III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Koleksi Lembaga Penelitian Hutan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca (greenhouse) Unit Pelaksana Teknis Dinas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai dengan Mei 2012 di areal

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Silvikultur, Jurusan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Hortikultura yang beralamat di Jl. Kaharudin Nasution KM 10, Padang Marpoyan

MATERI DAN METODE. = 0 minggu = 1 minggu = 2 minggu = 3 minggu = 4 minggu = 5 minggu = 6 minggu = 7 minggu = 8 minggu P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 1. Litter Broiler sebanyak 35 kilogram, diperoleh dari CV. ISMAYA PS. Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian bertempat di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dan

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan

III. MATERI DAN WAKTU

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di Desa

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama empat bulan (1 Maret 29 Juni

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAHAN DAN METODE. = Respon pengamatan µ = Rataan umum α i = Pengaruh perlakuan asal bibit ke-i (i = 1,2) β j δ ij

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

PENCAMPURAN MEDIA DENGAN INSEKTISIDA UNTUK PENCEGAHAN HAMA Xyleborus morstatii Hag. PADA BIBIT ULIN ( Eusideroxylon zwageri T et.

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu tanah, Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca dan Laboratorium Ilmu Tanaman

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 kombinasi, adapun kombinasi perlakuannya sebagai berikut:

III. BAHAN DAN METODE

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

PERCOBAAN SATU FAKTOR: RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL) Arum Handini Primandari, M.Sc.

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

I. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

Percobaan Satu Faktor: Rancangan Acak Lengkap (RAL) Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc.

III. BAHAN DAN METODE

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di perumahan Jalan Tombak No.49A Medan,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

MATERI DAN METODE. Riau Jalan H.R Subrantas Km 15 Simpang Baru Panam. Penelitian ini berlangsung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. UIN Suska Riau yang terletak di Jl. HR. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tanaman Tebu (P3T) Universitas Muhammadiyah Gresik yang bekerja sama

Transkripsi:

12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015. B. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah setek batang jati ( Tectona grandis) yang berasal dari tegakan jati di Universitas Lampung, larutan air kelapa muda dengan konsentrasi 0 %, 25%, 50%, 75%, 100%, tanah lapisan atas (top soil), pasir, aquades dan air. Sedangkan alat yang digunakan adalah polybag ukuran 20 cm x 15 cm,bedeng sungkup setek, pisau setek, gunting dahan, gelas ukur, dan furadan 43,36 g/ 5200 g pasir. C. Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut. 1. Penyiapan Media Tumbuh Media tumbuh yang digunakan untuk setek batang jati yaitu campuran tanah dan pasir

13 dengan perbandingan 2 : 1. Kemudian media tumbuh disterilkan agar media penyemaian bebas dari mikroorganisme yang bersifat patogen dan bebas dari sumber penyakit. Sterillisasi media tumbuh dilakukan dengan cara kimiawi yaitu mencampur media tumbuh dengan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan yaitu Furadan, dengan dosis 43,36 g/ 5200 g pasir. Kemudian media tumbuh diinkubasi selama 2 minggu. Setelah disterilkan, media dimasukkan ke dalam kontiner. Kontiner yang digunakan yaitu polybag berwarna hitam dengan ukuran 20cm x 15cm. 2. Persiapan Bahan Setek Bahan setek batang jati berasal dari tegakan jati yang ada di Universitas Lampung. Adapun syarat bahan tanaman yang digunakan sebagai berikut. a. Bahan setek batang yang digunakan harus sehat, tidak terserang oleh hama penyakit. b. Mempunyai pertumbuhan yang normal, tidak cacat dan memiliki bentuk yang baik (tidak bengkok). c. Organ tanaman yang akan diambil untuk setek batang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. d. Panjang setek batang yang akan diambil minimal mempunyai satu ruas (sekitar 10 cm). e. Diameter setek batang tidak terlalu besar, diutamakan yang memiliki diameter berukuran kurang dari 2 cm. f. Bagian pangkal setek batang diiris berbentuk miring 45, kemudian pada bagian ujung batang diiris dengan kemiringan 35.

14 Pengambilan bahan setek dilakukan pada pagi hari. Setelah digunting, setek direndam di dalam ember berisi air dengan tujuan untuk mencegah kelayuan dan kekeringan sampai siap dilakukan perlakuan. 3. Persiapan Zat Pengatur Tumbuh a. Mempersiapkan air kelapa yang digunakan adalah kelapa yang berasal dari kelapa muda yang berumur 7 bulan. Kelapa tersebut berasal dari kelapa hijau yang ditanam di perkebunan warga desa Sidodadi, Pringsewu yang diambil dengan cara dipanjat. b. Air kelapa yang digunakan yaitu dengan total 25 buah kelapa. c. Kemudian larutan air kelapa yang telah siap digunakan, dibagi menjadi beberapa konsentrasi yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100%. Perlakuan tersebut dibuat dengan cara sebagai berikut: 0% air kelapa = 0% air kelapa 25% air kelapa = 25% air kelapa + 75% aquades 50% air kelapa = 50% air kelapa + 50% aquades 75% air kelapa = 75% air kelapa + 25% aquades 100% air kelapa = 100% air kelapa d. Setelah larutan siap digunakan, lalu bibit setek yang sudah dipotong direndam kedalam larutan air kelapa selama 5 jam (Djamhuri, 2011).

15 4. Penyemaian Setelah proses perendaman dilakukan, setek batang jati kemudian langsung disemaikan pada media tumbuh yang telah disiapkan. Sebelum dilakukan penyemaian pada media tanam dibuat lubang dahulu supaya setek tidak rusak akibat gesekan dengan tanah. 5. Penyungkupan Bahan yang digunakan untuk sungkup adalah plastik transparan dan ukuran sungkup disesuaikan dengan ukuran bedeng semai. Pembuatan sungkup dimaksudkan untuk menjaga kelembaban agar tetap tinggi pada bedeng semai. Kelembaban dalam sungkup harus mencapai 80%. Adapun cara yang digunakan untuk menjaga kelembaban tersebut adalah dengan pengkabutan yaitu dengan cara menyemprotkan air dengan handsprayer pada langit-langit sungkup. 6. Rancangan Percobaan Penelitian ini menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rumus umum RAL adalah sebagai berikut (Sastrosupadi, 2000). Model linear : Y ij = µ + τ i + ε ij Keterangan : I = 1,2,3,,k J = 1,2,3,,n Y ij = nilai pengamatan pada perlakuan ke-i ulangan ke-j µ = nilai tangah umum τ i = pengaruh perlakuan ke-i = pengaruh galat percobaan akibat perlakuan ke-i ulangan ke-j ε ij

16 Penelitian ini terdiri dari lima perlakuan yaitu menggunakan perlakuan air kelapa 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%. Masing-masing perlakuan terdiri atas lima setek batang dengan ulangan sebanyak 5 kali. Jadi jumlah bahan tanaman yang diperlukan adalah 5 x 5 x 5 = 125 setek batang. Untuk penomoran tata letak percobaan dilakukan dengan cara pengundian. Berikut gambar tata letak setiap unit percobaan dalam rancangan acak lengkap. P 13 P 21 P 25 P 31 P 33 P 42 P 43 P 11 P 53 P 22 P 23 P 41 P 32 P 34 P 12 P 24 P 35 P 55 P 51 P 44 P 52 P 14 P 45 P 15 P 54 Gambar 1. Tata letak setiap unit percobaan pada rancangan acak lengkap Keterangan: P 1 = air kelapa 0% P 4 = air kelapa 75% P 2 = air kelapa 25% P 5 = air kelapa 100% P 3 = air kelapa 50%

17 7. Variabel yang diamati Variabel yang diamati untuk mengetahui respon setek batang jati akibat pemberian air kelapa adalah sebagai berikut. a. Panjang tunas (cm). Panjang tunas diukur mulai dari pangkal tunas sampai ujung tunas. Pengukuran dilakukan setiap satu bulan sekali mulai dari penyemaian hingga akhir penelitian. b. Jumlah tunas (batang). Jumlah tunas dihitung seluruhnya dari setiap titik tumbuh yang menghasilkan tunas baru. Penghitungan jumlah tunas dilakukan setiap satu bulan sekali selama 3 bulan. c. Jumlah daun (helai). Penghitungan jumlah daun dilakukan setiap satu bulan sekali selama 3 bulan. d. Diameter tunas (cm). Pengukuran diameter menggunakan kaliper setiap satu bulan sekali selama 3 bulan. e. Jumlah akar (buah). Penghitungan jumlah akar dilakukan di akhir penelitian. f. Persentase hidup setek batang (%). Rumus perhitungan persentase hidup setek batang yaitu: Persentase hidup =

18 8. Tabulasi Data Awal Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan yang telah diperoleh dimasukkan ke lembar pengamatan. 9. Analisis Data a. Homogenitas Ragam Untuk menguji homogenitas ragam dilakukan dengan Uji Bartlett (Gaspersz, 1994). Data dari Tabel 1 dianalisis dengan perhitungan sebagai berikut: 1. Varians gabungan dari seluruh sampel (S 2 ) S i 2 P 1 = S 2 = 2. Harga satuan (B) B = (log χ 2 = (ln 10) {B ( )} 3. Faktor koreksi (K) K = 1+ χ 2 hitung terkoreksi = χ 2 tabel =χ 2 (1-α) (k-1) Keterangan: S 2 = ragam gabungan

19 S 2 i = ragam masing-masing perlakuan χ 2 = khi kuadrat (lihat tabel) t = banyaknya perlakuan n = banyaknya ulangan Jika χ 2 hitung< χ 2 tabel (0,05;2), maka ragam homogen dan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam. Dan jika χ 2 hitung χ 2 tabel (0,05;2), maka ragam tidak homogen dan dilakukan transformasi data dengan cara. b. Sidik Ragam Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh faktor perlakuan terhadap keragaman data hasil percobaan dilakukan analisis sidik ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%. Komponen yang dihitung dalam sidik ragam adalah sebagai berikut (Gaspersz, 1994) : FK = JK Total = ij JK Perlakuan = ij JK Galat = JK Total JK Perlakuan Tabel 1. Bentuk tabulasi analisis sidik ragam dengan Rancangan Acak Lengkap Sumber Keragaman Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung F tabel 5% Perlakuan (t-1) JKP JKP/t-1 KTP/KTG Galat t(r-1) JKG JKG/t(r-1) Total (rt)-1 JKT=JKP+JKG Keterangan: JKP = jumlah kuadrat perlakuan

20 JKG = jumlah kuadrat galat JKT = jumlah kuadrat total KTP = kuadrat total perlakuan KTG = kuadrat total galat t = perlakuan r atau n = ulangan Kriteria: a. Jika F hit > F tab maka ada pengaruh nyata dari setiap perlakuan yang diuji. b. Jika F hit < F tab maka tidak ada pengaruh nyata dari setiap perlakuan yang diuji. c. Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Untuk menunjukkan perbedaan masing-masing perlakuan atau beda nyata antar perlakuan dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BN T) dengan taraf nyata 5%. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. BNT = tα(v).sd Sd = Keterangan: tα/2(v) = nilai baku t- student pada taraf uji α dan derajat bebas galat v.