Izzati Amperaningrum 1 Intan Komala Sari 2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. dalam penelitian ini adalah good corporate governance yang terdiri dari

A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel. purposive sampling dengan beberapa kriteria.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan Manufaktur periode tahun yang terdapat di Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dibatasi pada pengaruh tax avoidance, corporate governance yang

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel. manufaktur yang go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semua data dapat diperoleh dari situs resmi

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, berupa laporan

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan antara dua belah pihak yaitu antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, untuk penilaian (judgement) dan pengambilan keputusan oleh pemakai

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan operasionalnya. Saat ini semua perusahaan wajib membuat

BAB 3 METODE PENELITIAN. penyajian data, uji statistik dan operasionalisasi variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. mengamati suatu kejadian terterntu pada periode tertentu. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Teknik pengambilan sampel dilkukan secara purposive sampling dengan

: Ayu Sulistya NPM : : Dr. Ir. Waseso Segoro, MM

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dalam laporan tahunan harus disertai pengungkapan yang penuh

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah corporate

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB III METODE PENELITIAN. melalui pengujian hipotesis. Peneliti menganalisis pengaruhpraktek corporate

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses pencatatan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 1,

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan laporan keuangan untuk pihak pihak yang berkepentingan seperti

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun ) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

Ely Puji Setianingsih. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian asosiatif. Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB I PENDAHULUAN. mencurahkan perhatian terhadap CG. Skandal-skandal korporasi tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate governance serta ukuran

BAB III METODE PENELITIAN

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi banyak pihak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti merujuk penelitian-penelitian

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

ABSTRAK. Kata kunci: kepemilikan institusional, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, manajemen laba

BAB III METODE PENELITIAN. Perusahaan yang diambil untuk menjadi objek penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai tengah, nilai minimum dan maksimum serta nilai deviasi standar dari setiap. Tabel 4.1. Hasil Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi disebut juga aktivitas jasa yang mempunyai fungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan arus informasi di era globalisasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

ANALISIS PENGARUH UKURAN, PERTUMBUHAN, DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA

Lina Natalia I Soukotta Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan menjamin akuntanbilitas manajemen terhadap stakeholder

BAB III METODE PENELITIAN. Tahun yang digunakan yaitu pada tahun , yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA

Transkripsi:

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP MANAJEMEN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA). Izzati Amperaningrum 1 Intan Komala Sari 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana hubungan dan pengaruhnya good corporate governance, leverage dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba baik secara parsial maupun bersama sama. Dalam penelitian ini, good corporate governance yang terdiri dari: kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan proporsi dewan komisaris independen. Leverage diukur dengan menggunakan total hutang dibagi dengan total aktiva. Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR), sedangkan manajemen laba diproksikan dengan model Modified Jones Model Populasi pada penelitian ini adalah 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2010. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 21 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif terhadap annual report dan laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan yang mempunyai hubungan yang negatif terhadap manajemen laba, hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel capital adequacy ratio (CAR) saja yang tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan secara simultan (bersama-sama) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba yang dilakukan pada perusahaan perbankan. Kata Kunci : Good Corporate Governance, Leverage, Capital Adequacy Ratio (CAR), Manajemen Laba. PENDAHULUAN Laporan keuangan sebagai proses akhir dari akuntansi merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang sangat penting bagi calon investor, kreditor. Laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang laba. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal. Informasi laba pada umumnya merupakan faktor penting dalam menaksir kinerja atau pertanggung jawaban manajemen dan informasi laba tersebut membantu pemilik atau pihak lain melakukan penaksiran atas earning power perusahaan dimasa yang akan datang. (Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1). Cara yang biasa dilakukan manajemen untuk memengaruhi angka pada laporan keuangan adalah dengan melakukan manajemen laba (earning management). Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat E-294 Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate

mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Salah satu cara untuk mengukur manajemen laba adalah dengan menggunakan proksi Discretionary Accrual (DA). Discretionary Accrual adalah komponen akrual yang berada dalam kebijakan manajer, artinya manajer memberi intervensinya dalam proses pelaporan akuntansi. Manajemen laba berbeda dengan perataan laba (income smooting) karena perataan laba (income smooting) sebagai cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik melalui metode akuntansi atau transaksi. Perataan laba (income smoothing) merupakan salah satu pola dari manajemen laba (Cahan, 2008). Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang dilakukannya (Gumanti, 2000). Tindakan manajemen laba tersebut dapat diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk menyelaraskan (alignment) berbagai kepentingan yang disebut good corporate governance. Good corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan Chtourou et al. (2001) dan Midiastuty dan Machfoedz (2003) yang meneliti tentang hubungan antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan ukuran dewan direksi yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional berhubungan negatif dengan manajemen laba, sedangkan ukuran dewan direksi berhubungan positif dengan manajemen laba. Perusahaan yang mempunyai rasio leverage tinggi akibat besarnya jumlah utang dibandingkan dengan aktiva yang dimiliki perusahaan, diduga melakukan manajemen laba karena perusahaan terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya. Penentuan kinerja keuangan sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen laba. Penelitian Widyaningdyah (2001), Tarjo (2008), dan Halim et al. (2005) mengatakan bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian ini, menggunakan sampel penelitian pada perusahaan perbankan dari tahun 2007-2009 berjumlah 31 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menggunakan purposive sampling method, terdapat 10 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria, sehingga data hasil sampel yang ditetapkan diperoleh sebanyak 21 perusahaan perbankan sebagai observasi penelitian. Penelitian ini hanya menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagai proksi rasio solvabilitas. CAR dipilih karena variabel tersebut menempati persentase yang tertinggi dalam kriteria penilaian bank oleh Biro Riset Infobank (2009) yaitu sebesar 20,00%. (Biro Riset Infobank, 2009). Mekanisme yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah agensi atau perbedaan kepentingan adalah dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Menurut Komisi Nasional GCG Indonesia, Good Corporate Governance merupakan pola hubungan, sistem, serta proses yang digunakan organ perusahaan (direksi, komisaris) guna memberi nilai tambah kepada pemegang saham secara berkesinambung dalam jangka panjang, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya. Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate E-295

Menurut Iskander & Chamlou (2000) dalam Lastanti (2004), mekanisme dalam pengawasan corporate governance dibagi dalam dua kelompok yaitu internal dan external mechanisms. Internal mechanisms adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan struktur dan proses internal seperti rapat umum pemegang saham (RUPS), komposisi dewan direksi, komposisi dewan komisaris dan pertemuan dengan board of director. Sedangkan external mechanisms adalah cara memengaruhi perusahaan selain dengan menggunakan mekanisme internal, seperti pengendalian oleh perusahaan dan pengendalian pasar. Penerapan good corporate governance khususnya struktur kepemilikan, proporsi dewan komisaris independen, dan keberadaan komite audit diduga mampu mempengaruhi praktik manajemen laba. Penelitian sebelumnya dengan hipotesis yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (dalam Sulistyanto, 2008). Menyatakan bahwa tindakan manajemen laba mengakibatkan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya perusahaan. Hasil kinerja perusahaan menjadi tidak diketahui dengan pasti oleh investor sehingga menyebabkan investor menyalahartikan laporan keuangan tersebut. Kontrak hutang (leverage) yang tinggi juga dapat menyebabkan manajer melakukan tindakan manajemen laba. Berdasarkan penjelasan singkat di atas maka peneliti merumuskan kerangka pemikiran penelitian ini: Variabel Independen Good Corporate Governance Leverage Manajemen Laba Kinerja Keuangan : CAR Hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Ada hubungan yang negatif antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan dengan manajemen laba. 2. Ada pengaruh secara signifikan antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan perusahaan terhadap manajemen laba secara parsial. 3. Ada pengaruh secara signifikan antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan perusahaan terhadap manajemen laba secara simultan. METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2007-2010 berjumlah 31 perusahaan yang lengkap dimuat dalam IDX 2007-2010. Pengambilan sampel E-296 Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling method. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Perusahaan berada pada industri perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2010. (2) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk periode yang berakhir 31 Desember tahun 2007-2010. (3) Perusahaan memiliki data yang lengkap mengenai kepemilikan saham perusahaan dan proporsi dewan komisaris independen. (4) Data-data mengenai variabel penelitian yang akan diteliti tersedia lengkap dalam laporan keuangan tahunan perusahaan yang diterbitkan pada tahun 2007-2010. Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh sampel sebanyak 21 perusahaan. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD), situs resmi BEI dan BI di www.idx.co.id dan www.bi.go.id serta dari situs masing-masing perusahaan sampel. Pengukuran Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel terikat (dependent variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model (Dechow et al., 1995), model tersebut dituliskan sebagai berikut : TA it = N it CFO it Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persamaan regresi Ordinary Least Square (OLS) sebagai berikut : TA it /A it -1 = β1 (1 / A it -1) + β2(δrev t / A it -1) + β3 (PPE t /A it -1) + e Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus : NDAit = β1 (1 / A it -1) + β2(δrev t / A it -1 - ΔRec t / A it -1 ) + β3 (PPE t /A it -1) Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut : DAit = TA it /A it -1 NDAit Keterangan : DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke-t NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke-t TA it = Total akrual perusahaan i pada periode ke-t N it = Laba bersih perusahaan I pada periode ke-t CFO it = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan I pada periode ke-t A it -1 = Total aktiva perusahaan I pada periode ke t-1 ΔRev t = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke-t PPE t = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke-t ΔRec t = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke-t β1-β3 = Koefisien variabel e = error terms 2. Variabel bebas (independent variabel) Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Good Corporate Governance dalam penelitian ini diukur dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan proporsi dewan komisaris independen. Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate E-297

% Kepemilikan Manajerial = Jumlah saham pihak manajer Modal saham yang beredar % Dewan Komisaris = Jumlah anggota dewan komisaris independen Jumlah anggota dewan direksi % Kepemilikan Institusional = Jumlah saham pihak institusi Modal saham yang beredar b. Leverage dapat diartikan penggunaan asset dan sumber dana perusahaan yang memiliki biaya tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Leverage = total hutang total aset c. Kinerja Keuangan Perbankan dalam penelitian ini menggunakan CAR, dimana arti CAR adalah rasio kinerja bank untuk kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. CAR = modal bank x 100% aktiva tertimbang menurut resiko Teknik Analisis Data Analisis data yang meliputi diagnosa model dengan pengujian asumsi klasik (normality, multicollinearity, autokorelasi dan heterokedastisitas). Pengujian hipotesis pengaruh good corporate governance, leverage dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba digunakan alat analisis regresi berganda. Model persamaan regresi tersebut sebagai berikut : DA = β 0 + β1gcg + β2lev + β3car + e Keterangan: Bo : konstanta β 1 -β 3 : koefisien regresi e : error terms DA : discretionary accruals (Manajemen Laba) GCG : good corporate governance LEV : leverage CAR : capital adequacy ratio HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah seluruh perusahaan perbankan yang telah terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010. Adapun jumlah perusahaan perbankan yang telah terdaftar di BEI sebanyak 31 perusahaan. Namum yang memenuhi kriteria dalam peneitian ini sebanyak 21 perusahaan. Dari hasil pengelohan data untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, dan Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba, maka dilakukan pengujian hipotesis, tetapi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik. Pengujian E-298 Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate

asumsi klasik yang dipersyaratkan untuk model regresi dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa semua asumsi telah terpenuhi berdasarkan hasil sebagai berikut : 1. Uji Normalitas, menghasilkan nilai probabilitas untuk nilai residual lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. 2. Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dari hasil analisis diperoleh nilai VIF lebih kecil dari 10 untuk masing-masing variabel bebas. VIF untuk GCG = 1.025; LEV = 1.478; CAR = 1.451, dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1 yaitu GCG = 0.976; LEV = 0.677; CAR = 0.689. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel bebas. 3. Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier berganda terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Dari hasil analisis diperoleh nilai DW sebesar 1.538, nilai tersebut sesuai dengan aturan pengujian DW yang kesatu bahwa model regresi terjadi autokorelasi positif oleh karena itu dilakukan run test. Nilai run test menunjukkan signifikan 0.188 berada 5%, maka model regresi tersebut berada pada daerah tidak terjadi autokorelasi. 4. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat jarak kuadrat titik-titik sebaran terhadap garis regresi. Dengan demikian dalam persamaan regresi tersebut tidak terjadi masalah heterokedastisitas. Hasil Pengujian Hipotesis Uji korelasi berganda digunakan untuk melihat seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (Good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan) secara serentak terhadap variabel dependen (manajemen laba). Pengujian hipotesis pertama mengenai hubungan antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan CAR dengan manajemen laba pada tabel model summary diketahui bahwa GCG, LEV, dan CAR berhubungan linier negatif terhadap manajemen laba dengan nilai (R) sebesar 0.377. Hal ini menunjukkan hubungan yang terbalik antara GCG, LEV, dan CAR dengan manajemen laba. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan pendapat Midiastuty dan Machfoedz (2003), yang menemukan hubungan negatif antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dengan manajemen laba. Hal ini dapat dijelaskan bahwa jika kepemilikan institusional meningkat, harga saham cenderung untuk mencerminkan proporsi informasi future earnings yang relatif lebih besar daripada current earnings. Hasil ini sesuai dengan anggapan bahwa investor institusional tidak berfokus pada laba sekarang dibandingkan investor individual. Uji Parsial (Uji t) digunakan untuk menguji kuatnya pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan yang diproksikan dengan CAR secara parsial atau masing-masing terhadap manajemen laba. Pengujian koefisien regresi variabel Good Corporate Governance (GCG) terhadap manajemen laba. Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.009) < α = 0.05, sehingga Ho ditolak atau H a diterima, artinya secara parsial variabel good corporate governance berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate E-299

oleh Restie Ningsaptiti pada tahun 2010. Hasil pengujian yang berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Karena masalah informasi laba sering menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunis manajemen untuk memaksimumkan kepuasannya. Dapat dilakukan dengan cara memilih kebijakan akuntansi tertentu dengan tujuan untuk menyelidiki praktik manajemen laba. Pengujian koefisien regresi variabel leverage terhadap manajemen laba. Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.006) < α = 0.05, sehingga Ho ditolak atau H a diterima, artinya secara parsial variabel leverage berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil dari penelitian ini mendukung penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Widyaningdyah pada tahun 2001. Hasil yang signifikan menyebabkan leverage yang terlalu tinggi dibandingkan yang lainnya, mengakibatkan suatu perusahaan kesulitan untuk memperoleh dana tambahan dengan melakukan pinjaman. Hal ini dikarenakan kreditur menolak meminjamkan uang lebih banyak sebab kreditur memerlukan jaminan atas dana yang dipinjamkan, maka akan sulit bagi perusahaan yang mempunyai leverage tinggi meminjam dana tambahan tanpa menambah ekuitas terlebih dahulu. Pengujian koefisien regresi variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan capital adequacy ratio (CAR) terhadap manajemen laba. Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.118) > α = 0.05, sehingaa Ho diterima atau H a ditolak, artinya secara parsial CAR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hasil ini sesuai dengan penelitian Setiawati dan Na im (2002) yang berdasarkan penelitiannya menyatakan bahwa jika terjadi penurunan tingkat kesehatan bank maka bank akan menaikkan nilai labanya agar mendapat kepercayaan dari masyarakat. Hal ini yang menyebabkan jumlah CAR yang tersedia di bank rendah maka tindakan manajemen laba perusahaan tersebut akan tinggi karena jika manajer tidak dapat menampilkan tingkat persentase CAR yang baik, maka masyarakat tidak akan percaya terhadap bank tersebut dan tidak akan menggunakan bank tersebut. Uji Simultan (Uji F) dilakukan dengan cara pengujian variabel-variabel independen secara serempak. Tujuan dari pengujian variabel-variabel serempak adalah untuk menentukan apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian Hipotesis ketiga dalam penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan secara bersama-sama terhadap manajemen laba.hasil uji F diperoleh tingkat signifikansi F sebesar 0.006 lebih besar dari α 0.05 (0.006<0.05) maka Ho ditolak atau Ha diterima, artinya bahwa Good Corporate Governance, Leverage, dan Capital Adequacy Ratio (CAR) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Marihot Nasution dan Doddy Setiawan (2007) bahwa Corporate governance terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini berarti diterapkannya konsep Corporate governance diajukan demi tercapainya pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terus menanjak siring dengan transparansi pengelolaan perusahaan yang makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak. Analisis dilanjutkan dengan melihat determinasi dari variabel independen (good corporate governance, leverage dan capital adequacy ratio) terhadap variabel dependen (manajemen laba). Nilai R 2 E-300 Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate

menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variable tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variable penjelasnya (Gujarati:1995). Diketahui nilai R 2 adalah sebesar 0.142 berarti sebesar 14.2% dari total variasi dependen dapat dijelaskan oleh model yang disajikan. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktorfaktor lain diluar faktor good corporate governance, leverage dan kinerja keuangan yang berpengaruh terhadap tindakan manajemen laba seperti reputasi auditor sangat menentukan kredibilitas laporan keuangan. Selain faktor reputasi auditor yang bisa mempunyai pengaruh besar terhadap manajemen laba, faktor lainnya adalah Ukuran Dewan Komisaris, salah satu argumen yang menyatakan bahwa makin banyaknya personel yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan adanya agency problems (masalah keagenan), yaitu dengan makin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan mengalami kesulitan dalam menjalankan perannya, diantaranya kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkoordinir kerja dari masing-masing anggota dewan itu sendiri, kesulitan dalam mengawasi dan mengendalikan tindakan dari manajemen, serta kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi perusahaan (Yermack 1996, Jensen 1993). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan hasil yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan negatif antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan dengan manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Secara parsial good corporate governance dan leverage berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan capital adequacy ratio (CAR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Secara simultan (bersama-sama) ada pengaruh secara signifikan antara good corporate governance, leverage, dan kinerja keuangan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis kemukakan diatas, penulis memberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1. Penelitian ini hanya mengambil sampel pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI secara purposive sampling method (penen-tuan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik dan kriteria tertentu). Sebaiknya untuk penelitian selan-jutnya mengambil sampel penelitian diperbanyak dengan memasukkan seluruh bank yang terdapat di Indonesia sehingga hasil yang didapatkan lebih optimal. 2. Menambah periode penelitian menjadi lebih panjang agar efek dari good corporate governance dapat lebih dirasakan dalam mengurangi manajemen laba di perusahaan. 3. Penelitian selanjutnya menggunakan metode penentuan discretionary accruals yang berbeda, sehingga dapat melihat adanya manajemen laba dengan sudut pandang yang berbeda. Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate E-301

DAFTAR PUSTAKA Gumanti, T.A.. 2000. Earnings management: Suatu telaah pustaka. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2, 104-115. Halim, J., Meiden, C., & Lumban Tobing, R. 2005. Pengaruh manajemen laba pada tingkat pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang termasuk dalam indeks LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo. Jensen, M.C., & Meckling, W.H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3, 305-360. Midiastuty, P.P., & Machfoedz, M. 2003. Analisis hubungan mekanisme corporate governance dan indikasi manajemen laba. Simposium Nasional Akuntansi 6. Surabaya. Nasution, M., & Setiawan. D. 2007. Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar. Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang GCG dalam perusahaan perbankan. Sulistyanto, H.S. 2008. Manajemen laba, teori dan model empiris. Jakarta: Grasindo. Tarjo. 2008. Pengaruh konsentrasi kepemilikan institusional dan leverage terhadap manajemen laba, nilai pemegang saham serta cost of equity capital. Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak. Widyaningdyah, A.U. 2001. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap earnings management pada perusahaan go public di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 3, 89-101. E-302 Amperaningrum & Sari, Pengaruh Good Corporate