BAB I PEMBAHASAN. akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Allah telah memerintahkan Rasulullah

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kalam Allah Swt yang diturunkan secara mutawatir kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan firman Allah (kalamullah) yang diwahyukan. kepada Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab, di

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an ialah kitab suci yang merupakan sumber utama bagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

MODEL PEMBELAJARAN HAFALAN JUZ 30 PADA SISWA MI AL-JIHAD KARANGGEBANG JETIS PONOROGO TAHUN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Adopratama, 2011, hal Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Islam, karena ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-nas. Sebagai pedoman bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu


BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Al-Qur an diturunkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. yang telah Allah turunkan kepada Rasul-Nya, Nabi mulia Muhammad SAW. Kitab suci

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

RUMAH YATIM DAN TAHFIDZ QUR AN MADANI Alamat: Perumahan Kiarasari V No. 22 Kel. Margasari Kec. Buah Batu Kota Bandung /

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, seperti halnya dengan diadakan sekolah-sekolah gratis. Karena

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. SAW dengan perantara Malaikat Jibril as., yang ditulis dalam suhuf-suhuf dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. umat manusia. Ayat Al-Qur an yang ditulis dalam bahasa Arab kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. secara tidak langsung suatu bangsa dituntut untuk mempunyai sumber

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. perhatian; motivasi; keaktifan siswa; mengalami sendiri; pengulangan; materi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

PROGRAM WAKAF TANAH RUMAH TAHFIDZ AL KAYYIS YAYASAN CERDAS BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. (al-qattan, 1973: 11). Di dalam al-qur an Allah menjelaskan beberapa ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan berdasarkan iman untuk mencintai Allah, takut kepadanya dan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Swt. dalam Alquran surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. SWT kepada nabi Muhammad SAW. Fungsi dari Al-Qur an ialah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

Transkripsi:

BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1 Pendidikan dan keagamaan menjadi bagian yang sangat penting dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan agama Islam bertujuan memberikan bekal kemampuan yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor, dengan memberikan kemampuan dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam sebagai seorang muslim. Di dalam agama Islam ada dua hal yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan hidup ini, yaitu Al Qur an dan Al Hadits. Al Qur an adalah sumber utama ajaran agama Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Tidak sekedar itu, Al Qur an juga memuat tentang hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesamanya. 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 1

2 Al Qur an adalah kitab suci ummat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui malaikat Jibril ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan secara mutawatir. 2 Al Qur an adalah mu jizat Nabi Muhammad SAW. Kitab Al Qur an berfungsi utama memberi petunjuk, sebagaimana tercantum dalam Firman Allah Q.S. Al Baqarah ayat 185 sebagai berikut: Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). 3 Al Qur an adalah kitab suci yang sempurna, serta berfungsi sebagai pelajaran bagi manusia, pedoman hidup bagi setiap muslim, petunjuk bagi orang yang bertakwa. Allah berfirman dalam Q.S. Yunus ayat 57: Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. 4 2 Liliek Channa AW, Syaiful Hidayat, Ulum Al Qur an Dan Pembelajarannya, (Surabaya: Kopertais IV Press, 2012) hal.1 3 Mahmud Junus, Tarjamah Al Qur an Al Karim (Bandung: PT Al Ma arif,1967), hal.26. 4 Mahmud Junus, Tarjamah Al Qur an Al Karim (Bandung: PT Al Ma arif,1967), hal.195.

3 Ayat di atas menjelaskan bahwa Al Qur an diturunkan sebagai pedoman/pelajaran, menjadi obat serta petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Oleh karena itu setiap muslim wajib mempelajari, membaca dan mengamalkan Al Qur an dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga sesuai dengan firman Allah SWT yang diturunkan pertama kali kepada Rasulullah tentang perintah membaca, yaitu dalam Q.S. Al Alaq ayat 1-5: Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 5 Ayat diatas menunjukkan bagaimana Allah SWT telah mengutamakan kewajiban membaca bagi hamba-nya. Sebaik-baik bacaan bagi ummat Islam adalah Al Qur an. Dengan sering membaca Al Qur an maka akan bertambah rasa cinta kita kepada Al Qur an. Cinta untuk membacanya, mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain. Rosulullah SAW bersabda : خ ي ر ك م م ن ت ع ل م ال ق ر آن و ع ل م ه 5 Mahmud Junus, Tarjamah Al Qur an Al Karim (Bandung: PT Al Ma arif,1967), hal.537

