BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

zs. /or.wisman lladi, M.Hum. ANA,LISIS PENAI{DA KOHESI GRAMATIKAL ARTIKEL POLITIK PADA MEDIA OFII.,INE KOMPASIANA.COM ARTIKEL Asrul Khairillrsibuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

PEMAKAIAN GAYA BAHASA HIPERBOLA PADA IKLAN DALAM TABLOID NYATA DAN KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, tidak saja pada ahli bahasa tetapi juga ahli-ahli di bidang lainnya.

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diawali dengan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring perkembangan zaman kehadiran surat kabar semakin dianggap penting

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa lisan dan bahasa tulisan. Bahasa lisan merupakan ragam bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang wujudnya berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi (Finoza, 2008:2). Hal

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pemanfaatan resensi..., Yusuf Margono, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

LITBANG KOMPAS NURUL FATCHIATI

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan pesan baik itu berupa ide, gagasan, maupun informasi.

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan kepada orang lain. Dengan bahasa itu, kita dapat menyampaikan dan menerima

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Besar Bahasa Indonesia (2005: 88), bahasa ialah sistem lambang bunyi

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, media massa telah menjadi konsumsi sehari-hari di tengah masyarakat, dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan pada era kemajuan teknologi, masyarakat lebih cenderung memanfaatkan teknologi untuk memenuhi segala keperluan informasi terhadap apa yang sedang terjadi hari ini yang diberitakan di media online. Membaca berita dari media online, dianggap masyarakat sangat efisien dan praktis karena kita bisa membacanya melalui gadget atau perangkat komputer dengan bebas akses dalam arti dapat memperoleh informasi berita dari portal berita online yang dapat dilihat secara bersamaan. Membaca berita dari media online dengan yang ada di media cetak jelaslah berbeda. Di dalam berita yang ada di media cetak lebih mengedepankan kelengkapan informasi yang di dapat, berbeda dengan media online yang mengedepankan pembaharuan informasi yang lebih update dan cepat sehingga masyarakat semakin cepat mengetahui perkembangan berita yang sedang terjadi. Artikel merupakan tulisan yang bisa bersifat ilmiah dan nonilmiah, bergantung dari penulis dalam membuat tulisan tesebut. Pada penelitian ini, yang akan saya analisis yaitu penanda kohesi gramatikal yang terdapat pada artikel politik di media online kompasiana.com. Adapun sarana-sarana kohesi gramatikal terbagi atas 4 golongan yaitu referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi. Dengan menganalisis kohesi gramatikal pada artikel politik tersebut, kita dapat melihat bagaimana bentuk kohesi gramatikal pada artikel, golongan kohesi gramatikal

yang mana saja yang terdapat pada artikel dan dari keempat golongan kohesi gramatikal manakah yang paling dominan digunakan pada artikel tersebut. Saya memilih media online kompasiana.com karena dengan latar belakang kesuksesan media cetak Kompas yang juga telah memiliki versi digital, sehingga media cetak tersebut memutuskan membuat sosial blog khusus bagi citizen journalism (jurnalisme warga) untuk digunakan dari berbagai golongan masyarakat agar mereka dapat menyuarakan aspriasi serta pemikiran terhadap suatu objek atau masalah yang mereka lihatdan mereka tahu untuk kemudian dituliskan ke dalam blog kompasiana.com, dengan penuh pertanggungjawaban terhadap apa yang penulis tuliskan. Media online kompasiana.com disediakan untuk memenuhi keinginanan dari setiap orang yang ingin menyuarakan aspirasi serta pemikiran terhadap suatu objek atau masalah yang ingin dibicarakan. Setiap wacana yang dihasilkan haruslah memuat unsur kohesi salah satunya kohesi gramatikal agar kesatuan wacana yang di baca dapat dipahami maksud dan tujuan oleh pembaca sehingga suatu wacana dapat dikatakan berhasil dikarenakan pembaca dapat memahami arti dari wacana tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Bahasa yang digunakan mencakup lisan, tulisan, isyarat, dan kode-kode lainnya. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi di antara sesama pemakai bahasa dapat direalisasikan secara lisan maupun tulisan. Media untuk menyampaikan bahasanya pun bermacam-macam, baik media cetak maupun media elektronik.

Pada umumnya bahasa dipahami sebagai sarana untuk berkomunikasi dalam kehidupan masyarakat. Dalam hidup bermasyarakat, manusia selalu dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya berinteraksi dengan orang lain, saling menyampaikan pikiran dan perasaan. Manusia akan dapat saling membaca pikiran dan perasaannya bila dapat menyerap tanda-tanda yang mengungkapkannya. Tanda-tanda itu dapat berupa gerak-gerik anggota badan, bunyi-bunyi ujaran dan sebagainya. Di antara tanda-tanda tersebut, bahasa dianggap yang paling lengkap, praktis dan sempurna. Bahasa berperan penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan mampu meneruskan ide, gagasan dan pendapat. Media massa memiliki peran srategis, sebagai saluran yang menyampaikan informasi kepada publik secara serempak di antara khalayak yang sedang menggunakan media tersebut. Pada dasarnya, media massa memiliki fungsi penghantar dalam menyebar berbagai macam pengetahuan, menyelenggarakan kegiatan dalam lingkungan publik yang dapat dijangkau segenap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan murah, hubungan antara pengirim dan penerima seimbang dan sama, serta mampu menjangkau lebih banyak orang daripada institusi lainnya. Pesan yang disampaikan oleh media massa melalui majalah, koran, tabloid, buku, televisi, radio, internet, dan film diterima secara serempak oleh khalayak luas yang jumlahnya ribuan bahkan puluhan juta. Media massa yang baik seharusnya menjalankan fungsi yang sama dengan komunikasi massa seperti

yang dikemukakan oleh Harold Laswell, diantaranya untuk menginformasikan (to inform), untuk mendidik (to educate), dan untuk menghibur (to entertain). Menurut Undang-undang no. 40 tahun 1999 tentang Pers, bahwa fungsi pers adalah untuk menginformasikan, mendidik, menghibur, dan melakukan pengawasan sosial (social control) baik pada perilaku publik maupun pada penguasa (Undang-undang No. 40 Tahun 1999 Tentang Pers). Dalam komunikasi politik, media massa menjadi penggerak utama dalam usaha mempengaruhi individu terhadap terpaan berita yang diterimanya. Oleh karena itu, media massa menjadi saluran yang sering digunakan dalam menyampaikan informasi politik. Bahkan media massa dilihat sebagai alat yang mampu menjustifikasi terhadap realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Saya memilih artikel politik untuk menjadi data pada penelitian ini dikarenakan partisipasi masyarakat terhadap politik mulai disukai dikarenakan sudah masuknya era modernisasi dengan munculnya teknologi digital pada dunia politik, sehingga masyarakat bisa lebih dekat dengan politik melalui perangkat komputer dan gadget untuk mengetahui hal yang terjadi menyangkut politik. Kita juga mengetahui bahwa dalam media massa baik cetak, elektronik maupun online tidak pernah terlepas dari pemberitaan mengenai politik. Media massa bukan sekadar sarana yang menampilkan kepada publik peristiwa politik secara apa adanya, tetapi tergantung kepada kelompok dan ideologi yang mendominasinya. Dengan demikian, apapun yang dihasilkan dan ditampilkan oleh media merupakan representasi dari ideologi media massa tersebut. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh media massa, maka lembaga-

lembaga politik seperti partai politik, organisasi pemerintah, kelompok kepentingan, serikat buruh, LSM, dan sebagainya, seringkali memanfaatkan media massa untuk tujuan-tujuan politik. Sayangnya, kelahiran kebebasan pers ini bukan saja membawa dampak pada terbukanya saluran dan sumber informasi komunikasi di masyarakat, tetapi juga menimbulkan masalah lain. Berita yang ada di media massa merupakan suatu cara untuk menciptakan realitas yang diinginkan mengenai peristiwa atau (kelompok) orang yang dilaporkan. Oleh karena telah melewati proses seleksi dan reproduksi, berita surat kabar sebenarnya merupakan laporan peristiwa yang artifisial, tetapi dapat diklaim sebagai objektif oleh surat kabar itu untuk mencapai tujuan-tujuan ideologi (dan bisnis) surat kabar tersebut. Dengan kata lain berita yang ada di media massa, bukan sekedar menyampaikan tetapi juga menciptakan makna (Erianto, 2001). Peneliti merasa tertarik untuk meneliti kohesi gramatikal pada artikel politik pada media online kompasiana.com dikarenakan banyaknya peminat dari media online kompasiana.com tersebut untuk menyuarakan pemikirannya terhadap apa yang sedang terjadi dan dia rasakan penting untuk dibagikan kepada khalayak pembaca. Kita juga mengetahui bahwa masalah politik tidak pernah hilang dari pembahasan baik pada media cetak maupun elektronik karena politik dianggap menarik oleh pembaca dan pendengar sekalian untuk diikuti karena pasti ada pengaruhnya terhadap kehidupan dari setiap orang selain kebutuhan informasi dari masyarakat akan dunia.

