PERUBAHAN BENTUK STRUKTUR MIKRO LOGAM P ADUAN ZIRKONIUM HASIL PELEBURAN P ADA BEBERAP A r, r POLA PERLAKUAN PANAS11

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KANDUNGAN NIOBIUM TERHADAP MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN PADUAN Zr Nb Fe Cr

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

Pengaruh Temperatur Heat-Treatment terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Paduan Al-Fe-Ni

FASE DAN KEKERASAN PADUAN BAJA SS 316 L HASIL DAN PERLAKUAN PANAS PADA TEMPERATUR TINGGI

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

KARAKTERISASI INGOT PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

STUDI LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA UAP AIR JENUH PADA TEMPERATUR C

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

PENGARUH KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT Zr-Nb-Si

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

4.1 ANALISA STRUKTUR MIKRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus 2012 di Instalasi Elemen

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR PADUAN UZrNb PASCA PERLAKUAN PANAS

Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Riset dan Teknologi di Bidang Industri ke-20 BAHAN TEKNIK MEKANIKA BAHAN

Dosen Pembimbing : Sutarsis, S.T, M.Sc.Eng

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

STUDI PENGARUH TEMPERATUR DAN GETARAN MEKANIK VERTIKAL TERHADAP PEMBENTUKAN SEGREGASI MAKRO PADA PADUAN EUTEKTIK Sn Bi

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENGARUH PENAMBAHAN KOMPOSISI Al PADA PADUAN Fe-Ni-Al

PENGARUH DEFORMASI DINGIN TERHADAP KARAKTER PADUAN Zr-0,3%Mo-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

PENGARUH VARIASI WAKTU TAHAN PADA PROSES NORMALIZING TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S PADA PRESSURE VESSEL

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR FASA PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

PENGARUH KECEPATAN PELASAN DAN GEOMETRI ELEKTRODE TERHADAP HASIL LAS PADA PELASAN TIG BATANG EBN

BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN

Pengaruh Tekanan dan Temperatur Die Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Komersial Lokal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEKANAN, TEMPERATUR DIE PADA PROSES SQUEEZE CASTING TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PISTON BERBASIS MATERIAL BEKAS

PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO AKIBAT PROSES ROL DAN LAS PADA PADUAN ZR-NB-MO-GE UNTUK MATERIAL KELONGSONG PLTN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PEMBUATAN MATERIAL DUAL PHASE DARI KOMPOSISI KIMIA HASIL PELEBURAN ANTARA SCALING BAJA DAN BESI LATERIT KADAR NI RENDAH YANG DIPADU DENGAN UNSUR SIC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH UNSUR GERMANIUM TERHADAP KETAHANAN KOROSI PADUAN Zr-Nb-Mo-Ge UNTUK MATERIAL KELONGSONG PERUSAHAAN LISTRIK TENAGA NUKLIR

FORMASI FASA DAN MIKROSTRUKTUR BAHAN STRUK- TUR PADUAN ALUMINIUM FERO-NIKEL HASIL PROSES SINTESIS

MATERIAL TEKNIK 5 IWAN PONGO,ST,MT

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

PEMERIKSAAN MIKROSTRUKTUR, KOMPOSISI KIMIA DAN KEKERASAN HASIL PENGELASAN PADUAN Al-6061

Pengaruh Tekanan, Temperatur Die Pada Proses Squeeze Casting Terhadap Kekerasan dan Struktur Mikro Pada Material Piston Berbasis Material Piston Bekas

PERUBAHAN STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADUAN Co-Cr-Mo-C-N PADA PERLAKUAN AGING

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bidang material baja karbon sedang AISI 4140 merupakan low alloy steel

PENGARUH PROSES PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 310S

PENGARUH KANDUNGAN Fe DAN Mo TERHADAP KETAHANAN KOROSI INGOT PADUAN ZIRLO-Mo DALAM MEDIA UAP AIR JENUH

Perilaku Mekanik Tembaga Fosfor C1220T-OL Pada Proses Annealing dan Normalizing

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

PENENTUAN SIFAT THERMAL PADUAN U-Zr MENGGUNAKAN DIFFERENTIAL THERMAL ANALYZER

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Jurnal Sains & Teknologi KOROSI PADA LASAN BAJA ANTIKARAT AISI 316 L. Sumaryono

