ATHEROSCLEROSIS. OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. yang disebut arteri karotid kanan. Arteri karotid kanan merupakan cabang dari

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Pasien dengan penyakit ginjal kronik (PGK)mempunyai risiko lebih besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Data WHO (1995) mencatat bahwa di seluruh dunia terdapat 50 juta kematian tiap

BAB I PENDAHULUAN. pilihan bagi masyarakat moderen karena lebih praktis dan bergengsi.

BAB I PENDAHULUAN. Bawang putih (Allium sativum) adalah nama tanaman dari genus Allium

dari inti yang banyak mengandung lemak dan adanya infiltrasi sel makrofag. Biasanya ruptur terjadi pada tepi plak yang berdekatan dengan intima yang

BAB I PENDAHULUAN. Sel trombosit berbentuk discus dan beredar dalam sirkulasi darah tepi dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI ANTARA PRIA DAN WANITA PENDERITA DIABETES MELITUS BERUSIA 45 TAHUN SKRIPSI

BAB 2 TIJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di seluruh dunia oleh World Health Organization (WHO) dengan

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab. kematian terbesar diseluruh dunia terutama yang

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sindroma Koroner Akut (SKA) merupakan manifestasi klinis akut penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat kadar kolesterol darah sangat sulit dikendalikan dan dapat menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buah Pinang (Areca catechu) adalah semacam tumbuhan palem

Penyumbatan Pembuluh Darah

HIPERTENSI. adalah gangguan yang terjadi pada sistem peredaran darah sehingga peredaran darah menjadi diatas normal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Angina pektoris stabil adalah salah satu manifestasi. klinis dari penyakit jantung iskemik.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERKEMBANGAN KONSEP PATOGENESIS ATEROSKLEROSIS

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Aterosklerosis koroner adalah kondisi patologis arteri koroner yang

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

BAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah aterosklerosis berasal dari bahasa Yunani, athere berarti

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat ke-3 penyebab kematian setelah stroke dan hipertensi.

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tertentu dalam waktu tertentu. Sehingga AKI mencerminkan resiko

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Stroke adalah serangan otak yang timbulnya secara mendadak karena

BAB 1 PENDAHULUAN. arrhythmias, hypertension, stroke, hyperlipidemia, acute myocardial infarction.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN TEORETIS

Upaya Mencegah Penyakit Jantung dengan Olahraga Oleh: Febriani Fajar Ekawati 1

STROKE Penuntun untuk memahami Stroke

HISTOPATOLOGI ARTERI KORONER Rattus novergicus STRAIN WISTAR JANTAN PADA MINGGU KE-12 SETELAH PEMBERIAN DIET ATEROGENIK

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 2010 menjadi 7.7 % pada tahun 2030 ( Deshpande et al., 2008 ; Ramachandran et

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG PINGGUL DENGAN PROFIL LIPID PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit dengan angka kematian terbesar

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Gunawan,Lany, 2007).

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat tajam dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB 1 : PEMBAHASAN. 1.1 Hubungan Hiperurisemia Dengan Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kecamatan Pauh Kota Padang tahun 2016

Gejala Awal Stroke. Link Terkait: Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke dapat menyerang kapan saja, mendadak, siapa saja, baik laki-laki atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peran Sistem Komplemen pada Patogenesis Aterosklerosis

I. PENDAHULUAN. berkembang. Berdasarkan data WHO (2010), setiap tahunya terdapat 10 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. glukosa darah tinggi (hiperglikemia) yang diakibatkan adanya gangguan pada sekresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. atau gabungan keduanya (Majid, 2007). Penyakit jantung dan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. Pasien dewasa dengan penyakit jantung bawaan menunjukkan insidensi

Diabetes Mellitus Type II

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. negara karena serangan Jantung. Salah satu penyakit yang menyebabkan kematian

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara untuk mengatasi keluhan pada post stroke non haemoragik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2003). Hiperglikemia juga menyebabkan leukosit penderita diabetes mellitus tidak normal sehingga fungsi khemotaksis di lokasi radang terganggu.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi dimana jika tekanan

