BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 62 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN WONOSOBO

GUBERNUR JAWA TENGAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN KOTA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SIAK

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN BUPATI TANGERANG PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BUPATI MAROS PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 01 TAHUN TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 37 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional pengadaan barang dan jasa pada Pemerintah Kabupaten Wonosobo serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 10 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo perlu membentuk dan menetapkan tata laksana kerja Unit Pelaksana Teknis Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Dan Tata Laksana Unit Pelaksana Teknis Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494 ); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

5. 6. 7. telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 3 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Wonosobo (Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 4); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Wonosobo. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Wonosobo. 3. Bupati adalah Bupati Wonosobo. 4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Wonosobo. 5. Kepala Bappeda adalah Kepala Bappeda Kabupaten Wonosobo. 6. Unit Pelaksana Teknis Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut UPT ULP Barang/Jasa adalah Unit Pelaksana Teknis Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa pada Bappeda yang berfungsi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo. 7. Kepala ULP adalah Kepala UPT ULP Barang/Jasa yang menginduk pada Bappeda. 2

8. Kelompok Kerja ULP Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Pokja ULP adalah tim yang terdiri atas pejabat pengadaan/personil yang memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa yang mempunyai tugas melaksanakan teknis pengadaan barang dan jasa pemerintah. 9. Pejabat Pengadaan adalah personil yang ditunjuk untuk melaksanakan Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, dan E-Purchasing. 10. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atau pejabat yang disamakan pada Institusi Pengguna APBN/APBD. 11. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD. 12. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa. 13. Layanan Pengadaan Secara Elektronik yang selanjutnya disebut LPSE adalah unit kerja pada Organisasi Perangkat Daerah yang menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik. 14. Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut OPD adalah Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo. 15. Strategi pengadaan Barang/Jasa adalah usaha terbaik yang dilakukan untuk mencapai tujuan pengadaan dalam mendapatkan barang/jasa yang tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu, tepat sumber, dan tepat harga berdasarkan aturan/prosedur, etika, kebijakan dan prinsip pengadaan. 16. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPT ULP Barang/Jasa yang menginduk pada Bappeda. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 UPT ULP Barang/Jasa adalah unsur pelaksana tugas teknis operasional pada Bappeda di bidang pelayanan dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dipimpin oleh seorang Kepala ULP yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bappeda. 3

Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 4 UPT ULP Barang/Jasa mempunyai tugas pokok dalam pelaksanaan tugas teknis operasional Bappeda di bidang Pengadaan Barang/Jasa yaitu pelayanan dan pembinaan kegiatan untuk memperoleh barang/jasa di lingkungan Pemerintah Daerah, secara tepat kualitas, tepat kuantitas, tepat waktu, tepat sumber, dan tepat harga berdasarkan aturan/prosedur, etika, kebijakan dan prinsip Pengadaan Barang/Jasa pemerintah. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam pelaksanaan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, UPT ULP Barang/Jasa mempunyai fungsi : a. pelaksanaan teknis operasional di bidang pelayanan dan pembinaan Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan kewenangan dan ruang lingkup pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan; b. pemberian rekomendasi di bidang Pengadaan Barang/Jasa; c. penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana secara manual maupun elektronik; d. pengembangan sumber daya manusia ULP Barang/Jasa; dan e. pembinaan terhadap seluruh perangkat UPT ULP Barang/Jasa. Bagian Keempat Rincian Tugas Pasal 6 Untuk pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5, UPT ULP Barang/Jasa mempunyai rincian tugas : a. pengumpulan data dan informasi serta permasalahan terkait Pengadaan Barang/Jasa sebagai bahan penyusunan strategi Pengadaan Barang/Jasa dan dilaporkan serta dikoordinasikan dengan Bappeda dan OPD terkait; b. pengelolaan sistem informasi dan manajemen Pengadaan Barang/Jasa yang terintegrasi dengan e-government; c. sosialisasi kebijakan di bidang Pengadaan Barang/Jasa; d. penyusunan rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa; e. penetapan Dokumen Pengadaan; f. penetapan besaran nominal Jaminan Penawaran; g. pengumuman pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta penyampaian ke LPSE untuk diumumkan pada Portal Pengadaan Nasional; h. penilaian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pasca kualifikasi; i. evaluasi administrasi, teknis, dan harga terhadap penawaran yang masuk; j. pemberian jawaban sanggahan; 4

