BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. No.450, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Program Aksi. Reformasi Birokrasi. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/Menhut-II/2014 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

BERITA NEGARA. No.626, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Reformasi Birokrasi. Kantor Wilayah. Program Aksi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: P.35/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/PMK.02/2012 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

2 Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Melalui Tugas Pembantuan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara R

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Asimilasi. Pembebasan Bersyarat.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengadaan Barang/Jasa. Prosedur. Pedoman.

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 68 TAHUN 2008 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara R

BERITA NEGARA. No.1341, 2012 KEMENTERIAAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT. Petunjuk Operasional. Kegiatan. Revisi. Pedoman.

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PK TAHUN 2010 TENTANG REMISI SUSULAN

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 09/PER/M.KOMINFO/3/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG BANTUAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA NEGARA. No.1711, 2015 KEMENPORA. Belanja Barang. Pertanggungjawaban. Pengelolaan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF TENTANG SATUAN TUGAS DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI KREATIF. BAB I KETENTU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI PENDIDIKAN TINGGI

Sumber : 2. Standar Biaya Masukan adalah satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang digunakan untuk men

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

2013, No Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Ta

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BERITA NEGARA. BAWASLU. Penyelenggaraan. Sistem Pengendaliaan. Intern Pemerintah. Perubahan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BANJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2010 biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan. 3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut Standar B

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI

2 Industri Kecil dan Industri Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BERITA NEGARA. No.38, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pengangkatan. Kepala LP Klas I. Syarat. Tata Cara.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.347, 2011 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Pengadaan. Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi. Standar.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14); 2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahu

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Ind

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 07 / PRT/M/2014 TENTANG

Transkripsi:

No.954, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Bahan Makanan. Pedoman Pengadaan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-172.PL.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BAHAN MAKANAN BAGI NARAPIDANA, TAHANAN, DAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pengadaan bahan makanan yang efisien, terbuka, kompetitif, dan tepat waktu sangat diperlukan bagi ketersediaan bahan makanan yang berkualitas sesuai standar gizi yang telah ditetapkan, sehingga akan berdampak pada peningkatan pelayanan bagi warga binaan pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara; b. bahwa untuk mewujudkan pengadaan bahan makanan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur mengenai pedoman pengadaan bahan makanan yang sederhana, jelas, dan komprehensif sesuai dengan tata kelola pengadaan barang/jasa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak

2011, No.954 2 Asasi Manusia tentang Pedoman Pengadaan Bahan Makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3614); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3846); 4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 6. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 7. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.PK.07.2 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 406); 8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH.05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang

3 2011, No.954 Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 676); Pasal 1 Pedoman Pengadaan Bahan Makanan bagi Narapidana, Tahanan, dan Anak Didik Pemasyarakatan pada lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang selanjutnya disebut Pedoman dimaksudkan sebagai acuan dalam pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di seluruh lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pasal 2 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN PENGADAAN BAHAN MAKANAN PENUTUP Pasal 3 Pedoman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 28 Desember 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN

2011, No.954 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-172.PL.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN BAHAN MAKANAN BAGI NARAPIDANA, TAHANAN, DAN ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN PADA LEMBAGA PEMASYARAKATAN DAN RUMAH TAHANAN NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. BAB I PENDAHULUAN A. Umum Peningkatan kualitas pelayanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara melalui pengadaan bahan makanan perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan negara yang dibelanjakan melalui proses pengadaan bahan makanan, diperlukan upaya untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, akuntabilitas serta prinsip persaingan yang sehat dalam proses pengadaan bahan makanan yang dibiayai oleh APBN sehingga diperoleh bahan makanan yang terjangkau dan berkualitas serta dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi fisik, keuangan maupun manfaatnya. Selama ini pengadaan barang/jasa pemerintah sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara juga harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden tersebut. Pengadaan bahan makanan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini adalah pengadaan bahan baku makanan selain beras yang dikonsumsi oleh narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan. Untuk mewujudkan pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara, di dalam pelaksanaannya

5 2011, No.954 juga harus memperhatikan ketentuan mengenai pengadaan barang/jasa tersebut. Agar terdapat keseragaman dalam pelaksanaan proses pengadaan bahan makanan diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pengadaan bahan makanan. Pedoman Pengadaan Bahan Makanan bagi Narapidana, Tahanan, dan Anak Didik Pemasyarakatan di Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sehingga para pengelola dan pelaksana pengadaan barang/jasa dapat menjalankan perannya secara profesional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam pedoman ini diatur mengenai proses pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahana, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dimulai dari perencanaan anggaran, pelaksanaan pengadaan bahan makanan, kontrak pengadaan bahan makanan dan pelaporan semuanya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. B. Tujuan Tujuan penyusunan Pedoman Pengadaan Bahan Makanan: 1. terselenggara pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan yang tepat sasaran dan tepat waktu sesuai standar gizi yang dibutuhkan. 2. terlaksana proses pengadaan bahan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. C. Pengertian Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pengadaan Bahan Makanan adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa berupa bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh bahan makanan. 2. Bahan Makanan adalah bahan baku makanan selain beras yang dikonsumsi oleh narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan. 3. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsi melaksanakan

2011, No.954 6 Pengadaan Barang/Jasa di Kementerian yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada. 4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan. 5. Penyedia Bahan Makanan adalah badan usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Bahan Makanan. 6. Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Bahan Makanan untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Bahan Makanan yang memenuhi syarat. 7. Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Bahan Makanan untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp200.000.000, - (dua ratus juta rupiah). 8. Pengadaan Langsung adalah Pengadaan Bahan Makanan, tanpa melalui Pelelangan/Seleksi/Penunjukan Langsung. 9. Lembaga Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Lapas adalah tempat melaksanakan pembinaan bagi narapidana dan anak didik pemasyarakatan. 10. Rumah Tahanan Negara yang selanjutnya disebut Rutan adalah Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyelidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan termasuk di dalamnya Cabang Rutan. 11. Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di Lapas. 12. Tahanan adalah tersangka atau terdakwa yang ditempatkan di Rutan untuk kepentingan penyelidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang Pengadilan. 13. Anak Didik Pemasyarakatan adalah anak yang berdasarkan putusan pengadilan ditempatkan di Lembaga Pendidikan Khusus Anak.

