

Jurnal Teknik Mesin UMY

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

Pengaruh Medan Magnet Terhadap Efisiensi Bahan Bakar dan Unjuk Kerja Mesin

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Oleh: Nuryanto K BAB I PENDAHULUAN

ANALISA EMISI GAS BUANG MESIN EFI DAN MESIN KONVENSIONAL PADA KENDARAAN RODA EMPAT

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN KARBURATOR RACING TERHADAP KINERJA MOTOR 2-LANGKAH 150 CC Andriansyah Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

PENGARUH VARIASI SUDUT BUTTERFLY VALVE PADA PIPA GAS BUANG TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan akan alat transportasi seperti kendaraan bermotor kian hari kian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN BLOWER ELEKTRIK TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN. data tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini : Tabel 1.1 Tabel Jumlah Kendaraan Bermotor. Tahun Sepeda Mobil

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PENGHEMAT BAHAN BAKAR BERBASIS ELEKTROMAGNETIK TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL ABSTRAK

Seminar Nasional (PNES II), Semarang, 12 Nopember 2014

ANALISA PENGARUH PEMANASAN AWAL BAHAN BAKAR SOLAR TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA MESIN MOTOR DIESEL SATU SILINDER

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap analisis pengaruh jenis bahan bakar terhadap unjuk kerja

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Perubahan Sudut Injektor pada System EFI Terhadap Performa Motor 4 Langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PADA RADIATOR TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN KADAR EMISI GAS BUANG DAIHATSU HIJET Suriansyah Sabaruddin 1)

ANALISIS PENCAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM - PERTAMAX TERHADAP KINERJA MESIN KONVENSIONAL

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

TUGAS AKHIR. DisusunOleh: MHD YAHYA NIM

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

ANALISA VARIASI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

Karakteristik Emisi Gas Buang Kendaraan Berbahan Bakar LPG untuk Mesin Bensin Single Piston

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

OPTIMASI DAYA MELALUI VARIASI BAHAN BAKAR BIODIESEL MESIN DIESEL 2500 CCKENDERAAN RODA EMPAT

BAB IV HASIL DAN ANALISA. 4.1 Perhitungan konsumsi bahan bakar dengan bensin murni

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

REKAYASA MANIFOLD MEMBRANE MESIN 2 LANGKAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN EFISIENSI BAHAN BAKAR

PENGARUH PENGGUNAAN CDI PREDATOR DUAL MAP TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 110 CC TRANSMISI AUTOMATIC

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

VARIASI PENGGUNAAN IONIZER DAN JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP KANDUNGAN GAS BUANG KENDARAAN

BAB III METODE PENGUJIAN

STUDI KARAKTERISTIK GENERATOR GAS HHO DRY CELL DAN APLIKASINYA PADA KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300 CC

PENGARUH INJEKSI AIR UNTUK MENGURANGI GEJALA KNOCKING PADA MESIN TOYOTA 4K BERKOMPRESI TINGGI

Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK PEMBAKARAN DARI VARIASI CAMPURAN ETHANOL-GASOLINE (E30-E50) TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH FUEL INJECTION 125 CC

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang masuk melalui lubang intake dengan 7 variabel bukaan klep in saat

BAB III METODE PENELITIAN. berikut ini adalah diagram alir kerangka pelaksanaan penelitian. PEMBUATAN CATALYTIC CONVERTER PENGUJIAN EMISI

Transkripsi:

KAJIAN EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH INJEKSI UAP AIR PADA SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH 110 CC DELA SULIS BUNDIARTO Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta INTISARI Perkembangan dunia otomotif semakin pesat. Disisi lain dapat menimbulkan efek negatif, yaitu gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terbakar sempurna. Gas buang kendaraan menghasilkan unsur CO, NOx, HC, CO 2, H 2 O, NO dan NO 2 yang diantaranya bersifat polusi / mencemari lingkungan. Kenyataannya, 70% polusi udara dihasilkan oleh motor bakar. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu teknologi yang dapat mengurangi polusi udara dari gas buang kendaraan. Sistem injeksi uap air adalah sistem penginjeksian uap air ke dalam ruang bakar yang bertujuan untuk mengurangi kadar CO, NO dan HC dalam emisi gas buang kendaraan serta melihat sejauh mana efek uap air tersebut terhadap kinerja mesin. Pengujian ini dilakukan dengan cara melilitkan pipa rem secara spiral, kemudian dimasukkan ke dalam knalpot. Selanjutnya pipa rem tersebut dialiri air, dan air yang terdapat dalam knalpot ini yang nantinya akan menjadi uap air dengan memanfaatkan panas dari knalpot. Penelitian ini dilakukan pada mesin Otto satu silinder yang diinjeksi uap air pada intake manifoldnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada mesin dengan injeksi uap air torsi dan daya lebih tinggi secara keseluruhan dibandingkan mesin standar. Pada kondisi mesin injeksi uap air dapat mengurangi kadar emisi gas buang serta dapat menghemat konsumsi bahan bakar daripada kondisi mesin standar. Kata kunci : Injeksi uap air, emisi gas buang, daya, konsumsi bahan bakar, intake manifold, pipa rem, motor 2 langkah. 1. Pendahuluan Perkembangan dunia otomotif saat ini semakin pesat. Selain dapat mempercepat dan mempermudah aktivitas manusia, namun di sisi lain penggunaan kendaraan bermotor juga menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan, terutama gas buang dari hasil pembakaran bahan bakar yang tidak terbakar sempurna. Tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa penyebab polusi terbesar adalah alat transportasi yang hampir mencapai 70%, 20% adalah dari proses industri dan sisanya dari sampah rumah tangga (jurnal lingkungan hidup). Dengan demikian untuk mengurangi polusi udara, terlebih dahulu harus mengurangi polusi udara yang diakibatkan kendaraan bermotor. Beberapa teknologi untuk mengatasi masalah pencemaran udara salah satunya dengan teknologi hybrid yang ramah lingkungan. Dengan menggabungkan dua sumber tenaga yaitu bahan bakar minyak dan listrik, dapat mengurangi pencemaran udara sekarang ini. Pada penelitian ini digunakan Steam Injection System untuk mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan serta untuk meningkatkan tenaga dan menghemat bahan bakar. Pada Steam Injection ini yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar adalah berupa uap air yang selain dapat 1

mengurangi konsumsi bahan bakar, sistem ini juga dapat mengurangi polusi yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki dan membandingkan pengaruh steam injection terhadap konsumsi bahan bakar, emisi gas buang, daya dan torsi yang dihasilkan antara mesin dalam keadaan normal dengan mesin injeksi uap air. 2. Tinjauan Pustaka Fikri (2012) melakukan penelitian dan sekaligus pengujian menggunakan sistem injeksi uap air yang dicobakan pada mesin diesel mobil Mitsubishi L300 untuk menguji kadar emisi gas buangnya, dengan melakukan pengujian ini dapat diketahui apakah sistem injeksi uap air dapat menekan emisi gas buang pada mobil Mitsubishi L300. Pada pengujian ini dengan sistem injeksi uap air dimasukan ke dalam ruang bakar yang terlebih dahulu melilitkan lilitan pipa rem di dalam knalpot, dengan menggunakan jarum suntik dan selang kemudian memasukannya kedalam intake manifold. Dari hasil analisis dan pengolahan data didapatkan bahwa injeksi uap air dapat mengurangi emisi gas buang pada mesin Otto empat silinder. Zakimar (2012) melakukan penelitian dan sekaligus pengujian menggunakan sistem injeksi uap air yang dicobakan pada mesin diesel mobil Mitsubishi L300 untuk menguji perbandingan laju bahan bakarnya, dengan melakukan pengujian ini dapat diketahui apakah sistem injeksi uap air dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada mobil Mitsubishi L300. Pada pengujian ini dengan sistem injeksi uap air dimasukan kedalam ruang bakar yang terlebih dahulu melilitkan lilitan pipa rem di dalam knalpot, dengan menggunakan jarum suntik dan selang kemudian memasukannya ke dalam intake manifold. Dari hasil analisis dan pengolahan data didapatkan bahwa injeksi uap air dapat menghemat bahan bakar pada mesin Otto empat silinder. Menurut Heywood (1988), Torsi adalah indikator baik dari ketersediaan mesin untuk kerja. Torsi didefinisikan sebagai gaya yang bekerja pada jarak momen dan apabila dihubungkan dengan kerja dapat ditunjukkan T = F. L T1 (Torsi water break dynamometer) = F. L (N.m) T2 (Torsi motor) = T1 : rasio gigi (N.m) Dengan: T : torsi (N.m) F : gaya yang terukur pada dynamometer L: x = panjang lengan pada dynamometer (0,21m) Rasio gigi = 3,1 Daya adalah besar usaha yang dihasilkan oleh mesin tiap satuan waktu, didefinisikan sebagai laju kerja mesin. Pada motor bakar daya yang berguna adalah daya poros. Daya poros ditimbulkan oleh bahan bakar yang dibakar dalam silinder dan selanjutnya menggerakkan semua mekanisme. Unjuk kerja motor bakar pertama-tama tergantung dari daya yang ditimbulkan (Soenarto, 1995), 2