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

Transkripsi:

ATHEROSCLEROSIS OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007

PENDAHULUAN Atherosclerosis berasal dari bahasa Yunani athera yang artinya bubur dan sclerosis artinya pengerasan. merupakan salah satu jenis dari arteriosclerosis yang terjadi pada arteri besar dan sedang, Yang dimaksud disini yaitu terbentuknya bercak seperti bubur yang terdiri dari penumpukan lemak cholesterol pada lapisan intima lumen pembuluh darah. Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya penebalan pada dinding pembuluh darah dan hilangnya elastisitas arteri, disertai perubahan degenerasi lapisan media dan intima. Pada bagian tengah bercak terdapat gumpalan yang mengandung lemak. Bercak berlemak dengan inti besar yang disebut atheroma, menonjol kedalam lumen pembuluh darah, dapat menyumbat aliran darah dan akhirnya menimbulkan komplikasi yang serius. Atherosclerosis dapat menyerang arteri pada otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan ekstremitas. Bila atherosclerosis terjadi pada arteri yang mensuplai darah keotak ( a.caroticus) maka akan menimbulkan stroke, dan bila terjadi pada arteri coronaria dapat menimbulkan penyakit jantung iskemia yang dapat menyebabkan kematian. Di Amerika Serikat dan banyak negara barat, atherosclerosis ini merupakan penyebab kematian yang paling banyak. Hal ini diduga berkaitan dengan perubahan pola makan dan kurangnya olah raga. Atherosclersis sering terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi bisa juga terjadi pada usia lebih muda. Penyakit ini sebenarnya diawali sebagai perubahan yang tidak nyata pada pembuluh darah pada usia anak-anak dan tanpa gejala. Sejalan dengan bertambahnya umur maka baru menunjukkan manifestasi klinik pada usia pertengahan sampai lanjut usia.

ETIOLOGI Dasar dari kelainan atherosclerosis adalah penimbunan lipid complex didalam tunika intima pembuluh darah. Penyebab yang pasti dari kelainan ini belum diketahui, tetapi ada sejumlah faktor resiko yang dapat menimbulkan atherosclerosis. 1. Faktor Resiko Mayor : A. Hiperkolesterolemia Merupakan suatu faktor resiko utama untuk terjadinya atherosclerosis oleh karena : Bercak atherosclerosis klasik mengandung lemak yang kaya kolesterol dan ester kolesterol, yang pada penelitian terbukti berasal dari kolesterol darah. Diet yang banyak mengandung kolesterol, seperti kuning telur, lemak hewan dan butter dapat meningkatkan level kolesterol plasma. Pada penelitian kependudukan mencatat bahwa resiko terkena ischemic heart disease makin meningkat pada keadaan kadar kolesterol plasma yang makin tinggi. B. Hipertensi Pada penelitian membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah systole maupun diastole, merangsang peningkatan resiko atherosclerosis. Resiko ini meningkat sejalan dengan derajat keparahan hipertensi. Pada individu dibawah umur 45 tahun, hiperkolesterolemia tampaknya sebagai faktor resiko paling utama, sedangkan hipertensi sebagai faktor resiko pada individu yang lebih tua.pemberian terapi anti hipertensi dapat menurunkan insiden penyakit yang berhubungan dengan atherosclerosis, terutama stroke dan iskemi pada jantung.

