BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. pengetahuan, kemampuan akhlak, juga seluruh pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang berupa ajakan, seruan dan sebagai pemberi peringatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Aunur Rohim Faqih, Bimbingan Konseling dalam Islam, UII Pres, Yogyakarta, 2001, hlm. 70 2

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1975 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 3 dan 4 Tahun 1975 bab II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah swt. Islam adalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang sangat besar dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bahagia dan kekal yang dijalankan berdasarkan tuntutan agama. 1

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri. Ikatan lahir ialah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah siswa, personel yang terlibat, harga bangunan, dan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Penegasan Judul. Pendidikan merupakan suatu proses yang panjang dan diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk itu. Perkawinan merupakan faktor untuk membina kerja sama antara laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maha Esa kepada setiap makhluknya. Kelahiran, perkawinan, serta kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

BAB I PENDAHULUAN. dewasa adalah merupakan tugas utama seorang ibu, karena para ibu mempunyai andil

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu, yaitu kebutuhan yang berhubungan dengan segi biologis, sosiologis dan teologis.

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Semakin maju peradaban manusia, maka masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas merupakan faktor utama dalam mendukung suksesnya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat menyerap pengetahuan sebanyak-banyaknya dan sekaligus mempraktekkannya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

BAB I PENDAHULUAN. Artinya : Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (Q.S.Adz-Dzariyat: 49).

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia untuk menikah, karena menikah merupakan gharizah insaniyah (naluri

BAB I PENDAHULUAN. mulia dibanding makhluk lainnya. Manusia memiliki fitrah untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga, Jakarta: Kencana, 2012, hlm Ibid, hlm. 6-7.

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri. 1 Pernikahan adalah

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara berkembang, dimana saat ini Indonesia mengerahkan segala

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sempurna. Pernikahan adalah suatu cara yang dipilih Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I P E N D A H U L U A N. sebagai individu yang bermasyarakat dan berguna. Lebih jauh lagi. Pendidikan Nasional pasal 1 yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Anak dalam Islam adalah sebagai makhluk ciptaan Allah swt. yang. berkedudukan mulia dan dalam keluarga dia memiliki kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. sunnatullah yang umumnya berlaku pada semua mahkluk-nya. Hal ini merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa sekarang Bangsa Indonesia hidup di zaman global yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, generasi muda khususnya remaja, telah diberikan berbagai disiplin ilmu sebagai persiapan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan dibidang akademik. Dalam dunia mahasiswa mengalami

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses.

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

Mushaf al-azhar, Al-Qur an dan Terjemahan, Bandung: Penebit Hilal, 2010, hal. 354

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan bahagia dan berusaha agar kebahagiaan itu tetap menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB V KESIMPULAN. bab- bab sebelumnya maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan siswa sebagai bekal

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan memerlukan kematangan dan persiapan fisik dan mental karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 1 Tahun 1974 tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hlm Muhammad Idris Ramulya, Hukum Pernikahan Islam, Suatu Analisis dari Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda dari kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Yang berlandaskan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurul Khoeriyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam ingin membangun suatu masyarakat yang patut menjadi contoh. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada penganutnya.islam tidak mengabaikan peranan pribadi para anggota keluarga itu demi perhubungan kemanusian belaka.islam telah memberikan hak setiap anggota sesuai dengan kedudukannya, mewajibkannya untuk memikul tanggung jawab itu dengan ketakwaan. 1 Allah telah menciptakan lelaki dan perempuan sehingga mereka dapat berhubungan satu sama lain, sehingga mencintai, menghasilkan keturunan, serta hidup dalam kedamaian sesuai dengan perintah Allah SWT dan petunjuk dari Rasul-Nya. 2 Firman Allah Ta ala dalam Al-qur an Surah Ar-Ruum ayat 21 yaitu: Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia berpasangan, untuk itu menikah dan menghasilkan keturunan. 1 Abdul Rohman,Perkawinan dalam Syariat Islam,(Jakarta: Rineka Cipta,1996) H.24. 2 Ibid, H: 2. 1

2 Adapun tujuan pernikahan dalam Islam yaitu: untuk mewariskan keturunan, untuk menyelamakan manusia dari dekadensi moral, untuk menentramkan jiwa, dan untuk menyempurnakan agama. 3 Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan. Pendidikan sebenarnya sudah dimulai sejak adanya makhluk yang bernama manusia. Kemudian pendidikan terus berkembang dan berproses bersama-sama dengan perkembangan hidup dan berkehidupan manusia itu sendiri, Dalam kontek islam pendidikan dapat diartikan sebagai proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang di selaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetiknya di akhirat. 4 Pendidikan pranikah dalam situasi dan kondisi anak muda zaman sekarang itu sangat penting, sehingga orang tua, guru dan masyarakat berkewajiban untuk mengajarkan serta memberikan contoh berprilaku yang baik sebagai pendidikan bagi anak muda. Menikah terlihat mudah, tetapi sebenarnya urusan ini cukup pelik dan menuntut perhatian yang lebih. Perlu banyak bekal untuk menuju ke sana. Ambilah contoh betapa rumitnya ketika membuat sebuah rumah hunian. Membangunnya dibutuhkan perencanaan yang matang mulai dari pemilihan lokasi, bentuk bangunan, material yang digunakan, estimasi anggaran, sampai rincian lainnya. Hal tersebut dilakukan agar rumah yang dihasilkan adalah 3 Akhmad Azhar, Pendidikan Seks Bagi Remaja, (Yogyakarta:Mitra Pustaka, 2001) H:72. 4 Abudin Nata, Perspektif Islam Tentang Pola Hubungan Guru dan Murid Studi Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001), h. 83.

3 bangunan yang kokoh dan bagus. Jika membangun rumah yang notabene adalah untuk tujuan dunia perlu perencanaan yang baik, maka untuk membangun rumah tangga tentunya akan lebih membutuhkan persiapan yang benar-benar matang. Karena rumah tangga ini harapannya tidak hanya untuk tujuan dunia tetapi juga di akhirat kelak. Jika umur umat Islam adalah 60 70 tahun, menurut statistik, rata-rata usia menikah penduduk Indonesia adalah pada usia 25 27 tahun, berarti seseorang akan mengarungi kehidupan berumah tangga selama sekitar 35 tahun atau dengan kata lain separuh lebih usia hidup di dunia akan dihabiskan dengan orang baru yaitu istri atau suami. Bisa dibayangkan ketika salah perhitungan dalam perencanaan rumah tangga, masa depan suram akan menunggu di depan mata, baik di dunia lebih-lebih di akhirat. Salah satu tujuan pernikahan di samping beribadah kepada Allah SWT serta tempat menyalurkan gharizah insaniyah (naluri kemanusiaan) yang halal, juga bertujuan untuk mempunyai keturunan. Pernikahan yang berkualitas akan menghasilkan keturunan yang qualified pula. Dalam Islam sendiri, pernikahan berkualitas akan diukur dari proses pranikah, saat nikah, dan setelah nikah. Bagaimana seseorang memulai proses dari mencari calon istri atau suami hingga sampai aqad nikah dan pasca nikah akan mempunyai keturunan, kesemuanya itu dibalut dalam syariat yang jelas. Sehingga harapannya ketika mempunyai keturunan, adalah anak yang sholeh dan sholehah, bisa memberikan kebermanfaatan untuk umat.

4 Keluarga memang menjadi tempat paling penting dalam penanaman ilmu keislaman. Karena disinilah anak akan belajar untuk pertama kalinya sebelum memperoleh ilmu dari luar lingkungan keluarga. Kerjasama yang baik antara Ayah dan Ibu sangat vital dalam proses tumbuh kembang anak. Akan tetapi, peran keluarga sebagai insititusi pendidikan informal juga harus mendapat dukungan dari institusi pendidikan formal mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Seperti dijelaskan di awal, bahwa pernikahan adalah hal rumit dan ini harus dipaparkan dengan gamblang dari yang bersifat umum hingga mendetil bagaimana Islam mengatur hal tersebut. Dan salah satu tanggung jawab orang tua kepada anaknya adalah mengajarkan dan memberikan pengetahuan berumah tangga yang baik dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Berbagai kasus perceraian yang terjadi di masa sekarang merupakan hal yang harus diketahui faktor penyebabnya. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di antara penyebab perceraian adalah kurangnya persiapan sebelum menikah.. maka dari itu setiap orang harus memahami setiap persiapan sebelum ataupun saat memilki rumah tangga sendiri (keluarga). Sehingga sedikit saja terjadi pergejolakan dirumah tangga dan tak mampu untuk mengatasinya, maka akan terjadilah perceraian. kedudukan ilmu pengetahuan tentang membina rumah tangga yang Islami mempunyai andil yang cukup besar dalam kehidupan berumah tangga. Apalah arti karir sukses jika di level rumah tangga hancur berantakan karena tidak tahu bagaimana membinanya dalam bingkai Islam

