BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. merbau pada saat itu disebut Distrik Merbau dengan Ibu Negerinya Teluk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Sari Surya

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan V Koto Kampung Dalam

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAB III GAMBARAN UMUM SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN (SPP) DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan nasional pada usaha proaktif untuk meningkatkan peran

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditetapkan sebelumnya tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli.

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Dalam sebuah negara yang berkembang seperti Indonesia, masalah kemiskinan akan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Khaidar Syaefulhamdi Ependi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. beruntung (disadvabtaged groups), seperti orang miskin, orang dengan kecacatan,

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DESA BANTAN AIR KECAMATAN BANTAN. Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis yang mempunyai jumlah penduduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktural fungsional bersumber pada bagaimana dalam perkembangan tersebut

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015

I. PENDAHULUAN. Didalam kehidupan ekonomi pada umumnya, manusia senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. sehingga harus disembuhkan atau paling tidak dikurangi. Kemiskinan merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Desa Tarai Bangun. yaitu Dusun IV Tarai dan Dusun V Rawa Bangun.

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten yang terletak di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Trimodadi Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara

BAB I PENDAHULUAN. ukuran agregat, tingkat kemiskinan di suatu wilayah lazim digunakan untuk

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PNPM MANDIRI PERDESAAN

Perspektif Kemendes No. 3 Tahun 2015

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN BARAT

PROFIL LKM MAJU MANDIRI KELURAHAN KARANG ANYER KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahasan utama dalam penelitian ini. Minimnya lapangan pekerjaan, pembangunan

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN. harus diminimalisir, bahkan di negara maju pun masih ada penduduknya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atauran dari suatu generasi kegenerasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

-2- No.1934, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 tenta

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawanan sosial dalam kehidupan

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BUPATI BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

(PNPM-MP) adalah bagian dari upaya Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan kepada seluruh warga bangsa dengan cara

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di enam desa atau pekon di Kecamatan Wonosobo

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu program percepatan penanggulangan kemiskinan unggulan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. RT dengan jumlah penduduk jiwa yang terdiri dari kepala

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan, diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa.kesejahteraan umum dapat dicapai jika masalah. kemiskinan dapat ditanggulangi, ketidakmampuan masyarakat dalam

Membangun Kesejahteraan dan Kemandirian Bangsa

GUBERNUR JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN KOMUNITAS

BAB II GAMBARAN UMUM KENAGARIAN PANGKALAN KOTO BARU. Kota. Menurut data statistik di kantor kepala Kenagarian Pangkalan Koto

Transkripsi:

13 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI A. Letak Geografis Desa Padang Manih, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman. Desa Padang manih terletak di Kecamatan V koto kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. Kecamatan V koto kampung dalam terdiri dari 2 nagari, yaitu : nagari campago dan nagari sikucur. dan Desa padang manih terletak di nagari campago, kecamatan V koto kampung dalam, dengan luas daerah 1,59 km 2. 1 Desa Padang Manih, Kecamatan V Koto kampung dalam ini, memiliki sejumlah sumber daya alam potensial seperti sumber mata air yang banyak ada dibeberapa titik. Adapun produk unggulan pertanian kecamatan ini adalah kakao, pinang, kaciavera, dan kelapa. Sedangkan produk unggulan kecamatan ini adalah sala lauak, usaha telur asin, peternakan ayam potong, dan produksi minyak tanak tangan kelapa rendah kolesterol. Lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas. Luas pertaniannya bisa mencapai 143 hektar, hasil nya 5,38 hektar, dan dapat memproduksi 767,84 ton. 2 1 Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Padang Pariaman 2 Yuni,Staf Kantor Wali Nagari, Wawancara, Kampung Dalam, 29 juni 2015 13

14 Tabel II.1 Letak Geografis, Batas dan Luas Daerah Uraian / explanation Keterangan/ note 1. Letak geografis 100 0 04 ꞌ 00ꞌꞌ Bujur Timur, 0 0 08 ꞌ 00 ꞌꞌ lintang selatan 2. Batas wilayah a. Sebelah Utara b. sebelah Selatan c. Sebelah Barat Kabupaten Agam Kota Pariaman Kec. Sungai Geringging Dan Kec. Sungai Limau d. Sebelah Timur Kec. V Koto Timur 3. Luas daerah 1,59 Km 2 4. Ketinggian dari permukaan ± 25-1000 m dpl Laut 5. Panjang garis pantai 0,35 Km Sumber :Kantor Camat V Koto Kampung Dalam 2014 B. Keadaan Penduduk Perkembangan jumlah penduduk pada tahun 2014 di Kecamatan V Koto Kampung Dalam sebanyak 22.499 jiwa atau 5658 kepala keluarga (KK). 3 Sedangkan jumlah penduduk menurut Nagari/ Korong, berdasarkan jenis Kelamin dapat dilihat di tabel di bawah ini: Tabel II.2 Jumlah penduduk menurut Nagari/ Korong, berdasarkan jenis kelamin No Jenis kelamin Jumlah Persentase 1 Laki-laki 410 orang 50. 1% 2 Perempuan 409 orang 49.9% Jumlah 819 orang 100% Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Padang Pariaman 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa Padang Manih adalah laki-laki sebanyak 410 orang atau 50.1 %. Sedangkan perempuan 3 Unit Pengelola Kegiatan PNPM-Mandiri Perdesaan, (Kecamatan V Koto Kampung Dalam, 2014), h.2

15 sebanyak 409 orang atau 49.9 %, jadi penduduk di Desa Padang Manih dilihat dari jenis kelaminnya masih banyak laki-laki dari pada perempuan. C. Agama Memeluk agama menurut keyakinan masing- masing adalah hak asasi atas setiap manusia. Dan di dalam menjalani kehidupannya, agama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, karena tanpa agama manusia tidak akan mengetahui arah hidupnya. Dan di Desa Padang Manih mayoritas penduduknya menganut agama islam, hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak adanya tempat ibadah selain mesjid dan mushalla di desa ini. Untuk menjalankan perintah agama tentu sangat diperlukan tempat ibadah. Dimana tempat peribadatan ini, merupakan sarana yang paling penting bagi umat muslim di Desa Padang Manih ini. Selain sebagai tempat ibadah juga merupakan salah satu sarana yang penting untuk mengkomunikasikan pesan- pesan pembangunaan dalam rangka mensosialisasikan suatu pembangunan kepada masyarakat. Berdasarkan jumlah tempat ibadah menurut Nagari/ Korong, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

16 Tabel II.3 Jumlah Tempat Ibadah Menurut Nagari/ Korong No Sarana ibadah Jumlah 1. 2. 3. Masjid Mushalla Lainnya 1 2 0 Jumlah 3 Sumber: Kantor Urusan Agama Kec. V Koto Kampung Dalam2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sarana ibadah pada desa Padang Manih ini hanya memiliki 1 mesjid dan 2 mushalla, walau hanya memiliki tempat ibadah yang terbilang sedikit tapi tidak menyurutkan masyarakat untuk beribadah. Itu dapat dilihat pada kegiatan masyarakat yang antusias meramekan mesjid dan mushalla untuk melaksanakan ibadah seperti shalat lima waktu yang dilakukan berjamaah apabila waktu shalat sudah masuk, kegiatan para ibu- ibu yaitu acara majelis taklim yang di adakan di mesjid pada setiap hari minggunya, peringatan acara Maulud Nabi Muhammad SAW, para pelajar seperti siswa SD yang melakukan kegiatan mengaji tiap harinya di mesjid dan mushalla terdekat tempat mereka tinggal, dan acara rutin tiap bulan ramadhan yakni Pesantren kilat yang dilakukan hanya empat hari. D. Pendidikan Serta Sosial Kemasyarakatan Untuk hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap itu.pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya masyarakat, dan terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan ilmu pengetahuan.dalam pelaksanaannya, pemerintah

17 membentuk sistem pendidikan yang dikenal dengan Pendidikan formal dan non formal, yang mulai bermunculan beraneka ragam bentuknya. Namun demikian, tidak berarti bahwa harapan terhadap pendidikan harus diredam, justru sebaliknya harus tetap dibangkitkan dan ditingkatkan, utamanya pada masyarakat yang belum maju sebab pendidikan menjadi motor penggerak roda kemajuan. Di desa Padang Manih ini terdapat beberapa sarana dan prasarana pendidikan, yang menjadi motor penggerak kamajuan sebuah pendidikan, diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel II.4 Sarana Pendidikan No. Sarana pendidikan Jumlah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas PAUD TK Akademi/ Universitas 1 1 1 2 1 - Jumlah 6 Sumber: seluruh sekolah di Desa Padang Manih 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa berdasarkan sarana pendidikan sarana dan prasarana tingkat sekolahmasih sedikit, ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Padang Manih ini masih dalam tahapan pembangunan. Sarana dan prasarana pendidikan yang ada di Desa Padang Manih ini perlu sekali perhatian khusus dari pemerintahan setempat dan harus ditingkatkan untuk menunjang prestasi para pelajar agar lebih semangat lagi belajar dan bisa sebagai motivasi bagi generasi selanjutnya dalam mengejar cita- citanya. 4 4 Epiandi,Staf Kantor Wali Nagari,Wawancara, Padang Manih, 29 Juni 2015

18 Selain itu, Masyarakat Desa Padang Manih terdiri dari beberapa suku, suku aslinya adalah suku Minang. Suku minang dibagi juga kepada beberapa suku diantaranya: Mandailing, Koto, Chaniago, Sikumbang, Tanjung, Piliang, dan Jambak.Suku-suku ini mewarnai dalam kehidupan sehari-hari dan tetap menjaga adat istiadat masing-masing suku, saling menghormati adat dan kepercayaan yang dianut setiap golongan.sedangkan suku pendatang adalah suku jawa.suku minang menganut sistem Matrilineal (garis keturunan ibu) baik dalam hal pernikahan, persukuan, warisan, dan sebagainya. Dalam masyarakat minang, pantun dan pepatah- petitih merupakan salah satu bentuk seni persembahan yang khas, pada umumnya pantun dan pepatahpetitih menggunakan bahasa kiasan dalam penyampaiannya.selain dari pada itu mereka selalu mengkombinasikan adat istiadat yang dimiliki dalam suatu acara tertentu seperti acara pernikahan, Aqiqah, pesta adat dan lain sebagainya. Dalam sebuah keagamaan dan yang lainnya masyarakat Padang Manih tidak lepas dari arahan atau keikutsertaan tokoh-tokoh masyarakat. Masyarakat suku minang memiliki filosofi bahwa pemimpin itu hanyalah ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah. Artinya seorang pemimpin haruslah dekat dengan masyarakat yang ia pimpin, dan seorang pemimpin harus siap untuk dikritik jika ia berbuat salah. Karena sistem pemerintahan minangkabau terdiri dari banyak nagari yang otonom, maka pengambilan keputusan haruslah berdasarkan pada musyawarah dan mufakat.

19 Setiap nagari-nagari memiliki kepala-kepala kaum yang merdeka. Mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama, serta dipandang sejajar di tengah-tengah masyarakat. E. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri 1. Sejarah singkat pendirian PNPM Mandiri Awal mula munculnya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri adalah pada tanggal 30 April 2007 dimana presiden SBY secara langsung meluncurkan program tersebut di kota Palu, Sulawesi Tengah.Program ini merupakan panjang tangan atau bisa juga dikatakan sebagai penerus dari program pengembangan ditahun-tahun sebelumnya. PNPM mandiri merupakan payung dari berbagai program pengentasan kemiskinan khususnya yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat. PNPM tidak begitu saja muncul di bumi tercinta kita ini. Hal ini melewati proses yang sangat panjang hingga akhirnya presiden menjadikan PNPM sebagai program nasional. Dua program yang menjadi pilar utama PNPM adalah PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dibawah naungan Departemen Dalam Negeri dan P2KP (Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan) dibawah naungan Departemen Pekerjaan Umum. Program semacan ini sebenarnya juga sudah muncul di masa Orde Baru yang pada saat itu dikenal dengan istilah IDT (Inpres Desa Tertinggal). IDT lahir sekitar tahun 1993/1994 dimana program ini merupakan manivestasi dari Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1993 tentang Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan.

20 PNPM Mandiri Perdesaan (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. 2. Gambaran umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air.dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan.program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kementerian Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana pinjaman/hibah luar negeri dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia.

21 Sebanyak 72% Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan memiliki kinerja yang baik dan memadai, serta berpotensi untuk berkembang. a. Gambaran Umum Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan V koto kampung dalam, kabupaten padang pariaman, provinsi sumatera barat, terdiri dari 2 nagari dengan jumlah penduduk sebanyak 22. 499 jiwa atau 5658 kepala keluarga (KK). Sebanyak 1835 KK (38,5%) dikategorikan sebagai rumah tangga miskin (RTM). Mata pencaharian utama masyarakat disini adalah petani. Kecamatan ini telah berpartisipasi dalam PNPM Mandiri perdesaan sejak tahun 2008 hingga saat ini, Kecamatan V Koto Kampung dalam telah mendapatkan dana bantuan langsung untuk masyarakat (BLM) sebesar Rp 12.703.824.850. Dana tersebut dikelola secara mandiri oleh masyarakat melalui Unit pengelola kegiatan (UPK) Kecamatan V Koto Kampung Dalam ini. Secara umum, dana BLM PNPM Mandiri perdesaan dimanfaatkan masyarakat untuk mendukung kegiatan di bidang peningkatan kapasitas, pembangunan dan rehabilitasi sarana/ prasarana perdesaan, kegiatan pendidikan dan kesehatan, serta kegiatan ekonomi melalui perguliran dana. Baik melalui skema usaha ekonomi produktif (UEP) maupun simpan pinjam khusus perempuan (SPP). 5 5 Unit pengelola kegiatan PNPM-Mandiri perdesaan, (Kecamatan V Koto Kampung Dalam, 2014),loc. cit

22 3. Prinsip Dasar PNPM Mandiri Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri Perdesaan menekankan prinsip- prinsip pokok yang terdiri dari: a. Transparansi dan Akuntabilitas. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggung-gugatkan, baik secara moral, maupun teknis. b. Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya. c. Keberpihakan pada Orang/ Masyarakat Miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung. d. Otonomi. Masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola. e. Partisipasi/ Pelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotongroyong menjalankan pembangunan f. Prioritas Usulan. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas.