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA.319-T6 AKIBAT PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AGING PADA PROSES PRECIPITATION HARDENING

PENGARUH UNSUR Nb PADA BAHAN BAKAR PADUAN UZrNb TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN DAN MIKROSTRUKTUR

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT BAHAN PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL

PENGARUH NITROGEN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADUAN IMPLAN Co-28Cr-6Mo-0,4Fe-0,2Ni YANG MENGANDUNG KARBON HASIL PROSES HOT ROLLING

PENGARUH TEMPERATUR ANIL TERHADAP JENIS DAN UKURAN PRESIPITAT FASE KEDUA PADA PADUAN Zr-1%Nb-1%Sn-1%Fe

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

PENGARUH KADAR Ni TERHADAP SIFAT KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN STABILITAS PANAS BAHAN STRUKTUR BERBASIS ALUMINIUM

Pengaruh Waktu Penahanan Artificial Aging Terhadap Sifat Mekanis dan Struktur Mikro Coran Paduan Al-7%Si

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KANDUNGAN Nb DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MIKROSTRUKTUR DALAM PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADUAN U-Zr-Nb

PENGEMBANGAN PADUAN AlFeNi SEBAGAI BAHAN STRUKTUR INDUSTRI NUKLIR

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.

PENGARUH PROSES QUENCHING TERHADAP LAJU KOROSI BAHAN BAKAR PADUAN UZr

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

SINTESIS PADUAN ALUMINIUM FERO NIKEL SEBAGAI BAHAN STRUKTUR CLADDING ELEMEN BAKAR NUKLIR

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

PENGARUH PERU BAHAN KANDUNGAN Si TERHADAP MIKROSTRUKTUR DAN KEKERASAN INGOT PADUAN Zr-Nb-Si

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

PROSES QUENCHING DAN TEMPERING PADA SCMnCr2 UNTUK MEMENUHI STANDAR JIS G 5111

STUDI TENTANG PENGARUH NITROCARBURIZING DC-PLASMA TERHADAP PERUBAHAN KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO PADA MATERIAL Zr-4

HEAT TREATMENT PADA ALUMINIUM PADUAN

PEMBUATAN PADUAN AIMgSi1 DENCiANtARA CHILLED

PENGARUH PENAMBAHAN Mo TERHADAP STABILITAS FASA-FASA SENYAWA ANTAR LOGAM Ti-Al

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA ANODA KORBAN ALUMINIUM GALVALUM III TERHADAP LAJU KOROSI PELAT BAJA KARBON ASTM A380 GRADE C

PENGARUH TEKANAN PENGOMPAKAN, KOMPOSISI Er 2 O 3 DAN PENYINTERAN PADA TEMPERATUR RENDAH TERHADAP KUALITAS PELET UO 2 + Er 2 O 3

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

ANALISIS KOMPOSISI BAHAN DAN SIFAT TERMAL PADUAN AlMgSi-1 TANPA BORON HASIL SINTESIS UNTUK KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR RISET

KARAKTERISTIK MIKROSTRUKTUR DAN FASA PADUAN Zr- 0,3%Nb-0,5%Fe-0,5%Cr PASCA PERLAKUAN PANAS DAN PENGEROLAN DINGIN

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK BAJA MANGAN AUSTENITIK HASIL PROSES PERLAKUAN PANAS

Heat Treatment Pada Logam. Posted on 13 Januari 2013 by Andar Kusuma. Proses Perlakuan Panas Pada Baja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

~" Prosiding Pertemuan 1/miah Sains Materi /SSN/4/0-2897 v PERUBAHAN BENTUK STRUKTUR MIKRO LOGAM P ADUAN ZIRKONIUM HASIL PELEBURAN P ADA BEBERAP A r, r POLA PERLAKUAN PANAS11 8aeful Hidayar, Tatang Mulyana2 dan Guntur 0.8.2 ABSTRAK PERUBAHAN BENTUK STRUKTUR MIKRO LOGAM PADUAN ZIRKONIUM BASIL PELEBURAN PADA BEBERAPA POLA PERLAKUAN PANAS. Telah dilakukan proses perlakuan panas pada logam paduan zirkonium hasil peleburan, pada lima pola perlakuan panas. Perlakuan panas dilakukan untuk mengubah bentuk struktur mikro paduan, yang terdiri dari struktur Dendrit dan Basketweave. menjadi struktur yang mempunyai bentuk butir a equiaxial, dengan besar butir ASTM no.8 dan no.9. Bentuk pola perlakuan panas dibuat dengan mengatur laju kenaikan temperatur, besamya temperatur pemanas.an, waktu pemanasan (holding time) dan laju penurunan temperatur. Bentuk struktur mikro bahan berubah pada setiap pola perlakuan panas yang dilakukan, dan bentuk struktur yang diinginkan dicapai pada kondisi perlakuan panas dengan laju kenaikan temperatur "C/jam, temperatur pemanasan 1200"C, waktu pemanasan 9 jam, dan laju pendinginan 50"C/jam. ABSTRACT THE CHANGING OF THE MICROSTRUCTURE OF THE MELTING RESULT ZIRCONIUM ALLOY IN SEVERAL PATTERNS OF HEAT TREATMENTS The heat treatment process of smelting result Zirconium alloy has been done on five patterns heat treatment. The heat treatment is done to change the microstnlcture shape alloy that consist of Dendritic and Basketweave stnlctures, to become a equiaxial grain shape stnlcture with grain size ASTM no.8 and no.9. The pattern of the heat treatment is made by settling up slope temperature, heating temperature, holding time and down slope temperature. The shape of the microstnlcture alloy changes on every pattern heat treatment has been done, and the microstructure shape can be achieved by the heat treatment rate of oc/hour, at 1200oC with heating temperature of 9 hours and the cooling rate of 50 C /hour. KEY WORD Microstructure, Zirkonium alloy, Heat treatment PENDAHULUAN Penguasaan teknologi pembuatan dan pengembangan logam-logam paduan untuk struktur Elemen Bakar Nuklir (EBN) perlu dilakukan, agar kita tidak bergantung sepenuhnya kepada negara lain dalam hal penyediaan bahan struktur EBN. Sampai saat ini, logam paduan yang masih dapat diandalkan untuk bahan struktur EBN adalah paduan zirkonium. Salah satu paduan tersebut adalah Zirkaloy-2, dimana paduan ini digunakan pada reaktor dayajenis BWR (Boiling Water Reactor) [1,2]. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka sebagai penelitian tahap awal dibuat paduan zirkonium yang mengarah ketipe Zirkaloy-2. Logam paduan Zirkaloy-2 sebagai struktur EBN, mempunyai unsur dasar Zirkonium dengan beberapa unsur pemadu, yaitu SN, Fe, Cr dan Ni, dengan spesifikasi persentase berat unsur pemadu seperti pada tabel I. Zirkaloy-2 mempunyai struktur Hexagonal rasa a dengan besar butir ASTM no.8 dan no.9 [3]. Bentuk struktur mikro logam Zirkaloy-2 diperlihatkan pada gambar I. Ingot hasil proses peleburan biasanya mempunyai bentuk struktur yang kasar [I], dan proses pendinginan yang terjadi dari logam cair menjadi logam beku pada cetakan akan mempengaruhi bentuk struktur mikro bahan, Proses perlakuan panas pada bahan hasil peleburan dengan pola-pola perlakuan panas tertentu, dapat mengubah bentuk struktur mikro sesuai dengan yang diharapkan [I], Tabel Persentase berat unsur pemadu Zirkaloy-2 berdasarkan spesifikasi [1]. Untuk mendapatkan bentuk struktur mikro bahan basil peleburan sesuai dengan spesifikasi zirkaloy-2, dad untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada bentuk struktur mikro bahan, maka pada penelitian ini bahan basil peleburan dicoba dilaku panas dengan beberapa pola perlakuan panas. I Dipresentasikan pada Pertemuan Ilmiah Sains Materi 1997 2 Pusat Penelitian Teknik Nuklir-BAT AN 14()

