Gambar : Typical apron markings

dokumen-dokumen yang mirip
Reference Code Letter. Tabel8.7-3: Pilot Stop Line

Contoh marka dan pencahayaan struktur tinggi 8-65

Lokasi, jarak, dan karakteristik lampu apron edge mengacu pada lampu taxiway edge dalam paragraf , dan

Gambar 7.2-5: Zona Bebas Obstacle (Obstacle Free Zone)

Jarak pendaratan yang tersedia 800 m hingga, 1200 m hingga, tetapi tidak mencapai 2400 m. Kurang dari 800 meter. Lokasi dan Dimensi.

Gambar : Marka taxiway pavement-strength limit

9.23. Lampu Taxiway Centre Line

Aircraft stand number designation. Gambar :

dan 30 m jika code number runway 1 atau 2. Lihat Gambar Gambar : Runway exit sign

AIRPORT MARKING AND LIGHTING

tanpa persetujuan khusus Ditjen Hubud.

Gambar : Bentuk dan proporsi huruf, angka dan simbol yang digunakan pada Movement Area Guidance Sign

1) Nilai intensitas telah memperhitungkan penerangan latar belakang yang kuat, termasuk kemungkinan berkurangnya cahaya yang dihasilkan akibat debu da

6.4. Runway End Safety Area (RESA)

Gambar : Diagram Isocandela untuk Lampu Threshold Wing Bar Intensitas Tinggi (Sinar Hijau)

Tabel : Karakteristik lampu obstacle

Gambar Gambaran bidang permukaan pendekatan(plan view of approach surface)

Pemeliharaan di sekitar Alat Bantu Navigasi

9.28. Lampu road-holding position

Gambar : Konfigurasi lampu runway threshold pada runway lebar 30 m 9-74

Tabel 6.7-7: Jarak pemisah minimum taxiway Garis tengah nonprecision. Code letter. approach runway

Gambar 8.6-1: Marka Runway designation, centre line and threshold 8-6

mencapai 1200 m Tabel 8.6-2:Standar marka Runway aiming point

Gambar : Konfigurasi lampu runway edge untuk runway lebar 45 m

PERENCANAAN BANDAR UDARA. Page 1

Pemberian tanda dan pemasangan lampu halangan (obstacle lights) di sekitar bandar udara

10.5. Contoh Daftar Singkatan NOTAM Aerodrome (Aerodrome Works) Obstacle Penutupan Runway untuk

9.14. Lampu Runway Turn Pad

Marka runway yang ditutup karena unserviceablity. Gambar : marka taxiway atau apron yang ditutup karena unserviceability 8-67

KRITERIA PENEMPATAN CIRCLING GUIDANCE LIGHT

MARKING LANDASAN DAN PERLAMPUAN

Light beams dan sudut pengaturan elevasi PAPI dan APAPI (Light beams and angle of elevation setting of PAPI and APAPI) Gambar 9.

Gambar8.16-4: Glider is in opera

The arrangement of a PAPI system and the resulting display. Gambar 9.9-9:

Strip Taxiway Taxiway harus ditempatkan di sebuah taxiway strip, yang mana sisi dalamnya adalah area graded Lebar Strip Taxiway

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA TENTANG

TUGAS Topik Khusus Transportasi BANDAR UDARA

UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

9.4. Aerodrome Beacon

Physical Characteristics of Aerodromes

Apabila ground earthing points disediakan, hambatan ke bumi tidak boleh lebih dari 10,000 ohm.

Gambar Air taxi-route Tidak diperbolehkan mengoperasikan helikopter secara simultan pada helicopter air taxi-route.

JENIS-JENIS SISTEM PENGENDALIAN TRANSPORTASI

Aeronautical study. Aeroplane reference field length

Gambar 9.7-4: Precision approach category I lighting systems 9-37

3.5. GEDUNG TERMINAL PKP-PK. Material atap Rangka Atap Material Kaca Kabin Ruang Pengawas. v:y

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Petunjuk dalam pemilihan arus hubungan seri (series line currents) untuk berbagai tahap intensitas

d. PAPI harus dipasang di sisi kiri runway, kecuali jika tidak dapat diterapkan Jika lebih dari satu sistem indikator kemiringan visual

Standar tekanan ban pesawat. MN/m 3 MN/m 3 MN/m 3 MN/m 3. psi kg/cm 2 mpa A B C D A B C D

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Spesifikasi Bandara Radin Inten II

Runway Guard Light ditempatkan pada persimpangan taxiway dengan precision approach Runway dan Runwaynya

9.36. Pemberian Lampu pada Daerah yang Ditutup dan Unserviceable

Keselamatan Pekerjaan Bandar Udara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

( LAPANGAN TERBANG ) : Perencanaan Lapangan Terbang

NOTAM Kalimat lengkap untuk semua NOTAM yang direncanakan, terkait dengan pekerjaan aerodrome harus dicantumkan dalam MOWP.

Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan - Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Kesembilan TRANSPORTASI UDARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation

Ilustrasi category II and III approach lighting system. Diagram Isocandela untuk lampu approach centerline

Gambar : Diagram Isocandela untuk lampu Runway edge Omnidirectional Sistem penerangan runway intensitas rendah

Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung

Code Letter Minimum Clearance

Gambar Transitional, inner horizontal dan conical surface OLS (instrument non-precision approach FATO)

Rambu Peringatan Rambu Petunjuk. Rambu Larangan. Rambu Perintah dan Rambu Lokasi utilitas umum

Bagian 4 P ERENCANAAN P ANJANG L ANDAS P ACU DAN G EOMETRIK LANDING AREA

Apabila ground earthing points disediakan, hambatan ke bumi tidak boleh lebih dari 10,000 ohm.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOM OR : KP 038 TAHUN 2017 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Selain digunakan untuk operasional penerbangan

Canadair CL 44. ACNrelatif terhadap. Subgrade perkerasan Rigid (Kaku) Subgrade perkerasan Flexible Standar tekanan. Jenis Pesawat Udara.

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TAMBOLAKA SUMBA BARAT

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :KP 238 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK DAN TATA CARA

Warna Putih (dalam candela) 1 to to to to to

Kriteria penempatan fasilitas komunikasi darat - udara berfrekuensi amat tinggi (VHF Air-Ground/ VHF A/G)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 13 (Tiga belas)

STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA HANG NADIM BATAM

Perhitungan panjang landasan menurut petunjuk dari. persyaratan yang ditetapkan FAA, dengan pesawat rencana:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : SKEP / 41 / III / 2010 TENTANG

maksud tertentu sesuai dengan kegunaan dan pesan yang akan disampaikan, berupa

ICAO (International Civil Aviation Organization)

Penempatan marka jalan

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tam

PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL

Analisis Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan Bandar Udara Bokondini Papua Indonesia

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Telepon : (Sentral) PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR: KP 40 TAHUN 2015 TENTANG

Code Letter Minimum Clearance

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandar udaraan, Pasal 1 Ayat

ANALISIS KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN (KKOP) BANDAR UDARA PEKON SERAI DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. Andius Dasa Putra dan Aleksander Purba 1)

Kawasan keselamatan operasi penerbangan

Buku Panduan Lalu Lintas (APIL) ALAT PEMBERI ISYARAT LALU LINTAS (APIL)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasar AASHTO 2001 dalam Khisty and Kent, persimpangan jalan dapat didefinisikan sebagai daerah umum di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penumpang menunggu. Berikut adalah beberapa bagian penting bandar udara.

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 60 TAHUN 1993 T E N T A N G MARKA JALAN MENTERI PERHUBUNGAN


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Bandar Udara

Transkripsi:

Gambar 8.7-28 : Typical apron markings 8.7.24 Self Manoeuvring Parking 8.7.24.1 Self-manoeuvring. Istilah ini digunakan untuk prosedur dimana pesawat udara masuk dan meninggalkan aircraft stand dengan menggunakan tenaga sendiri. Gambar 8.7-29 a), b) dan c) memperlihatkan area yang dibutuhkan untuk manuver pesawat udara masuk dan keluar posisi aircraft stand untuk angled nose-in, angled nose-out dan konfigurasi parkir paralel, secara berturutturut. Gambar 8.7-29 c) mengilustrasikan jarak/ruang stand untuk self-manoeuvring aircraft, yang bergantung pada sudut dimana pesawat udara dapat dengan nyaman bermanuver ke posisi stand dengan pesawat udara lain yang parkir dengan posisi berdekatan/bersebelahan. Sementara 8-53

konfigurasi parkir ini memberikan kemudahan manuver pada pesawat udara untuk taxi-in/out, ini membutuhkan area apron yang paling besar. 8.7.24.2 Aircraft stand agar memberikan area bebas minimum antar pesawat udara yang menggunakan stand dan juga antara pesawat udara dengan bangunan yang berdekatan atau objek tetap lainnya sebagai berikut: Code letter Clearance (m) A 3.0 B 3.0 C 4.5 D 7.5 E 7.5 F 7.5 Tabel8.7-4: Clearances antara pesawat udara dengan bangunan Clearances ini dapat diperluas sesuai kebutuhannya untuk memastikan operasi di apron dengan aman. Lokasi aircraft stand taxilane dan taxiway apron harus memberikan jarak pemisahan minimum antara garis tengah taxiway ini dengan pesawat udara di stand sebagai berikut: Tabel 8.7-5: Code letter Minimum separation distances Aircraft stand taxilane centre line to object (m) Aircraft stand taxilane centre line keobjek (m) Apron taxiway centre line to object (m) Apron taxiway centre line ke objek (m) A 12.0 16.25 B 16.5 21.5 C 24.5 26.0 D 36.0 40.5 E 42.5 47.5 F 50.5 57.5 Clearance minimum antara taxiway centre line dengan aircraft stand 8-54

Gambar8.7-29: Ilustrasi self-manoeuvring 8.8 Marka Mandatory Instruction (Mandatory instruction marking) 8.8.1 Jika tidak dapat memasang mandatory instruction sign untuk mengidentifikasi lokasi di luar area dimana pesawat udara taxiing atau dimana kendaraan tidak boleh masuk tanpa persetujuan bandar udara control tower, maka marka mandatory instruction harus disediakan pada permukaan area yang diperkeras. 8.8.2 Jika secara operasional dibutuhkan, seperti pada taxiway yang lebarnya melebihi 60 m, atau untuk membantu pencegahan runway incursion, maka mandatory instruction sign harus ditambahkan dengan marka mandatory instruction. 8.8.3 Marka mandatory instruction pada taxiway dengan code letter A, B, C atau D harus berada di sebelah taxiway dan ditempatkan sama di sekitar taxiway centre line dan di bagian sisi holding marka runway-holding position sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.8-1. Jarak antara pinggiran marka terdekat dengan marka runway-holding position atau marka taxiway centre line tidak boleh kurang dari 1m. 8-55

8.8.4 Marka mandatory instruction pada taxiway dengan code letter E atau F harus berada di kedua marka taxiway centre line dan di sisi marka runway-holding position sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 8.8-1. Jarak antara pinggiran marka terdekat dengan marka runway-holding position atau marka taxiway center line tidak boleh kurang dari 1 m. 8.8.5 Kecuali jika secara operasional tidak diperlukan, maka marka mandatory instruction dilarang ditempatkan di runway. 8.8.6 Marka mandatory instruction harus terdiri dari tulisan berwarna putih dengan latar belakang merah. Kecuali untuk marka NO ENTRY, tulisannya harus memberikan informasi yang sama dengan mandatory instruction sign yang berkaitan. 8.8.7 Marka NO ENTRY harus terdiri dari tulisan berwarna putih bertuliskan NO ENTRY dengan latar belakang berwarna merah. 8.8.8 Jika antara marka dan permukaan perkerasan masih kurang kontras, maka marka mandatory instruction harus disertai dengan garis pinggiran yang sesuai, lebih diutamakan warna putih atau hitam. 8.8.9 Tinggi karakter tulisan harus 4 m untuk code letter C, D, E atau F, dan 2 m untuk code letter A atau B. Tulisan harus dalam bentuk dan ukuran yang diperlihatkan dalam Lampiran 3. 8.8.10 Latarnya harus persegi panjang dengan perluasan minimum 0,5 m secara lateral dan vertikal dari ujung tulisan. Gambar 8.8-1: Marka mandatory instruction 8-56