23 g. Kesetaraan dan Keadilan Gender.Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan tersebut. h. Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antarpemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan. i. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbang- kan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan, dengan menjaga kelestarian lingkungan. 4. Cara Kerja PNPM Mandiri PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan melalui upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat di wilayah perdesaan melalui tahapan-tahapan kegiatan berikut: a. Sosialisasi dan penyebaran informasi program. Baik secara langsung melalui forum-forum pertemuan maupun dengan mengembangkan/ memanfaatkan media/ saluran informasi masyarakat di berbagai tingkat pemerintahan. b. Proses Partisipatif Pemetaan Rumahtangga Miskin (RTM) dan Pemetaan Sosial. Masyarakat diajak untuk bersama-sama menentukan kriteria kurang mampu dan bersama-sama pula menentukan rumahtangga yang termasuk kategori miskin/ sangat miskin (RTM). c. Perencanaan Partisipatif di Tingkat Dusun,Desa dan Kecamatan.Masyarakat memilih Fasilitator Desa atau Kader

24 Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) satu laki laki, satu perempuan, untuk mendampingi proses sosialisasi dan perencanaan. d. Seleksi/ Prioritas Kegiatan di Tingkat Desa dan Kecamatan. Masyarakat melakukan musyawarah di tingkat desa dan kecamatan untuk memutuskan usulan kegiatan prioritas yang akan didanai. e. Masyarakat Melaksanakan Kegiatan Mereka. Dalam forum musyawarah, masyarakat memilih anggotanya sendiri untuk menjadi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di setiap desa untuk mengelola kegiatan yang diusulkan desa yang bersangkutan dan mendapat prioritas pendanaan program. f. Laporan Perkembangan.Selama pelaksanaan kegiatan, TPK harus memberikan laporan perkembangan kegiatan minimal dua kali dalam pertemuan terbuka desa, yakni sebelum program mencairkan dana tahap berikutnya dan pada pertemuan akhir. 5. Penyaluran dan Pencairan Dana PNPM Mandiri PNPM Mandiri Perdesaan menyediakan dana langsung dari pusat (APBN) dan daerah (APBD) yang disalurkan ke rekening kolektif desa di kecamatan. Masyarakat desa dapat mempergunakan dana tersebut sebagai hibah untuk membangun sarana/ prasarana penunjang produktivitas desa, pinjaman bagi kelompok ekonomi untuk modal usaha bergulir, atau kegiatan sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Setiap penyaluran dana yang turun ke masyarakat harus sesuai dengan dokumen yang dikirimkan ke pusat agar memudahkan penelusuran.

25 Dalam hal ini TPK atau staf Unit Pengelola Kegiatan (TPK) di tingkat kecamatan mendapatkan peningkatan kapasitas dalam pembukuan, manajemen data, pengarsipan dokumen dan pengelolaan uang/ dana secara umum, serta peningkatan kapasitas lainnya terkait upaya pembangunan manusia dan pengelolaan pembangunan wilayah perdesaan. 6. Visi dan Misi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri a. Visi PNPM-Mandiri Perdesaan Tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan.kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. b. Misi PNPM-Mandiri Perdesaan 1) Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya. 2) Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif. 3) Pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal. 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat. 5) Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan. 6 2015 6 Sumber: http://www.pnpm-perdesaan.or.id/?page=halaman&story_id=1, tanggal 10 juli

26 Selain, itu juga ada visi dan misi Unit pengelola kegiatan (UPK) program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri kecamatan V koto Kampung Dalam: a. Visi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Menjadi Unit Pengelola kegiatan (UPK) sebagai lembaga keuangan mikro yang mandiri. b. Misi Unit Pengelola Kegiatan (UPK) 1) Melestarikan kelembagaan dan kegiatan yang telah dilakukan PNPM- MP sesuai dengan prinsip PNPM-MP yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. 2) Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat pemerintah nagari serta kecamatan dalam memfasilitasi pembangunan partisipatif yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. 3) Menumbuhkan kembangkan kelompok serta meningkatkan usaha kelompok yang sudah ada maupun yang akan ada. 7 7 Unit pengelola kegiatan PNPM- Mandiri perdesaan, (Kecamatan V Koto Kampung Dalam, 2014), op.cit., h. 2