k. penetapan Penyedia Barang/Jasa untuk Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan; l. penetapan Penyedia Barang/Jasa untuk Seleksi atau Penunjukkan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan; m. penyerahan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK; n. penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan Penyedia Barang/Jasa; o. pelaporan mengenai proses dan hasil Pengadaan kepada Kepala Bappeda dan Bupati; p. pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA dan KPA; q. pelaksanaan koordinasi antar unit kerja dan OPD dalam pelayanan dan pembinaan Pengadaan Barang/Jasa; r. pelaksanaan kerja sama dengan pihak terkait dalam kerangka peningkatan pelayanan dan pembinaan Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan kebijakan Derah/Bappeda; s. pemberian fasilitasi dan asistensi teknis terkait Pengadaan Barang/Jasa; t. penerapan manajemen pelayanan publik meliputi Standar Pelayanan Publik, Maklumat Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, Survey Kepuasan Masyarakat, dan Sistem Pengaduan Masyarakat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; u. pengoordinasian serta pembinaan kepegawaian dan kinerja Jabatan Fungsional di bidang Pengadaan Barang dan Jasa; v. pelaksanaan fungsi manajemen, pendataan, ketatausahaan, bimbingan, supervisi, dan pelaporan; dan w. penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Pasal 7 (1) Susunan organisasi UPT ULP Barang/Jasa, terdiri atas : a. Kepala ULP; b. Sub Bagian Tata Usaha; dan c. Pokja ULP. (2) Bagan susunan organisasi UPT ULP Barang/Jasa sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V RUANG LINGKUP TUGAS PERANGKAT UPT ULP BARANG/JASA Pasal 8 Ruang lingkup tugas Kepala ULP meliputi: a. pengoordinasian seluruh kegiatan UPT ULP Barang/Jasa; 5

b. penyusunan program kerja dan anggaran UPT ULP Barang/Jasa; c. pengawasan seluruh kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di UPT ULP Barang/Jasa dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan; d. penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Bupati dan Kepala Bappeda; e. pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP Barang/Jasa; f. penugasan/penempatan/pemindahan anggota ULP ke dalam Pokja ULP sesuai kebutuhan/beban kerja; g. pengusulan pemberhentian anggota ULP kepada Bupati/Kepala Bappeda, apabila terbukti melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundangundangan dan/atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; h. pelaksanaan sosialisasi kebijakan di bidang Pengadaan Barang/Jasa; i. fasilitasi bimbingan teknis dan advokasi di bidang Pengadaan Barang/Jasa; j. pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dengan Bappeda/OPD/lembaga lainnya dalam kerangka kelancaran pelaksanaan tugas; k. pelaksanaan kerja sama dengan pihak terkait dalam kerangka peningkatan pelayanan dan pembinaan Pengadaan Barang/Jasa berdasarkan kebijakan Daerah/Bappeda; l. pemantauan, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa; m. pertanggungjawaban tugas UPT ULP Barang/Jasa kepada Kepala Bappeda melalui Sekretaris Bappeda; dan n. pengoordinasian dalam penerapan Standar Pengendalian Intern Pemerintah. Pasal 9 Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala, mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala ULP dalam hal : a. pengumpulan data dan informasi, serta pengelolaan database dan Sistem Informasi Manajemen secara terpadu dan terintegrasi dengan e- government serta penyediaan dan pemutakhiran data dan informasi; b. penyiapan bahan penyusunan rencana kerja UPT ULP Barang/Jasa; c. penyelenggaraan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah melalui koordinasi penyusunan perencanaan jangka menengah dan tahunan, perjanjian kinerja, serta pengukuran dan laporan kinerja UPT ULP Barang/Jasa; d. penyelenggaraan fungsi kehumasan dan pelayanan informasi dan pelaksana tugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID); e. pengumpulan dan pendokumentasian produk hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang Pengadaan Barang/Jasa; f. pengelolaan sistem partisipasi, pengaduan masyarakat, dan Survey Kepuasan Masyarakat, serta koordinasi tindak lanjut dan pelaporannya; g. pengoordinasian dan fasilitasi penyusunan Standar Pelayanan Publik, Maklumat Pelayanan, Standar Operasional Prosedur, dan Sistem Manajemen Mutu; h. pengumpulan bahan dan penyusunan laporan kegiatan UPT ULP Barang/Jasa secara insidentil maupun berkala; i. pengoordinasian kegiatan pemantauan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan Pengadaan Barang/Jasa secara berkelanjutan; 6

