BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, secara khusus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak yang terjadi di lapangan (RA),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Secara geografis TK Pembina terletak di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. muncul dari adanya praktik pembelajaran sehari-hari yang dirasakan langsung

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan proses pembelajaran yang akan dibahas yaitu Meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat hubungan antara subjek penelitian, seperti yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi/ tempat penelitian adalah Taman Kanak-kanak Satu Atap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan pertimbangan karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang kurang atau dirasakan kurang agar menjadi lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Data yang diperoleh melalui

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Alasan memilih SDN Sukawening berdasarkan pertimbangan :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hendak dicapai merupakan hal yang penting dalam sebuah penelitian. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. action research) karena ruang lingkup penelitiannya adalah kelas, yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Acuan peta permasalahan dalam penelitian ini adalah pemanfaatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian indakan kelas ini dilaksanakan di SDN I Gegesik Kulon Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi tempat penelitian dilakukan di SDN Sukamanah yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) class action research sebagai cara untuk menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh manfaatnya secara langsung dalam perkembangan pribadinya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis. Dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsismi ( 2005 ) menyatakan bahwa :Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepada situasi kelas atau Classroom Action Research dengan tujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. siswa Sekolah Menengah Pertama sudah sesuai dengan apa yang diharapkan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. SD Negeri 2 Guwa Lor siswanya mengalami kesulitan dalam pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. (classroom action research). Kasihani Kasbolah E. S (1998: 15) menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODE PENELITIAN. profesi penulis dimana diharapkan ada kemudahan khususnya menyangkut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). Ada beberapa pengertian penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan berbatasan dengan Kecamatan Sagalaherang. orang siswa yang terdiri 106 siswa laki laki dan 107 siswa perempuan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah di Kelas V SDN Randegan Wetan II yang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain Al-Munawaroh yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wardhani, dkk. (2007 :14), Penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penerapan pembelajaran angklung diatonis untuk meningkatkan keterampilan bermain musik anak, yaitu dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Arikunto (2009:3) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Menurut Hopkins (Muslich, 2009:8) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Sedangkan Kemmis dan Mc. Taggart menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri. Berdasarkan ketiga definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap tindakan guru mulai dari perencanaan sampai dengan peniliaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Melalui PTK diharapkan keterampilan guru dalam menghadapi permasalahan di dalam kelas semakin meningkat. Oleh karena itu, pada pelaksanaan PTK memiliki ciri khusus yaitu small class, collaborative, self evaluation siklus dan partisipatori.

29 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Maula, 2012: 64) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pada penelitian kualitatif peneliti berkomunikasi langsung dengan subjek yang diteliti serta dapat mengamati mereka sejak awal sampai akhir proses penelitian. Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Wiraatmadja dalam Maula (2012: 64) adalah sebagai berikut : 1. Menggunakan lingkungan alamiah tempat kejadian dan pelaku manusia berlangsung sebagai sumber data. 2. Peneliti adalah instrument utama penelitian. 3. Data yang dihasilkan sifatnya deskriptif. 4. Fokus diarahkan kepada persepsi dan pengalaman partisipasi 5. Proses sama pentingnya dengan produk. Merujuk pada beberapa pendapat yang telah diungkapkan di atas, peneliti mengharapkan melalui PTK ini dapat menemukan realitas tentang peningkatan keterampilan bermain musik anak TK Al Madina melalui kegiatan pembelajaran angklung diatonis, kemudian hasil dari penelitian ini dideskripsikan ke dalam bentuk karya tulis ilmiah. B. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini berlokasi di TK Al Madina yang beralamat di Jl. H. Sanusi RT. 03 / RW. 04 No. 47 Waringin Kurung Kec. Kramat Watu Serang-Banten. Subjek penelitian yang akan diteliti adalah anak kelompok B yang berjumlah 17 anak, terdiri dari 6 anak perempuan dan 11 anak laki-laki. Alasan memilih lokasi tersebut adalah karena pada observasi dan wawancara awal dengan ketua Yayasan TK tersebut bahwa beliau sangat ingin diadakannya pembelajaran yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan daerah yaitu salah satunya dengan menggunakan alat musik angklung, mengingat alat musik angklung merupakan alat musik yang sederhana, aman bagi anak dan mudah dimainkan oleh anak.

30 C. Definisi Operasional 1. Keterampilan Bermain Musik Terampil atau cekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu dengan cepat dan benar (Soemarjadi, Muzni Ramanto, Wikdati Zahri,1991:2). Keterampilan bermain musik merupakan kepandaian atau kemampuan seseorang untuk bernyanyi serta memainkan alat musik dengan benar serta dapat menghasilkan nada atau suara yang disusun sedemikan rupa melalui rasa (feeling) sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. 2. Angklung Diatonis Angklung diatonis merupakan angklung yang menggunakan sistem nada kromatik, yaitu tangga nada yang terdiri dari 12 nada per oktaf. Angklung diatonis pertama kali dibuat oleh Daeng Sutigna. Angklung diatonis ini digunakan untuk mengiringi lagu-lagu berbahasa Indonesia dan lagu-lagu Barat dan disajikan meniru orkes gaya Barat dengan jumlah pemain yang banyak. Mempertimbangkan jumlah pemain yang banyak dan cara permainan harus disiplin, maka pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat keputusan No. 082 tahun 1968 yang menyatakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan angklung sebagai alat pendidikan musik. Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran angklung diatonis dalam penelitian ini merupakan pembelajaran musik di TK yang tentunya menggunakan alat musik angklung diatonis yang dibawakan dengan jumlah murid yang banyak, khususnya kelompok B di TK Al Madina. Pada kegiatan pembelajarannya, anak kelompok B diarahkan untuk bermain angklung dalam suatu kelompok besar membawakan satu lagu yang sudah ditetapkan guru. Dengan begitu anak diharapkan dapat bekerjasama dalam menciptakan harmonisasi yang indah dalam membawakan sebuah lagu.

31 D. Prosedur Penelitian Dalam tahap pelaksanaan tindakan, peneliti berperan untuk merancang pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan bermain musik anak melalui angklung diatonis, bekerja dengan guru selaku praktisi dalam melaksanakan tindakan yang direncanakan serta mendampingi guru dengan memberikan arahan, motivasi dan stimulus agar guru dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Prosedur penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang terdiri atas pengamatan, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan meliputi pembuatan rancangan pembelajaran serta mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan anak didik dalam proses pembelajaran sebagai alat peraga, dalam hal ini penggunaan angklung diatonis untuk meningkatkan keterampilan bermain musik anak TK Al Madina kelompok B yang berlokasi di Kec. Kramat Watu Serang Banten. 2. Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti dan guru kelas B di TK Al Madina yang dilaksanakan pada bulan April 2013. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan, peran peneliti adalah merancang teknik yang akan digunakan dalam pembelajaran, bekerja sama dengan guru dalam melaksanakan tindakan serta mendampingi guru dengan memberikan arahan, motivasi dan stimulus agar guru dapat melaksanakan perannya berdasarkan rencana. Sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini tercapai dan dapat menghasilkan peningkatan prestasi belajar yang lebih baik. 3. Pengamatan Kegiatan pengamatan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data yang dilakukan dengan perekaman data, dan hasil pelaksanaan

32 kegiatan. Adapun tujuannya adalah mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi. 4. Refleksi Refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai serta dampak dari pelaksanaan tindakan. Secara garis besar tahapan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas digambarkan dalam bagan di bawah ini: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan? Penjelasan: Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Arikunto (2009:16) Tahap 1 Menyusun rancangan tindakan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi.

33 Tahap 2 pelaksanaan tindakan Tahap ke 2 dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu menggunakan tindakan kelas. Tahap ke 3 pengamatan atau observasi Tahap ke 3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Tahap 4 Refleksi Tahap ke 4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi penelitian tindakan tidak pernah menjadi kegiatan tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali jika belum tercapai apa yang diharapkan. E. Instrumen Penelitian Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi, karena mengevalusi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti, dan hasil yang diperoleh dapat diukur menggunakan standar yang telah ditentuakan sebelumnya oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pedoman observasi (pengamatan) digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas anak selama penelitian berlangsung dengan membubuhkan tanda cheklist pada lembar observasi. 2. Pedoman wawancara merupakan alat berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran angklung diatonis di TK Al Madina. 3. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang terjadi pada saat penelitian berlangsung, dokumentasi berupa gambar dan tulisan.

