UJI IN VITRO LIMBAH PABRIK ROKOK TERHADAP BEBERAPA JAMUR PATOGENIK TANAMAN. Rita Noveriza dan Mesak Tombe. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PEMANFAATAN FORMULA PESTISIDA NABATI CENGKEH DAN SERAI WANGI UNTUK PENGENDALIAN BUSUK RIMPANG JAHE >50%

Bersama ini kami informasikan beberapa produk/teknologi unggulan kami yang layak untuk digunakan.

PENGARUH TEPUNG DAUN CENGKEH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT ORGANIK

Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Indonesia ABSTRACT

EFEK APLIKASI DAUN KAYUMANIS, CENGKEH DAN SIRIH TERHADAP POPULASI Ralstonia solanacearum PADA RIZOSFER TOMAT

KETAHANAN VANILI (Vanilla planifolia) SOMAKLON TERHADAP PENYAKIT BUSUK BATANG VANILI (BBV)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisme dapat hidup didalamnya, sehingga Indonesia memiliki

SKRIPSI OLEH: NENY YANTI SIREGAR AGROEKOTEKNOLOGI - HPT

IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA EKSTRAK DAUN KAYU MANIS DAN UJI EFEKTIVITAS TERHADAP BEBERAPA JENIS JAMUR FUSARIUM SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA M E D A N

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiaca Linn.) merupakan tanaman buah yang dapat hidup di

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

AKTIVITAS PENGHAMBATAN SENYAWA ANTIMIKROB Streptomyces spp. TERHADAP MIKROB PATOGEN TULAR TANAH SECARA IN VITRO DAN IN PLANTA NURMAYA PAPUANGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

UJI EFEKTIVITAS PESTISIDA NABATI BINTARO (Cerbera manghas) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) PADA TANAMAN KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

Trichoderma spp. ENDOFIT AMPUH SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI (APH)

Anis Shofiyani, Bambang N, Oetami Dwi H.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

DAN CABANG PADA ENAM KLON KARET ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit layu fusarium yang disebabkan oleh jamur patogen Fusarium sp.

EFEKTIFITAS METABOLIT Trichoderma spp. UNTUK MENGENDALIKAN Ganoderma spp. SECARA In Vitro SKRIPSI OLEH : NI MAL HAMDI BM AGROEKOTEKNOLOGI

Potensi Bakteri Endofit dari Batang Panili Sehat sebagai Agen Pengendali Hayati Fusarium oxusporum f. sp. vanillae Penyebab Busuk Batang Panili

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman tomat merupakan tanaman hortikultura yang memiliki prospek

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

EFEKTIVITAS MINYAK SERAIWANGI DAN FRAKSI SITRONELLAL TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Phytophthora palmivora PENYEBAB PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO

VIRULENSI FUSARIUM OXYSPORUM F. SP. CEPAE ISOLAT BAWANG MERAH PADA BAWANG PUTIH

CARA APLIKASI Trichoderma spp. UNTUK MENEKAN INFEKSI BUSUK PANGKAL BATANG (Athelia rolfsii (Curzi)) PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI DI RUMAH KASSA

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan tanaman semusim yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS PENGHAMBATAN SENYAWA ANTIMIKROB Streptomyces spp. TERHADAP MIKROB PATOGEN TULAR TANAH SECARA IN VITRO DAN IN PLANTA NURMAYA PAPUANGAN

PENGARUH RADIASI ULTRA VIOLET TERHADAP VIRULENSI. Fusarium oxysporum f.sp passiflora DI LABORATORIUM SKRIPSI OLEH : MUKLIS ADI PUTRA HPT

METODE PENELITIAN. Kehutanan dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Program Studi

DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

UJI KETAHANAN BEBERAPA NOMER KENTANG (Solanum tuberosum Linn.) TERHADAP SERANGAN NEMATODA SISTA KENTANG (Globodera rostochiensis Woll.

E Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 4, No. 2, April 2015

SKRIPSI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di Indonesia, kentang merupakan komoditas yang mendapat prioritas tinggi

PENGARUH CASHEW NUT SHELL LIQUID (CNSL) TERHADAP MORTALITAS HELOPELTIS ANTONII SIGN PADA BIBIT JAMBU METE

I. PENDAHULUAN. Cabai besar ( Capsicum annum L.) merupakan komoditas sayuran tergolong

PEMANFAATAN LIMBAH BATANG TEMBAKAU UNTUK PENGENDALIAN HAMA ULAT GRAYAK (Spodoptera litura F.)

I. PENDAHULUAN. memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya

UJI EFEKTIFITAS DAUN CENGKEH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan di halaman

DAN PEMBERIAN ARANG BATOK KELAPA SEBAGAI PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT LANAS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.L Diameter Koloni jamur Colletotrichum capsici pada Medium PDA (mm) secara In-vitro

Sri Yuni Hartati. (diterima 21 Maret 2012, disetujui 26 September 2012) ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

PRAKATA. penelitian yang berjudul Persentase Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit. (Capsicum frutescens L.) Akibat Patogen Cendawan di Desa Majasih

BAB I PENDAHULUAN. Colletotrichum capsici dan Fusarium oxysporum merupakan fungi

UJI ANTAGONISME Trichoderma sp. TERHADAP JAMUR PATOGEN Alternaria porri PENYEBAB PENYAKIT BERCAK UNGU PADA BAWANG MERAH SECARA In-VITRO

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TEKNIK PRODUKSI KOMPOS. Bio-TRIBA BT1. (Bahan aktif, Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae)

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN MELALUI INISIATIF LOKAL (POOR FARMERS INCOME IMPROVEMENT THROUGH INNOVATION)

KATA PENGANTAR. memberikan rahmat dan karuniahnya serta kesehatan pada penulis sehingga dapat

I. PENDAFIULUAN. Tanaman kelapa sawit {Elaeis guineensis Jacq') merapakan tanaman

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

ABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.

UJI PENGARUH BEBERAPA HERBISIDA TERHADAP Trichoderma sp SECARA IN VITRO SKRIPSI MUHAMMAD MAJID

HASIL. Pengaruh Seduhan Kompos terhadap Pertumbuhan Koloni S. rolfsii secara In Vitro A B C

ABSTRAK. AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BUNGA CENGKEH DAN PARUTAN LIDAH BUAYA TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

EFETIVITAS EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP INFEKSI Colletotrichum capsici PADA BUAH CABAI. Nurhayati

Penggunaan Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa) sebagai Pengendali Jamur Fusarium oxysporum secara In Vitro

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

POTENSI DAUN SERAI UNTUK MENGENDALIKAN HAMA Callosobruchus analis F. PADA KEDELAI DALAM SIMPANAN

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

PENGGUNAAN JAMUR ANTAGONIS

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman yang dibudidayakan kerap mengalami gangguan atau pengrusakan

SKRIPSI OLEH: M. ZAHRIN SARAGIH HPT

APPLICATION OF STAR ANISE

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK TAUGE DAN DUA MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON (Anthocephalus cadama Miq)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menghasilkan tingkat penolakan yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. : Capsicum annuum L, Chromoloena odorata L, Lantana camara L. Meloidoyne spp dan Piper betle L.

SUHU FERMENTOR TERHADAP NILAI GIZI PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASI BUNGKIL KELAPA SAWIT

ABSTRACT In Vitro Trial on Activity of Piper betle Leave Extract Towards Rhizoctonia

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn.

SINERGI ANTARA NEMATODA

ABSTRAK. EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

KEEFEKTIFAN FORMULA MINYAK CENGKEH DAN SERAI WANGI TERHADAP Fusarium oxysporum f.sp. vanillae PENYEBAB BUSUK BATANG VANILI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KALIUM TERHADAP PENYAKIT GUGUR DAUN CORYNESPORA PADA PEMBIBITAN KARET

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP Enterococcus faecalis

UJI KETAHANAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT BULAI (Peronosclerospora maydis)

Transkripsi:

1 UJI IN VITRO LIMBAH PABRIK ROKOK TERHADAP BEBERAPA JAMUR PATOGENIK TANAMAN Rita Noveriza dan Mesak Tombe Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat ABSTRAK Dalam rangka pemanfaatan limbah produk sebagai bahan penegendali patogen tanaman yang bersifat alami dan diharapkan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan, maka dilakukan penelitian awal untuk mengetahui pengaruh limbah pabrik rokok kretek terhadap beberapa jamur patogen. Telah dilakukan pengujian pengaruh enam jenis limbah rokok kretek asal pabrik rokok PT. Sampoerna terhadap beberapa jenis jamur patogen tanah (Fusarium oxysporum f.sp. vanillae, Colletotrichum gloeosporiodes, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium rolfsii) secara in vitro di laboratorium Hama dan Penyakit Balittro, Bogor dari bulan Juni sampai September 2000. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah rokok kretek asal pabrik rokok (terutama cengkeh matang dan tembakau) ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa jamur patogen tanah (F. oxysporum f.sp. vanillae, C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii). Pada konsentrasi 0,2 persen, cengkeh matang dapat menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan terhadap jamur Colletotrichum sp. dan F. oxysporum pada konsentrasi 0,5 persen. Pada konsentrasi 1 persen, tembakau dapat menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium pada konsentrasi 2 persen. Limbah pabrik rokok ini berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai fungisida nabati. Kata kunci: Fusarium oxysporum f.sp. vanillae, Colletotrichum gloeosporiodes, Rigidoporus lignosus dan Sclerotium rolfsii, limbah pabrik rokok, fungisida nabati, eugenol. ABSTRACT In the framework of the usage of product waste as control agent plant pathogen that are natural and hopefully doesn t cause negative impact to the environment, the research to observe the possibility of using cigarette factory waste as natural fungicide. Implementation of the experiment about the effect of six kinds of clove cigarette waste from PT. Sampoerna cigarette factory was conducted in vitro on several species of pathogenic soilborne fungi namely Fusarium oxysporum f. sp. vanillae, Colletotrichum sp., Rigidoporus lignosus and Sclerotium rolfsii in the Pest and Disease Laboratory, Balittro Bogor from June until September 2000. Completely randomized design with three replications was used in this experiment. The result of the research showed that the

2 cigarette factory waste especially from ripe clove and tobacco could inhibit the growth of those fungi. Ripe clove, at the concentration of 0.2 percent could inhibit the growth of R. lignosus and S. rolfsii more than 50 percent, while C. gloeosporiodes and F. oxysporum at 0.5 percent. Tobacco, at 1 percent could inhibit the growth of R. lignosus and S. rolfsii more than 50 percent, while C. gloeosporiodes and F. oxysporum at 2 percent Key words: Fusarium oxysporum f.sp. vanillae, Colletotrichum gloeosporiodes, Rigidoporus lignosus and Sclerotium rolfsii, waste of cigarette factory, natural fungicide. PENDAHULUAN Tanaman cengkeh dan tembakau telah diketahui sebagai salah satu penghasil senyawa metabolik sekunder yang dapat berfungsi sebagai pestisida nabati. Penggunaan senyawa eugenol yang terdapat dalam daun, gagang dan bunga telah banyak dilaporkan efektif untuk mengendalikan beberapa patogen penyebab penyakit seperti Fusarium oxysporum f.sp. vanillae, Fusarium effusum, Phytophthora palmivora, Sclerotium rolfsii, Rigidoporus lignosus dan Rhizoctonia solani (Manohara et al., 1993; Tombe et al., 1993; Barnes, 1963). Patogen-patogen tersebut mempunyai inang yang luas pada berbagai tanaman pertanian dan perkebunan di Indonesia dan luar negeri. Uji coba pada beberapa tanaman menunjukkan bahwa produk cengkeh tersebut tidak toksik terhadap tanaman dan hewan, serta ada tendensi menstimulasi pertumbuhan tanaman (Asman et al., 2000). Sedang tanaman tembakau yang mengandung sekitar 6-18% nikotin telah lama dimanfaatkan sebagai insektisida dan yang bekerjanya cepat sebagai insektisida kontak dan fumigan atau sebagai racun perut. Limbah pabrik rokok yang bahan utamanya adalah cengkeh dan tembakau mengandung senyawa eugenol dan nikotin yang toksik terhadap beberapa hama dan