C. Merokok Sigaret. Ditemukan hubungan yang kuat dan menetap antara merokok sigaret dengan komplikasi dari aterosclerosis, yaitu ischaemic heart disease. Hubungan ini paling kuat terjadi pada pria yang berumur 35-55 tahun. Resiko ini akan menurun setelah penghentian merokok. D. Diabetes Mellitus Kelainan metabolik ini dapat menimbulkan kelainan atherosclerosis pada umur dini dan mempercepat progresivitasnya. Diabetes mellitus ini dapat mengakibatkan peningkatan kadar lemak darah yang selanjutnya akan menimbulkan atherosclerosis. 2. Faktor Resiko Minor A. Kurangnya gerak fisik / olah raga yang teratur B. Stress emosional C. Pemakaian kontraseptive oral D. Hiperuricemia E. Obesitas F. Makanan tinggi karbohidrat MORFOLOGI Proses utama pada atherosclerosis adalah penebalan pada intima dan penumpukan lemak yang menimbulkan atheroma. Pada lesi awal dijumpai adanya fatty streak. Atheroma terdiri dari lesi focal yang diawali dari lapisan intima, yang mempunyai celah lipid yang lunak, kuning dan ditutupi oleh fibrous cap yang lunak dan putih, disebut juga fibrofatty lipid ataupun fibrolipid plaque. Lesi atherosclerotic biasanya mengenai dinding arteri hanya sebagian saja dari lumen (eccentric lesion). Atherosclerotic plaque mempunyai tiga komponen utama :

1. Cell, termasuk sel otot polos, macrophage dan leukosit 2. Extracelluler matrix, termasuk kolagen, elastic fiber dan proteoglycan 3. Intracelluler dan extracelluler matrix. Ketiga komponen ini terjadi dalam proporsi dan konfigurasi yang berbeda pada tiap lesi. Fibrous cap pada bagian superficial terdiri dari sel otot polos dan dense collagen, sedangkan pada bagian dalam merupakan daerah necrotic yang berisi massa lipid yang mengalami disorganisasi, debris yang terbentuk dari sel yang mati, foam cell, fibrin dan thrombus serta plasma protein yang lain. Pada bagian perifer dari lesi biasanya tampak neovascularisasi (proliferasi dari pembuluh darah kecil). PATOGENESIS Sampai saat ini mekanisme terjadinya penumpukan lemak pada lapisan intima dan pembentukan lesi atheromatous belum dapat diketahui dengan pasti. Ada beberapa teori yang menerangkan tentang proses atherogenesis, yaitu : 1. Reaksi Terhadap Endothelial Injury Atherosclerosis merupakan suatu respon terhadap inflamasi yang kronik pada dinding arteri yang diawali dengan injury pada endothel. Proses tersebut yaitu: a. Injury endotel yang kronik, b. Menyebabkan disfungsi endotel, perlekatan monosit dan platelet ke endotel pembuluh darah.dan monosit mengalami emigrasi dari lumen ke lapisan intima. c. Sel-sel otot polos mengalami migrasi dari lapisan media ke intima. Makrofag mengalami aktivasi. d. Selanjutnya makrofag dan sel otot polos memakan lemak, sehingga menimbulkan penumpukan lemak pada sel tersebut pada intima.

e. Timbul plaque, proliferasi sel otot polos serta penumpukan extraseluler matrix, kolagen dan extraseluler lipid. 2. Hipotesis Encrustation. Atherosclerosis diawali oleh adanya trombosis. Trombus memasuki intima dan diikuti oleh degenerasi lipid untuk menimbulkan lesi awal. Tetapi akhir- akhir ini trombosis dianggap bukan sebagai lesi awal, tetapi berperan terhadap perkembangan dan pelebaran lesi yang akhirnya dapat meyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah. 3. Hipotesis Monoklonal. Konsep pada monoclonal ini difokuskan pada proliferasi sel otot polos. Hal ini diketahui dari fibrous cap atherosclerosis yang terdiri dari sel otot polos.

Gambaran mikroskopis arteri coronaria yang normal

Gambaran arteri coronaria yang mengalami kalsifikasi yang berat GEJALA KLINIS A. Penyempitan Pembuluh Arteri. Iskemia, akibat dari penyempitan arteri merupakan akibat yang paling banyak dijumpai pada atherosclerosis. Berkurangnya aliran darah biasanya terjadi pada penyempitan yang berat ( > 70% ). Sering terjadi pada arteri coronaria (dapat terjadi MCI ), Arteri cerebral ( menimbulkan stroke ), arteri renalis, arteri mesenterica dan arteri pada iliofemoral. B. Embolisme. Ulserasi pada atheromarous plaque dapat menimbulkan emboli lipid. Hal ini penting pada sirkulasi serebral, dimana emboli yang kecil dapat mengakibatkan transient ischemic attack. Dapat juga terjadi pada arteri retina, yang dapat dilihat dengan funduscopy. C. Aneurysm Pada atherosclerosis yang berat pada aorta, dindingnya menjadi lemah yang bisa menimbulkan dilatasi dan aneurysma. Atherosclerosis aneurysma terutama terjadi pada aorta abdominalis.

