WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA BARAT NOMOR: 60- TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGATURAN JAM KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG SISTEM KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG HARI DAN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.73/KP.403/MPEK/2013 TENTANG

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 211/PMK.01/2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

WALI KOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA CIREBON NOMOR 47 TAHUN 2017

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM KEHADIRAN SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 90 TAHUN 2014 TENTANG HARI DAN JAM KERJA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.1496, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Tunjangan Kinerja. Pegawai. Pelaksanaan.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia.

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 05 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI BADAN SAR NASIONAL

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahu

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

BUPATI BANDUNG BARAT

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.675, 2016 KEMENDIKBUD. Tunjangan Kinerja. Juklak. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2013

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 41/PMK.01/2011 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR: 1 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2017, No Peraturan Presiden Nomor 130 Tahun 2017 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 45/Permentan/OT.140/4/2014

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri (Lembaran Negara Tahun 1966 Nomor 7, Tambaha

Transkripsi:

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG WALIKOTA BANDUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan tugas Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, perlu adanya pengaturan mengenai disiplin kehadiran Aparatur Sipil Negara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Bandung tentang Disiplin Kehadiran Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Bandung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 4. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 5. Peraturan Jalan Wastukancana No. 2 Bandung Telp. (022) 432338-4207706 Fax (022) 4236150 Bandung - 402117 Provinsi Jawa Barat

2 5. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 27 Tahun 2012 tentang Peningkatan Prestasi Kerja dan Kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Bandung. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bandung. 3. Walikota adalah Walikota Bandung. 4. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan dan dipekerjakan di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. 6. Badan Kepegawaian Daerah yang selanjutnya disingkat BKD adalah Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung 7. Disiplin Kehadiran adalah kesanggupan Pegawai untuk masuk kerja dan menaati jam kerja sesuai kewajiban pegawai. 8. Jam

3 8. Jam Kerja adalah ketentuan jam kerja wajib Pegawai ASN paling kurang 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam per minggu. 9. Alasan yang sah adalah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yang disampaikan secara tertulis dan dituangkan dalam surat keterangan dari yang berwenang, dan permohonan izin/pemberitahuan serta disetujui oleh pejabat yang berwenang. 10. Petugas dan/atau operator kehadiran adalah pegawai yang mengoperasikan dan melaksanakan pemutakhiran data SIAP (Sistem Informasi Administrasi Presensi) dan data SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian). BAB II HARI KERJA DAN JAM KERJA Pasal 2 (1) ASN wajib menaati ketentuan hari kerja dan jam kerja. (2) Hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan 5 (lima) hari kerja per minggu, mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat dan/atau 6 (enam) hari kerja per minggu mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu. (3) Setiap ASN wajib memenuhi jam kerja paling kurang 37 (tiga puluh tujuh) jam 30 (tiga puluh) menit per minggu. (4) Jam Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan ketentuan: a. Unit Kerja yang bekerja 5 (lima) hari kerja (termasuk sekolah): 1. Hari Senin s/d Kamis pukul 08.00 16.30 WIB Istirahat pukul 12.00 13.00 WIB 2. Hari Jum at pukul 07.30 16.30 WIB Istirahat pukul 11.30 13.00 WIB b. Unit

4 b. Unit Kerja yang bekerja 6 (enam) hari kerja pada Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut, Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Pusat Kesehatan Masyarakat, dan Sekolah: 1. Hari Senin s/d Kamis dan Sabtu pukul 07.30-14.30 WIB - Istirahat pukul 12.00-12.45 WIB 2. Hari Jumat pukul 07.30-14.30 WIB - Istirahat pukul 11.30-12.30 WIB c. Bagi Unit Kerja yang karena tugas pelayanan kepada masyarakat melaksanakan pembagian tugas kerja berdasarkan waktu shift, seperti: a. Dinas Penanggulangan dan Pencegahan Kebakaran; b. Dinas Perhubungan; c. Dinas Pendidikan; d. Satuan Polisi Pamong Praja; e. Rumah Sakit; dan f. Puskesmas 24 jam. maka pengaturan jam kerjanya ditetapkan oleh Kepala SKPD/Unit Kerja, dengan tetap mengacu kepada ketentuan jam kerja wajib bagi ASN. (5) Setiap ASN wajib melaksanakan apel pagi sebelum masuk bekerja dengan mengisi daftar hadir apel pagi pada setiap hari kerja. (6) Jam kerja pada bulan Ramadhan ditetapkan lebih lanjut dengan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kota bandung. BAB III PENGISIAN DAFTAR HADIR Pasal 3 (1) ASN wajib mengisi daftar hadir sebanyak 2 (dua) kali yaitu pada saat masuk bekerja dan pada saat pulang bekerja pada SKPD masing-masing yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan sistem biometrik dan manual dengan cara mengisi daftar hadir. (2) Sistem biometrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengenalan sidik jari atau wajah. (3) ASN

