BAB. III METODE PENELITIAN. dikembangkan kebenarannya, maka diperlukan metode dalam penelitian tersebut, hal

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.

III. METODE PENELITIAN. untuk mencapai tujuan dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bodgan dan Taylor (Lexy J. Moeloeng, 2011 : 4), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. mengkaji kasus-kasus tertentu secara mendalam dan menyeluruh. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

BAB III METODE PENELITIAN. Bab III ini akan membahas langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di tiga buah sekolah menengah pertama

METODE PENELITIAN BAB III. A. Jenis Penelitian. Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Batu. Alasan pemilihan lokasi dikarenakan PT. Kusuma Satria Dinasasri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang mengkaji tentang Pelaksanaan Fungsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),

III. METODE PENELITIAN. Penulis menjelaskan secara rinci pada bab Tinjauan Pustaka, tentang, teori, serta

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah tipe penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Pelangi Desa Botungobungo

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penanaman nilai budaya Sunda di TK Negeri Pembina Cianjur. Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menggunakan pendekatan. penjelajahan: kesimpulanya studi kasus deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan sebuah penelitian ilmiyah untuk mencapai tujuan yang sudah di. akan menghasilkan suatu penelitian yang maksimal.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelompok, atau situasi. Menurut Smith, sebagaimana dikutip Lodico,Spaulding

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (penelitian lapangan) dengan menggunakan pendekatan deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan lebih jauh mengenai proses strategi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. untuk memberikan gambaran umum dan penjelasan dengan berdasarkan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Karau Kuala Barito Selatan ini dilaksanakan pada. Karau Kuala Kabupaten Barito Selatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 3 Depok, yang lokasinya berada di Dusun Sopalan, Desa atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

III. METODE PENELITIAN. Cresswell (2012: 4) penelitian kualitatif merupakan metode -metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Transkripsi:

44 BAB. III METODE PENELITIAN Suatu penelitian bertujuan untuk memahami suatu permasalahan sehingga dapat dikembangkan kebenarannya, maka diperlukan metode dalam penelitian tersebut, hal ini dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan. Dalam melakukan penelitian sosial, seorang peneliti dapat menggunakan beberapa metode guna mempermudah memecahkan persoalan yang ada. A. Tipe Penelitian Menurut David Williams dalam Lexy J. Maleong (2006) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai: Pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Sedangkan menurut Devine dalam Lisa Harisson (2007) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif memiliki peluang yang lebih besar untuk mengeksplorasi keyakinan dan sikap dan dapat menjelaskan mengapa dan bagaimana, bukan sekedar apa. Selain itu, penelitian ini lebih mengandalkan pada tindakan atau pikiran responden. Penelitian kualitatif cenderung punya banyak kualitas yang personable. Artinya, penelitian ini

45 dapat mengenal orang/kelompok yang diriset, sering kali tingkat pengenalan peneliti melebihi dari yang semestinya dibutuhkan untuk proyek riset. Misalnya, peneliti mungkin menjadi akrab dengan keluarga seseorang dan latar belakang sosialnya, perhatian mereka, dan aspirasi mereka untuk masa depan. Bahkan peneliti bisa melihat dunia politik melihat dunia politik dari perspektif mereka. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola mengenai fenomena yang sedang dibahas. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif telah menyediakan gagasan dasar sehingga penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail. Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan Bagaimana dalam mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat kategori atau pola. (Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, 2005: 42-43). Penelitian ini bermaksud mengetahui dan Mengidentifikasi anatomi konflik sosial dan mekanisme penyelesaiannya pada konflik bernuansa SARA di Desa Palas Pasema Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan makna luas akan arti kehidupan yang penuh dengan rasa solidaritas, plural, majemuk, dan penuh rasa saling hormat menghormati dan harmonisasi sosial. Metode yang

46 digunakan adalah deskriptif yang menggunakan analisa kualitatif dengan mengambil informan dari beberapa orang yang terlibat dalam konflik. Tidak hanya itu, penelitian deskriptif mampu menyajikan gambaran secara detail dari sebuah situasi dan atau social setting, Pada pendekatan kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata, gambar dan bukan angka-angka, kalaupun angka-angka sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang dimaksud meliputi transkip wawancara, catatan dari lapangan, foto-foto, dokumen pribadi, nota, dan catatan lain-lain. Atas alasan itulah dipilihnya pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 21) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Basrowi dan Suwandi (2008: 20) penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, implementasi model secara beragam.

47 B. Fokus Penelitian Menemukan fokus adalah langkah pertama dalam analisis. Proses tersebut dilakukan pada awal memulai penelitian. Untuk memberikan arah dalam upaya menemukan fokus, peneliti menggunakan pertanyaan seperti jenis data apakah yang dianalisis, bagaimana peneliti dapat memberikan ciri pada data itu, apa yang menjadi tujuan analisis peneliti, mengapa peneliti peneliti memilih data itu, bagaimana data itu mewakili atau merupakan perkecualian, siapa yang ingin mengetahui dan apa yang mereka ingin ketahui. Jadi peneliti bebas menggunakannya dan didasarkan pada perhatiannya yang diprioritaskan. Selain itu, peneliti dapat pula memanfaatkan sumber-sumber seperti pengalaman pribadi, budaya umum, kepustakaan akademis untuk membantu mencari dan menemukan fokus. (Lexy J. Moleong, 2006: 291) Suatu penelitian tidak dimulai dari sesuatu yang kosong. implikasinya, peneliti sewajarnya membatasi masalahnya dengan fokus. Fokus pada dasarnya adalah masalah yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan lainnya. implikasinya apabila peneliti merasakan adanya masalah, maka langkah yang dilakukan adalah mendalami kepustakaan yang relevan sebelum terjun ke lapangan. Penelitian ini terfokus pada bagaimana anatomi konflik sosial dan mekanisme penyelesaiannya pada konflik bernuansa Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan yang terjadi di Desa Palas Pasema Kecamatan Palas

48 Kabupaten Lampung Selatan. Fokus penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kriteria untuk membatasi bidang inkuiri dan kriteria inklusiekslusi. Implikasi yang lain ialah peneliti harus menetapkan bahkan menyadari posisinya sebagai peneliti untuk memanfaatkan paradigma. Dalam suatu penelitian sangat penting adanya fokus penelitian karena fokus penelitian dapat membatasi studi yang akan diteliti. Tanpa adanya fokus penelitian, peneliti akan terjebak oleh melimpahnya volume data yang diperoleh di lapangan. Penerapan fokus penelitian berfungsi dalam memenuhi kriteria-kriteria, inklusi-ekslusi, atau masukan-masukannya, menjelaskan informasi yang diperoleh di lapangan. Adanya fokus penelitian, diharapkan dapat menghindari pengumpulan data yang serampangan dan hadirnya data yang melimpah ruah. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan pada Konflik yang terjadi di Desa Palas Pasemah pada tahun 2009 yang melibatkan warga Desa Palas Pasemah dengan warga Desa Bali Agung. Fokus Penelitian dari kasus Konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah : 1. Mengetahui penyebab terjadinya Konflik Sosial bernuansa SARA yang terjadi di Desa Palas Pasema Kecamatan Palas; 2. Mengidentifikasi Pihak yang terlibat dalam Konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah; 3. Mendeskripsikan Proses terjadinya Konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah;

49 4. Mengetahui Dampak dari konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah; 5. Mengetahui mekanisme penyelesaian konflik sosial bernuansa SARA yang terjadi di Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas. Dalam penelitian ini, informan-informan dipilih dengan mendasarkan pada subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data serta bersedia memberikan informasi data. C. Objek Penelitian Objek dan kriteria dalam penelitian ini adalah mereka yang memenuhi persyaratan dalam penelitian, yaitu mereka yang masih mengerti dan paham, serta memilki pengetahuan tentang kejadian konflik yang terjadi di desa palas pasemah pada tanggal 17 Desember 2009, sehingga dari informasi yang diperoleh dapat membantu penulis dalam mengumpulkan data mengenai Anatomi Konflik Sosial dan Mekanisme Penyelesaiaannya konflik yang terjadi didesa Palas Pasemah. Makna yang dimaksud adalah bagaimana masyarakat mengetahui tentang anatomi kejadian konflik dan mekanisme apa yang dilakukan dalam melakukan proses penyelesaian konflik tersebut. D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Penetapan lokasi penelitian tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan diantaranya:

50 1. Wilayah Desa Palas Pasemah sangat sering terjadi konflik horizontal antar etnis dalam beberapa tahun terakhir. 2. Potensi gesekan yang besar antar etnis di Desa Palas Pasemah. 3. Beberapa konflik besar antara etnis yang terjadi di Kabupaten Lampung Selatan terjadi di Desa Palas Pasemah. E. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini ada beberapa alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Alat pengumpul data tersebut berfungsi saling melengkapi data-data yang dibutuhkan. Untuk mengumpulkan data dan informasi, digunakan beberapa teknik sebagai berikut : 1. Teknik Studi Dokumenter Menurut Hadari Nawari (1993) teknik/studi dokumenter adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsiparsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil/hukumhukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dalam penelitian ini teknik/studi dokumenter merupakan acuan utama yang dipakai di dalam mengumpulkan data. Menurut Lincoln dan Guba (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 159) mendefinisikan dokumen dan record adalah sebagai berikut: record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

51 Menurut Hadari Nawari (1996: 109) studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, seperti buku-buku yang memuat berbagai ragam kajian teori yang sangat dibutuhkan peneliti, majalah-majalah, naskah-naskah, kisah sejarah, dan dokumen. Termasuk di dalamnya adalah rekaman berita dari radio, televisi, dan media elektronik lainnya. Penggunaan studi kepustakaan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mencari dan menghimpun informasi/data yang bersifat kepustakaan dan dokumentatif, seperti: Dokumen Perjanjian Damai, skripsi, hand out kegiatan, dan lainnya. Dalam proses pengumpulan data, peneliti juga memanfaatkan arsip data - data yang dimiliki Desa Palas Pasemah guna mendapatkan data lengkap. 2. Wawancara Mendalam Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Maksud dilakukan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 127) antara lain: mengonstruksikan perilaku orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, dan kepedulian, merekonstruksi kebulatan-kebulatan harapan pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas konstruksi yang dikembangkan peneliti sebagai pengecekan.

52 Moh. Nasir (dalam Basrowi dan Suwandi 2008: 127) memaparkan bahwa yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Penggunaan wawancara pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara lengkap, mendalam, dan komprehensif sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian ini, proses wawancara dalam rangka mendapatkan data dilakukan dengan interview bebas, maksudnya pewawancara bebas menanyakan apa saja hal-hal yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan (jenis wawancara seperti ini bisa juga dikategorikan ke dalam wawancara tidak berstruktur). Proses wawancara dilakukan kepada beberapa orang informan. 3. Teknik Analisis Data Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Basrowi dan Suwandi 2008: 209) mencakup tiga kegiatan yang bersamaan : (1) reduksi data (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. 1) Reduksi Data Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentransformasian data kasar dari lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian dilakukan dari awal sampai akhir penelitian.

53 Reduksi merupakan bagian dari penelitian, bukan terpisah, fungsinya untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisir sehingga interpretasi bisa ditarik. 2) Penyajian Data Rangkuman informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian yang sering digunakan pada analisis data kualitatif adalah bentuk teks naratif (peristiwaperistiwa yang ditampilkan secara berurutan). Data yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam terhadap masyarakat, dikumpulkan untuk diambil kesimpulan-kesimpulan, sehingga bisa disajikan dalam bentuk narasi deskriptif. 3) Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. F. Kriteria dan Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Menurut Moleong (2000: 173), untuk menetapkan keabsahan (truth warthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu salah satunya adalah derajat kepercayaan (credibility) dengan teknik triangulasi. Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

54 terhadap data itu. Adapun yang dipakai penulis adalah triangulasi dengan sumber, artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Pada penelitian kualitatif hal itu dapat dicapai dengan jalan : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orangorang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

55 Tabel 3.1. Kriteria dan teknik pemeriksaan keabsahan data No Konsep-konsep Metode penyebab terjadinya Konflik Sosial 1 bernuansa SARA yang terjadi di Desa Palas Pasema Kecamatan Palas 2 Identifikasi Pihak yang terlibat dalam Konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah 3 Mendeskripsikan Proses terjadinya Konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah 4 Mengetahui Dampak dari konflik Sosial yang terjadi di Desa Palas Pasemah 5 Mengetahui mekanisme penyelesaian konflik sosial bernuansa SARA yang terjadi di Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas Data wawancara Data wawancara Data wawancara Data wawancara dan Data dokumen Data wawancara dan Data dokumen