141 Dengan mencoba pola-pola perlakuan panas tersebut, diharapkan dapat diketahui bentuk-bentuk pola perlakuan panas yang cocok untuk mengubah struktur mikro bahan basil peleburan, menjadi bentuk struktur yang sesuai dengan yang diinginkan menggunakan tungku induksi dengan atmosfir tungku menggunakan gas Argon. Jumlah berat masing-masing logam yang akan dipadu, ditimbang berdasarkan persentase berat maksimum dari spesiftkasi zirkaloy-2. Pemeriksaan struktur mikro dan pemeriksaan persentase berat unsur logam-logam basil peleburan dilakukan sebelum proses perlakuan panas. Setelah data struktur mikro dad data persen berat unsur diketahui, dilanjutkan dengan proses perlakuan panas. Pola perlakuan panas pada percobaan pertama didasarkan pada literatur perlakuan panas untuk paduan zirkonium [I]. dengan solution treatment dimulai pada temperatur rasa 13. Pola-pola perlakuan panas selanjutnya didasarkan dari analisa bentuk struktur mikro yang dihasilkan dari pola perlakuan panas pertama, kedua dan selanjutnya, sampai didapat bentuk struktur yang diinginkan. Kondisi dari polapola perlakuan panas yang dilakukan, diperlihatkan dalam bentuk tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Kondisi pola perlakuan panas. Gambar PERCOBAAN Struktur mikro logam Zirkaloy-2 ~c SOl. 'r Pola 2 3 4 '5 Laju kenaikan Temperatur pemanasan. temperatur ( C/iam ) J~C) 950 1050 1200 1200 1200 Waktu Pemana san ~ S 7 8 10 9 Laju penurunan temperatur (O~/~ ) 150 125 100 50 50 Bahan Bahan yang dipergunakan pada penelitian ini terdiri dari : I. Sponge zirkonium. 2. Logam Sn, Fe, Cr, dan Ni. 3. Tabnng kuarsa 4. Gas Argon kemumian tinggi. 5. Bahan-baha nntuk metalogjafi. AI at Peralatan yang dipergunakan penelitian ini terdiri dari : 1. Tuogku lnduksi dan Tuogku Tabuog. 2. Peralatan pembuat gelas. 3. Mikroskop optik 4.XRF. Tata Kerja pacta Pembuatan logam paduan zirkonimn pada penelitian ini, dilakukan melalui proses peleburan Perlakuan panas dilakukan pada tungku tabung (tube furnace) yang dilengkapi dengan regulator voltase untuk mengatur kenaikkan dan penurunan temperatur pemanasan. Spesimen logam yang akan dilaku panas dimasukkan daiam tabung kuarsa yang diisi gas argon, untuk mencegah terjadinya proses oksidasi pada logam selama proses perlakuan panas. Jumlah spesimen pada setiap kali percobaan berjumlah dua spesimen, sehingga jumlah spesimen keseluruhan berjumlah sepuluh spesimen. Pemeriksaan struktur mikro bahan basil peleburan maupun basil perlakuan panas, dilakukan pada proses metalografi dengan menggunakan larutan etsa Kroll. BASIL DAN PEMBAHASAN Paduan logam zirkooium basil peleburan. berdasarkan basil pemeriksaan meogunakan XRF mempunyai perseotase berat unsur paduan seperti

dalam tabel 3. Berdasarkan spesifikasi Zirkaloy-2, persentase berat unsur paduan tersebut diatas, masuk dalam rentang persentase berat unsur paduan untuk zirkaloy-2. Bentuk stmktur mikro logam paduan Zirkonium basil peleburan diperlihatkan pacta gambar 1 dan 2. Tabel 3: Persentase berat unsur paduan zirkonium basil peleburan. ~ Sn Fe Cr Ni Zr % berat 1,40 0,20 0.09 0,04 sisanva Gambar 3. Bentuk struktur Dendrit clan Basketweave pada logam paduan zirkonium basil peleburan sebelum dilaku panas, dengan pembesarnn yang lebih besar dibanding gambar 1 [5,6]. Transformasi pembentukan struktur Basketweave tersebut terjadi serupa dengaq transformasi Martensitik Gambar2 Bentuk struktur mikro logam paduan zirkonium basil peleburan sebelum dilaku panas, terlihat adanya struktur Dendrit dan butirbutir a berbentuk jarum, yang membentuk anyaman, disebut struktur Basketweave Stmktur Dendr;! yang ada pada bahan hasil peleburan, berbentuk menyerupai cabang pohon. Terbentuknya struktur tersebut, terjadi pada saat proses pembekuan, yang disebabkan adanya daerah beku yang lebar, yaitu perbedaan temperatur antara mulai dan berakhirnya pembekuan yang lebar [4J. Mekanisme pertumbuhan struktur ini terjadi dati kristal-kristal Dendrit yang tumbuh dari inti-inti dan pada saat pembekuan berakhir, dendrit-dendrit tersebut saling bertemu. Sedangkan struktur Basketweave berbentuk menyerupai anyaman dari butir-butir a. yang berbentuk jarum.struktur ini terbentuk karena pengaruh dari kecepatan pendinginan yang relatif tinggi pada saat terjadinya transformasi rasa 13 berstruktur BCC ke rasa a. berstruktur HCP Gambar 4. Zirkonium basil peleburan yang telah dilaku panas dengan pola perlakuan panas pertama. Pola perlakuan panas pertama dengan kondisi yang tertera pada tabel 2, dicoba untuk mengubah struktur mikro bahan basil peleburan tersebut, menjadi struktur yang sesuai dengan spesifikasi Zirkaloy-2. Dari basil perlakuan panas tersebut didapat bentuk struktur rnikro yang diperlihatkan pada gambar 4. Dari gambar 4 tersebut terlihat, bahwa proses perlakuan panas dengan pola percobaan pertarna tidak banyak mengubah struktur awal bahan, karena masih memperlihatkan struktur Dendrit dan Basketweave. Perubahan terjadi hanya p~d:i bentuk butir a. yang lebih kasar. Bentuk 142

/SSN /4/0-2897 struktur yang tidak banyak berubah tersebut, diduga karena tingginya temperatur dan lamanya pemanasan masih kurang untuk dapat melarutkan kristal-kristal pembentuk Dendrit.Selain itu, laju penurunan temperatur masih terlalu cepat, sehingga butir a yang terbentuk masih berbentuk plat-plat memanjang (lamellar) yang membentuk anyaman (Basketweave). Bentuk butir a yang lamellar disebabkan waktu pendinginan yang tidak cukup untuk terjadinya proses difusi pada saat pembentukan butir. Pada perlakuan panas selanjutnya, dengan mencoba pola perlakuan panas krona, didapat bentuk struktur mikro yang diperlihatkan pada gambar 5. Dari gambar tersebut terlihat, bahwa pola perlakuan panas pada percobaan krona, menghasilkan banyak perubahan pada bentuk srtuktur mikro bahan awal hila dibandingkan dengan perubahan struktur pada pola perlakuan panas pertama. Perubahan tersebut terlihat dari berkurangnya struktur Dendrit. Struktur Dendrit yang masih ada bentuknya sudah tidak begitu jelas, yaitu berbentuk hitam memanjang dengan cabang yang tidak jelas. Hal ini memperlihatkan adanya penyatuan cabang-cabang Dendrit menjadi bentuk yang memanjang pada saat proses pemanasan. Disamping itu bentuk butir a menjadi lebih besar. Garnbar5 Bentuk s1ruktur mikro logam paduan Zirkonium basil peleburnn yang mengalami perlakuan panas dengan pola perlakuan pana." kedua. Terbentuknya stmktur dengan butir <X berbentuk batang dan masih adanya sedikit struktur Dendrit, bila berdasarkan pada percobaan pertama dan kedua, diduga karena waktu dan tingginya ternperatur pernanasan masih belurn cukup, dad laju pendinginan masih terlalu cepat. Untuk rnendapatkan butir a yang equiaxial, dad rnenghilangkan struktur Dendrit, rnaka dicoba pola perlakuan panas ketiga dengan mengubah temperatur pemanasan dan menurunkan laju pendinginan. Gambar 6 Zirkonium hasill pelebwml yang telah dilaku dengan pola perlakuan panas ketiga. Pola perlakuan panas ketiga, rnenghasilkan stroktur rnikro dengan bentuk butir a irregular, dan hilangnya struktur Dendrit. Bentuk stmktur rnikro tersebut diperlihatkan pada garnbar 6. Hilangnya struktur Dendrit, rnenunjukkan bahwa ternperntur pemanasan sebesar 1200oC dapat rnelarutkan kristal-kristal pernbentuk Dendrit secara sernpurna, sedangkan terl>entuknya butir a yang irregular, diduga karena laju pendinginan rnasih terlalu cepat, sehingga waktu ang tersedia untuk terjadinya transfonnasi diffusi yang sernpurna belurn rnernenuhi, sehingga untuk rnendapatkan butir a yang equiaxial, diperlukan penurunan laju pendinginan pada percobaan perlakuan panas selanjutnya. Pola perlakuan panas keernpat rnenghasilkan bentuk struktur dengan butir a yang equiaxial, dad hilangnya struktur Dendrit. Bentuk struktur tersebut diperlihatkan pada gambar 7. Besar butir a pada bahan basil perlakuan panas pola keernpat, bila dibandingkan dengan spesifikasi Zirkaloy-2 rnasih terlalu besar. Besarnya butir tersebut, diduga karena waktu pernanasannya (holding time) terlalu lama, sehingga dengan waktu tersebut rnernberi kesernpatan butir untuk turnbuh lebih besar. Untuk rnendapatkan besar butir yang sesuai dengan spesiftkasi Zirkaloy-2, maka dilakukan perlakuan panas pola kelima dengan rnengurnngi waktu pernanasan. Pola perlakuan panas kelirna rnenghasiikan struktur bahan dengan bentuk butir a yang equiaxial, dan rnernpunyai besa; butir ASTM no.9. Struktur tersebut sesuai 143

