Jaringan Komputer - Jilid V Transmission Control Protocol / Internet Protocol Rezar Muslim rezar@rezarmuslim.net
.. the story continue..
~ Network File System (NFS) : adalah protokol sistem file terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems pada tahun 1984, yang mengijinkan user pada komputer client untuk mengakses file melalui jaringan komputer. ~ NFS berjalan pada sistem Open Network Computing Remote Procedure Call (ONC RPC). ~ NFS memberikan akses secara transparan bagi user untuk mengakses file dan sistem file pada server.
~ Network File Sharing (NFS)
~ Diagram Network File Sharing (NFS)
~ BOOTP (Bootstrap Protocol) : adalah protokol jaringan komputer yang digunakan oleh client untuk meminta alamat IP dari server. ~ BOOTP berjalan pada saat proses booting komputer, dimana server akan memberikan alamat IP pada client yang terdapat dalam jaringan. ~ BOOTP menggunakan protokol UDP sebagai transport pada jaringan dengan IPv4 saja.
~ Pada BOOTP, komputer client dapat meminta 3 informasi kepada server, yaitu : 1. Informasi mengenai IP Address. Berguna supaya komputer dapat menginisialisasi interface jaringannya. 2. Informasi IP Address suatu mesin di server (bootserver). Berguna untuk menyediakan sebuah file bagi sebuah mesin untuk load dan berjalan. 3. Nama file yang harus diload.
~ Ilustrasi BOOTP
~ Ilustrasi BOOTP
~ Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) : adalah protokol yang digunakan pada jaringan komputer yang memudahkan pengalokasian alamat IP dalam jaringan tersebut. ~ Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS Server ~ DHCP merupakan protokol pengembangan dari protokol BOOTP
~ Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur Client-Server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client ~ DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi lainnya kepada semua klien yang memintanya. ~ DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server.
~ DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. ~ Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. ~ Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
~ DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut : 1. DHCPDISCOVER: DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif. 2. DHCPOFFER: Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client. 3. DHCPREQUEST: Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan. 4. DHCPACK: DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya.
~ Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu. DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis. ~ Layanan dalam DHCP : DHCP Scope, DHCP Lease, dan DHCP Options. ~ DHCP Scope : adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. ~ DHCP Lease : adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. ~ DHCP Options : adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan.
~ Ilustrasi DHCP :
~ Ilustrasi DHCP :
~ Simple Network Management Protocol (SNMP) : merupakan protokol standard industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen jaringan secara jarak jauh (remote). ~ Dalam protokol SNMP, terdiri dari 3 komponen : 1. Perangkat yang terhubung dalam jaringan 2. Agent Software yang berjalan pada perangkat 3. Network Management System (NMS) Software yang berjalan pada server
~ Ada 7 protokol data unit (PDU) dalam SNMP : 1. Get Request : layanan yang meminta nilai dari daftar variabel 2. SetRequest : layanan yang merubah nilai variabel dari daftar variabel 3. GetNextRequest : layanan yang menampilkan nilai variabel dalam daftar variabel yang tersedia 4. GetBulkRequest : layanan yang mendukung pengulangan pada layanan GetNextRequest 5. Respones : layanan balasan dari agent ke manager 6. Trap : layanan jawaban dari agent ke manager secara asinkronus 7. InformRequest : layanan balasan dari manager ke manager atau dari agent ke manager
~ Ilustrasi SNMP :
~ Ilustrasi SNMP :
~ Ilustrasi SNMP :
~ Remote Network Monitoring (RMON) : adalah protokol yang berfungsi untuk melakukan monitoring dan analisis jaringan komputer LAN. ~ RMON merupakan bagian dari protokol SNMP, dimana menggunakan MIB (Management Information Based) sebagai penyimpanan virtual database. ~ Perbedaan antara RMON dengan SNMP : 1. Probe bertanggung jawab untuk mengumpulkan data dan memprosesnya, dimana akan mengurangi traffic SNMP dan memproses client lebih banyak. 2. Informasi hanya akan ditransmisikan ke aplikasi management yang terdapat di komputer server, saat dibutuhkan saja.
~ Ilustrasi RMON :
~ File Transfer Protocol (FTP) : adalah sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan komputer. ~ Sebuah server FTP diakses dengan menggunakan Universal Resource Identifier (URI) dengan menggunakan format ftp://namaserver. Klien FTP dapat menghubungi server FTP dengan membuka URI tersebut. ~ FTP hanya menggunakan metode autentikasi standar, yakni menggunakan username dan password yang dikirim dalam bentuk tidak terenkripsi.
~ Ilustrasi FTP :
~ Ilustrasi FTP :
~ Anonymous FTP adalah model FTP yang tanpa menggunakan authentikasi pada pengguna. Sehingga pengguna siapa pun bisa melakukan transfer, tapi biasanya hanya diperbolehkan untuk mengambil suatu file. ~ FTP dapat dijalankan melalui Browser dan software FTP Client, seperti File Zilla, WiseFTP, dll. ~ Secara default FTP menggunakan port 21.
~ Trivial File Transfer Protocol (TFTP) : adalah sebuah protokol perpindahan berkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer Protocol (FTP). ~ TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya, yang disebut dengan Easy File Transfer Protocol (EFTP), yang merupakan bagian dari kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP) ~ TFTP menggunakan port 69
~ Ilustrasi TFTP :
.. to be continued..
Terima Kasih