7 2011, No.954 BAB II PENGADAAN BAHAN MAKANAN Pedoman Pengadaan Bahan Makanan merupakan acuan yang digunakan oleh penyelenggara pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di seluruh Lapas dan Rutan pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dimulai dari perencanaan anggaran, pelaksanaan pengadaan Bahan Makanan, kontrak pengadaan Bahan Makanan, dan pelaporan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. A. Perencanaan Anggaran Bahan Makanan untuk 1. Perencanaan anggaran merupakan kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan yang salah satunya berupa bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan. 2. Tujuan kegiatan Perencanaan Anggaran: Tersedianya prakiraan alokasi anggaran untuk belanja bahan makanan yang diperlukan guna memenuhi kebutuhan, jenis, dan jumlah bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan. 3. Tahapan Perencanaan Anggaran: a. penyusunan rencana anggaran untuk 1 (satu) tahun anggaran berikutnya atau tahun anggaran yang akan datang harus diselesaikan pada tahun anggaran berjalan. b. pengajuan usul anggaran dilakukan oleh Lapas dan Rutan melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia kepada Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. c. pengusulan anggaran disampaikan setiap bulan Maret tahun berjalan, dengan ketentuan: 1) dilakukan berdasarkan data rata-rata hari tinggal narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di Lapas dan Rutan pada tahun sebelumnya; 2) memperhitungkan penambahan narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan untuk tahun berikutnya;

2011, No.954 8 3) tidak melebihi indeks standar biaya yang ditetapkan Kementerian Keuangan dengan mengacu pada hasil lelang bahan makanan tahun berjalan; dan 4) dilakukan dengan cermat disertai data pendukung yang valid guna menghindari terjadinya kelebihan ataupun kekurangan anggaran. d. pengusulan rencana anggaran harus melampirkan: 1) data rata-rata jumlah narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan selama 2 (dua) tahun terakhir; 2) rincian harga penawaran pemenang lelang bahan makanan pada tahun berjalan; 3) perhitungan kebutuhan bahan makanan dalam waktu 1 (satu) tahun; dan 4) perhitungan honorarium bagi setiap anggota panitia pengadaan bahan makanan atau ULP, dan panitia/pejabat penerima hasil pekerjaan. B. Pelaksanaan Pengadaan Bahan Makanan 1. Pelaksanaan pengadaan bahan makanan dapat dilakukan melalui: a. Swakelola Swakelola hanya dapat dilaksanakan setelah disahkan dokumen anggaran (DIPA). b. Pemilihan Penyedia Bahan Makanan 1) Proses Pemilihan Penyedia bahan makanan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2) Pemilihan Penyedia bahan makanan dilakukan melalui mekanisme: a) Pelelangan Umum; b) Pelelangan Sederhana; dan c) Pengadaan Langsung. 3) Waktu pelaksanaan Pemilihan Penyedia Bahan Makanan : a) Dilaksanakan antara bulan Oktober dan November tahun berjalan setelah alokasi anggaran ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal; dan b) Waktu pelaksanaan tersebut sudah mencakup perhitungan masa sanggah dan masa sanggah banding. 2. Pejabat Pembuat Komitmen bertanggung jawab atas pelaksanaan

9 2011, No.954 Pengadaan Bahan Makanan. C. Kontrak Pengadaan Bahan Makanan 1. Kontrak pengadaan bahan makanan ditandatangani setelah disahkannya dokumen anggaran/dipa. 2. Kontrak yang digunakan untuk pengadaan bahan makanan adalah Kontrak Harga Satuan. Kontrak Harga Satuan yaitu kontrak Pengadaan bahan makanan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditentukan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu; b. volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak ditandatangani; c. pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia bahan makanan; dan d. dimungkinkan adanya pekerjaan tambah/kurang berdasarkan hasil pengukuran bersama atas hasil pekerjaan yang diperlukan. 3. Jangka waktu pelaksanaan kontrak terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. 4. Dalam kontrak antara lain memuat mengenai penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, dan sanksi yang tegas atas pelanggaran pengadaan bahan makanan. D. Pelaporan Pelaporan penggunaan anggaran bahan makanan pada Lapas dan Rutan dilakukan oleh Kantor Wilayah setiap 3 (tiga) bulan yang disampaikan kepada Sekretariat Jenderal dengan tembusan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

2011, No.954 10 BAB III PENUTUP Pedoman Pengadaan Bahan Makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan dilakukan untuk menciptakan keterbukaan, efisiensi, dan akuntabilitas serta prinsip persaingan yang sehat dalam proses pengadaan bahan makanan bagi narapidana, tahanan, dan anak didik pemasyarakatan di lingkungan lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pedoman Pengadaan Bahan Makanan ini diharapkan menjadi acuan dalam rangka pengadaan bahan makanan yang berkualitas sesuai standar gizi yang telah ditetapkan. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN