BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dan anak perusahaan dari perseroan terbatas PT TMG. Koperasi adalah suatu

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Koperasi Karyawan (Kopkar) Cipta Sejahtera PDAM Tirta Moedal Kota

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BAB III PRAKTIK PENGALIHAN BENDA JAMINAN MILIK ANGGOTA UNTUK JAMINAN HUTANG PIHAK KETIGA YANG DILAKUKAN OLEH KOPERASI SERBA USAHA DUA TIGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PROSEDUR SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI KARYAWAN PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum Koperasi Surya Mandiri. Koperasi Surya Mandiri memiliki tujuan mensejahterakan para

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 WALIKOTA SURABAYA,

23. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Dana Cadangan Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 1999 Nomor 27);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 WALIKOTA SURABAYA,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT ANGGOTA KOPERASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2008

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 116 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PEMERINTAH KOTA BANDUNG SEKRETARIAT DAERAH. JALAN WASTUKANCANA NO. 2 Telp BANDUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG TAMBAHAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA KJKS BMT DARUSSALAM MADANI

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PENERANGAN JALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUDUS,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK AIR TANAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Tahun berdiri Koperasi, Notaris, Nomor Akta dan Alamat

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTAJAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. 15 Januari 2010, dengan Akta Pendirian Koperasi No. 44 dan mendapat

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

Lampiran 1. Tagihan UKM Kolom Nama Sebagai Catatan Realisasi Simpanan Wajib

KOPERASI.. Nomor : 12. Pada hari ini, Kamis, tanggal (sepuluh September dua ribu lima belas).

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 170 / PMK.07/ 2007 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI MUSI RAWAS, TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENJABARAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bersatu secara sukarela

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

SUSUNAN DALAM SATU NASKAH UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN BULANAN PERIODE SEPTEMBER Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1993 TENTANG TAMBAHAN DAN PERUBAHAN ATAS ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1992/93

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR BALI PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBERIAN BAGI HASIL DANA PERIMBANGAN KEPADA DESA DI KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

Transkripsi:

BAB II HASIL SURVEY 2.1 Gambaran Umum Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri Koperasi Karyawan ( Kopkar ) adalah suatu sarana untuk pemersatu sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan. Koperasi Karyawan Temprina Sejahtera Mandiri didirikan pada bulan November 1984 dan berlokasi di Jalan Karah Agung 1 Surabaya. Sebagai suatu badan usaha yang bersifat mandiri dan tunggal, PT. Temprina Media Grafika dituntut untuk selalu mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang bagaimana pun bentuknya. Hal ini juga diterapkan Koperasi karyawan PT. Temprina Media Grafika yaitu mewujudkan suatu kerjasama yang baik antar karyawan PT. Temprina Media Grafika sebagai anggota koperasi pada khususnya dan juga bagi masyarakat sekitar pada umumnya. Bentuk dari kerjasama itu adalah memenuhi kebutuhan para anggota koperasi dan juga meningkatkan kesejahteraan para anggota koperasi. Oleh sebab itu pimpinan dan pengurus pada saat itu mengambil langkah dan sikap untuk mengajukan Perubahan Anggaran Dasar Koperasinya sebagai badan hukum. Maka sejak tanggal 11 Agustus 2007 Koperasi Karyawan PT. Temprina Media Grafika telah menerima pengesahan badan hukum dengan Surat Keputusan No 12113/ BH/ VI/ 1993. Dengan dikukuhkannya koperasi karyawan PT. Temprina Media Grafika sebagai badan hukum, maka kegiatan operasionalnya semakin profesional, baik dalam pelayanan terhadap anggota maupun dalam bidang usahanya. 7

8 Koperasi mempunyai modal yang diperoleh dari uang simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, uang dan penerimaan lain. Modal pada saat perubahan Anggaran Dasar Koperasi sebesar Rp. 1.179.277.433,10 (satu milyar seratus tujuh puluh sembilan juta dua ratus tujuh puluh tujuh ribu empat ratus tiga puluh tiga rupiah koma sepuluh sen) yang berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dari para pendiri dan hibah. Uraian bawah ini menjelaskan tentang gambaran Koperasi karyawan PT. Temprina Media Grafika secara lebih detil. 2.2 Visi dan Misi A. Visi Koperasi Karyawan PT. Temprina Sejahtera Mandiri Surabaya melaksanakan Visi yaitu : Menjadi organisasi yang terus menerus mengembangkan diri dan memberikan kemanfaatan kepada anggotanya serta berperan aktif dalam gerakan Koperasi dengan berpegang teguh pada nilainilai dan prinsip koperasi. B. Misi Koperasi Karyawan PT. Temprina Sejahtera Mandiri Surabaya melaksanakan Misi yaitu : Mewujudkan SDM anggota yang memahami dan menjalankan fungsi dan perannya sebagai pemilik, pelanggan, dan partisipan aktif di Koperasi KopKar TSM. Meringankan beban ekonomi dan meningkatkan daya beli anggota serta menyediakan kebutuhan para karyawan.

9 2.3 Struktur Organisasi Struktur organisasi tersebut terdiri dari level manajemen hingga pelaksana koperasi. Struktur organisasi Koperasi karyawan TSM dapat digambarkan pada Gambar 2.1. Rapat Anggota Pengawas Pengurus Penasehat Ketua Wakil ketua Sekretaris Bendahara Unit pengelola simpan Anggota Gambar 2.1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan TSM 2.4 Deskripsi Tugas Dalam setiap instansi, sangat diperlukan kesinambungan dalam melakukan suatu pekerjaan. Pembagian pekerjaan mutlak diterapkan dalam setiap bagian yang ada di suatu instansi agar tidak terjadi kerancuan dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah deskripsi tugas dari tiap-tiap bagian: a. Rapat Anggota (1) Merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. (2) Membuat rencana Anggaran Dasar. (3) Memilih anggota, pengurus, dan anggota pengawas jika masa jabatannya telah habis. (4) Mengesahkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan anggaran pendapatan koperasi. (5) Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).

10 (6) Mengesahkan neraca dan perhitungan keuangan tahunan. b. Penasehat (1) Menolak hal-hal yang merugikan koperasi dari pihak luar. (2) Memberikan saran atau anjuran pada pengurus untuk kemajuan koperasi. (3) Memberi prioritas usaha pada koperasi apabila memenuhi syarat yang ditetapkan. c. Pengawas (1) Melaksanakan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi termasuk organisasi, usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus. (2) Memberi laporan tertulis tentang pemeriksanaan. (3) Sebagai perangkat organisasi, tim manajemen dan sebagai pelindung koperasi. d. Ketua (1) Bertindak sebagai pimpinan koperasi, atas nama koperasi serta mewakili koperasi di dalam maupun di luar persidangan. (2) Menyiapkan kebijaksanaan pimpinan/penasehat dalam pengembangan koperasi. (3) Menetapkan kebijaksanaan dalam keputusan pada forum rapat pengurus. (4) Mengkoordinator perumusan dan perencanaan program kerja. (5) Menandatangani surat-surat keluar dan surat-surat berharga bersama sekretaris.

11 e. Sekretaris (1) Memelihara buku-buku administrasi organisasi. (2) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi/tata usaha koperasi. (3) Menyelenggarakan notulen rapat. (4) Menyusun laporan organisasi. (5) Mengatur dan mengurus soal pengelolaan koperasi. f. Bendahara/Keuangan (1) Mengurus persoalan keuangan koperasi. (2) Membimbing dan mengawasi pemegang kas koperasi. (3) Mengawasi dan menganalisa RAPB koperasi dengan cermat agar tidak melampaui. (4) Menandatangani surat-surat berharga bersama ketua. (5) Menyimpan dan mengamankan uang, bukti-bukti surat berharga dan dokumen keuangan koperasi. (6) Menyusun dan menyiapkan neraca dan perhitungan hasil usaha koperasi. g. Unit Simpan Pinjam (1) Mengatur, mengkoordinir dan manangani semua aktivitas yang berhubungan dengan simpan. (2) Mengamati posisi setiap pembiayaan, mamantau dan memberikan pembinaan serta mengusahakan agar pelunasan dapat sesuai dengan perjanjian. (3) Mengikuti perkembangan proses pembiayaan. (4) Menganalisa dan memberikan solusi pada keluhan anggota dalam

12 kasus pembiayaan. 2.5 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Berdasarkan hasil studi lapangan yang dilakukan pada Koperasi Karyawan TSM Surabaya, dapat dibuat suatu analisis sistem. Analisis sistem yang ada yaitu sebagai berikut: A. Dokumen Flow Simpanan Dalam proses simpanan ini dijelaskan bahwa dalam pembayaran simpanan yang telah sudah menjadi kewajiban bagi anggota merupakan suatu tagihan atas koperasi. Dimana dalam proses pembayarannya dilakukan dengan pemotongan gaji per bulannnya sesuai dengan hasil tanggungan simpanan anggota. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.2. Doc.Flow Pembayaran Simpanan Wajib Bagian Administrasi Bagian Payroll Bagian Akunting Pegawai Mulai Surat tagihan sebesar Penerimaan Surat tagihan sebesar Pemotongan gaji pegawai Pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran Bukti pembayaran Z Buat bukti pemotongan gaji Bukti pemotongan gaji pegawai Bukti pemotongan gaji pegawai Selesai Gambar 2.2 Document Flow Simpanan

13 B. Dokumen Flow Pinjaman Dalam proses ini dijelaskan bahwa dalam pengajuan adalah dimana status anggota sudah bersih dari tanggungan pembayaran angsuran perjanjian sebelumnya. Sehinggga setelah anggota bebas dari segala tanggungan angsuran sebelumnya maka anggota boleh melakukan pengajuan berikutnya. Sesuai dengan dana kas yang terstruktur dari koperasi. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.3. Doc.Flow Peminjaman uang Pegawai Bagian Administrasi Kepala Bagian Akunting Mulai Form sudah diisi Cek hasil perhitungan Surat kontrak Pengisian form Cek Pengesahan Merealisasi Form sudah diisi Lunas? Y T Form yang sudah Tanda terima dana Surat kontrak Tanda tangan anggota Cek plafon/flat Terpenuhi? Y Selesai T Z Surat kontrak Minta persetujuan Form yang sudah Buat surat kontrak Surat kontrak Tanda terima dana Gambar 2.3 Document Flow Pinjaman

14 C. Penjualan Kredit Dalam proses penjualan ini dijelaskan bahwa melayani anggota untuk dalam bentuk barang yang sifatnya jangka panjang. Dalam proses penjualan disini, anggota melakukan pengajuan permohonan barang. Dan sebelum permohonan disetujui untuk diberikan, maka terlebih dahulu bagian administrasi melakukan pengecekan terhadap yang sebelumnya apakah pembayaran angsuran telah jatuh selama 12 bulan. Jika anggota masih mempunyai tanggungan pembayaran angsuran belum memenuhi tempo selama 12bulan, maka anggota belum bisa melakukan pengajuan permohonan jangka panjang. Dan apabila anggota telah mempunyai status bebas tanggungan pembayaran angsuran, maka anggota boleh mengajukan permohonan barang jangka panjang. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.4.

15 Document Flow Penjualan Kredit Pegawai Bagian Administrasi Bagian Akunting Mulai Surat permohonan Surat Pengajuan Surat permohonan Pendataan permohonan Merealisasi permohonan Konfirmasi persetujuan permohonan Memvalidasi pengajuan permohonan Surat Pengajuan Data surat pengajuan tervalidasi Data surat pengajuan tervalidasi Pendataan data barang yang di Ada? T Y data barang tersedia Buat purchase order Bukti data barang tersedia Bukti data barang tersedia Data purchase order Selesai Gambar 2.4 Document Flow Penjualan Kredit D. Dokumen Flow Pengembalian Pinjaman (Angsuran) Dalam proses pengembalian atau juga disebut angsuran ini dijelaskan bahwa dalam pengembalian adalah dimana status anggota yang masih mempunyai tanggungan pembayaran angsuran perjanjian sebelumnya. Sehinggga sebelum anggota bebas dari segala tanggungan angsuran sebelumnya maka anggota tidak boleh melakukan pengajuan berikutnya terkecuali masa tempo pelunasan pembayaran angsuran sudah melebihi 1tahun dari masa. Yang prosesnya dilakukan secara efektif

16 dengan pemotongan dari 1/3 gaji anggota. Document flow untuk proses pencapaian dapat dilihat pada Gambar 2.5. Doc.Flow Pengembalian angsuran Pegawai Bagian Administrasi Bagian Payroll Bagian Akunting Kepala Mulai Surat tagihan Penerimaan pemb.angsuran Menghitung total angsuran Pemotongan gaji pegawai Pengesahan Hitung besar angsuran perbulan Pengiriman tagihan Bayar angsuran Buat bukti angsuran yg Surat tagihan yg yg yg Bukti potongan gaji Catat angsuran Buat bukti pemotongan gaji Z Bukti potongan gaji selesai Gambar 2.5 Document Flow Angsuran