3 penyakit tanaman, sehingga mempunyai prospek sebagai bahan pestisida (fungisida) nabati ramah lingkungan, terutama dalam usaha pertanian organik. Untuk memanfaatkan limbah tersebut dilakukan penelitian awal yang bertujuan untuk melihat pengaruh jenis limbah rokok kretek asal pabrik rokok terhadap beberapa jenis patogen tanah yaitu: F.. oxysporum f.sp. vanillae, C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii secara in vitro di laboratorium. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan secara in vitro di laboratorium Hama dan Penyakit Balittro, Bogor dari bulan Juli sampai September 2000. Bahan yang diuji adalah 6 jenis limbah rokok kretek asal pabrik rokok di Surabaya yang telah dikeringkan dan dihaluskan yaitu Tepung Daun Tembakau Kasar TP,, Tepung Daun Tembakau Halus TP, Tepung Daun Tembakau Halus SKM Tepung Daun Tembakau, Tepung Daun Cengkeh Matang(Tua) dan Tepung Daun Cengkeh Mentah(Muda). Media yang digunakan dalam pengujian adalah Agar Kentang Dektrosa (AKD). Tepung limbah rokok tersebut dicampurkan pada media agar sebelum disterilkan dengan konsentrasi antara 1, 2 dan 5 persen (g/v). Media AKD tanpa perlakuan sebagai kontrol. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Inokulum Fusarium oxysporum f.sp. vanillae (F117) dan Sclerotium rolfsii asal tanaman panili, Colletotrichum gloeosporiodes berasal dari tanaman pala dan Rigidoporus lignosus asal tanaman karet, masing-masing berdiameter 6 mm yang diletakkan ditengah-tengah media, kemudian diinkubasikan pada suhu kamar. Pengamatan dilakukan terhadap diameter koloni dan persentase penghambatan pertumbuhan koloni yang diuji.

4 Pengamatan dilakukan tiap hari sampai koloni pada kontrol memenuhi cawan petri, hari ketujuh, keenam, kelima masing-masing untuk F. oxysporum, C. gloeosporiodes, R. lignosus, kecuali untuk S. rolfsii sampai hari ketiga. Persentase penghambatan dihitung menurut rumus Pandey et al. (1982) dalam Zambonelli et al. (1996) yaitu: a - b a X % Keterangan: a= diameter koloni jamur pada kontrol b= diameter koloni jamur pada perlakuan Disamping itu dilakukan uji lanjutan dengan menggunakan limbah cengkeh matang dan tembakau dengan konsentrasi 0,1; 0,2 dan 0,5%, untuk mengetahui tingkat efektivitas kedua produk tersebut terhadap jamur patogen yang diuji. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan pengaruh limbah rokok kretek asal pabrik rokok terhadap pertumbuhan F. oxysporum f.sp. vanillae (F117), C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii, menunjukkan bahwa keenam jenis limbah pabrik rokok dapat menghambat pertumbuhan jamur yang diuji (Tabel 1). Dari keenam jenis limbah rokok yang diuji ternyata tepung daun cengkeh matang memberikan penghambatan pertumbuhan keempat jamur patogen yang diuji sampai persen pada konsentrasi 1 persen. Hal yang sama dijumpai pada tepung daun cengkeh mentah dan tepung daun tembakau terhadap jamur R. lignosus. Penghambatan ini terjadi diduga sangat erat kaitannya dengan adanya senyawa eugenol yang terdapat dalam limbah cengkeh tersebut. Senyawa eugenol telah dilaporkan dan dipublikasikan dapat menghambat serta bersifat toksik terhadap patogen,

5 terutama jamur patogen antara lain: F. oxysporum, P. capsici, R. lignosus, R. solani dan S. rolfsii (Manohara et al., 1994; Tombe et al., 1993). Saat ini telah diproduksi berbagai macam produk cengkeh dengan bahan aktif eugenol untuk pengendalian penyakit tanaman terutama jamur penghuni tanah (Tombe et al., 1999; Sukamto et al., 1996; Wahyono et al., 1996). Menurut Bullerman et al. (1977),eugenol merupakan senyawa terbanyak yang ada dalam daun cengkeh, bersifat larut dalam alcohol dan terbukti menghambat pertumbuhan Aspergillus flavus pada konsentrasi 125 ppm. Dari hasil penelitian Hadioetomo et al. (1994), terbukti bahwa dari semua ekstrak kasar tanaman obat yang diuji hanya ekstrak daun cengkeh yang dapat menyebabkan penghambatan pertumbuhan R. solani, S. oryzae dan Pyricularia oryzae lebih besar dari 50 persen pada konsentrasi 5 persen. Ekstrak mimba dan tembakau mampu menekankan perkembangan dan jumlah kerapatan spora jamur C. dematium (Prasetyawati dan Radiyanto, 2000). Beberapa penelitian sebelumnya telah banyak menjelaskan bahwa cengkeh dan tembakau sangat efektif sebagai fungisida nabati dan ternyata dalam bentuk limbah dari tanaman tersebut masih dapat digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa bahan limbah pabrik rokok (bahan utama cengkeh dan tembakau) masih mengandung bahan-bahan aktif yang dapat menekan pertumbuhan dan perkembangan jamur. Data tersebut menjelaskan bahwa limbah pabrik rokok nampaknya mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan sebagai fungisida nabati, terutama sebagai bahan organik. Sukamto et al. (1996) menyatakan bahwa tepung daun dan bunga cengkeh dapat merangsang pertumbuhan tanaman panili dan tidak nampak efek negatif terhadap tanaman uji.

