BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB III METODE PENELITIAN. yang terjadi antara kondisi ideal dengan kenyataan yang ada di lapangan. Kondisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini, akan dijelaskan tentang metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Kelamin : Laki-Laki TTL : Bandung, 10 Februari 1999

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa komponen yaitu variabel penelitian, metode penelitian, subjek

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB III METODE PENELITIAN. terikat yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Variabel (dalam Sunanto, J.,

BAB III METODE PENELITIAN

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan subyek tunggal. Variabel merupakan suatu atribut atau ciri-ciri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

JASSI_anakku Volume 18 Nomor 2, Desember 2017

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011: 61) variabel ini sering disebut stimulus,

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu peranan penting dalam kemajuan suatu. bangsa, karena maju tidaknya suatu bangsa tergantung pada kualitas

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

1) Langkah pertama tempelkan spons dan potongan plat.

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB III METODE PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan oleh peneliti untuk

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB III METODE PENELITIAN

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

BAB III METODE PENELITIAN

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kejenuhan belajar. Berkaitan dengan itulah tingkat kejenuhan belajar siswa perlu memperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

B A B III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan suatu gambaran yang komprehensif dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian diperlukan adanya suatu metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel bebas dan Variabel terikat ( target behavior )

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

BAB III METODE PENELITIAN

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

d. Siswa menunjukan 20 suku kata [(bu-ku), (ca-be), (da-du), (gu-la), (ja-ri),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB III. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, karena dalam penelitian ini mau mencoba mengungkapkan kemampuan pemahaman konsep tubuh anak melalui pendekatan inkuiri. A. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (independen) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2009:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu: Pendekatan inkuiri. Pendekatan Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Herdian, (2010). Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

34 2. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, (Sugiyono, 2009: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep tubuh pada anak tunanetra. Konsep tubuh adalah pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang diperoleh melalui proses belajar secara terus menerus. Informasi yang diperoleh anak dalam pengembangan konsep tubuh meliputi kemampuan mengidentifikasi dan mengenal seperti: nama, letak, gerakan, fungsi, kegunaan, dan hubungan antar anggota atau anggota tubuh. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator dari variabel terikat adalah (a) nama-nama anggota tubuh, (b) fungsi anggota tubuh, dan (c) gerakan tiap anggota tubuh. B. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal atau Single Subject Research (SSR). Desain penelitian yang digunakan adalah pola desain A-B-A. Desain A-B-A menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dengan variabel bebas yang lebih kuat dibanding dengan desain A-B, (Sunanto, 2006: 44). Mula-mula perilaku sasaran (target behavior) diukur secara kontinu pada kondisi baseline (A1) dengan periode waktu tertentu kemudian pada kondisi intervensi (B). Berbeda dengan desain A-B, pada desain A-B-A setelah pengukuran pada kondisi intervensi (B) pengukuran pada kondisi baseline (A2) ini

35 dimaksudkan sebagai control untuk kondisi intervensi sehingga keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variabel bebas dan variabel terikat lebih kuat. A-1 B A-2 Sunanto, (2006: 45) A-1 (Baseline-1): Adalah kondisi kemampuan pemahaman konsep tubuh oleh subjek penelitian sebelum diberikan perlakuan pendekatan inkuiri (pra-intervensi). Pada tahap ini, pengukuran kemampuan pemahaman konsep tubuh dilakukan secara berulang-ulang sebanyak empat (4) sesi, untuk memperoleh landasan pembanding keefektifan pendekatan inkuiri. B (Intervensi):

36 Adalah kondisi kemampuan pemahaman konsep tubuh subjek penelitian selama diberi perlakuan pendekatan inkuiri terhadap kemampuan dalam memahami konsep tubuh subjek penelitianyang mencakup: (a) nama-nama anggota tubuh, (b) fungsi anggota tubuh, (c) gerakan tiap anggota tubuh. Intervensi dilakukan secara berulang-ulang selama delapan sesi untuk mengetahui peningkatan kemampuan dalam memahami konsep tubuh subjek penelitian. A-2 (Baseline-2): Adalah kondisi kemampuan pemahaman konsep tubuh subjek penelitian setelah memberi perlakuan pendekatan inkuiri (post intervensi) untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman konsep tubuh subjek penelitian yang diamati dari peningkatan baseline-1 (A-1) ke baseline -2 (A-2). Pada tahap ini, pengukuran kemampuan pemahaman konsep tubuh dilakukan secara berulang-ulang sebanyak tiga (3) sesi, yang dimaksud sebagai kontrol untuk fase intervensi sehingga memungkinkan menarik kesimpulan adanya hubungan fungsional antara variable bebas dengan variable terikat. Menurut Sunanto (2006 : 45), bahwa untuk mendapatkan validitas penelitian yang baik pada saat melakukan penelitian dengan desain A-B-A, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: a) Mendefinisikan perilaku sasaran (target behavior) dalam perilaku yang dapat diamati dan diukur secara akurat

37 b) Mengukur dan mengumpulkan data pada kondisi baseline (A1) secara kontinu sekurang-kurangnya 3 atau 5 atau sampai kecenderungan arah dan level data menjadi stabil c) Memberikan intervensi setelah kecenderungan data pada kondisi baseline stabil d) Mengukur dan mengumpukan data pada kondisi intervensi (B) dengan periode waktu tertentu sampai data menjadi stabil e) Setelah kecenderungan arah dan level data pada kondisi intervensi (B) stabil mengulang kondisi baseline (A2). C. Subjek dan Tempat Penelitian Subjek penelitian adalah dua orang siswa tunanetra yang berada di tingkat dasar kelas I SLB Negeri A Kota Bandung. Dan terdiri dua orang siswa perempuan dengan karakteristik berat dan buta total (totally blind). Dalam proses pelaksanaanya, peneliti mengambil tempat penelitian di SLB Negeri A Kota Bandung, di salah satu ruang kelas pada saat pelajaran IPA, Selain itu, peneliti melakukannya setelah jam pelajaran selesai. Subjek yang diteliti adalah: Subjek 1 Nama : A

38 Jenis Kelamin Umur Usia Ketunanetraan Kondisi Visual Kondisi Pendengaran : Perempuan : 8 Tahun : Sejak Lahir : Tunanetra Berat : Normal Subjek 2 Nama Jenis Kelamin Umur Usia Ketunanetraan Kondisi Visual Kondisi Pendengaran : F : Perempuan : 7 Tahun : Sejak lahir : Tunanetra total : Normal D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini, yang digunakan adalah berupa tes yang berisi kalimat-kalimat pertanyaan yang dapat mengukur pemahaman anak. Perumusan kisikisi instrumen penelitian merupakan penjabaran dari setiap pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan. Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara atau pengamatan, maupun daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden. Dalam hal ini perlu dibedakan antara

39 penelitian yang valid dan reliable dengan instrumen yang valid dan reliable. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes dan observasi. Tes dilakukan untuk mengukur pemahaman konsep tubuh anak tunanetra sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Sedangkan observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Sutrisno (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Kriteria butir validitas Tes untuk melengkapi pengembangan gambaran atau citra tubuh (body image), penelitian ini menggunakan tes saringan gambaran tubuh yang dikembangkan Cratty dan Sams (Lydon & Loretta. 1973). Selain itu peneliti juga mengembangkan instrumen ini untuk lebih detail tentang pemahaman konsep tubuh tunanetra. Tes saringan ini dapat digunakan untuk menilai tentang apa yang dimiliki dan apa yang belum dimiliki serta apa yang dibutuhkan (Asessment) tentang tingkat gambaran tubuh yang dimiliki anak ( Hosni, tanpa tahun). Tes soal untuk menggali kemampuan anak dalam pemahaman konsep tubuh adalah sebagai berikut; Nama-nama anggota Tubuh Perintah Kemampuan Mampu Tidak mampu

40 1) Peganglah kepalamu! 2) peganglah wajahmu! 3) Peganglah pelipismu! 4) Peganglah dahimu! 5) Peganglah buluh matamu! 6) Peganglah alismu! 7) Peganglah lubang hidungmu! 8) Peganglah bibirmu! 9) Peganglah gigimu 10) Peganglah rahangmu! 11) Peganglah dagumu! 12) Peganglah lubang telingamu! 13) Peganglah lehermu! 14) Peganglah dadamu! 15) Peganglah Punggung tanganmu 16) Peganglah telapak tanganmu! 17) Peganglah kuku-kuku jari kakimnu! 18) Peganglah kulitmu 19) Peganglah tulangmu! 20) Peganglah tempurung lututmu!

41 21) Peganglah tulang kering kakimu! 22) Peganglah betismu! 23) Peganglah mata kakimu! 24) Peganglah punggung kakimu! 25) Peganglah ujung kakimu! 26) Peganglah tumitmu! 27) Peganglah jari-jari kakimu! 28) Peganglah ibu jari kakimu! 29) Peganglah tulang belakangmu! 30) Peganglah pinggulmu! Fungsi anggota Tubuh No Pertanyaan Funsi dan Kegunaan Tubuh 1. Rambut untuk apa? : Melindungi kapala dari panas/dingin 2. Mata untuk apa? : Melihat Mampu Kemampuan Tidak mampu 3. Bulu mata untuk apa? : Melindungi mata dari debu dan

42 serbuk asing 4. Kelopak mata untuk apa?: Melindungi dari benturan dan kemasukan benda asing, mengatur cahaya, dan membersihkan mata 5. Hidung untuk apa? : Bernafas dan mencium 6. Telinga untuk apa?: Mendengar 7. Mulut untuk apa?: Makan, minum dan bicara 8. Gigi untuk apa?: Menggigit dan mengunyah makanan 9. Lidah untuk apa?: Membantu mulut makan dan bicara 10. Leher untuk apa? : Menyanggah kepala 11. Lengan untuk apa?: Membantu mengangkat, membawa, mendorong, menarik, dan membantu keseimbangan tubuh

43 12. Tangan untuk apa?: Membantu meraih dan memegang objek 13. Tulang belakang untuk apa? : Membantu tubuh berdiri dan duduk 14. Paha untuk apa?: Membantu menyanggah tubuh, untuk berjalan, berlari dan sebagainya 15. Kaki untuk apa?: Membantu menyanggah tubuh, alat untuk berjalan, berlari dan sebagainya Pertanyaan aplikasi No Pertanyaan Mampu Kemampuan Tidak mampu I. Bidang-bidang tubuh A. Pengenalan bidang-bidang tubuh (anak berdiri) 1. Peganglah rambut di kepalamu 2. Peganglah telapak kakimu 3. Peganglah sisi/samping kanan tubuhmu

44 4. Peganglah bagian depan tubuhmu (perutmu) 5. Peganglah belakang tubuhmu/ punggungmu B. Bidang tubuh dalam hubungannya dengan permukaan luar, permukaan horisontal, permukaan vertikal, (Anak berdiri dan berbaring di atas tikar). 1. Berbaringlah diatas tikar dengan sisi badanmu menyentuh tikar (badan miring ke samping) 2. Sekarang ganti sehingga depan tubuhmu (perutmu) menyentuh tikar 3. Sekarang ganti sehingga punggungmu menyentuh tikar 4. Bergeraklah kemari dan sentuhlah dinding ini, sehingga sisimu badanmu menyentuh dinding 5. Sentuhlah dinding dengan tanganmu, kemudian punggungmu ke dinding C. Objek dalam hubungannya dengan bidang tubuh, (Anak duduk di kursi memegang kotak) 1. Letakkan kotak itu sampai

45 II. menyentuh sisi kanan tubuhmu 2. Letakkan kotak itu sampai menyentuh depanmu tubuhmu (bagian perut) 3. Letakkan kotak itu sampai menyentuh punggung tubuhmu 4. Letakkan kotak itu sampai menyentuh bagian atas kepalamu 5. Letakkan kotak itu sampai menyentuh bagian telapak kakimu kakimu Anggota tubuh A. Pengenalan bagian tubuh : Sederhana (anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Sentuhlah lenganmu 2. Sentuhlah tanganmu 3. Sentuhlah kakimu 4. Sentuhlah siku tanganmu 5. Sentuhlah lututmu B. Anggota wajah/muka ( anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Sentuhlah telingamu 2. Sentuhlah hidungmu 3. Sentuhlah mulutmu 4. Sentuhlah matamu 5. Sentuhlah pipimu

46 C. Bagian tubuh/ bagian anggota tubuh : Sukar (anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Sentuhlah pergelangan tanganmu 2. Sentuhlah pahamu 3. Sentuhlah lengan bawahmu 4. Sentuhlah lengan atasmu 5. Sentuhlah bahumu D. Bagian tubuh tangan-jari ( anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Yang mana jempolmu? 2. Yang mana telunjukmu? 3. Yang mana kelingkingmu? 4. Yang mana jari tengahmu? 5. Yang mana jari manismu? III. Gerakan tubuh A. Gerakan tubuh: gerakan badan tetap di tempat(anak dalam posisi berdiri) 1. Bengkokkan badan ke belakang pelan-pelan... cukup 2. Bungkukkan badan ke depan pelan-pelan... cukup 3. Bengkokkan badan ke sisi/samping

47 (kanan dan kiri bergantian)... cukup 4. Bengkokkan lutut dan jongkoklah pelan-pelan... cukup 5. Angkatlah tumitmu (jinjit)... cukup B. Gerakan-gerakan umum sehubungan dengan bidang tubuh (anak dalam posisi berdiri) 1. Berjalan ke arah saya... berhenti 2. Berjalan mundur menjauhi saya... berhenti 3. Melompat ke atas... berhenti 4. Gerakkan badan ke sisi/ ke samping kanan sambil melangkahkan kaki... berhenti 5. Gerakkan badan ke sisi/ ke samping kiri sambil melangkahkan kaki... berhenti C. Gerakan anggota tubuh (anak dalam posisi berdiri atau berbaring di tikar) 1. Bengkokkan lengan pada siku 2. Angkat satu lengan tinggi-tinggi (anak terlentang) 3. Bengkokkan satu lutut (kendurkan lutut) 4. Bengkokkan satu lengan

