LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009

dokumen-dokumen yang mirip
NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

BUPATI BATU BARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATU BARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PT. PEMBANGUNAN PRASARANA SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA PELABUHAN PELABUHAN BATAM INDONESIA (PT)

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI BANDUNG RANCANGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. PEMBANGUNAN BELITUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PT JASA SARANA JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2006

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PEMERINTAH PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2010 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN P.T. BEKASI PUTERA JAYA

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANJUNGPINANG,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 10 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

NOMOR : 3 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

RANCANGAN. PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARlMUN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH KEPELABUHANAN

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 5 TAHUN 2002

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PERSEROAN TERBATAS BANK PERKREDITAN RAKYAT DELTA ARTHA

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG PERSEROAN TERBATAS (PT) MALUKU ENERGI

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH PT. REBONG PERMAI JAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) LAMPUNG JASA UTAMA

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2003 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PEMERINTAH PROPINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROPINSI RIAU NOMOR : 9 TAHUN 2002

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PENJAMINAN KREDIT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1999

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBONG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBONG,

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) TANAH LAUT MANUNTUNG KABUPATEN TANAH LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH LAUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengantisipasi perkembangan Ekonomi global dan untuk menciptakan lapangan kerja serta untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dipandang perlu membentuk Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk Perseroan Terbatas yang berorientasi bisnis mandiri dan mempunyai daya saing yang tinggi baik ditingkat Nasional maupun Internasional ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanah Laut Manuntung ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong ; dengan mengubah Undang- Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat Il di Kalimantan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756) ; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) ; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah dirubah beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Nomor) ; 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara 4812) ; 2

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA DPRD KABUPATEN TANAH LAUT DAN BUPATI TANAH LAUT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) PERSEROAN TERBATAS (PT) TANAH LAUT MANUNTUNG KABUPATEN TANAH LAUT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanah Laut. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Tanah Laut. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai penyelenggara pemerintahan daerah. 5. Badan Usaha Daerah yang selanjutnya disebut BUMD adalah Badan Usaha Milik Daerah Kabupaten Tanah Laut. 6. Perseroan Terbatas (PT) yang selanjutnya disebut Perseoan adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal,yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ; 7. Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya disebut RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang/atas anggaran dasar ; 8. Dewan Komisaris adalah organ perseroaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasehat kepada direksi ; 3

9. Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan, tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Annggaran Dasar ; 10. Akta Pendirian adalah Akta Pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroaan Terbatas (PT) Tanah Laut Manuntung Kabupaten Tanah Laut ; 11. Saham adalah bukti kepemilikan modal Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas (PT) Tanah Laut Manuntung Kabupaten Tanah Laut yang memberikan hak atas deviden dan lain-lain ; 12. Anggaran Dasar adalah Anggaran Dasar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroan Terbatas Tanah Laut Manuntung Kabupaten Tanah Laut ; 13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Laut ; 14. Kepelabuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan denagan kegiatan penyelenggaraan pelabuhan untuk menunjanag kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan atau barang, keselamatan berlayar, serta tempat perpindahan intra dan antar modal; BAB II NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Berdasarkan Peraturan Daerah ini, didirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan nama Perseroan Terbatas (PT) Tanah Laut Manuntung Kabupaten Tanah Laut. (2) Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Pelaihari sebagai Ibukota Kabupaten Tanah Laut dan dapat membentuk anak perusahaan, membuka usaha atau perwakilan baik di dalam maupun di luar negeri yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. Pasal 3 Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Peraturan Daerah ini, maka terhadap Perseroaan Terbatas ini berlaku segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 4

BAB III MAKSUD, TUJUAN DAN LAPANGAN USAHA Pasal 4 Maksud didirikannya Perseroan adalah untuk menjadikan perusahaan yang handal, bersih, transparan dan menunjang prinsip good corporate governance dalam rangka membina, mengembangkan dan memberdayakan ekonomi secara profesional. Pasal 5 Tujuan didirikannya Perseroan Terbatas adalah untuk melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan potensi daerah di bidang kepelabuhanan di samping sebagai sarana pengembangan perekonomian dalam pembangunan daerah. Pasal 6 (1) Perseroan Terbatas bergerak di bidang usaha kepelabuhan yang terdiri dari usahausaha : a. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat; b. Penyediaan dan / atau pelayanan pengisian bahan baker dan pelayanan air bersih; c. Penyediaan dan / atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan / atau kendaraan; d. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dan peti kemas; e. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan barang, alat bongkar muat serta peralatan pelabuhan; f. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering; g. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa bongkar muat barang; h. Penyediaan dan / atau pelayanan jasa penundaan dan pemanduan kapal; i. Jasa labuh (sewa tanah dan pengguna perairan DLKr dan DLKp) j. Jasa labuh lainnya. (2) Untuk pengembangan usaha Perseroan Terbatas dapat mendirikan anak perusahaan, bekerjasama dengan Perusahaan Negara, Perusahaan Swasta, 5

Perseroan-perseroan Terbatas lainnya,perusahaan-perusahaan daerah pada daerah lain, koperasi-koperasi dan badan usaha lainnya atas dasar prinsif-prinsif ekonomi perseroan sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan daerah. BAB IV M O D A L Pasal 7 (1) Modal dasar Perseroan sebesar Rp. 2.325.000.000,- ( Dua Miliar Tiga Ratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah) (2) Modal dasar Perseroan sebagaimana di maksud ayat (1) merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan. (3) Terdiri dari : a. Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Tanah Laut sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Miliar) atau 86% dari Modal Dasar. b. Penyertaan Modal dari Perusahaan Daerah Aneka Usaha Manuntung Berseri (PD. AUMB) Kabupaten Tanah Laut sebesar Rp. 300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah) atau 13% dari Modal Dasar. c. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) Tuntung Pandang Pelaihari sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) atau 1% dari Modal Dasar. Pasal 8 (1) Perubahan komposisi modal ditetapkan oleh Rapat umum Pemegang saham. (2) Untuk selanjutnya Perseroan dapat menjual saham kepada pihak ketiga dengan ketentuan minimal 51 % (lima puluh satu persen) saham harus tetap dimiliki oleh Pemerintah Daerah. BAB V SAHAM-SAHAM Pasal 9 (1) Saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. (2) Jenis dan Nominal saham ditetapkan dalam RUPS. 6