j. penyusunan kebutuhan, koordinasi dan fasilitasi peningkatan kemampuan teknis Sumber Daya Manusia Aparatur dan pelayanan administrasi bagi Jabatan Fungsional; k. pemberian dukungan administrasi dan pelayanan yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, penganggaran dan keuangan, kerumahtanggaan, keprotokolan, perpustakaan, dan kearsipan; l. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan pengelola keuangan dan aset Daerah; dan m. pengoordinasian, fasilitasi, dan penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pasal 10 (1) Ruang lingkup tugas Pokja ULP/Pejabat Pengadaan meliputi: a. pengkajian ulang terhadap spesifikasi dan Harga Perkiraan Sendiri dan Kerangka Acuan Kerja paket yang akan dilelang/seleksi; b. penyusunan rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa; c. penetapan Dokumen Pengadaan; d. pengumuman pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website Pemerintah Daerah dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional; e. penilaian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; f. pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA melalui Kepala ULP; g. pengusulan perubahan Harga Perkiraan Sendiri, Kerangka Acuan Kerja/spesifikasi teknis pekerjaan dan rancangan kontrak kepada PPK apabila diperlukan; h. penyampaian data dan informasi kepada Kepala ULP mengenai Penyedia Barang/Jasa yang melakukan perbuatan seperti penipuan, pemalsuan dan pelanggaran lainnya; dan i. pengusulan bantuan Tim Teknis dan/atau Tim Ahli kepada Kepala ULP. (2) Selain runag lingkup tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pokja ULP juga mempunyai tugas : a. pemberian jawaban sanggahan; b. penetapan Penyedia Barang/Jasa untuk : 1. Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ditentukan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. penyampaian hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK melalui Kepala ULP; d. penyimpanan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa; dan e. pembuatan laporan mengenai proses Pengadaan Barang/Jasa kepada Kepala ULP. (3) Selain ruang lingkup tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pejabat Pengadaan juga mempunyai tugas : 7

a. penetapan Penyedia Barang/Jasa untuk : 1. Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. Pengadaan Langsung atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan batasan nilai tertentu sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan; b. penyampaian hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK melalui Kepala ULP; c. penyerahan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PA/KPA melalui Kepala ULP; dan d. pembuatan laporan mengenai proses Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA melalui Kepala ULP. BAB VI TATA LAKSANA Bagian Kesatu Prinsip Kerja Pasal 11 (1) UPT ULP Barang/Jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip Pengadaan Barang/Jasa : a. efisien, pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum; b. efektif, pengadaan barang dan jasa harus sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesarbesarnya; c. transparan, semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh penyedia barang/jasa yang berminat serta masyarakat pada umumnya; d. terbuka, pengadaan barang/jasa dapat diikuti oleh semua penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas; e. bersaing, pengadaan barang/jasa harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi persyaratan, sehingga dapat diperoleh barang/jasa yang ditawarkan secara kompetitif dan tidak ada intervensi yang mengganggu terciptanya mekanisme pasar dalam pengadaan barang/jasa; f. adil/tidak diskriminatif, memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang/jasa dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional; dan 8

g. akuntabel, harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan pengadaan barang/jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan. (2) Dalam penyelenggaraan tugas pokok, fungsi, rincian tugas, serta program dan kegiatan UPT ULP Barang/Jasa wajib melaksanakan dan mewujudkan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergi, secara internal dan eksternal, serta vertikal dengan Bappeda dan OPD, maupun secara horizontal dengan mitra kerja terkait lainnya, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagian Kedua Tata Laksana Kerja Pasal 12 (1) UPT ULP Barang/Jasa wajib menyusun dan mengembangkan Standar Pelayanan Publik (SPP), Maklumat Pelayanan, Standar Operasional Prosedur (SOP), dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, yang diperbaiki dan dikembangkan secara periodik, dinamis dan berkesinambungan. (2) UPT ULP Barang/Jasa wajib mengelola dan mengembangkan Sistem Pengaduan Masyarakat dan Survey Kepuasan Masyarakat yang dikoordinasikan, ditindaklanjuti, dan dilaporkan kepada Kepala Bappeda dan pihak-pihak terkait secara periodik dan berkesinambungan. (3) UPT ULP Barang/Jasa mengadakan rapat secara berkala dalam rangka koordinasi, pengarahan dan bimbingan dalam penyelenggaraan fungsi, tugas, kebijakan, program, dan kegiatan. (4) UPT ULP Barang/Jasa wajib menerapkan tertib administrasi suratmenyurat dan tata naskah dinas, tertib administrasi keuangan dan aset Daerah, serta penyelenggaraan tertib kearsipan, dan tertib pelaporan secara berkala, baik secara manual maupun elektronik. (5) UPT ULP Barang/Jasa wajib menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Bagian Ketiga Hubungan Kerja dan Pelaporan Pasal 13 Hubungan kerja UPT ULP Barang/Jasa dengan OPD meliputi: a. penyampaian laporan periodik tentang proses dan hasil pengadaan barang/ jasa; dan b. memberikan pedoman, petunjuk, dan arahan kepada OPD dalam penyusunan perencanaan Pengadaan Barang/Jasa. Pasal 14 (1) Kepala ULP wajib menyampaikan berbagai laporan yang diwajibkan/diminta oleh Kepala Bappeda/Bupati/pihak-pihak terkait tepat pada waktunya. (2) Ketentuan mengenai jenis laporan, waktu dan cara penyampaiannya berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. 9