5 Disadari atau tidak, untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera dan bahagia memerlukan pendidikan, bimbingan dan nasihat baik sebelum melangsungkan pernikahan maupun setelah berumah tangga. Pada awal penjajakan di Desa Sungai Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala peneliti menemukan pendidikan yang istimewa yang jarang ditemukan di daerah lain. Sebuah pendidikan yang menjadi adat istiadat di desa tersebut, yang telah berhasil dipertahankan secara turun menurun dari generasi ke generasi. Suatu adat kebiasaan yang menarik perhatian peneliti adalah di desa tersebut anak yang menginjak usia remaja khusus anak perempuan diberikan larangan untuk keluar rumah selain belajar dan membantu orang tua. Dan untuk anak laki-laki agar dapat nantinya mendidik istri disediakan tempattempat menutut ilmu agama berupa pengajian kitab-kitab Fikih khususnya pengajian yang berkaitan dengan pendidikan tentang pernikahan, namun walaupun demikian tempat pengajian atau pendidikan di luar rumah hanya dijadikan bahan penunjang bagi informasi yang telah didapatkan dan penulis lebih mengkhususkan pendidikan yang diberikan orang tua kepada anak-anak remajanya dirumah. Beranjak dari penjajakan awal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tentang pendidikan pranikah bagi remaja. Untuk itu penulis ingin menuangkannya dalam bentuk skiripsi dengan judul Pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi kecamatan Rantau Badauh kabupaten Barito Kuala.

6 B. Penegasan Judul Untuk memberikan kejelasan dan menghindari kesalahpahaman dari judul di atas, penulis merasa perlu untuk menjelaskan istilah-istilah berikut ini: 1. Pendidikan Pranikah Pendidikan Pranikah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak remaja sebelum mereka berumah tangga. Pendidikan yang dimaksud penulis adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anakanaknya sebelum mereka menikah agar nantinya anak-anak mereka siap berumah tangga. Untuk pendidikan yang dimaksud penulis lebih menggali data pada pendidikan informal yaitu keluarga itu sendiri, dan lembaga formal dan non formal dijadikan sebagai data pendukung. 2. Anak remaja Anak remaja adalah waktu manusia berusia belasan tahun, dimana pada masa ini tidak bisa dikatakan sudah dewasa, tetapi tidak pula disebut masih anak-anak. Masa ini disebut juga manusia dari anakanak menuju dewasa yaitu usia 11 tahun-21 tahun. 5 Jadi yang di maksud penulis adalah adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anaknya sebelum mereka menikah agar nantinya anakanak mereka siap berumah tangga. 5 Http.//www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia.Rabu,21 Mei 2015, Pukul: 08.00 Wita,

7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah yaitu: 1. Bagaimana pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh kabupaten Barito Kuala? 2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi Kecamatan Rantau Badauh kabupaten Barito Kuala? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. 2. Untuk mengetahui faktor yang menjadi pendukung dan penghambat pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. E. Alasan Memilih Judul 1. Penulis ingin mengetahui lebih dalam mengenai pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. 2. Penulis sangat tertarik mengangkat judul ini yang berhubungan dengan permasalahan munaqahat, karena dapat dijadikan pelajaran yang bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca.

8 3. Penulis sedang menempuh kuliah di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan PAI sehingga penulis memfokuskan penelitian mengenai PAI. F. Signifikasi Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Sebagai informasi bagi penulis, dan semua kalangan tentang pendidikan pranikah bagi anak remaja di desa Sungai Gampa Asahi kecamatan Rantau Badauh Kabupaten Barito Kuala. 2. Sebagai pembuka wawasan bahwa penelitian tidak hanya dilakukan pada tempat formal seperti sekolah saja. 3. Memperkaya bahan acuan atau khasanah perpustakaan khususnya perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Sistematika Penulisan Penulis memberikan sistematika yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisikan Latar belakang masalah, Definisi operasional, Rumusan masalah, Tujuan penelitian, Alasan memilih judul, Signifikasi penelitian, dan Sistematika penulisan. Bab II Landasan Teoritis berisi tentang pengertian pendidikan, pengertian pernikahan, tujuan pernikahan, hikmah pernikahan, pengertian anak remaja, pendidikan pranikah bagi anak remaja, faktor-faktor pendukung dan penghambat pendidikan pranikah bagi anak remaja.

9 Bab III Metode Penelitian, Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, subjek dan objek penelitian, dan sumber data, Teknik pengumpulan data serta prosedur penelitian. Bab IV Laporan Hasil Penelitian, Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, analisis data. Bab V Penutup, Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran.