Sesungguhnya Agama Itu Mudah



dokumen-dokumen yang mirip
Takwa dan Keutamaannya

Memperbaiki Kesalahan dalam Bulan Ramadhan

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Kewajiban Menunaikan Amanah

Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam

Munakahat ZULKIFLI, MA

Istiqomah. Khutbah Pertama:

DI BULAN SUCI RAMADHAN

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

KUMPULAN FATWA. Hukum Membagi Agama Kepada Isi dan Kulit. Penyusun : Syekh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Terjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Rahasia Dua Kalimat Syahadat

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

E١١٧ J١٠٩ W F : :

Bukti Cinta Kepada Nabi

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Oleh: Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Yang kafir. Yang dimaksud orang-orang kafir di sini adalah Yahudi dan Nashara sebagaimana yang disebutkan oleh Qatadah, As-Suddi, dan yang lainnya.

Adab-Adab Kepada Non muslim

[ Indonesia Indonesian

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Ikutilah Sunnah dan Jauhilah Bid'ah

E٤٢ J٣٣ W F : :

Hukum Merokok Dan Menjualnya

Penetapan Awal Bulan Ramadhan dan Syawal

MACAM-MACAM AMALAN YANG DISYARIATKAN

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Begitu Singkatnya Umur Manusia

" Katakanlah : Itu dari (kesalahan) kalian sendiri" [Ali Imran : 165]

Kisah Nabi Sulaiman alaihissalam

WAJIB MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA TAUHID TERLEBIH DAHULU SEBAGAIMANA METODE PARA NABI DAN RASUL

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Tafsir Surat Al-Kautsar

HADITS KEsembilan Arti Hadits / :

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Syariat Adalah Amanah

Tuduhan Bahwa Berpegang Terhadap Agama Penyebab Kemunduran Kaum Muslimin

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Motivasi Agar Istiqomah

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Adab Makan. Karya: Dr. Amin bin Abdullah asy-syaqawi. Terjemah : Muzaffar Sahidu Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Renungan Pergantian Tahun

Jihad Palsu, Amalan Yang Menipu

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Alhamdulillah Was Shalaatu Was Salaamu Alaa Rasuulillah, adapun setelah ini:

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Hukum Menunaikan Haji dan Umrah Dengan Pembayaran Melalui Kartu Kredit

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Kewajiban Pemerintah dan Rakyat

Mengapa Kita Harus Berdakwah? [ Indonesia Indonesian

The Arrivals wakeupproject.com

Mengenai Buku Ini

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Alloh Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Adab Menjenguk Orang Sakit

Adab Makan Yang Dilupakan Muhammad Abu Hamdan

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

*** Bahaya Vonis Kafir

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Kewajiban Haji dan Beberapa Peringatan Penting dalam Pelaksanaannya

Ulama berselisih pendapat tentang hukum berdoa bagi kaum muslimin ketika khotbah kedua.

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Mendidik Anak dengan Tauhid

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf


Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

Kasih Sayang Nabi Muhammad? Kepada Umatnya

Merenungi Firman Allah Ta ala

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Cinta yang tak mungkin terbalas

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Hukum Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa

Transkripsi:

Sesungguhnya Agama Itu Mudah ] õ µõý û Indonesian [ Indonesia û Ummu Malik Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad 2013-1435

ßÝõ ÐË Ãßß ÃßÃõ µõýëý ½ Ò ÒÃß ÒÐà : µ Êà ݵ ÕÃÐÃõ µ 2013-1435

Sesungguhnya Agama Itu Mudah Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ShalallahuÆalaihi wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya. Kerap kali manusia mengulang-ulang perkataan ini (yaitu ucapan "Sesungguhnya agama itu mudah"), akan tetapi sebenarnya mereka (tidak menginginkan) dengan ucapan itu, untuk tujuan memuji Islam, atau melunakkan hati (orang yang belum mengerti Islam) dan semisalnya. Yang diinginkan mereka adalah pembenaran terhadap perbuatan mereka yang menyelisihi syari'at. Bagi mereka kalimat itu adalah kalimat haq, namun yang diinginkan dengannya adalah sebuah kebatilan. Ketika salah seorang diantara kita ingin memperbaiki perbuatan yang menyalahi syari'at, orang-orang yang menyalahi (syari'at itu) berhujjah dengan perkataan mereka: "Islam adalah agama yang mudah". Mereka berusaha mengambil keringanan yang sesuai dengan hawa nafsu mereka, dengan sangkaan bahwa mereka telah menegakkan hujjah bagi orang yang menasehati mereka agar mengikuti syariat yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Orang-orang yang menyelisihi syariat itu hendaknya mengetahui bahwa Islam adalah agama yang mudah. (Akan tetapi maknanya 3

È adalah) dengan mengikuti keringanan-keringanan yang diberikan Allah Shubhanahu wa taæalla dan Rasul -Nya kepada kita. Allah Shubhanahu wa taæalla dan Rasul -Nya telah memberi keringanan bagi kita, ketika kita membutuhkan keringanan itu dan ketika adanya kesulitan dalam mengikuti (melaksanakan perintah) yang sebenarnya. Asal dari ungkapan "Sesungguhnya agama itu mudah" adalah penggalan kalimat dari hadits Nabi Muhammad Shalallahu æalaihi wa sallam yang diriwayatkan Abu Hurairah dari Nabi Muhammad Shalallahu æalaihi wa sallam bersabda: ÌÃß Ð赧 ÃÃßßÕ ı ÃÃßßÕ ßÝÕ µëßò: ßÃ ß Ý Ýõ Ð Ëß µ È ¾Ã ¾ÃÃ ß Ý Ýõ ¾ ¾ ± ßþ ½ µè¾ ßÃà µßß È È µ¾ µß ßà à à µßß µß È Ëõ ßÃµÝ ß Õ ß Ë Ý Ãµß µì à ßà Р¾µß µ¾ µ ßà µãõ Ã ß ÃÐÝ [ ßÃ È Ò õ ßþ ß ßÈ ßà µ "Sesungguhnya agama itu mudah, dan sekali-kali tidaklah seseorang memperberat agama melainkan akan dikalahkan, dan (dalam beramal) hendaklah pertengahan (yaitu tidak melebihi dan tidak mengurangi), bergembiralah kalian, serta mohonlah pertolongan (didalam ketaatan kepada Allah) dengan amal-amal kalian pada waktu kalian bersemangat dan giat".(hr. Bukhari) ] Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani menerangkan ungkapan 4

"Sesungguhnya agama itu mudah" dalam kitabnya yang tiada bandingan nya: Fathul Baariy Syarh Shahih Al-Bukhari 1/116. Beliau berkata: "Islam itu adalah agama yang mudah, atau dinamakan agama itu mudah sebagai ungkapan lebih (mudah) dibanding dengan agama-agama sebelumnya. Karena Allah Shubhanahu wa taæalla mengangkat dari umat ini beban (syariat) yang dipikulkan kepada umat-umat sebelumnya. Contoh yang paling jelas tentang hal ini adalah (dalam masalah taubat), taubatnya umat terdahulu adalah dengan membunuh diri mereka sendiri. Sedangkan taubatnya umat ini adalah dengan meninggalkan (perbuatan dosa) dan berazam (berkemauan kuat) untuk tidak mengulangi. Kalau kita melihat hadits ini secara teliti, dan melihat kalimat sesudah ungkapan "agama itu mudah", kita dapati Rasulullah Shalallahu æalaihi wa sallam memberi petunjuk kepada kita bahwa seorang muslim berkewajiban untuk tidak berlebih-lebihan dalam perkara ibadahnya, sehingga (karena berlebih-lebihan) ia akan melampui batas dalam agama, dengan membuat perkara bid'ah yang tidak ada asalnya dalam agama. Sebagaimana keadaan tiga orang yang ingin membuat perkara baru (dalam agama). Salah seorang di antara mereka berkata: "Saya tidak akan menikahi perempuan", yang lain berkata : 5

"Saya akan berpuasa sepanjang tahun dan tidak berbuka", yang ketiga berkata: "Saya akan shalat malam semalam suntuk". Maka Rasulullah Shalallahu æalaihi wa sallam melarang mereka dari hal itu semua, dan memberi pengarahan kepada mereka agar membaguskan amal mereka semampunya, dan hendaknya dalam mendekatkan diri kepada Allah Shubhanahu wa taæalla, (beribadah) dengan ibadah yang telah diwajibkan Allah Shubhanahu wa taæalla kepada mereka. Dan hendaknya mereka tidak membuat-buat perkara yang tidak ada asalnya dalam agama ini, karena mereka sekali-kali tidak akan mampu (mengamalkannya), (sebagaimana hadits Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam)" Maka sekali-kali tidaklah seseorang memperberat agama melainkan akan dikalahkan". Maka ungkapan "Agama itu mudah" maknanya adalah : "Bahwa agama yang Allah Shubhanahu wa taæalla turunkan ini semuanya mudah dalam hukum-hukum, syariat-syariat nya". Dan kalaulah perkara (agama) diserahkan kepada manusia untuk membuatnya, niscaya seorangpun tidak akan mampu beribadah kepada Allah Shubhanahu wa taæalla. Maka jika orang-orang yang menyelisihi syariat tidak mendapatkan "kekhususan" (tidak mendapat celah sebagai pembenaran atas perbuatan mereka) dengan hadits diatas, mereka akan lari kepada hadits-hadits lain, 6

yang dengannya mereka berhujjah bagi perbuatan mereka yang menggampang-gampangkan dalam perkara agama. Diantara hadits-hadits yang mereka jadikan alasan dalam masalah ini, adalah sabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. È ¾Ãõ ¾Ò ¾ı Õ ¾ È µ Ð ßà ÌÃß Ð赧 ÃÃßßÕ ı ÃÃßßÕ ßÝÕ µëßò: ¾ ½ ] µãõ Ò µã õ ÊÒ [ È µ ¾ È µı Ý õ Õ ¾ "Sesungguhnya Allah menyukai keringanan-keringanannya diambil sebagaimana -Dia membenci kemaksiatannya didatangi/dikerjakan" [Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Khuzaimah dan disahihkan olah Al Albany] ÊßÝ Ò Õ ¾ È µ ¾ ßà Òà ÌÃß Ð赧 ÃÃßßÕ ı ÃÃßßÕ ßÝÕ µëßò: Dalam riwayat lain. ½ "Sebagaimana Allah menyukai kewajiban-kewajibannya didatangi" Hadits lain adalah sabda Nabi Muhammad Shalallahu æalaihi wa sallam Ï ¾Ã µ Ý ¾ ß µ¾ Ý ß µ¾ ÌÃß Ð赧 ÃÃßßÕ ı ÃÃßßÕ ßÝÕ µëßò: Ð Ý Ëß µ¾ ¾ Ý µëß µµ µ ¾ ½ [µãõ Ã ß ÃÐÝ µòëßò [ È õ ßÃß Ã 7

"Mudahkanlah, janganlah mempersulit dan membikin manusia lari (dari kebenaran) dan saling membantulah (dalam melaksanakan tugas) dan jangan berselisih" [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim] Hadits yang ketiga. µß µ¾ ¾ Ý µ ½ ] ÌÃß Ð赧 ÃÃßßÕ ı ÃÃßßÕ ßÝÕ µëßò: Ð Ý Ëµß µ¾ ¾ Ý µëµß µµ ßà 8 еÃÕ ÒËßÒ µ µ õ [ "Mudahkanlah, janganlah mempersulit, dan berikanlah kabar gembira dan janganlah membikin manusia lari (dari kebenaran)". [Hadits Riwayat Muslim dan Abu Dawud] Adapun hadits yang pertama, wajib bagi kita untuk mengetahui bahwa keringanan-keringanan dalam agama Islam banyak sekali, diantaranya: berbukanya musafir ketika bepergian, orang yang tertinggal dalam shalat boleh mengqadha (mengganti), orang yang tertidur atau lupa boleh mengqadha shalat, orang yang tidak mendapatkan binatang sembelihan dalam haji tamattu boleh berpuasa, tayamum sebagai ganti wudhu ketika tidak ada air atau ketika tidak mampu untuk berwudhu... dan lainnya diantara keringanan yang banyak tidak diamalkan kecuali jika terdapat kesulitan dalam melaksanakan perintah yang sebenarnya. Dan perlu kita perhatikan, bahwa keringanan-keringanan ini adalah syari'at Allah Shubhanahu wa taæalla dan sunnah Rasulullah Shalallahu æalaihi wa sallam (dengan izin -Nya). Dan tidak diperbolehkan seorang muslim manapun, untuk mendatangkan

(mengada-ada) keringanan (dalam masalah agama) tanpa dalil, karena hal ini adalah termasuk mengadakan perkara baru dalam agama yang tidak berdasar. Dan perhatikanlah wahai saudaraku sesama muslim (surat Al-Baqarah ayat 185), yang menceritakan tentang puasa dan keringanan berbuka bagi orang yang sakit atau bepergian, lalu firman Allah Shubhanahu wa taæalla sesudah ayat itu. ¾ ¾ Ý µ ¾ ¾ Ý Ð Ò Ãß Ãß ÃÃßßÕ Ãýß: Ý Ð Ã¾ Ò Ãß [ ßÌÐ : [ "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" [Al baqarah/2 : 185] Makna ini menerangkan makna mudah (menurut Allah Shubhanahu wa taæalla), yang maknanya adalah keringanan itu datangnya dari sisi Allah Shubhanahu wa taæalla saja, tiada sekutu bagi -Nya. Atau (keringanan itu) dari syariat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam dengan wahyu dari Allah -Nya. Ayat ini juga menerangkan bahwa makna mudah itu dengan mengikuti hukum Allah Shubhanahu wa taæalla (yang tiada sekutu bagi -Nya) dan mengikuti syariat -Nya. Inilah yang berkenaan dengan hadits yang pertama tadi. Adapun hadits yang kedua dan tiga, maka pengambilan dalil yang dilakukan oleh orang-orang yang mengikuti hawa nafsu serta 9

¾ ¾ menyelisihi syariat (dengan kedua hadits itu) adalah batil, dan termasuk merubah sabda Nabi Muhammad Shalallahu æalaihi wa sallam dari makna yang sebenarnya, dan keluar dari makna yang dimaksud. Tafsir kedua hadits yang lalu berhubungan dengan para da'i yang menyeru kepada agama Islam. Dalam kedua hadits itu Rasulullah Shalallahu æalaihi wa sallam memantapkan kaidah penting dari kaidah-kaidah dasar dakwah kepada Allah Shubhanahu wa taæalla, yaitu berdakwah dengan lemah lembut dan tidak kasar. Maka dakwah para dai yang sepatutnya disampaikan pertama kali kepada orang-orang kafir adalah Syahadat, lalu Shalat, Puasa, Zakat. Kemudian (hendaknya) mereka menjelaskan kepada manusia tentang sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, lalu menerangkan amal perbuatan yang wajib, yang sunnah dan yang makruh. Jika melihat suatu kesalahan yang disebabkan karena kebodohan atau lupa, maka hendaklah bersabar dan mendakwahi manusia dengan penuh kasih sayang dan kelembutan serta tidak kasar. Allah Shubhanahu wa taæalla berfirman. ¾ ¾ß Ý ¾ Õ Ò ß ¾ ¾ 10 Ò ¾õ ¾ ¾ Ãß ÃÃßßÕ Ãýß: ¾ Ò¾Ã Ð Í ¾µ Ò õ ¾ µã [Ãß ÒÐÃõ : ] ¾ß¾µ µ õ ¾ ¾ à ¾ß ßÌ ß

"Maka disebabkan rahmat dari Allah -lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" [Ali Imran/3 : 159] Sesudah memahami hadits-hadits itu, dan penjelasan makna keringanan dan kemudahan. Maka saya berkata kepada orang-orang yang merubah dan mengganti makna-makna hadits-hadits tersebut (karena ingin mengenyangkan hawa nafsu mereka dengan perbuatan itu) : "Bertaqwalah kepada Allah Shubhanahu wa taæalla dan ikutilah apa yang diperintahkan kepada kalian, dan jauhilah larangan -Nya, dan tahanlah (diri kalian) dari merubah sunnah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, dan takutilah suatu hari yang kalian dikembalikan kepada Allah Shubhanahu wa taæalla lalu setiap jiwa akan disempurnakan dengan apa yang ia usahakan. Dan takutlah kalian jangan sampai diharamkan dari mendatangi telaga Nabi Muhammad Shalallahu æalaihi wa sallam lantaran kalian mengganti agama Allah Shubhanahu wa taæalla dan merubah sunnah Rasulullah Shalallahu æalaihi wa sallam ". Saya mengharapkan dari Allah Shubhanahu wa taæalla yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri agar memberi petunjuk kepada kita dan kaum muslimin seluruhnya untuk mengikuti Al-Qur'an dan Sunnah Nabi -Nya, dan agar Allah Shubhanahu wa taæalla mengajarkan kepada kita ilmu yang 11

bermanfaat, dan memberi manfaat dari apa yang -Dia ajarkan, serta memelihara kita dari kejahatan perbuatan bid'ah dan penyelewengan, serta kejahatan mengubah dan mengganti (syariat Allah). 12