Menjauhi Fitnah. Mahmud Muhammad Al Khazandar. Terjemah : Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. MA. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. [ Indonesia Indonesian

dokumen-dokumen yang mirip
(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Hukum Ucapan Fulan Mati Syahid

Konsisten dalam kebaikan

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

ADAB MEMAKAI SANDAL آداب التنعل. Penyusun : Majid bin Su'ud al Usyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

E٤٢ J٣٣ W F : :

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Hukum Mengubah Nazar

Apakah Hukum Isbal Hanya Untuk Orang Sombong?

Syarah Istighfar dan Taubat

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

PUASA DI BULAN RAJAB

: : :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Hukum Berobat Kepada Dukun Dan Peramal

Hadits-hadits Shohih Tentang

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Kejujuran. Disusun Oleh: Mahmud Muhammad al-khazandar. Penerjemah : Team Indonesia Murajaah : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Memakai Emas Dan Intan Bagi Laki-Laki

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Hukum Meninggalkan Haji Sunnah Untuk Memberikan Kesempatan Kepada Kaum Muslimin

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Hukum Khitan. Syaikh Muhammad bin Shalih al-'utsaimin - rahimahullah Dan Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmu Dan Fatwa

Hukum Bersumpah Atas Nama Nabi Muhammad shalallahu alihiwasallam

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Hukum Mandi Hari Jum'at

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Membatalkan Shalat Witir

: :

BOLEHKAH MENGERASKAN BACAAN SHALAT SIRRIYAH ATAU SEBALIKNYA DAN BIMBINGAN MENGGUNAKAN PENGERAS SUARA DI MASJID

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

: : :

Tata Cara Sujud Tilawah

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

Tata Cara Shalat Malam

Hukum Membangun Gereja di jazirah Arab

Hukum Sodomi Terhadap Istri

Maktabah Abu Salma al-atsari

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin


Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Makna Islam dan iman

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Hukum Memelihara Jenggot

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Sifat Qana'ah dan 'Iffah

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Dalam Berdoa

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Di Antara Kemungkaran Pakaian Wanita Dalam Pesta Perkawinan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Menjampi Air Termasuk Ruqyah Yang Syar'i

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Bacaan dalam Shalat Malam

Hadits Palsu Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu

Pemisah Antara Tarawih dan Qiyam

Memberikan Yang Bermanfaat

Hukum Poligami. Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah- Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

Waktu Shalat Malam. Dr. Muhammad bin Fahd al-furaih. Dinukil dari Buku Masalah-Masalah Shalat Malam. (hal )

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI LEGEN. A. Analisis Hukum Islam Terhadap Pandangan Tokoh Agama Tentang Praktek

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

PUSAT DOWNLOAD E-BOOK ISLAM. Copyright 1439 H/ 2018 M Untuk Umat Muslim

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Keutamaan Membaca. Publication: 1434 H_2013 M KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT. Oleh: Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

Transkripsi:

Menjauhi Fitnah [ Indonesia Indonesian ] Mahmud Muhammad Al Khazandar Terjemah : Muhammad Iqbal Ahmad Ghazali. MA Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2009-1430

: : 2009-1430 2

Menjauhi Fitnah Yang kami maksudkan dengan fitnah yaitu sesuatu yang menimpa individu atau golongan, berupa kebinasaan atau kemunduran tingkatan iman, atau kekacauan di dalam barisan Islam. Di antara penyebab pertama terjerumusnya seseorang ke dalam fitnah, yaitu siapnya hati menerima fitnah tersebut, seperti yang disebutkan dalam hadits: ت ع ر ض ا لف ت ن ع لى ا ل ق لو ب.. و ا ي ق ل ب ا ش ر ب ه ا ن ك ت ت ف ي ه ن كت ة س و د اء Fitnah-fitnah didatangkan kepada semua hati...hati manapun yang mengecapnya, tertorehlah padanya satu noda hitam. 1 Demikian pula menerimanya yang berlari padanya. Dalam hadits shahih:...ا لماش ي ف ي ه ا خ ي ر م ن الس اع ي م ن ت ش ر ف له ا ت س ت ش ر فه Orang yang berjalan padanya (fitnah) lebih baik daripada yang berlari, barangsiapa yang mengintainya, niscaya ia menguasainya. 2 Maksudnya mencari-carinya (fitnah), niscaya ia menguasainya. Dan sesuatu yang paling menggerakkan fitnah adalah banyak berbicara. Imam al-qurthubi rahimahullah berkata dalam menjelaskan sebab-sebab terjadinya fitnah yang sangat banyak, sesungguhnya ia bermula: 'dengan berkata bohong di hadapan para pemimpin, memberikan informasi kepada mereka. Maka seringkali hal itu memunculkan kemarahan dan pembunuhan, lebih banyak dari pada terjadinya fitnah itu sendiri. 3 Dan sering sekali fitnah menjadi besar saat seseorang mengambil sikap atas dasar kesalahpahaman. Dan yang lebih berbahaya lagi dalam menyulut api fitnah adalah mendahulukan pendapat pribadi di atas hukum syara. Diriwayatkan dalam Shahih al-bukhari, bahwasanya Sahl bin Hanif berkata saat terjadinya fitnah di antara para sahabat radhiyallahu anhum: Wahai sekalian manusia, curigalah terhadap pendapat pribadimu di atas agamamu... 4 1 Shahih Muslim, kitab Iman, bab ke65, hadits no. 231, dan lafazhnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad 5/386. 2 Shahih al-bukhari, kitab fitnah-fitnah, bab ke-9, hadits no.7081. 3 Aunul Ma bud, 11/347. 4 Shahih al-bukhari, kitab al-i tisham, bab ke-7, hadits no.7308, mauquf kepada Sahl bin Hanif rad. 3