P (W) START Dimana : P= Daya (W) n= Putaran mesin (rpm) T= Torsi (N.m) Persiapan dan Pencarian Bahan Menyalakan alat uji emisi gas buang Menghidupkan kendaraan yang akan diukur 3. Metodologi Penelitian START Persiapan dan Pencarian Bahan Melakukan pengegasan kendaraan Ya Pengecekan ruang dynotest dan perlengkapan lain dalam keadaan siap Memastikan kendaraan dapat terikat dengan baik dan aman pada rangka dynotest Cek kebocoran knalpot Memasang kabel pengukur putaran mesin pada kabel tegangan busi yang terpasang Memastikan putaran ban belakang tepat diatas alat pengukur roller pada dynotest Tidak Memasukkan Gas Probe pada knalpot kendaraan Menghidupkan kendaraan dan buka gas secara teratur atau stationer Pengambilan data pengukuran daya dan torsi Analisa dan Pembahasan Melihat pada layar alat pergerakan angka CO, CO2, HC, O2 Kesimpulan STOP Gambar 1 Diagram Alir Penelitian Daya dan Torsi Pengukuran +/- 30 detik sejak Gas Probe dimasukkan ke dalam knalpot Pengukuran Emisi Gas Buang START Persiapan dan Pencarian Bahan Analisa dan Pembahasan Memasang selang biuret ke saluran bensin Kesimpulan Memasang Tachometer digital Mengisi biuret dengan bahan bakar pada motor Menghidupkan mesin dan mengatur rpm 1200, 1500, 2000, 3000 STOP Gambar 3 Diagram Alir Penelitian Emisi Gas Buang Menghidupkan kendaraan dan buka gas secara teratur atau stationer Pengambilan data pengukuran konsumsi bahan bakar Analisa dan Pembahasan Kesimpulan STOP Gambar 2 Diagram Alir Penelitian Konsumsi Bahan Bakar Gambar 4 Skema Alat Pengujian 3

4. Hasil Dan Pembahasan Gambar 5 Perbandingan Laju Bahan Bakar Dari grafik di atas diketahui bahwa laju bahan bakar mesin dengan injeksi uap air lebih hemat ± 10% dibandingkan dengan laju bahan bakar mesin yang tidak menggunakan injeksi uap air. Hasil data yang diperoleh adalah linier karena konsumsi bahan bakar berbanding lurus dengan putaran mesin. Kurva konsumsi bahan bakar yang lebih banyak terjadi pada mesin normal. Gambar 6 Perbandingan Daya Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa secara umum daya menggunakan injeksi uap air lebih tinggi dibandingkan dengan mesin normal. Daya pada injeksi uap air lebih besar dikarenakan proses overheating kendaraan lebih cepat yang membuat temperatur ruang bakar menjadi naik dan proses pembakaran campuran udara dan bahan bakar pada mesin yang diinjeksikan uap air menjadi lebih sempurna dibandingkan mesin normal sehingga menghasilkan daya yang lebih besar. 4

Gambar 8 Perbandingan Kadar CO Gambar 7 Perbandingan Torsi Terhadap RPM Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa secara umum torsi menggunakan injeksi uap air mengalami kenaikan dibandingkan dengan mesin normal. Torsi tertinggi yang dihasilkan mesin injeksi uap air adalah 8.34 Nm 2 pada rpm 4798 sedangkan untuk torsi tertinggi yang dihasilkan mesin normal adalah 8.66 Nm 2. Hal ini menunjukan bahwa perubahan torsi yang signifikan pada mesin tersebut yaitu turun 0.32 Nm 2. Dari grafik dapat dilihat bahwa mesin normal kadar CO-nya tinggi yaitu antara 4.991-5.630%vol, sedangkan pada mesin dengan injeksi uap air antara 4.734-5.280%vol. Hasil data menunjukkan lebih sempurnanya reaksi pembakaran mesin injeksi uap air dibandingakan dengan mesin normal. Data yang diperoleh adalah linier karena jumlah data yang diambil terbatas. Kadar CO nya naik turun dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan. 5

uap air antara 01.98-02.55%vol. Pembakaran campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar ditambah dengan uap air membuat kadar CO 2 yang dikeluarkan mesin injeksi uap air lebih banyak dibandingkan dengan mesin normal. Gambar 9 Perbandingan Kadar CO cor Pada grafik dapat dilihat jika pada mesin normal dan mesin injeksi uap air kadar CO cor -nya 0%vol.Dapat disimpulkan bahwa pada mesin ini tidak terjadi kebocoran gas buangnya. Gambar 10 Perbandingan Kadar CO 2 Pada grafik di atas dapat dilihat kadar CO 2 mesin normal mengalami peningkatan tiap rpm,antara 01.93-02.42%vol. Sedangkan pada mesin injeksi Gambar 11 Perbandingan Kadar HC Pada grafik dapat dilihat jika pada mesin normal HC yang dihasilkan bervariasi dan cenderung turun pada rpm terakhir, yaitu berkisar antara 15847-18933ppmv. Pada mesin injeksi uap air kadar HC yang dikeluarkan antara 14924-18640ppmv. Hal ini menunjukkan adanya injeksi uap air membuat reaksi pembakaran pada ruang bakar menjadi lebih sempurna yang membuat kadar HC yang keluar menjadi berkurang jika dibandingkan dengan mesin normal. Hasil data yang diperoleh linier dikarenakan jumlah data yang terbatas. 6

dengan mesin normal sehingga dapat mengurangi kadar emisi gas. Gambar 12 Perbandingan Kadar O 2 Pada grafik dapat dilihat jika pada mesin normal O 2 yang dihasilkan bervariasi dan cenderung turun pada rpm terakhir, yaitu berkisar antara 12.09-13.18%vol. Pada mesin injeksi uap air kadar O 2 yang dikeluarkan antara 12.23-13.37%vol. Hal ini mengindikasikan bahwa mesin injeksi uap air lebih banyak mengeluarkan O 2 sehingga menunjukkan bahan bakar menjadi kurus dibandingkan dengan mesin normal. 5. Kesimpulan 1. Daya dan torsi yang dihasilkan dari penambahan injeksi uap air secara umum menjadi bertambah karena reaksi pembakaran yang lebih sempurna. 2. Sistem injeksi uap air dapat menghemat laju konsumsi bahan bakar. 3. Mesin dengan injeksi uap air dapat membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi lebih kurus dibandingkan 4. Saran 1. Gunakan bahan bakar dengan oktan diatas 88, sebagai perbandingan bahan bakar. 2. Perlu adanya perawatan alat uji dynotest dan emisi gas buang kendaraan, sehingga alat uji tetap dalam kondisi yang baik dan dapat menghasilkan data yang maksilmal untuk keperluan pengujian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Fikri, 2012, Pengaruh Injeksi Uap Air Terhadap Emisi Gas Buang Pada Mesin Mobil Mitsubishi L300, Tugas Akhir. Hadi, Sutrisno.1985. Metodologi Research. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada http//www.wikimedia.com//wikibooks/auto motif system. http://www.alpensteel.com/article/53-101- energi-terbarukan-renewableenergy/235-keabsahan-bahan-bakarair-menneg-ristek.pdf. http//www.diyrepair manuals.com http://www.octamax96.wordpress.com/cate gory/oktan. K.A. Subramanian, 2009, A comparison of water diesel emulsion and timed injection of water into the intake manifold of a diesel engine for 7

simultaneous control of NO and smoke emissions, India. Soenarta, 2002, Pembakaran Tidak Sempurna. Jakarta: Bhatara. Suzuki Crystal, 2006, Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan. Share, Alince, 2010, Automotive Engineering, Automotive System,Retrieved. Toyota Step 2, 1995, Proses Pembakaran Pada Motor Bakar. Zakimar, 2012, Pengaruh Injeksi Uap Air Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Pada Mesin Mobil Mitsubishi L300, Tugas Akhir. Zehra, Sahin, 2012, Experimental investigation of the effects of water adding to the intake air on the engine performance and exhaust emissions in a DI automotive diesel engine, Turkey. 8