Kohesi gramatikal menjadi kajian yang digunakan oleh peneliti pada artikel dikarenakan kohesi sgramatikal sangat penting dalam sebuah wacana, sebab kohesi gramatikal mengacu pada hubungan antar unsur dalam teks yang direalisasikan melalui tata bahasa. Maka dari itu, untuk memahami sebuah wacana dengan baik diperlukan pengetahuan dan penguasaan tentang kohesi. Dan peneliti meneliti kohesi gramatikal pada artikel pada tingkat kalimat. Sehingga analisis yang nantinya dilakukan yaitu perkalimat yang terdapat pada artikel tersebut. Penelitian tentang kohesi sebenarnya bukanlah pertama kali dilakukan. Penelitian seperti ini sudah pernah dilakukan beberapa peneliti misalnya: Desri Wiasna Analisis Kohesi Pada Rubrik Opini Surat Kabar Analisa (2011) Hasilnya, pada kelima wacana yang dianalisis terdapat jenis alat kohesi gramatikal yang meliputi; perujuk, ellipsis/substitusi, dan konjungsi. Sedangkan pada alat perujuk yang terdiri atas kata ganti (pronominal), penunjuk, dan perbandingan juga terdapat pada kelima wacana yang dianalisis. Bentuk yang mendominasi pada kelima wacana yang dianalisis adalah alat perujuk dan konjungsi. Indro Febiyanto, Aspek Gramatikal dan Leksikal Pada Wacana Tajuk Rencana Surat Kabar Kompas (2009). Hasilnya, dari keseluruhan tajuk rencana yang diteliti yaitu sebanyak 93, terdapat keseluruhan jenis kohesi gramatikal yang meliputi referensi, substitusi, elipsis dan konjungsi dengna masing-masing jumlah yang berbeda. Pada referensi ditemukan sebanyak 140, substitusi sebanyak 4, elipsis sebanyak 3 dan konjungsi sebanyak 59. Dengan demikian, jenis kohesi gramatikal yang mendominasi pada tajuk rencana surat kabar kompas yaitu referensi.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, jenis kohesi yang paling dominan pada suatu wacana yaitu konjungsi, karena konjungsi memiliki peranan penting pada suatu wacana yaitu sebagai penghubung antar kata, antar frasa, antar klausa dan antar kalimat. Namun pada penelitian sebelumnya juga terdapat jenis kohesi yang dominan yaitu referensi. Kedudukan referensi dan konjungsi dari segi jumlah yang ditemukan pada suatu wacana sama-sama berperan penting. Jika pada penelitian sebelumnya jenis kohesi referensi dan konjungsi memiliki peranan penting pada susunan suatu wacana, akankah pada artikel politik pada media online kompasiana.com memiliki jenis kohesi gramatiakal yang dominan pada konjungsi atau referensi. Maka dari itu, peneliti memilih judul yang akan di teliti yaitu : Analisis Penanda Kohesi Gramatikal Artikel Politik Pada Media Online Kompasiana.com B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. a) Panjang pendeknya wacana mempengaruhi jumlah dari masing-masing jenis kohesi gramatikal yang ditemukan. b) Tidak semua jenis kohesi gramatikal terdapat pada suatu wacana.

c) Pada umumnya jenis kohesi gramatikal yang paling banyak ditemukan pada wacana yaitu konjungsi. C. Pembatasan Masalah Dengan pembatasan yang ada, penelitian yang dikaji dapat terarah dan tidak terjadi kesimpangsiuran terhadap objek dan metode dalam penelitian ini. Maka peneliti membatasi objek yang diteliti artikel politik dengan mengkaji 7 artikel pada media online kompasiana.com mulai tanggal 1 Mei 2015 sampai 7 Mei 2015. Peneliti hanya memilih 7 artikel untuk diteliti karena peneliti hanya ingin melihat bagaimana kohesi gramatikal pada artikel politik pada media online kompasiana.com dan membuktikan jenis kohesi gramatikal mana yang paling banyak ditemukan pada artikel yang diteliti. Peneliti memilih 1 artikel dalam 1 hari dikarenakan banyaknya artikel yang masuk pada media online kompasiana.com. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah. a) Bagian kohesi gramatikal apa saja yang terdapat pada setiap artikel politik yang ada di media online kompasiana.com? b) Bagian kohesi gramatikal mana yang paling banyak terdapat pada setiap artikel yang ada di media online kompasiana.com?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan dan batasan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah. 1. Mendapatkan gambaran bagaimana penggunaan kohesi yang terdapat pada artikel politik yang ada di media online kompasiana.com. 2. Dapat mengetahui bagian kohesi yang digunakan pada artikel yang ada di kompasiana.com oleh penulis. F. Manfaat Penulisan Dalam penelitian ini manfaat penelitian meliputi manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan positif untuk memperkaya ilmu tata bahasa khususnya mengenai analisis kohesi gramatikal. b. Memberikan sumbangan dalam menganalisis kohesi gramatikal pada artikel yang ada di media online. 2. Manfaat Praktis Memberikan pengetahuan kepada yang lain bahwa dalam sebuah wacana haruslah memiliki kohesi gramatikal agar maksud yang ingin disampaikan dapat dimengerti dengan baik.