Dan terkadang engkau berlari dari fitnah, maka para pelakunya menyusul engkau, sedangkan engkau tidak ingin terlibat di dalamnya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu ad-darda`, ia berkata, Jika engkau mengkritik mereka, mereka mengkritik engkau. Jika engkau meninggalkan mereka, mereka tidak meninggalkan engkau. Dan jika engkau berlari dari mereka, mereka pun menyusul engkau... 5 Dan terkadang penerimaan terhadap jabatan yang engkau tidak mampu melaksanakannya menjadi sebab terjadinya fitnah terhadap dirimu dan siapapun yang bersamamu. Karena alasan itulah, Amr bin al- Ash merasa sangat gelisah saat menjelang kematiannya, dan ia teringat kehidupannya bersama Rasulullah, hingga ia berkata, Jika aku meninggal dunia pada saat itu, orangorang berkata, Selamat untuk Amr, ia masuk Islam, lalu ia meninggal maka diharapkan surga untuknya. Kemudian setelah itu, aku berkecimpung dengan kekuasaan dan berbagai banyak urusan, maka aku tidak tahu, apakah memudharatkan aku atau berguna untukku. 6 Jika engkau menjadi panutan atau memegang jabatan, maka janganlah engkau memberikan tugas kepada manusia yang mereka tidak mampu, maka engkau membuat fitnah kepada mereka. Maka sesungguhnya Rasulullah, tatkala beliau mengetahui bahwa Mu adz bin Jabal memanjangkan shalatnya saat menjadi imam, beliau bersabda kepadanya sebanyak tiga kali: ي ا م ع ا ذ ا فت ان ا ا ن ت "Wahai Mu adz, apakah engkau ingin membuat fitnah? 7 Dan dalam pidato Umar : Perhatikanlah, janganlah kamu memukul kaum muslimin, maka kamu menghinakan mereka. Janganlah kamu memperpanjang (menugaskan mereka terlalu lama, hingga tidak berkumpul dengan keluarga mereka), maka engkau membuat fitnah kepada mereka. Dan janganlah kamu menghalangi hak mereka, maka kamu membuat kufur kepada mereka. 8 Sesungguhnya banyak disibukkan dengan ucapan tanpa bekerja, akan membawa kepada fitnah dan kekacauan. Syaikhul Islam berkata, Apabila manusia meninggalkan jihad fi sabilillah, maka Allah akan mencoba mereka 5 Kanzul Ummal, hadits no. 30989, dan ia berkata, Diriwayatkan oleh al-khathib dan Ibnu Asakir, al-khathib menshahihkan mauqufnya. 6 Musnad Ahmad 4/199 7 Shahih al-bukhari, kitab al-adab, bab ke-74, hadits no. 6106. 8 Musnad Ahmad 1/41, Syaikh Ahmad Syakir berkata: Isnadnya hasan (286). 4