6 Tabel 1. Pengaruh limbah pabrik rokok terhadap F. oxysporum f.sp. vanillae (F117), C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii. Table 1. Effect of waste of cigarette factory for the growth of F. oxysporum f.sp. vanillae (F117), C. gloeosporiodes, R. lignosus and S. rolfsii. Jenis bahan/ Types of material Konsentrasi/ Concentration (%) Persentase penghambatan pertumbuhan/ Percentage of growth inhibition F. oxysporum C. gliosporiodes R. lignosus S. rolfsii D. Cengkeh Matang/ Ripe clove leaves D.Cengkeh Mentah / Raw Clove leaves D. Tembakau / Tobacco leaves D. Halus SKM / Fine Tobacco leaves D. Kasar TP / Crude tobacco leaf powder D. Halus TP / Fine tobacco leaf powder 1,00 a,00 a,00 a,00 a 2,00 a,00 a,00 a,00 a 5,00 a,00 a,00 a,00 a 1 52,64 d 40,74 fg,00 a 66,67 b 2 86,54 c,00 a,00 a,00 a 5,00 a,00 a,00 a,00 a 1 56,51 c 44,86 ef 96,85 a 64,44 b 2 92,11 b 79,81 b,00 a,00 a 5,00 a,00 a,00 a,00 a 1 47,80 c 42,24 fg 85,18 b 72,59 b 2 92,11 b 59,08 d,00 a,00 a 5,00 a,00 a,00 a,00 a 1 7,03 i 33,46 h 10,00 g 17,59 e 2 14,26 h 48,23 e 26,67 f 30,74 d 5 22,80 g 63,55 e 69,92 d 38,33 cd 1 17,90 h 39,44 g 22,96 f 20,37 e 2 23,88 g 57,01 d 46,85 e 32,59 d 5 31,77 f 67,10 e 68,15 e 45,37 c Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama dalam tiap kolom tidak berbeda nyata pada taraf 5% (DMRT) Note : Numbers followed by the same letter in each column were not significantly different at the level of 5% (MNRT) Daya hambat minimal (minimal inhibition growth) dari limbah cengkeh matang terhadap keempat jenis jamur yang diuji (Gambar 1) ternyata berbeda-beda tergantung jenis jamurnya. Pada konsentrasi 0,2 persen, cengkeh matang dapat menghambat

Persentase penghambatan Percentage inhibition 7 pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium pada konsentrasi 0,5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa S. rolfsii dan R. lignosus lebih sensitive terhadap limbah cengkeh. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,1 persen 0,2 persen 0,5 persen 1 persen 29.26 7.81 81.86 40.41 22.41 71.48 61.46 10.63 52.41 29.74 Fus Coll Rig Scle Jenis jamur patogen/ Types of pathogenic fungi Gambar 1. Daya hambat limbah rokok (cengkeh matang) terhadap pertumbuhan F. oxysporum f.sp. vanillae (Fus), C. gloeosporiodes (Coll), R. lignosus (Rig) dan S. rolfsii (Scle) secara in vitro. Figure 1. The inhibition activity of cigarette waste (ripe clove) on the growth of F. oxysporum f.sp. vanillae (Fus), C. gloeosporiodes (Coll), R. lignosus (Rig) dan S. rolfsii (Scle) in vitro. Menurut Manohara et al. (1994), kosentrasi minimal cengkeh yang dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan jamur P. capsici, P. palmivora, R. lignosus dan S. rolfsii secara in vitro adalah 0,4 persen tepung daun atau gagang cengkeh, sedang tepung bunga pada 0,2 persen. Pada percobaan rumah kaca, intensitas serangan penyakit BBP yang disebabkan oleh F. oxysporium dengan pemberian tepung cengkeh pada dosis g/kg