4 Artinya : Sebaik-baik dari kamu sekalian ialah orang yang mengajarkan (belajar) Al Qur an dan mengajarkannya. 6 Sesuai dengan hadits di atas bahwa pendidikan Al Qur an itu harus diberikan kepada anak-anak sejak usia dini. Karena pada masa ini adalah masa pembentukan watak yang ideal. Anak-anak pada masa ini mudah menerima apa saja yang dilukiskan. Sebelum menerima lukisan yang negatif, anak harus lebih dahulu mendapat pendidikan Al Qur an. Agar nilai-nilai kitab suci Al Qur an tertanam dan bersemi di jiwanya kelak. Mendidik anak untuk mengenal Al Qur an dapat dilakukan oleh orang tua anak tersebut maupun pendidik. Mendidik anak mengenal Al Qur an merupakan bentuk pemenuhan hak wiqoyah terhadap anak, yaitu hak memelihara anak agar terhindar dari apai neraka. 7 Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At-Tahriim (66) ayat 6: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 8 6 Hadits sahih diriwayatkan oleh Al Bukhari (hadits no 4632) dan Muslim (hadits no 1328). 7 Harun Al Rasyid, Problematika Pembelajaran Baca Tulis Al Qur an Dan Solusinya, (Skripsi Sarjana, FAI, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2008), hal.2 8 Mahmud Junus, Tarjamah Al Qur an Al Karim (Bandung: PT Al Ma arif,1967), hal.505

5 Pendidikan Al Qur an yang diberikan pada masa anak-anak akan memudahkan anak mengenal, mempelajari dan memahami isi Al Qur an dimasa yang akan datang. Namun pada kenyataannya masih banyak kita jumpai kasus-kasus tentang minimnya kemampuan sebagian siswa dalam hal baca tulis Al Qur an. Hal inilah yang perlu kita perhatikan, di era globalisasi seperti ini tentunya Al Qur an menjadi bagian pendidikan yang sangat penting bagi anak-anak. Dengan pendidikan Al Qur an yang diberikan sejak anak usia dini, diharapkan anak-anak kelak menjadi generasi Qur ani dan tidak mudah terpengaruh oleh dampak negatif dari era globlalisasi. Saat ini banyak sekali metode membaca Al Qur an yang secara cepat berkembang di masyarakat. Diantaranya adalah metode Iqra, Attartil, Rost, Muri Q, Ummi, Tilawati, Wafa dan sebagainya. Dengan adanya beragam metode ini maka akan semakin mempermudah guru/ustadz dan ustadzah dalam mengajarkan Al Qur an kepada siswanya/santrinya. Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo, yang berada di Jl. Dr. Sutomo 72 Ponorogo adalah sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang Tahsin dan Tahfidz Al Qur an untuk mempersiapkan generasi Qur ani. Griya Al Qur an Al Furqon pada saat ini menggunakan salah satu dari metode di atas dalam rangka meningkatkan kualitas membaca dan menghafal Al Qur an pada santrinya. Metode yang digunakan adalah metode Wafa. Metode Wafa merupakan karya dari KH. Muhammad Shaleh Drehem, Lc, disusun oleh

6 KH. Dr. Muhammad Baihaqi Lc, MA. 9 Metode Wafa terdiri dari buku Tilawah 1 sampai 5 dan buku peraga besar ukuran A2 dalam pembelajarannya. Metode Wafa merupakan pembelajaran Al Qur an berbasis otak kanan. Metode ini mengajarkan anak agar mampu membaca dan menghafal Al Qur an dengan memaksimalkan otak bagian kanan. Metode ini tergolong metode baru, namun cukup praktis dan menyenangkan dalam proses pembelajarannya. Penerapan metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo ternyata mendapat banyak antusias dari masyarakat untuk belajar membaca Al Qur an. Mulai usia anak-anak PAUD hingga orang dewasa bahkan sampai usia kakek nenek berduyun-duyun belajar Al Qur an di Griya Al Qur an Al Furqon ini. Meskipun lembaga ini baru berdiri namun sudah mempunyai santri sebanyak 300 santri. Sungguh prestasi yang sangat luar biasa. Santri Griya Al Qur an Al Furqon ini belajar membaca dan menghafalkan Al Qur an dengan suka ria tanpa ada tekanan. Peneliti pada saat ini juga termasuk salah satu dari wali santri di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo dan sudah pernah mengikuti pelatihan pembelajaran metode Wafa. Berdasarkan faktor-faktor di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di Griya Al Qur an Al Furqon Jl. Dr. Sutomo 72 hal.45 9 Muhammad Baihaqi, Buku Tilawah Wafa (Surabaya: CV Kualita Mediatama, 2014),

7 Ponorogo dengan judul penelitian Implementasi Pembelajaran Al Qur an Metode Wafa Di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo) Tahun 2016. B. Fokus Penelitian Untuk membatasi kajian dalam pembahasan, maka penelitian ini difokuskan pada implementasi pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana implementasi pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016? 2. Bagaimana hasil implementasi pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016? 3. Apa kendalanya dalam pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan jawaban beberapa rumusan masalah di atas:

8 1. Untuk menjelaskan implementasi pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016. 2. Untuk menjelaskan hasil dari implementasi pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016. 3. Untuk menjelaskan kendala dalam pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo tahun 2016. E. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermaanfaat bagi penulis dan pembaca, yaitu: 1. Manfaat Teoris Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan khazanah keilmuan, khususnya dalam proses belajar membaca Al Qur an dengan metode Wafa ini dapat diterapkan di masyarakat. 2. Manfaat Praktis Adapun secara praktis, manfaat yang nantinya akan diperoleh adalah sebagai berikut: a. Bagi Lembaga Yang Diteliti Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo.

9 b. Bagi Ustadz/ustadzah Pengajar Al Qur an Diharapkan dapat menambah motivasi ustadz/ustadzah dalam menjalankan tugasnya dengan baik dan profesional yang berkaitan dengan pembelajaran Al Qur an. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dan sebagai referensi bagi penulis lain yang tertarik dengan bidang penelitian yang sama. F. Tinjauan Pustaka Kajian pustaka ini diperoleh dari buku pedoman yang berisi bahan kajian yang relevan dengan permasalahan yang penulis teliti saat ini. Penelusuran pustaka dimaksudkan untuk mempertajam metodologi, memperkuat kajian teoristis dalam memperoleh informasi terkait dengan penelitian yang dilakukan. 10 Dalam pembahasan Implementasi Pembelajaran Al Qur an Metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo, peneliti lebih banyak menggunakan buku Quantum Teaching/Quantum Learning dan buku metode Wafa sebagai pijakan atau panduan. Selain itu peneliti juga menggunakan referensi berupa skripsi yang serupa tetapi mempunyai perbedaan metode. Artinya mempunyai kesamaan dalam mengkaji metode pembelajaran membaca Al Qur an, diantaranya: 10 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), hal.105

10 1. Arife Bayu Santoso (07410205), Metode Tutor Sebaya Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al Qur an Di Mts Negeri Galur Kulonprogo Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Tutor Sebaya yang diterapkan di Mts Negeri Galur Kulonprogo Yogyakarta meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian kegiatan dan evaluasi kegiatan. Sedangkan model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran tutorial, yaitu model student to student. Dengan penerapan metode Tutor Sebaya di Mts Negeri Galur Kulonprogo Yogyakarta maka program peningkatan membaca Al Qur an dapat tercapai secara optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tercapainya beberapa indikator diantaranya adalah siswa dapat mengenal dan dapat mengucapkan simbol-simbol huruf Al Qur an, siswa dapat membaca rangkaian huruf Al Qur an, siswa dapat membaca kata-kata menjadi kalimat Al Qur an, siswa dapat membaca dengan benar tanpa terputusputus. 2. Siti Mutmainnah (07111044), Penerapan Metode Tilawati Dalam Pembelajaran Membaca Al Qur an Di Mi Al-Falah Baren Ngawi. Hasil dari penelitian ini adalah dalam pembelajaran metode yang Tilawati yang diterapkan di Mi Al-Falah Baren Ngawi menggunakan formasi belajar U dan menggunakan dua pendekatan klasikal dan individual. Dalam pendekatan klasikal terdiri dari 3 teknik yaitu guru membaca murid mendengarkan, guru membaca murid menirukan dan membaca bersamasama. Sedangkan dalam pendekatan individual dengan teknik baca

11 simak. Metode Tilawati yang diterapkan di Mi Al-Falah Baren Ngawi dipandang sebagai salah satu metode dalam pembelajaran Al Qur an yang dapat mengatasi masalah anak dalam membaca Al Qur an dengan baik. Masalah tersebut berupa minat dan hasil bacaan anak yang tidak tartil. Dalam pembelajaran Al Qur an metode Wafa, pembelajaran Al Qur an dilaksanakan dengan memaksimalkan kemampuan otak kanan. Metodologi pembelajarannya merujuk konsep Quantum Teaching yang disebut TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan) dengan sistem pendidikan yang bersifat komperhensif dan integrative dan dikemas secara menarik dan menyenangkan bersahabat dengan dunia anak. Akhirnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan pembahasan tentang Implementasi Pembelajaran Al Qur an Metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Kabupaten Ponorogo). G. Sistematika Penelitian Upaya mempermudah memahami penulisan dan penyusunan skripsi ini, maka penulis membagi skripsi dalam 5 bab, yang masing-masing terdiri dari sub bab. Adapun sistematika pembahasannya adalah sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pola dasar dari keseluruhan isi skripsi. Dalam bab ini menguraikan beberapa pokok permasalahan yang meliputi

12 latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika pembahasan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini merupakan landasan teoritik bagi masalah yang dibahas dalam skripsi ini yang meliputi pengertian pembelajaran Al Qur an, pengertian metode Wafa. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini terdapat beberapa metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, hasil penelitaan dan pembahasan tentang bagaimana implementasi, bagaimana hasil dan apa kendala pembelajaran Al Qur an metode Wafa di Griya Al Qur an Al Furqon Ponorogo. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.

13