PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 02/DAGLU/PER/2/2007

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 08/DAGLU/PER/7/2008

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

2015, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang K

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2015, No Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dinilai su

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2017, No DAG/PER/12/2016 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdaganga

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA 12/M-DAG/PER/6/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KACA LEMBARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/8/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, MEMUTUSKAN :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 11/DAGLU/PER/7/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/M-DAG/PER/6/2005 TANGGAL 30 JUNI 2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

P E R A T U R A N MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA : 04/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH BATANGAN

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

REKOMENDASI EKSPOR PRODUK KAYU OLAHAN ULIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI : 10/DAGLU/PER/7/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P- 30/BC/2009 TENTANG

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

2017, No Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

TATAKERJA PEMBERIAN PERSETUJUAN DAN EKSPOR BARANG DENGAN MENGGUNAKAN PEB BERKALA

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/MPP/KEP/1/2003 TENTANG KETENTUAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2015 KEMENDAG. Impor. Mesin. Multifungsi. Berwarana. Fotokopi. Berwarana. Printer Berwarna. Pencabutan.

: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Importir (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1516); 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 tenta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

2 d. bahwa hasil pembahasan Tim Pertimbangan Kepentingan Nasional telah memutuskan untuk mengenakan Tindakan Pengamanan Perdagangan berupa kuota terha

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERDAGANGAN NOMOR 02/DAGLU/PER/3/2009 TENTANG

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 09/M-DAG/PER/2/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 05/DAGLU/PER/6/2008 TENTANG

2018, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 77/M-DAG/PER/11/2016

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 199

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 09/M-DAG/PER/2/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN

TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : KEP- Tanggal : (kop surat dari yang bersangkutan) Tanggal :...

DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI. b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14/M-DAG/PER/5/2008

MENTERI KEUANGAN. Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan III Nomor : 855/KMK.01/1993 Tanggal : 23 Oktober 1993 FORMULIR EPTE 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR KEP - 152/BC/2003 TENTANG

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/M-DAG/PER/4/2013 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI. KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI Nomor : KEP- 75 /BC/1996

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: KEP-152/BC/2003 TENTANG

2017, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI. DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 11/DAGLU/KP/IV/2004, Tanggal 13 April 2004

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

44.04 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

2017, No Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-IND/ PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian (Berita N

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.65, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. MESIN. Pelinting. Sigaret. Pengawasan. Penggunaan.

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/M-DAG/PER/8/2010

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

2014, No Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Org

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR SEMEN CLINKER DAN SEMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /11/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

Transkripsi:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 02/DAGLU/PER/2/2007 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA VERIFIKASI / PENELUSURAN TEKNIS EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN TERTENTU OLEH SURVEYOR DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 9 ayat (7) Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09/M-DAG/PER/2/2007 Tanggal 14 Pebruari 2007 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan, perlu mengatur Ketentuan Dan Tata Cara Verifikasi/Penelusuran Teknis Ekspor Produk Industri Kehutanan Tertentu Oleh Surveyor; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Mengingat : 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden R.I. Nomor 63 Tahun 2005; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34/M Tahun 2005 tentang pengangkatan Pejabat Eselon I dilingkungan Departemen Perdagangan; 3. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 30/M-DAG/PER/ 12/2005; 4. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 14/M-DAG/PER/ 3/2006 Tanggal 29 Maret 2006 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Izin Usaha Jasa Survey; 5. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 09/M-DAG/PER/ 2/2007 Tanggal 14 Pebruari 2007 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan, MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA VERIFIKASI/PENELUSURAN TEKNIS EKSPOR PRODUK INDUSTRI KEHUTANAN TERTENTU OLEH SURVEYOR.

Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan : 1. Produk industri kehutanan tertentu adalah Produk Industri Kehutanan yang termasuk dalam kelompok HS.4407, HS.4409, Ex HS.4412 (khusus laminated wood), HS.4415, HS.4418 dan Ex HS.9406 (khusus bangunan prefabrikasi dari kayu). 2. Surveyor adalah badan usaha yang memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Surveyor (SIUJS) yang diterbitkan oleh Departemen Perdagangan dan ditetapkan oleh Menteri Perdagangan untuk melakukan verifikasi/penelusuran teknis ekspor produk industri kehutanan tertentu. Pasal 2 Terhadap ekspor produk industri kehutanan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 wajib dilakukan verifikasi/penelusuran teknis oleh Surveyor. Pasal 3 (1) Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) yang akan melaksanakan ekspor produk industri kehutanan tertentu, wajib mengajukan Permohonan Pemeriksaan Barang Ekspor (PPBE) kepada Surveyor. (2) Pengajuan PPBE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan format yang tercantum dalam Lampiran Peraturan ini dengan melampirkan : a. Foto copy pengakuan ETPIK (untuk pengajuan PPBE yang pertama); b. Copy Packing List (P/L); c. Copy Invoice; dan d. Foto copy Surat Pengesahan Endorsement dari Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK). (3) PPBE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum tanggal pemeriksaan barang kepada Surveyor. Pasal 4 Kegiatan yang dilaksanakan oleh Surveyor dalam rangka verifikasi/ penelusuran teknis produk industri kehutanan tertentu adalah : a. Kegiatan verifikasi administratif, meliputi : 1. Keabsahan dokumen ETPIK; 2. Keabsahan Surat Pengesahan Endorsement. b. Kegiatan verifikasi fisik, meliputi : 1. Jumlah, jenis, merek dan nomor kemasan; 2. Jumlah barang; 2

3. Jenis kayu; 4. Kriteria teknis sebagaimana diatur dalam Lampiran II Peraturan Menteri Perdagangan 09/M-DAG/PER/2/2007 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan; 5. Kesesuaian Nomor Pos Tarif / HS; 6. Membubuhkan Tanda Pengenal Surveyor (TPS) terhadap kemasan yang telah diperiksa; 7. Melakukan pengawasan pemuatan ke dalam peti kemas, jika pengapalannya menggunakan peti kemas; dan 8. Melakukan pemasangan segel pada peti kemas apabila seluruh barang dalam peti kemas diperiksa oleh Surveyor. Pasal 5 (1) Hasil verifikasi/penelusuran teknis ekspor produk industri kehutanan tertentu yang dilakukan oleh Surveyor dituangkan dalam bentuk : a. Laporan Surveyor (LS) dalam hal produk industri kehutanan yang diperiksa sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau; b. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dalam hal produk industri kehutanan yang diperiksa tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) LS atau LHP diterbitkan oleh Surveyor dalam jangka waktu paling lambat 1 (satu) hari setelah tanggal pemeriksaan dan atau pengawasan pemuatan ke dalam peti kemas selesai dilaksanakan. Pasal 6 ETPIK dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri apabila Surveyor tidak menerbitkan LS/LHP dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2). Pasal 7 Setiap 1 (satu) Laporan Surveyor (LS) hanya dapat dipergunakan sebagai dokumen pelengkap pabean yang diwajibkan untuk pendaftaran 1 (satu) nomor Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) atau Pemberitahuan Pabean Single Administrative Document (PP SAD) bagi kantor pelayanan Bea dan Cukai yang sudah menerapkannya. Pasal 8 Foto copy PEB atau PP SAD wajib disampaikan oleh ETPIK kepada Surveyor paling lambat 2 (dua) hari setelah fiat muat. 3

Pasal 9 (1) Surveyor wajib menyampaikan laporan hasil verifikasi/ penelusuran teknis ekspor produk industri kehutanan tertentu kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Departemen Perdagangan dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, Departemen Perindustrian dan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan dalam bentuk hard copy dan data elektronik. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib disampaikan oleh Surveyor paling lambat tanggal 15 pada bulan berikutnya. Pasal 10 Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dikenakan sanksi berupa pencabutan hak menerima imbalan jasa atas verifikasi yang dilakukan pada bulan yang tidak dilaporkan. Pasal 11 Dengan berlakunya Peraturan ini, maka Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02/DAGLU/PER/3/2006 tentang Tata Cara Verifikasi/Penelusuran Teknis Ekspor Produk Kayu Tertentu Oleh Surveyor dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Peraturan ini mulai berlaku 2 (dua) bulan sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal : 14 Pebruari 2007 DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI, ttd DIAH MAULIDA Tembusan : a. Menteri Perdagangan; b. Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan; c. Inspektur Jenderal Departemen Perdagangan; d. Direktur Jenderal Industri Agro dan Kimia, Departemen Perindustrian; e. Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan; f. Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Departemen Keuangan; g. Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan, Departemen Perdagangan. 4

Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Tanggal : 14 Pebruari 2007 PERMINTAAN PEMERIKSAAN BARANG EKSPOR (PPBE) No. : *) I. DATA PEMOHON 1. Nama Perusahaan Eksportir : 2. Alamat, Telepon dan Fax : Alamat E-mail : 3. No. dan tanggal perijinan **) : 4. No. dan tanggal Endorsement/SPE 5. Tanggal berakhir Endorsement/SPE 6. NPWP : II. BARANG EKSPOR NOMOR HS & URAIAN BARANG KUANTITAS DAN SATUAN MEREK DAN NOMOR KEMASAN 1. Nilai FOB : 2. Nomor dan Tgl. Invoice : 3. Nomor dan Tgl. Packing List : 4. Nama dan Alamat Pembeli : 5. Pelabuhan Muat : 6. Pelabuhan Tujuan : 7. Negara Tujuan : III. KESIAPAN BARANG 1. Tempat Penyimpanan Barang : Gudang Pabrik Gudang Konsolidator 2. Barang tersebut telah siap diekspor dan pemeriksaan diminta pada : a. Hari/Tanggal : b. Jam : c. Alamat & Telepon : d. Nama Petugas yang dihubungi : 3. Tanggal dan Tempat Pelaksanaan Stuffing : Jam : IV. CARA PENGAPALAN ( ) FCL Jumlah Peti Kemas : 20 Feet :. unit 40 Feet :.unit ( ) LCL Jumlah Peti Kemas : 20 Feet :.unit 40 Feet :.unit ( ) Konvensional Bersama ini kami sampaikan kelengkapan dokumen : Copy ETR Copy ETPIK..,. Copy SPE Copy Endorsement Pemohon : Packing List Invoice ***). *) Diisi oleh Surveyor **) Diisi dengan No dan Tanggal Perijinan ETPIK/ETR ***) Diisi dengan nama jelas, jabatan, tandatangan dan dibubuhi stempel perusahaan