dengan mencampakkan permusuhan di antara mereka, hingga terjadi fitnah di antara mereka, sebagaimana yang telah terjadi. 9 Di antara pengaruh fitnah, sesungguhnya fitnah itu melupakan orangorang yang terjerumus di dalamnya tentang kebenaran yang mereka ketahui dan batasan-batasan yang mereka tekuni. Dan sesungguhnya orang yang terjatuh dalam fitnah menjadi ringan ketakwaannya dan tipis agamanya. Karena itulah saat orang-orang dijauhkan dari telaga, Rasulullah mengira mereka termasuk umatnya, dijawablah: 'Engkau tidak tahu, mereka telah berjalan mundur.' Yang meriwayatkan hadits berkata (yaitu Ibnu Abi Mulaikah): 'Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-mu bahwa kami kembali atas tumit kami (murtad) atau kami mendapat fitnah." 10 Dan dalam hadits yang Hudzaifah bertanya tentang keburukan: Wahai Rasulullah, ketenangan di atas asap, apakah maksudnya? Beliau menjawab: لات ر جع ق لو ب ا قو ا م ع لى ا لذ ي كان ت ع لي ه Hati para kaum tersebut tidak kembali seperti semula.' 11 Yang mensyarahkan hadits tersebut berkata, 'Maksudnya, hati mereka tidak bersih dari sifat dendam dan benci, sebagaimana bersih sebelum hal itu.' 12 Ketika engkau melihat seorang laki-laki yang berakal, tetapi akhirnya engkau tidak tahu, kemana perginya akal sehatnya di saat terjadinya fitnah (kekacauan). Ibnu Hajar rahimahullah mengutip hadits dari Ibnu Abi Syaibah rahimahullah tentang fitnah: "Kemudian fitnah datang bergelombang seperti gelombang laut, dan ia yang menjadikan manusia padanya seperti binatang.' Maksudnya, tidak ada akal bagi mereka. Dan diperkuat hadits Abu Musa : 'Akal kebanyakan orang di masa itu telah hilang.' 13 Dan ketika Ibnu Hajar rahimahullah menjelas disunnahkan berlindung dari segala fitnah, hingga kepada orang yang mengetahui bahwa ia berada di atas kebenaran. Ia memberikan alasan atas hal itu dengan penjelasannya: 'Karena sesungguhnya ia bisa membawa kepada terjatuhnya sesuatu yang ia tidak menganggap terjatuhnya.' 14 9 Majmu Fatawa Ibnu Taimiyah, 15/44. 10 Shahih al-bukhari, Kitab al-fitan, bab ke-1, hadits no. 7048. 11 Shahih Sunan Abu Daud, Syaikh al-albani, no. 3571. 12 'Aunul Ma'bud 11/317, saat mensyarahkan hadits no.4227. 13 Fath al-bari 13/49, kitab al-fitan, bab ke-17. 14 Fath al-bari, 13/52, saat mensyarahkan hadits no. 7098. 5

Di antara pengaruh terjerumus dalam fitnah yang paling berbahaya adalah tidak memperhatikan nasehat, bahkan sebagian manusia menganggap enteng perbuatan maksiat. Abdullah bin Umar berkata: 'Di masa fitnah, kamu tidak menganggap pembunuhan sebagai perbuatan dosa.' 15 Maka, apakah jalan keselamatan dari segala fitnah? Di antara hal yang dapat menyelamatkan dari fitnah adalah bahwa engkau tidak menuntut hakmu dalam urusan dunia, sekalipun sabar dalam hal itu terasa berat sekali. sebagaimana yang diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud: ا ن الس ع ي د ل م ن ج ن ب ا لف ت ن ث لا ثا- و ل م ن ابت ل ي فص ب ر فو اه ا 'Sesungguhnya keberuntungan bagi orang yang menjauhi fitnah (beliau mengucapkannya) tiga kali-, dan bagi orang yang mendapat cobaan, maka ia bersikap sabar, alangkah indahnya sabar terhadap bala.' 16 Dan barangsiapa yang dikelilingi fitnah dan tidak ada yang menyelamatkannya dari fitnah itu, maka hendaklah ia berlari dengan membawa agamanya dari segala fitnah dan memperbanyak ibadah, sebagaimana dalam hadits: الع ب اد ة ف ى ا لف ت ن ة كا ل هج ر ة ا ل ي "Beribadah di saat fitnah adalah seperti berhijrah kepadaku." 17 Berbekal diri dengan amal shaleh sangat dianjurkan untuk menjaga diri dari fitnah sebelum terjadinya. Nabi bersabda: ب اد ر و ا ب الا ع م ا ل ف ت ن ا "Segeralah beramal shaleh (mendahului datangnya) segala fitnah." 18 Imam an-nawawi rahimahullah mengatakan saat menjelaskan makna hadits tersebut: 'Pengertian hadits tersebut adalah dorongan bersegera melaksanakan amal ibadah sebelum uzur dan sebelum tidak bisa lagi melaksanakannya karena terjadinya fitnah yang menyibukkan, datang silih berganti, lagi sangat banyak. 19 Dan barangsiapa yang bisa mengendalikan sebab-sebab fitnah, maka hendaklah ia berlepas diri darinya, sebagaimana yang terdapat dalam hadits: كس ر و ا ف ي ه ا ق س ي كم "Patahkanlah padanya yang keras darimu." 20 15 Musnad Ahmad 2/3, mauquf kepada Abdullah bin Umar. 16 Shahih Sunan Abu Daud, Syaikh al-albani, hadits no. 3585. 17 Musnad Ahmad 5/27, dan dalam Shahih al-jami' no. 4119 dengan lafazh 'Beribadah dalam peperangan'. (Shahih). 18 Shahih Muslim, kitab al-iman, bab ke-51, hadits no. 186. 19 Syarah Shahih Muslim, Imam an-nawawi, 1/492. 20 Shahih Sunan at-tirmidzi, Syaikh al-albani, hadits no. 1795/2314 (Shahih). 6

Sehingga Ka'ab bin Malik menyebutkan cerita tiga orang yang tertinggal (dari perang Tabuk), bagaimana surat dari Raja Ghassan sampai kepadanya, yang isinya: 'Telah sampai berita kepadaku bahwa temanmu (Nabi Muhammad ) telah menjauhimu, dan Allah tidak menjadikanmu di negeri kehinaan dan kesempitan, maka datanglah kepada kami, niscaya kami akan membantumu.' Ka'ab berkata: 'Tatkala aku membaca surat tersebut, aku berkata: ini juga termasuk bala, lalu aku menuju tempat pembakaran roti, maka aku membakar surat tersebut." 21 Berdoa agar selalu terjaga dari kejahatan segala fitnah merupakan salah satu sebab keselamatan. Di dalam Musnad Ahmad: و ا ذا ا ر د ت بع ب اد ك ف ت ن ة ا ن ت ق بض ني ا لي ك غي ر م فت و ن "Dan apabila engkau menghendaki fitnah terhadap hamba-hamba-mu, hendaklah engkau mengambilku kepada-mu, tanpa terlibat fitnah." 22 Dalam doa Umar : 'Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan segala fitnah.' 23 Dan Anas berkata: 'Berlindung kepada Allah dari segala fitnah.' 24 Dan yang menyelamatkan engkau di sisi Allah bahwa engkau mengingkarinya dan tidak ridha dengannya, serta jangan membantu atasnya. Nabi bersabda: و ا ي ق ل ب ا ن كر ه ا ن ك ت ت ف ي ه ن كت ة ب ي ض اء ح ت ى ي ص ي ر ا ل ق لب ا ب ي ض م ث ل الص فا لا ت ض ر ه ف ت ن ة م اد ام ت الس م و ات و الا ر ض "Hati apapun yang mengingkarinya, niscaya tertoreh padanya titik putih, sehingga hati menjadi putih seperti batu yang licin, fitnah tidak membahayakannya selama masih adanya langit dan bumi.' 25 Dan penyelamat yang paling penting adalah bahwa seseorang memahami agamanya dan membedakan batas-batas syara' tanpa kerancuan. Ibnu Hajar rahimahullah mengutip dari Ibnu Abi Syaibah rahimahullah sebuah hadits dari Hudzaifah, ia berkata padanya: 'Fitnah tidak membahayakanmu selama engkau mengenal agamamu. Sesungguhnya fitnah itu terjadi, apabila samar atasmu di antara kebenaran dan kebatilan.' 26 21 Shahih al-bukhari, kitab al- Fitan, bab ke-17, hadits no. 7098. 22 Shahih al-bukhari, kitab al-fitan, bab ke-15, hadits no. 7089. 23 Shahih al-bukhari, Kitab al-fitan, bab ke-15, hadits no. 7090. 24 Shahih al-bukhari, Kitab al-fitan, bab ke-15, hadits no. 7090. 25 Shahih al-jami' no. 2960 dan diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim. 26 Fath al-bari, 13/49, kitab al-fitan, syarah hadits 17. 7

Sekalipun disertai semua sebab keselamatan ini dan yang lainnya, hati harus tetap bergantung kepada Allah. Dan benarlah: "Sesungguhnya keberuntungan adalah bagi orang yang menjauhi fitnah." Maka menjauhi segala fitnah adalah pemeliharan rabbani, lebih banyak daripada usaha manusia. Maka ambillah segala sebab dan memintalah pertolongan kepada Allah. Kesimpulan: Di antara penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam fitnah: - Kesiapan hati menerimanya. - Tenggelam dengan obrolan dan keyakinan ilusi. - Mendahulukan pendapat pribadi di atas hukum syara'. - Menerima jabatan yang tidak mampu dilaksanakan. - Sibuk berbicara, tanpa bekerja. Di antara dampak fitnah: - Membuat manusia lupa terhadap kebenaran yang sebenarnya. - Menipiskan agama. - Menghilangkan akal. - Tidak mendengarkan nasehat. Di antara penyelamat dari segala fitnah: - Tidak menuntut hakmu dalam urusan dunia. - Paham terhadap agama. - Berlepas diri dari sarana-sarana fitnah dan sebab-sebabnya. - Tidak memegang jabatan dalam fitnah. - Berdoa agar terjaga dari kejahatannya. - Hati mengingari fitnah tersebut. - Berbekal diri dengan amal shalih. Menjauhi fitnah adalah pemeliharaan rabbani, melebihi kondisinya sebagai usaha manusia. 8