dengan spesiftkasi stmktur mikro Zirkaloy-2. Bentuk stmktur mikro tersebut diperlihatkan pada gambar 8. batang-batang plat yang makin membesar, dan akhimya membentuk butir yang equiaxial. Gambar 7 Zirkonium basil peleburan yang telah dilaku panas dengan pola perlakuan panas keempat Gambar 9 Diagram Fasa Zr-Sn Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilakukan tersebut, menunjukkan bahwa proses solution treatment pada temperatur 950-1050oC pada daerah rasa /3 yang diperlihatkan daiam diagaram rasa Zr-Sn pada gambar 9, yang biasa diiakukan untuk proses perlakuan panas, daiam melarutkan dan menghomogenkan unsur pemadu di daiam matrik /3, menjadi larutan padat /3, belum dapat melarutkan kristal -kristal pembentuk Dendrit. Sedangkan laju pendinginan untuk proses transformasi rasa /3 ke rasa a., sangat berpengaruh pada bentuk butir a.. Makin tinggi laju pendinginan, butir a. akan berbentuk batangbatang jarum yang makin hains, dan apabila laju pendinginan diperendah, butir a. membentuk KESIMPULAN Zirkonium basil peleburan, mengalami perubahan bentuk, pada percobaan perlakuan panas untuk setiap kondisi pola perlakuan panas yang dicoba. Kondisi pola perlakuan panas pada percobaan kelima, yaitu pada laju kenaikan temperatur sebesar C/jam, dengan temperatur pemanasan sebesar 1200oC, waktu pemanasan 9 jam dan laju pendinginan 50 C/jam, mengubah bentuk struktur awal bahan yang terdiri dari struktur Dendrit dan Basketweave menjadi struktur dengan bentuk butir Alpha yang equiaxial, dan mempunyai besar butir ASTM no. 9, sesuai dengan spesiftkasi struktur mikro logam Zirkaloy-2. Gambar 8 Bentuk stj1lktur mikro logam paduan Zirkonium basil peleburnn yang telah dilakukan dengan pola perlakuan panas kelima. UCAPAN TERIMA KASm Dana penelitian ini diperoleh dari anggaran penelitian PPTN-BA TAN unhlk tahun 1996/1997. dan terima kasih saya ucapkan unhlk para Star dan teknisi lab. Metalurgi dan Kimia PPTN-BATAN. yang telah membantu jalannya penelitian ini. DAFTARPUSTAKA [I] FIZZOlTl C., Principles of Nuclear Fuel Production, Vol. 2, Zirconium, Fuel Cycle Department, ENEA, (1984). [2] LAMARSH J. R., Introduction to Nuclear Engineering, 2nd Edition, Addison-Wesley 144

Publishing Company Reading, Massachusetts, (1982). [3) Zircalloy Fuel Element Canning Tubes. Mannesmannrohren-Werke, Germany, (1975). [4) SURDIA T, CHIJIIWA K., Teknik Pengecoran Logam, Association for International Technical Promotion, Pradya Parnrnita, Jakarta, Indonesia, (1975). [5) ROMEISER H.J., TIG-Welding Process, Komunikasi di PPTN, Bandung, Indonesia, (1987). [6J. JEONG Y. H., RHEEM K. S., Effect of Beta Heat Treatment on Microstructure and Nodular Corrosion of Zircaloy-4, Journal of Nuclear Science And Technology, Vol. 30, No.2, (1993). 145