5 (3) ASN yang hadir setelah waktu masuk bekerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) tetap wajib mengisi daftar hadir pada mesin kehadiran elektronik dan manual dengan ketentuan jumlah waktu keterlambatan dihitung dari waktu masuk bekerja sampai dengan ASN mengisi daftar hadir dan akan diperhitungkan ketidakhadirannya selama 4 (empat) jam untuk SKPD yang bekerja 5 (lima) hari kerja dan 4 (empat) jam 30 (tiga puluh) menit untuk SKPD yang bekerja 6 (enam) hari kerja. (4) ASN yang masuk bekerja tetapi tidak mengisi daftar hadir setelah waktu pulang bekerja, akan diperhitungkan ketidakhadirannya selama 3 (tiga) jam 30 (tiga puluh) menit untuk SKPD yang bekerja 5 (lima) hari kerja dan 1 (satu) jam 45 (empat puluh lima) menit untuk SKPD yang bekerja 6 (enam) hari kerja. (5) Waktu keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan kelalaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) akan dihitung secara kumulatif. (6) Dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) apabila ASN melaporkan kepada petugas pengelola kehadiran SKPD disertai data pendukung dan dilakukan paling lambat dalam waktu 60 (enam puluh) menit setelah waktu masuk bekerja. (7) Petugas dan/atau operator kehadiran elektronik pada SKPD melakukan pencatatan kehadiran untuk mendata dan memberikan keterangan sesuai data pendukung bagi ASN yang tidak masuk bekerja pada sistem absensi kehadiran elektronik yaitu: a. pada saat jam masuk kerja pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 09.00 WIB dan pulang kerja pada pukul 16.30 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB untuk SKPD yang bekerja 5 (lima) hari kerja b. pada saat jam masuk kerja pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 08.30 WIB dan pulang kerja pada pukul 14.30 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB untuk SKPD yang bekerja 6 (enam) hari kerja. (8) Petugas

6 (8) Petugas dan/atau operator kehadiran SKPD memeriksa dan mencocokan daftar kehadiran yang ada pada sistem kehadiran elektronik dengan data pendukung ASN yang tidak hadir setiap hari kerja untuk selanjutnya Petugas dan/atau operator kehadiran SKPD melakukan pengiriman secara online ke BKD dengan ketentuan: a. paling lambat pukul 09.15 WIB untuk daftar kehadiran masuk kerja elektronik SKPD dan paling lambat pukul 16.45 WIB untuk daftar kehadiran pulang kerja elektronik SKPD untuk SKPD yang bekerja 5 (lima) hari kerja; b. paling lambat pukul 08.45 WIB untuk daftar kehadiran masuk kerja elektronik SKPD dan paling lambat pukul 15.45 WIB untuk daftar kehadiran pulang kerja elektronik SKPD untuk SKPD yang bekerja 6 (enam) hari kerja. (9) SKPD mengusulkan pembayaran TPPNS berdasarkan daftar kehadiran elektronik atau manual bagi SKPD yang belum menggunakan mesin absensi kehadiran elektronik, yang telah divalidasi dan ditandatangani oleh Kepala SKPD sebagai dasar pencairan dana Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil. (10) Seluruh SKPD selanjutnya melaporkan rekapitulasi daftar kehadiran elektronik atau manual sebagaimana dimaksud pada ayat (9) ke BKD yang telah divalidasi dan ditandatangani oleh Kepala SKPD paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya. BAB IV TATA CARA PENGAJUAN KETIDAKHADIRAN ASN Pasal 4 (1) Alasan sah ketidakhadiran ASN diajukan dalam suatu surat keterangan dokter, permohonan izin/pemberitahuan dan harus disetujui oleh pejabat yang berwenang atau atasan langsung ASN. (2) Dalam hal atasan langsung ASN berhalangan hadir, persetujuan surat permohonan izin/pemberitahuan dapat digantikan oleh atasan satu tingkat diatasnya, Pelaksana Tugas (Plt) maupun Pelaksana Harian (Plh). (3) Dalam hal ASN merencanakan untuk tidak hadir, pulang sebelum waktunya, tidak berada di tempat tugas, surat (4) Dalam

7 permohonan izin/pemberitahuan harus dibuat satu hari sebelumnya atau pada hari yang sama. (4) Dalam hal pegawai tidak hadir, terlambat masuk bekerja, pulang sebelum waktunya, tidak berada di tempat tugas dan/atau tidak mengisi daftar hadir dan terjadi diluar kehendak ASN, dibuat setelah ASN masuk kerja. (5) Surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang telah disetujui oleh atasan langsung wajib disampaikan kepada Pejabat/Pegawai yang menangani daftar hadir paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pegawai masuk kerja. (6) Surat permohonan izin/pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang disampaikan lebih dari 3 (tiga) hari kerja dinyatakan tidak berlaku dan dianggap melanggar Jam Kerja. Pasal 5 (1) ASN yang tidak masuk kerja diberikan keterangan dalam daftar hadir sebagai berikut : a. S (sakit) : yang dibuktikan dengan surat keterangan Dokter; b. I (izin) : yang dibuktikan dengan izin tertulis; c. D (dinas) : yang dibuktikan dengan surat perintah tugas; d. C (cuti) : yang dibuktikan dengan surat izin cuti; e. TB (tugas belajar) : yang dibuktikan dengan surat tugas f. TK (tanpa keterangan). belajar; dan (2) Dalam hal pengisian daftar hadir dilakukan secara elektronik, pengisian keterangan tidak masuk kerja dilakukan oleh petugas dan/atau operator berdasarkan bukti pendukung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1). Pasal 6 Dalam hal ASN mendapat tugas untuk menghadiri kegiatan di luar kantor yang mengakibatkan tidak dapat melakukan pengisian daftar hadir pada jam masuk kerja dan pulang bekerja, ASN sebelumnya harus melaporkan ketidakhadirannya kepada petugas dan/atau operator kehadiran. Pasal 7

8 Pasal 7 Format daftar hadir, rekapitulasi daftar hadir, surat permohonan izin/pemberitahuan, surat keterangan dan mekanisme pengelolaan Sistem Informasi Adminstrasi Presensi (SIAP) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. BAB V PELANGGARAN JAM KERJA Pasal 8 ASN dinyatakan melanggar Jam Kerja apabila tidak masuk bekerja, terlambat masuk bekerja, pulang sebelum waktunya, tidak berada di tempat tugas, dan tidak mengisi daftar hadir, yang keseluruhannya dilakukan oleh ASN tanpa alasan yang sah. BAB VI PENGAWASAN DAN SANKSI Pasal 9 Pimpinan Instansi dan atasan langsung ASN di lingkungan Pemerintah Daerah wajib: a. meningkatkan pengawasan melekat terhadap disiplin ASN untuk memenuhi hari kerja, jam kerja, jam masuk kerja, istirahat dan jam pulang kerja serta memberlakukan sanksi apabila terjadi pelanggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku; b. melakukan upaya meningkatkan produktivitas kerja, efisiensi, disiplin pegawai, serta pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat melalui penerapan budaya kerja dan perbaikan kualitas secara terus menerus; c. menjaga dan memelihara serta bertanggung jawab apabila terjadi kerusakan pada mesin kehadiran elektronik sampai dengan mesin kehadiran elektronik tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pasal 10

9 Pasal 10 (1) ASN yang tidak memenuhi kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Kehadiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) diperhitungkan dalam pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil. (3) Pelanggaran Jam Kerja dihitung secara kumulatif mulai bulan Januari sampai dengan bulan Desember tahun berjalan. (4) Petugas dan/atau operator yang menangani daftar hadir menyampaikan informasi mengenai akumulasi pelanggaran Jam Kerja kepada atasan langsung ASN yang bersangkutan secara hierarki pada akhir tahun berjalan, selanjutnya diproses sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (5) Dalam hal ditemukan adanya pelanggaran disiplin ketidakhadiran selama 5 (lima) hari atau lebih sebelum akhir tahun, maka Petugas dan/atau operator yang menangani daftar hadir wajib menyampaikan informasi kepada atasan langsung yang bersangkutan secara hierarkial. (6) Setiap SKPD wajib memelihara dan menjaga mesin absensi kehadiran elektronik. (7) ASN yang terbukti dengan sengaja melakukan perusakan terhadap mesin kehadiran elektronik akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Dengan berlakunya Peraturan Walikota ini, maka Surat Edaran Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor 800/SE.017- BKD tanggal 8 Maret 2012 perihal jam kerja PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandung dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 12

10 Pasal 12 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota Bandung ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Bandung. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 1 Juni 2016 WALIKOTA BANDUNG, ttd. MOCHAMAD RIDWAN KAMIL Diundangkan di Bandung pada tanggal 1 Juni 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA BANDUNG ttd. YOSSI IRIANTO BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 21 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, H. BAMBANG SUHARI, SH. Pembina NIP. 19650715 198603 1 027

11

Jalan Wastukancana No. 2 Bandung Telp. (022) 432338-4207706 Fax (022) 4236150 Bandung - 402117 Provinsi Jawa Barat

LAMPIRAN : PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 677 TAHUN 2016 TANGGAL : 1 Juni 2016 DAFTAR HADIR MANUAL NAMA :... NIP :... UNIT KERJA :... BULAN :... KEDATANGAN KEPULANGAN NO TANGGAL JAM TANDA TANGAN JAM TANDA TANGAN KETERANGAN 1 2 3 4 5 6 7

FORMAT REKAPITULASI KEHADIRAN PEGAWAI REKAPITULASI KEHADIRAN PEGAWAI UNIT KERJA :... BULAN :... NO NAMA/ NIP DATANG TERLAMBAT (HARI) PULANG LEBIH CEPAT (HARI) CUTI (HARI) IZIN (HARI) TANPA KETERANGAN (HARI) KETERAN GAN 1 2 3 4 5 6 7 8...,... 20... Kepala Unit Kerja,...

SURAT PEMOHONAN IZIN /PEMBERITAHUAN... (tidak hadir /terlambat masuk kerja / pulang sebelum waktunya / tidak berada ditempat tugas / tidak mengisi daftar hadir) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG Yang bertanda tangan di ba ah ini : Nama : NIP : Pangkat/ Golongan : Jabatan : Dengan ini menerangkan bahwa pada hari... tanggal... saya tidak hadir/terlambat masuk kerja / pulang sebelum waktunya/tidak berada ditempat tugas/tidak mengisi daftar hadir* karena..................,... 20... *Coret yang tidak perlu... NIP

FORMAT SURAT KETERANGAN SURAT KETERANGAN NOMOR : Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NIP : Jabatan : Dengan ini menerangkan bahwa : Nama : NIP : Pangkat/Golongan : Jabatan : pada hari... tanggal... diberikan ijin tidak hadir/terlambat masuk kerja / pulang sebelum waktunya/tidak berada ditempat tugas/tidak mengisi daftar hadir* karena ada keperluan penting atau mendesak yaitu......... Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya....,... 20... Atasan langsung, *Coret yang tidak perlu... NIP WALIKOTA BANDUNG, ttd. Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM, MOCHAMAD RIDWAN KAMIL H. BAMBANG SUHARI, SH. Pembina NIP. 19650715 198603 1 027