(3) Setiap pemegang saham, menurut hokum harus tunduk kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS. Pasal 10 Ketentuan dan Peraturan tentang Daftar Pemegang Saham, Pemindahtanganan saham dan Duplikat saham diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. BAB VI RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) Pasal 11 (1) RUPS merupakan kekuasaan tertinggi. (2) RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. (3) RUPS diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. (4) RUPS Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir. (5) RUPS lainnya dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. (6) RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama. (7) Keputusan RUPS diambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat dengan memeperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (8) Tata tertib penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh RUPS pertama, dengan berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan. BAB VII DEWAN KOMISARIS Pasal 12 (1) Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan perseroan, jalannya usaha perseroan dan memberi nasehat kepada direksi. (2) Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. (3) Untuk pertama kali pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan oleh pendiri (Kepala Daerah) sampai dilaksanakannya RUPS. 7

(4) Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris Utama dan sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang Komisaris yang diangkat dari tenaga profesional yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan integritas. (5) Untuk membantu tugas-tugas Dewan Komisaris diangkat Sekretaris bukan anggota. (6) Prosedur, Persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar. BAB VIII PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DIREKSI Pasal 13 (1) Perseroan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan paling banyak 3 (tiga) orang direktur. (2) Direksi sebagaimana dimaksud ayat (1) diangkat dari tenaga professional yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan integritas. (3) Direksi diangkat oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan pemegang saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali. (4) Prosedur persyaratan, pengangkatan, masa jabatan, tugas dan wewenang serta pemberhentian Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. (5) Untuk Pengangkatan Direksi di lakukan dengan cara terbuka melalui Fit and Proper test yang dilakukan oleh Tim uji kelayakan dan kepatutan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah. Pasal 14 Direksi dapat diberhentikan karena : a.berakhir masa jabatanya; b.mengundurkan diri; c.terbukti melakukan Tindak Pidana; d.cacat Seumur Hidup yang mengganggu Kinerja; e.tidak cakap mengelola perusahaan yang dibuktikan dengan hasil Audit keuangan Indipenden; 8

Pasal 15 Pemberhentian direksi yang belum berakhir masa jabatannya dilakukan RUPS atau RUPS Luar biasa. BAB IX KEPEGAWAIAN Pasal 16 (1) Pegawai Perseroan Terbatas (PT) Tanah Laut Manungtung diangkat dan diberhentikan oleh Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Kedudukan, kewajiban dan hak Pegawai diatur oleh Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan kemampuan keuangan Perseroan Terbatas. BAB X TAHUN BUKU, RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 17 (1) Tahun Buku Perseroan Terbatas adalah tahun takwim. (2) Rencana kerja dan anggaran biaya disusun dan diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh pengesahan. (3) Pengesahan rencana kerja dan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berakhir. Pasal 18 (1) Pada setiap akhir tahun buku Direksi wajib membuat dan menyampaikan laporan keuangan Perseroan yang terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba/Rugi, Laporan Arus Kas, dan Perubahan Ekuitas, dan catatan atau laporan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar. (2) Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku berakhir berakhir (31 Desember), Direksi membuat dan menyampaikan Laporan Keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik untuk dibahas dalam oleh RUPS tahunan. 9

BAB XI PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA BERSIH Pasal 19 (1) Laba bersih ditetapkan oleh RUPS berdasarkan besaran komposisi saham. (2) Pembagian laba bersih sebagaimana dimaksud ayat (1) dialokasikan untuk: a. Pendapatan Asli Daerah dan atau Pemegang saham. b. Dana Pengembangan Usaha. c. Dana Kesejahteraan Pegawai dan; d. Dana Cadangan. BAB XII KERJASAMA Pasal 20 Untuk mengembangkan usaha Perseroan dapat membentuk anak perusahaan, melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB XIII PENGGABUNGAN, PELEBURAN DAN PENGAMBILALIHAN Pasal 21 (1) Penggabungan, peleburan dan pengambilalihan Perseroan ditetapkan ditetapkan oleh RUPS dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPRD. (2) Tata cara penggabungan, peleburan dan pengambilalihan oleh Perseroan sebagaimana dimaksud ayat (1) dituangkan dalam Anggaran Dasar. 10

BAB XIV PENGAWASAN Pasal 22 Pengawasan kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan dan mengelola Perseroan sebagaimana dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundanundangan yang berlaku. BAB XV PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI Pasal 23 (1) Pembubaran dan likuidasi Perseroan ditetapkan oleh RUPS dan penetapan Pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yan berlaku. (2) Tata cara pembubaran dan likuidasi Perseroan sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dituangkan dalam Anggaran Dasar. 11

BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 24 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Laut. Ditetapkan di Pelaihari Pada tanggal 24 Juni 2009 BUPATI TANAH LAUT, Cap ttd H. ADRIANSYAH Diundangkan di Pelaihari Pada tanggal 1 Juli 2009 Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Laut H. AHMAD LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 12 TAHUN 2009 12