Bagian Keempat Manajemen Kinerja Pegawai/Aparatur Sipil Negara Pasal 15 (1) Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a wajib menerapkan dan melaksanakan Kontrak Kinerja sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan rincian tugas jabatan yang dipangkunya, yang diketahui dan dinilai secara periodik oleh Kepala Bappeda. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b wajib menerapkan dan melaksanakan Kontrak Kinerja sesuai dengan tugas pokok, fungsi, dan rincian tugas jabatan yang dipangkunya, yang dinilai oleh Kepala ULP dan dilaporkan kepada Kepala Bappeda. (3) Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib melaksanakan pembinaan integritas, profesionalitas, netralitas, dan produktifitas bawahannya. (4) Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan teknis, kepada bawahannya dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan rincian tugas, serta dalam pengelolaan program dan kegiatan. (5) Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib melaksanakan verifikasi dan penilaian kinerja serta pengawasan kepada bawahannya dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi, dan rincian tugas, serta dalam pengelolaan program dan kegiatan. (6) Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) wajib melaksanakan dan menerapkan pembinaan, teguran, dan sanksi kepada bawahannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (7) Setiap pejabat/pegawai/aparatur Sipil Negara di lingkungan UPT ULP Barang/Jasa wajib menyusun Laporan Kegiatan Harian sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas harian yang diverifikasi dan dilaporkan secara berjenjang. (8) Setiap pegawai/aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (7) wajib mematuhi petunjuk, perintah dan bertanggung jawab kepada atasan serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dan menyampaikan laporan, dalam kerangka tata kelola pemerintahan yang baik. (9) Setiap pegawai/aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dapat menyampaikan saran, masukan, usulan, keluhan, penilaian dan umpan balik kepada Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha terkait kinerja atasan dan penyelenggaraan kebijakan, program, kegiatan yang efisien, efektif, dan akuntabel dalam rangka tata kelola pemerintahan yang baik. (10) Setiap pegawai/aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (7) wajib menyusun dan melaksanakan uraian jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 10

BAB VII KEPEGAWAIAN Pasal 16 (1) Kepala ULP dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (2) Kepala ULP bertanggung jawab dalam hal pengelolaan kepegawaian dan pembinaan disiplin pegawai. Pasal 17 (1) Kepala ULP/Anggota Pokja ULP/Pejabat Pengadaan memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas; b. memahami pekerjaan yang akan diadakan; c. memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas ULP/Kelompok Kerja ULP/Pejabat Pengadaan yang bersangkutan; d. memahami isi dokumen, metode dan prosedur Pengadaan Barang/Jasa; e. memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan; dan f. menandatangani Pakta Integritas. (2) Persyaratan Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang/Jasa pada ayat (1) huruf e dapat dikecualikan untuk Kepala ULP. Pasal 18 (1) Dalam hal Kepala ULP tidak berada di tempat, Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala ULP. (2) Dalam hal Kepala ULP berhalangan dalam menjalankan tugasnya, Bupati menunjuk pelaksana harian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 18 (1) Anggota masing-masing Pokja ULP berjumlah gasal beranggotakan paling sedikit 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan. (2) Dalam menugaskan Anggota Pokja ULP, Kepala ULP memperhatikan kompetensi dan rekam jejak Anggota Pokja ULP. (3) Kepala ULP, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan anggota Pokja ULP diangkat melalui proses seleksi yang dilaksanakan oleh tim penilai. (4) Tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiri atas unsur Pejabat Pembina Kepegawaian, KPA, dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah. Pasal 19 (1) Kepala UPT adalah jabatan struktural eselon IVa. (2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah jabatan struktural eselon IVb. 11

BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Wonosobo. Ditetapkan di Wonosobo pada tanggal 2 Januari 2015 BUPATI WONOSOBO, ttd Diundangkan di Wonosobo pada tanggal 3 Januari 2015 H.A. KHOLIQ ARIF SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO, ttd EKO SUTRISNO WIBOWO BERITA DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2015 NOMOR 23 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN WONOSOBO, WINARNINGSIH, S.H Pembina Tingkat I NIP. 19650604 199003 2 007 12

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 23 TAHUN 2015 BAGAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BUPATI WONOSOBO, ttd H.A. KHOLIQ ARIF 13