Persentase penghambatan/ Percentage inhibition 8 tanah mencapai 10 persen, dibandingkan pada kontrol sudah mencapai 90 persen (Tombe et al., 1998). Daya hambat minimal dari limbah tembakau terhadap keempat jenis jamur yang diuji (Gambar 2) juga berbeda-beda tergantung jenis jamurnya. Pada konsentrasi 1 persen, tembakau dapat menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium pada konsentrasi 2 persen. 0,1 persen 0,2 persen 0,5 persen 1 persen 2 persen 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 19.81 1.33 3.23 99.4 56.34 21.41 15.42 79.91 44.36 34.75 24.6 12.92 12.13 96.39 42.59 22.83 12.94 Fus Coll Rig Scle Jenis jamur patogen/ Types of pathogenic fungi 64.44 Gambar 2. Daya hambat limbah rokok (tembakau) terhadap pertumbuhan F. oxysporum f.sp. vanillae (Fus), C. gloeosporiodes (Coll), R. lignosus (Rig) dan S. rolfsii (Scle) secara in vitro. Figure 2. The inhibition activity of cigarette waste (tobacco) against the growth of F. oxysporum f.sp. vanillae (Fus), C. gloeosporiodes (Coll), R. lignosus (Rig) dan S. rolfsii (Scle) in vitro.

9 KESIMPULAN Limbah rokok asal pabrik rokok kretek ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa jamur patogen tanah antara lain: F. oxysporium f.sp. vanillae, C. gloeosporiodes, R. lignosus dan S. rolfsii. Efektivitas tertinggi diperlihatkan oleh limbah cengkeh matang yaitu pada konsentrasi 1 persen penghambatan mencapai persen pada semua jamur yang diuji. Pada konsentrasi 0,2 persen, cengkeh matang dapat menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium dicapai pada konsentrasi 0,5 persen. Pada konsentrasi 1 persen, tembakau dapat menghambat pertumbuhan jamur R. lignosus dan S. rolfsii lebih besar dari 50 persen, sedangkan untuk jamur C. gloeosporiodes dan F. oxysporium pada konsentrasi 2 persen. Untuk aplikasi pada tingkat lapang, disarankan melakukan suatu kajian mengenai kisaran dosis pada beberapa tanaman termasuk pengaruh terhadap pertumbuhan. DAFTAR PUSTAKA Barnes, G. L. 1963. In vitro toxicity of various fixed and essential oil as to the pecan scab fungus, Fusicladium effusum. Plant Dis. Reptr. 47:114-117. Bullerman, L. B., F. Y. Lien dan S. A. Scier. 1977. Inhibition of growth and aflatoxin production by cinnamon and clove oils, cinnamyc aldehide and eugenol. J. Fd. Sci. 42:1107-1109. Hadioetomo, R. S., Sutadi, Suhandi, L. Kosim, D. Arusman dan H. Adijuwana. 1994. Pengaruh ekstrak sejumlah tanaman obat tropis terhadap pertumbuhan beberapa kapang patogen tanaman. J. Mikrobiologi Indonesia 2(3):21-23.

10 Manohara, D., D. Wahyuno dan Sykamto. 1993. Pengaruh tepung dan minyak cengkeh terhadap Phytophthora, Rigidoporus dan Sclerotium. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati. Bogor, 1-2 Desember 1993:19-27. Prasetyawati, E.T. dan I. Radiyanto. 2000. Kajian pendahuluan ekstrak daun mimba dan daun tembakau terhadap pertumbuhan jamur Colletotrichum dematium pada kedelai. Prosiding Kongres Nasional XV dan Seminar Ilmiah PFI. Purwokerto, 16-18 September 1999. p700-703. Sukamto, M. Tombe dan S. Mogi. 1996. Produk cengkeh sebagai fungisida nabati dalam PHT penyakit BBP. Prosiding Seminar Pengendalian Penyakit Utama Tanaman Industri. JICA-BALITTRO, Bogor, 13-14 Maret, 1996. p77-85. Tombe, M., A. Nurawan dan Sukamto. 1993. Penelitian penggunaan daun cengkeh dalam pengendalian penyakit busuk batang panili. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Dalam Rangka Pemanfaatan Pestisida Nabati, Bogor, 1-2 Desember 1993. p28-36. Tombe, M., Sukamto dan A. Asman. 1998. Status penyakit busuk batang dan usaha penanggulangannya. Monograf Panili 4:83-95. Bogor, Balittro. Tombe, M., A. Asman dan S. Rusli. 1999. Cengkeh sebagai tanaman fungisida nabati.