34 Kisi-kisi Instrumen Sub Variabel 1. Kemampuan mendengar 2. Kemampuan meragakan Indikator a. Peka terhadap syair dan pesan lagu dalam pembelajaran angklung b. Tepat menirukan ketukan dan nada dalam permainan angklung a. Bernyanyi sesuai nada dan irama b. Memainkan lagu dengan angklung Teknik Pengumpulan Data Observasi Observasi Observasi Observasi Sumber Data 3. Kemampuan berkreativitas Kemampuan berkreasi dalam mengungkapkan isi dan pesan musik dengan perbuatan yang berupa nyanyian, gerakan dan permainan alat musik atau mengkolaborasikan nya Observasi 4. Strategi pembelajaran a. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memainkan alat musik b. Memberi stimulus pada anak agar termotivasi pada bidang musik Wawancara Wawancara Guru Guru c. Memberikan pengalaman empiris yang praktis Wawancara Guru

35 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk pengukuran. Dalam hal ini pengamat harus jeli dalam mengamati baik itu ketika menatap kejadian, gerak, atau proses. Dengan kata lain pengamatan disini yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak menggunakan pertanyaan pertanyaan. 2. Wawancara Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape recorder). Wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian kualitatif. 3. Studi Literatur Teknik pengumpulan data ini dilakukan terhadap berbagai sumber tulisan berupa teori-teori dari para ahli yang relevan sebagai bahan studi awal yang melandasi penelitian. 4. Dokumentasi Dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data dari hasil wawancara, observasi dan studi literatur. Badudu dalam Maula (2012: 82) mengartikan dokumentasi adalah semua tulisan yang dikumpulkan dan disimpan yang dapat digunakan bila diperlukan juga gambar atau foto. Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan catatan yang berbentuk tulisan, gambar berupa foto maupun rekaman audio visual dari aktivitas yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

36 G. Teknik Analisis Data Proses analisis data yang dilakukan pada penelitian ini berlangsung dari awal penelitian yaitu mulai dari observasi, perencanaan, pelaksanaan sampai dengan refleksi terhadap tindakan. Setelah terkumpul, data dianalisis dengan menggunakan deskriftif kualitatif. Kegiatan pengumpulan dan analisis data yang benar serta tepat merupakan inti dari suatu penelitian. Data yang diperoleh dengan cara deskriftif kualitatif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan data, dan penyimpulan (Tim Pelatih Proyek PGSM, 1997: 73) berikut penjelasnnya : 1. Reduksi data merupakan proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui penyelesaian dan pemfokusan terhadap masalah menjadi informasi yang bermakna. 2. Paparan data merupakan proses penampilan data secara sederhana dalam bentuk paparan naratif. 3. Penyimpulan merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data yang singkat, padat namun mengandung pengertian yang luas. Hasil dari analisis data penelitian divalidasi. Validasi data dilakukan untuk menjaga validitas dan objektivitas data temuan lapangan. Dalam penelitian ini, validasi data yang dilakukan merujuk kepada pendapat Wiriatmaja (Kurniasih, 2010:58) bahwa agar data yang diperoleh peneliti memiliki validitas dan objektivitas yang tinggi diperlukan beberapa persyaratan berikut: 1. Teknik triangulasi memungkinkan untuk mendapatkan informasi dan sumber lain mengenai kebenaran lain tentang data penelitian melalui kegiatan diskusi yang dilakukan setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Sumber lain yang dapat digunakan untuk konfirmasi hasil penelitian adalah guru kelas dan anak yang terlibat langsung dalam penelitian.

37 2. Teknik member-check dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan peneliti dengan cara mengkonfirmasikannya dengan sumber data. Adapun untuk menunjang hasil data peneliti divalidasi dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan kepada para ahli, dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan kepada pembimbing untuk mendapatkan arahan dalam penyusunan hasil pelaporan di lapangan. 3. Audit Trial yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan metode maupun prosedur yang digunakan peneliti dalam mengambil kesimpulan, dimana peneliti dapat mendiskusikannya dengan teman sejawat. 4. Expert Opinion yaitu melakukan pengecekan data atau informasi temuan penelitian kepada para ahli yang profesional.