8.9 Marka Informasi 8.9.1 Jika information sign umumnya dipasang dan sulit untuk memasangnya, sebagaimana ditentukan oleh Ditjen Hubud, maka marka informasi harus ditampilkan pada permukaan yang diperkeras. 8.9.2 Jika secara operasional diperlukan, information sign harus ditambah dengan marka informasi. 8.9.3 Marka informasi harus ditampilkan sebelum dan setelah persimpangan taxiway yang kompleks dan jika pengalaman operasional mengindikasikan bahwa penambahan marka lokasi taxiway dapat membantu personel darat navigasi penerbangan. 8.9.4 Marka informasi lokasi harus ditampilkan pada permukaan yang diperkeras dengan interval yang tetap pada taxiway yang panjang. 8.9.5 Marka informasi harus ditampilkan di sepanjang permukaan taxiway atau apron jika diperlukan dan ditempatkan sehingga dapat dilihat dari kokpit pesawat udara yang sedang approach. 8.9.6 Marka informasi meliputi: a. tulisan berwarna kuning dengan latar belakang hitam, jika menggantikan atau menambahkan rambu lokasi; dan b. tulisan berwarna hitam dengan latar belakang kuning, jika menggantikan atau menambah rambu designation atau arah. 8.9.7 Jika antara latar marka dan permukaan yang diperkeras kurang kontras, maka marka meliputi: a. pinggiran hitam dengan tulisan berwarna hitam; dan b. pinggiran kuning dengan tulisan berwarna kuning. 8.9.8 Tinggi karakter 4 m. Tulisan dalam bentuk dan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam standar 8.10 Karakter Penunjuk untuk marka taxi dan apron. 8.10 Designation untuk marka taxi dan apron Semua huruf dan angka yang digunakan dalam designation untuk marka taxi dan apron harus menggunakan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan gambar berikut.dimensi sebenarnya harus ditentukan sesuai dengan standar tinggi keseluruhan untuk setiap designator spesifik. Ukuran kotak-kotak di gambar berikut adalah 0,20 m. Lihat gambar di bawah. 8-57

8-58

8.11 Marka obstacle 8.11.1 Umum 8.11.1.1 Semua kategori objek yang dianggap sebagai obstacle sebagaimana terdapat dalam standar 8.11.2, 8.11.3 dan 8.11.4 harus ditandai oleh pemiliknya berdasarkan bab ini. Tanggung jawab untuk pengaturan dan pemeliharaan marka obstacle pada bangunan dan struktur merupakan tanggung jawab pemilik. Catatan: Marka obstacle dimaksudkan untuk mengurangi bahaya terhadap pesawat udara dengan memberi tanda keberadaan obstacle tersebut. Hal ini tidak berarti mengurangi batasan operasi yang dapat disebabkan oleh obstacle. 8-59

8.11.1.2 Dalam kondisi dimana pengaturan marka obstacle tidak dapat diterapkan, maka pemasangan lampu pada obstacle dapat diterapkan sebagai pengganti marka obstacle. 8.11.2 Objek yang harus diberi marka dalam obstacle limitation surfaces 8.11.2.1 Kendaraan dan objek bergerak lainnya, tidak termasuk pesawat udara, di area pergerakan bandar udara merupakan obstacle dan harus diberi marka. 8.11.2.2 Elevated aeronautical ground lights dalam area pergerakan harus diberi marka sehingga dapat dilihat di siang hari. 8.11.2.3 Semua obstacle dalam jarak yang ditetapkan dalam Tabel 6.7-7, dari taxiway centreline, apron taxiway atau aircraft stand taxiline harus diberi marka. 8.11.2.4 Obstacle tetap yang melebihi di atas take-off climb surface sampai 3000 m dari inner edge of the takeoff climb surface harus diberi marka, kecuali: a. marka tersebut dapat dihilangkan jika obstacle dihalangi oleh obstacle tetap. b. marka dapat dihilangkan jika obstacle diterangi oleh medium-intensity obstacle lights, Type- A, di siang hari dan tingginya melebihi permukaan disekitarnya dan tidak lebih dari 150 m; c. marka dapat dihilangkan jika obstacle diterangi oleh high-intensity obstacle lights di siang hari; dan d. marka dapat dihilangkan jika obstacle berupa mercusuar/menara dan kajian aeronautical mengindikasikan bahwa cahaya dari mercusuar/menara tersebut telah mencukupi. 8.11.2.5 Objek tetap selain obstacle yang berdekatan dengan take-off climb surface harus diberi marka dan jika marka tersebut dianggap perlu untuk memastikan penghindarannya. Untuk pengecualian, marka tersebut dapat dihilangkan jika: a. objek tersebut diterangi oleh medium-intensity obstacle lights, Type-A, di siang hari dan tingginya melebihi permukaan disekelilingnya dan tidak lebih dari 150 m; atau b. objek tersebut diterangi oleh high-intensity obstacle lights di siang hari. 8.11.2.6 Obstacle tetap yang melebihi di atas permukaan approach sampai 3.000 m dari inner edge atau di atas permukaan transisi harus ditandai, kecuali: a. marka tersebut dapat dihilangkan jika obstacle tertutup oleh obstacle tetap lainnya; 8-60

b. marka dapat dihilangkan jika obstacle tersebut diterangi oleh medium-intensity obstacle lights, Type A, di siang hari dan tingginya melebihi permukaan sekitarnya dan tidak lebih dari 150 m; dan c. marka dapat dihilangkan jika obstacle tersebut diterangi oleh high-intensity obstacle lights tinggi di siang hari. 8.11.2.7 Obstacle tetap di atas permukaan horisontal harus ditandai, kecuali: a. Marka tersebut dapat dihilangkan jika: i. Obstacle tertutup oleh obstacle tetap lainnya; atau ii. Untuk daerah yang secara luas terhalang oleh objek atau area yang tidak dapat dipindahkan, telah ditetapkan prosedur untuk memastikan area bebas vertikal yang aman di bawah jalur penerbangan yang telah ditentukan; atau iii. Kajian aeronautical menunjukkan obstacle bukan merupakan operasional yang signifikan; b. Marka dapat dihilangkan jika obstacle diterangi oleh medium-intensity obstacle lights, Type A, di siang hari dan tingginya melebihi permukaan di sekitarnya serta tidak lebih dari 150 m; dan c. Marka dapat dihilangkan jika obstacle diterangi oleh high-intensity obstacle lights di siang hari. 8.11.2.8 Objek tetap yang melebihi di atas permukaan obstacle protection surface harus diberi marka. 8.11.2.9 Objek lain di dalam obstacle limitation surfaces harus diberi marka jika kajian aeronautical menunjukkan bahwa objek tersebut dapat menimbulkan bahaya terhadap pesawat udara (meliputi objek yang berdekatan dengan visual routes misalnya sungai atau jalan raya). 8.11.2.10 Jaringan di atas berupa kawat, kabel, dlll, serta sungai, lembah atau jalan raya yang memotong harus diberi marka. Menara pendukungnya juga harus ditandai atau dipasang lampu jika kajian aeronautical menunjukkan bahwa jaringan di atas tersebut dapat menimbulkan bahaya terhadap pesawat udara. 8.11.3 Objek yang harus diberi marka di luar Obstacles Limitation Surfaces 8.11.3.1 Obstacles di luar batasan Obstacles Limitation Surfaces, setidaknya objek tersebut mencapai ketinggian 150 m atau melebihi elevasi permukaan harus diberi marka, kecuali jika Obstacle tersebut 8-61

diterangi oleh high-intensity obstacle lights di siang hari maka marka dapat dihilangkan. 8.11.3.2 Objek lain di luar obstacle limitation surfaces harus diberi marka dan/atau pencahayan jika kajian aeronautical mengindikasikan bahwa objek tersebut dapat menimbulkan bahaya terhadap pesawat udara (meliputi objek yang berdekatan dengan visual routes misalnya sungai dan jalan raya) 8.11.3.3 Jaringan di atas berupa kawat, kabel, dll, serta sungai, lembah atau jalan raya yang memotong harus diberi marka dan menara pendukungnya juga harus diberi marka dan pencahayaan jika kajian aeronautical mengindikasikan bahwa jaringan di atas tersebut dapat menimbulkan bahaya terhadap pesawat udara. 8.11.4 Marka objek tetap 8.11.4.1 Jika dapat diterapkan, objek tetap yang diberi marka harus berwarna. Tetapi jika tidak maka Marka atau bendera dapat dipasang pada atau diatasnya, kecuali jika objek tersebut sudah cukup terlihat karena bentuk, ukuran atau warnanya. 8.11.4.2 Objek harus diberi warna untuk memperlihatkan pola papan catur jika permukaannya rata dan proyeksinya pada suatu bidang vertikal sama atau lebih dari 4,5 m pada kedua dimensi. Polanya harus terdiri dari segi empat yang sisinya tidak kurang dari 1,5 m dan tidak lebih dari 3 m, sudutnya berwarna lebih gelap. Warna polanya harus kontras satu dengan lainnya dan dengan latar belakang yang terlihatjelas. Warna jingga dan putih atau sebagai alternatif warna merah dan putih dapat digunakan, kecuali jika warna ini menyatu dengan latar belakangnya (lihat Gambar 8.11-1 dan 8.11-2). 8.11.4.3 Objek harus diberi warna untuk memperlihatkan garis yang saling kontras jika: a. permukaannya rata dan mempunyai satu dimensi, horisontal atau vertikal lebih dari 1,5 m dan dimensi lainnya, horisontal atau vertikal kurang dari 4,5 m; atau b. mempunyai tipe kerangka dengan dimensi vertikal atau horisontal yang lebih dari 1,5 m. 8.11.4.4 Pola garis harus tegak lurus dengan dimensi terpanjang dan mempunyai lebar sekitar 1/7 panjang dimensi atau 30 m, mana yang lebih kecil. Warna garisnya harus kontras dengan latar belakang sehingga dapat terlihat. Warna jingga dan putih dapat digunakan, kecuali jika warna ini tidak terlihat kontras dengan latar belakangnya. Garis pada objek yang ekstrim harus mempunyai warna yang lebih gelap (lihat Gambar 8.11-1, 8.11-2 dan 8.11-3). 8-62

Catatan: Tabel 8.11-1 memperlihatkan formula untuk menentukan lebar garis dan menentukan jumlah ganjil garis, sehingga memungkinkan garis atas dan bawah berwarna lebih gelap. Dimensi terpanjang Lebar garis(band width) Lebih dari Tidak melebihi 1.5 m 210 m 1/7 dari dimensi terpanjang 210 m 270 m 1/9 dari dimensi terpanjang 270 m 330 m 1/11 dari dimensi terpanjang 330 m 390 m 1/13 dari dimensi terpanjang 390 m 450 m 1/15 dari dimensi terpanjang 450 m 510 m 1/17 dari dimensi terpanjang 510 m 570 m 1/19 dari dimensi terpanjang 570 m 630 m 1/21 dari dimensi terpanjang Tabel8.11-1: Lebar garis marka (marking band widths) 8.11.4.5 Objek harus diberi warna dengan warna yang mencolok jika proyeksinya pada suatu bidang vertikal mempunyai dimensi kurang dari 1,5 m. Warna jingga atau merah dapat digunakan kecuali warna tersebut tidak kontras dengan latar belakangnya. Catatan: Untuk beberapa latar belakang, dapat digunakan warna selain jingga atau merah untuk mendapatkan kontras dengan latar belakangnya. 8.11.4.6 Bendera untuk menandai objek tetap harus dipasang di sekitar atau di atas atau di sekitar tepi tertinggi objek tersebut. Jika bendera digunakan untuk menandai objek yang luas atau beberapa objek yang berdekatan, maka bendera tersebut harus dipasang setidaknya setiap 15 m. Bendera tidak boleh meningkatkan bahaya yang ditimbulkan dari objek yang ditandainya. 8.11.4.7 Panjang tiap sisi bendera yang digunakan untuk menandai objek tetap tidak boleh kurang dari 0,6 m. 8.11.4.8 Bendera yang digunakan untuk menandai objek tetap harus berwarna jingga atau kombinasi dua segitiga, satu berwarna jingga dan satu lagi putih, atau satu berwarna merah dan satu lagi putih, kecuali jika warna ini tidak kontras dengan latarnya, maka warna lain yang lebih mencolok dapat digunakan. 8.11.4.9 Marka yang dipasang pada atau berdekatan dengan objek harus diletakkan pada posisi yang terlihat untuk mempertahankan definisi umumnya dan dapat terlihat dalam cuaca cerah dari jarak sekurang 1000 m untuk objek dilihat dari udara dan 300 m untuk objek dilihat dari darat, dari 8-63

semua arah dimana pesawat udara cenderung mendekati objek tersebut. Bentuk marka harus dapat dibedakan sebisa mungkin untuk memastikan marka tersebut tidak disalahartikan dengan marka untuk informasi lain dan marka tersebut tidak meningkatkan bahaya yang ditimbulkan objeknya. 8.11.4.10 Marka harus terdiri satu warna. Jika dipasang, warna merah dan putih atau putih dan jingga harus dipasang secara berurutan. Warna yang dipilih harus kontras dengan latar belakangnyasehingga terlihat jelas. Gambar8.11-1: Marka obstacle tampak persegi Gambar 8.11-2: Marka objek tampak tidur dan berdiri 8-64