KOMPLIKASI A. Komplikasi Plaque 1. Erosi, ulserasi dan fisura timbul akibat adanya denudasi pada permukaan endotel. 2. Kalsifikasi, dapat terjadi pada daerah sekitar nekrosis dan plaque 3. Mural trombosis, terjadi akibat adanya gangguan pada aliran darah disekeliling plaque dan terjadi penonjolan pada lumen. Gangguan aliran darah ini juga menyebabkan kerusakan pada lapisan endotel. 4. Plaque haemorrhage, dapat terjadi akibat robeknya fibrous cap ataupun rupture pada pembuluh darah yang tipis, yang baru terbentuk. B. Komplikasi Atherosclerosis Komplikasi pada atherosclerosis bermacam-macam tergantung pada lokasi dan ukuran pembuluh darah yang terkena serta tergantung pada proses kronisnya. 1. Oklusi akut Thrombosis pada plak atherosclerosis sering behubungan dengan rupture plak yang tiba-tiba menyumbat lumen arteri muscular. Keadaan ini dapat mengakibatkan iskemi necrosis (infark) pada jaringan yang mendapat suplai darah tersebut. Manifestasi klinis dapat berupa infark myocard, stroke ataupun gangrene pada usus ataupun ekstremitas bawah. 2. Penyempitan lumen pembuluh darah yang kronik Pada proses pembentukan plak atherosclerosis pada lumen pembuluh darah dapat mengakibatkan berkurangnya distribusi aliran daran arteri secara progresif. Iskemia kronik pada jaringan yang terkena ditandai dengan adanya atrofi pada organ, misalnya a. unilateral renal arteri stenosis dengan atrofi pada ginjal b. intestinal striktur pada atherosclerosis arteri mesenterika

c. iskemia atrofi pada kulit penderita diabetes dengan penyakit vascular perifer yang berat 3. Aneurysma Pada atherosclerosis terjadi kelemahan pada elatisitas dinding arteri sehingga dapat menimbukan aneurysma, sering pada aorta abdominalis.pada aneurysma ini bisa menimbulkan peforasi ataupun ruptur vascular yang tiba-tiba.dan bisa berakibat fatal. 4. Emboli. Trombus pada plak atherosclerosis dapat terlepas dan tersangkut pada pembuluh darah pada bagian distal menjadi embolus. Misalnya emboli yang berasal dari thrombus aorta abdominalis dapat menyumbat dengan akut arteri poplitea dapat mengakibatkan gangren.

DAFTAR PUSTAKA 1. Chandrasoma P, Taylor CR, Concise Pathology, Third edition, Singapore : Lange Medical Book, Mc Graw Hill. 2. Emanuel Rubin, John L.Farber, Pathology, Third edition, 1999, Lippincott William & Wilkins ( Philadelphia) 3. J.R.Anderson, Muir s Textbook of Pathology, Twelfth Edition, 1985 4. Kumar, Cotran, Robbins, Basic Patology, 7 th edition, 2003, Saunders 5. R.E.Cotton, Lecture Notes on Pathology, Fourth Edition, 1992, Blackwell Scientific Publication, Oxford. 6. Atherosclerosis. Availabel at :http://www.emedicine.com/med/tropic 182.htm 7. Atherosclerosis. Availabel at ; medweb.bham.ac.uk /http ://www.dept./path/ teaching/foundat/athero 8. Enlarged view of atherosclerosis. Available at : http://www.nlm.nih.gov/medline plus/ ency/imagepages..