48 IV. menyentuh dada 5. Luruskan lenganmu Ke samping A. Sisi tubuh: petunjuk sederhana (anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Sentuhlah lutut kananmu 2. Sentuhlah lengan kirimu 3. Sentuhlah kaki kananmu 4. Membungkuk pelan-pelan, dan sentuh kaki kirimu 5. Sentuhlah telinga kirimu B. Kesamping sehubungan dengan objek (anak dalam posisi duduk di kursi memegang kotak) 1. Pegang kotak dan sentuhkan pada sisi/samping kananmu 2. Pegang kotak dan sentuhkan pada lutut kananmu 3. Pegang kotak di tangan kirimu 4. Membungkuk pelan-pelan dan sentuhkan kotak ke kaki kananmu 5. Pegang kotak di tangan kananmu Sisi tubuh: petunjuk-petunjuk sukar (anak dalam posisi duduk di kursi) 1. Dengan tangan kiri, sentuh tangan kanan

49 2. Dengan tangan kanan, sentuh lutut kirimu 3. Dengan tangan kiri, sentuh telinga kananmu 4. Dengan tangan kanan, sentuh siku kiri tanganmu 5. Dengan tangan kiri, sentuh pergelangan tangan kananmu V. Arah A. Arah pada orang lain (anak dalam posisi berdiri, penguji duduk menghadapi anak, tangan anak diletakkan pada tubuh penguji) 1. Ketuk pelan-pelan bahu kiri saya 2. Ketuk pelan-pelan tangan kanan saya 3. Ketuk pelan-pelan sisi/samping kanan tubuh saya 4. Ketuk pelan-pelan telinga kiri saya 5. Ketuk pelan-pelan sisi kiri leher saya B. Kiri dan kanan objek (anak dalam posisi duduk di kursi dengan memegang kotak) 1. Sentuh sisi/samping kanan kotak 2. Sentuh sisi/samping kiri kotak 3. Sentuh bagian atas kotak

50 4. Dengan tangan kanan, sentuh sisi/samping kanan kotak 5. Dengan tangan kiri, sentuh sisi /samping kiri kotak C. Gerakan orang lain ke samping (anak dalam posisi berdiri) 1. Penguji duduk, tangan anak diletakkan di bahu penguji. Penguji memiringkan badannya ke kanan. Apakah saya memiringkan badan ke kiri atau ke kanan? 2. Penguji duduk, tangan anak diletakkan di bahu penguji. Penguji memiringkan badan ke kiri. Apakah saya memiringkan badan ke kanan atau ke kiri? 3. Penguji duduk membelakangi anak. Tangan anak diletakkan di bahu penguji. Penguji membengkokkan badan ke kiri. Apakah saya membengkokkan badan ke kanan atau ke kiri? 4. Penguji berdiri berhadapan dengan anak sambil memegang tangan anak, anak tetap diam di tempat, lalu penguji bergerak ke kiri. Apakah saya bergerak ke kiri atau ke kanan?

51 5. Penguji berdiri berhadapan dengan anak sambil memegang tangan anak, anak tetap diam di tempat, lalu penguji bergerak ke kanan. Apakah saya bergerak ke kiri atau ke kanan? (Hosni, ttn: 167) KriteriaPenilaian: Jika anak mampu menjawab pertanyaan dengan benar 1 Jika anak tidak menjawab pertanyaan dengan benar 0 Setelah semua data terkumpul kemudian dijumlahkan dan untuk menghitung persentase (%) dihitung dengan cara sebagai berikut: Mengklasifikasi = jumlah nilai yang diperoleh 100% nilai tertinggi Dalam menetukan nilai, dihitung setiap anggota pertanyaan secara berurutan dan setiap bagian mempunyai 5 pertanyaan. E. Teknik Pengolahan Data Untuk mengetahui adanya pengaruh satu perlakuan terhadap target behavior yang sudah ditentukan selanjutnya data dianalisis dengan membandingkan hasil penelitian pada saat A1 (baseline-1) dan A2 (baseline-2) setelah subjek menerima perlakuan selama intervensi. Setelah semua data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif agar memperoleh gambaran yang jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu yang ditentukan.

52 Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut: a. Menskor hasil pengukuran data pada fase baseline dari subjek pada setiap sesi b. Menskor hasil pengukuran data pada fase intervensi dari subjek pada setiap sesinya. c. Membuat tabel perhitungan dari skor-skor pada fase baseline, fase intervensi pada subjek setiap sesinya d. Menjumlahkan semua skor yang diperoleh pada fase baseline, fase intervensi pada subjek setiap sesi e. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline dan skor-skor pada fase intervensi dari subjek f. Membuat analisis dalam bentuk grafik garis sehingga terlihat langsung perubahan yang terjadi dari kedua fase tersebut g. Grafik perkembangan yang digunakan untuk mengolah data berupa grafik desain A-B-A.