Salah satu kunci keberhasilan suatu program adalah bergantung. pada kinerja sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU PEDOMAN DESA SIAGA AKTIF

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja bidan dalam melakukan proses rujukan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai implementasi kebijakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sehatadalah hak azazi manusia, hal ini tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang

Berdasarkan latar belakang diatas pelayanan antenatal standar minimal 7T

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

belum baik karena standar pelayanan belum dilaksanakan seluruhnya, diperkuat

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditinjau dari Aspek Bidan Desa sebagai Pelaksana di Kabupaten Jepara

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

a. Menjelaskan Motivasi PKB dalam pembinaan PIK-R di Kota Surabaya b. Menjelaskan Kepemimpinan dalam pembinaan PIK-R di Kota Surabaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

proses kaderisasi. Adanya dukungan kebijakan yang tidak diimbangi dukungan dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Strategi Pembangunan Kesehatan tahun adalah meningkatkan derajat

Poliklinik Kesehatan Desa

EVALUASI PERSIAPAN PUSKESMAS PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI KABUPATEN BREBES TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang bertujuan untuk

Oleh Muhammad Abdus ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

PERSEPSI KEPALA KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI DESA NGEMPLAK KECAMATAN KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja tenaga kesehatan yang baik akan berdampak pada kualitas

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

sasaran/kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. 11 Kinerja

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

BAB VII PENUTUP. Kementrian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kota Pariaman Standar Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi ukuran penentu penilaian. keberhasilan kesehatan pada masyarakat. Angka kematian ibu di Indonesia

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun Desa atau kelurahan siaga aktif adalah desa atau kelurahan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MERANGIN NOMOR : 443/ /DINKES/2007 TENTANG

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

LATAR BELAKANG. Buku Saku Dana Desa

FORUM NASIONAL II : Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia. Nizwardi Azkha,SKM,MPPM,M,Pd,M,Si PSIKM FK Unand Padang

BAB I PENDAHULUAN. ke masa dewasa, yang disertai dengan berbagai perubahan baik secara fisik, psikis

1. neonatus. Delapan bidan menyatakan sudah melibatkan dan dapat bekerja sama

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

Village Activity Mapping Service Availability Mapping Provinsi Jawa Barat

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU No. 9 Tahun 1990 Tentang Pokok-Pokok Kesehatan. 3. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

oleh pengelola PAUD yang baik dan yang kurang bauk di Kabupaten Bengkulu Selatan?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

2.1 Rencana Strategis

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS BRANGSONG 02 KABUPATEN KENDAL. Yuliana Saptiti Sari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

POLICY BRIEF PEKERJAAN RUMAH YANG TIDAK TERSELESAIKAN REKOMENDASI

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Susunan peraturan peran BPM dalam pemberian KIE sebagai., Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

b. Tantangan Eksternal 1) Kelembagaan : Dukungan sektor lain terhadap bidang kesehatan masih belum optimal karena masih ada anggapan bahwa

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan Millenium Development Goals

Latar Belakang. Manfaat. a. Bagi Stakeholders/ Pengguna. - Meningkatnya peran serta dan kepedulian masyarakat terhadap ibu hamil dan ibu nifas;

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

POLICY BRIEF REKOMENDASI. Partisipasi Masyarakat Sangat Menentukan Keberhasilan Promosi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu dan anak masih merupakan masalah di beberapa negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

EVALUASI PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan

Penduduk Perkotaan (1000s)

BUPATI BARITO KUALA KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR / 266 /KUM/2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

Analisis Implementasi Kebijakan ASI Eksklusif Di Tingkat Kabupaten Kebumen Tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan lembar fakta World Health Organization (WHO) tahun 2013, setiap hari terjadi sekitar 800 kematian ibu

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

Transkripsi:

1 Salah satu kunci keberhasilan suatu program adalah bergantung pada kinerja sumber daya manusia yang secara langsung atau tidak langsung memberikan kontribusi pada pelaksanaan program. Untuk memperoleh kinerja petugas yang optimal maka perlu diupayakan penetapan strategi yang tepat yaitu mengelola petugas agar mau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 15 Berdasarkan permasalahan permasalahan tersebut di atas maka implementasi program Desa Siaga di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah merupakan fenomena yang sangat penting untuk diteliti. B. Rumusan Masalah Implementasi program Desa Siaga yang dicanangkan pemerintah di wilayah kerja puskesmas Layeni di Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah ternyata masih belum berjalan secara optimal. Padahal, melalui program ini diharapkan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir dapat ditingkatkan untuk mencegah kematian ibu dan bayi saat persalinan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dalam implementasi program Desa Siaga belum sesuai dengan indikator keberhasilan Desa Siaga yang telah ditentukan oleh Departemen Kesehatan antara lain adanya keterbatasan sarana dan prasarana poskesdes, kurang aktifnya Forum Masyarakat Desa, pengembangan UKBM yang belum memadai, tidak berfungsinya sistem surveilance dan sistem kegawatdaruratan, belum tertanganinya masalah kesehatan dengan respon cepat di mana masih ditemukan kematian ibu akibat perdarahan dan kematian bayi akibat kelahiran prematur, bronchopneumoni dan diare.

2 Keberhasilan Desa Siaga sebagai wujud upaya kesehatan berbasis masyarakat sangat bergantung pada ketepatan penerapan langkahlangkah dalam pendekatan edukatif dan pengorganisasian masyarakat yang dilakukan oleh tenaga bidan atau provider yang dapat berperan secara optimal sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan analisa terhadap implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. C. Pertanyaan Bagaimana implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah tahun 2010? D. Tujuan Penelitan 1. Tujuan umum Menjelaskan implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah tahun 2010. 2. Tujuan khusus a. Menjelaskan kebijakan, sasaran dan pengukurannya dalam implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja Puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah.

3 b. Menjelaskan aspek sumber daya dalam implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. c. Menjelaskan aspek komunikasi dalam implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. d. Menjelaskan aspek karakteristik Desa Siaga dalam implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja Puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. e. Menjelaskan aspek disposisi pelaksana dalam implementasi program Desa Siaga ditinjau dari perspektif provider di wilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. E. Manfaat 1. Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam penyelenggaraan program Desa Siaga di masa mendatang sehingga lebih berdaya dan berhasil guna serta sebagai arah dan kebijakan untuk menentukan langkah-langkah yang strategis dan komprehensif. 2. Puskesmas Dapat digunakan sebagai telaah informasi untuk dijadikan pertimbangan dalam membuat kebijakan peningkatan kinerja dalam rangka pengembangan Desa Siaga. 3. Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku Sebagai penyedia sumber daya manusia dalam bidang kesehatan untuk peningkatan pengetahuan tentang pemberdayaan masyarakat dalam rangka mendukung percepatan pengembangan Desa Siaga.

4 4. Program MIKM Sebagai tambahan wacana akademik tentang penyelengaraan Desa Siaga yang dapat menjadi dasar untuk dilakukan penelitian selanjutnya. 5. Peneliti Memberikan wawasan dan pengalaman dalam peningkatan kemampuan peneliti terutama dalam kajian implementasi programprogram dalam kebijakan kesehatan terutama program Desa Siaga. F. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup Waktu ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus sampai dengan 30 September 2010. 2. Ruang Lingkup Tempat ini dilaksanakan pada desa Layeni I, desa Bumey, desa Isu, desa Watludan, desa Trana dan desa Tone Tanah diwilayah kerja puskesmas Layeni Kecamatan TNS Kabupaten Maluku Tengah. 3. Ruang Lingkup Materi yang dilakukan termasuk bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat khususnya pada Magister Kesehatan Ibu dan Anak dengan topik kajian melingkupi implementasi program Desa Siaga. G. Keaslian Beberapa penelitian serupa dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah seperti yang terlihat pada tabel 1.1

13 Tabel 1.1 Data beberapa penelitian tentang pelaksanaan Desa Siaga Nama Peneliti Judul Variabel Rancangan Hasil Taufik Azhar Noor Pelaksanaan Desa Siaga Percontohan Di Puskesmas Cibatu Kabupaten Purwakarta, 2007 Program pelatihan nakes dan kader,pengorganisasian masyarakat,promosi kesehatan oleh Dinas Kesehatan,pengelolaan dana masyarakat,paertisipasi masyarakat. penelitian deskriptif eksploratif dengan rancangan studi kasus. Subjek penelitian adalah kepala Dinas Kesehatan Kabupaten purwakarta, kepala bidang pelayanan kesehatan masyarakat, kasie pelayaanan kesehatan dasar, Bidan koordinator, Ka.sie promkes Kesehatan dan kasubag keuangan Kegiatan desa Siaga percontohan puskesmas Cibatu dapat memfasilitasi warganya yang todak mampu walaupun masih bersifat top down Agus Hermansyah Persepsi Stakeholder Terhadap Pelaksanaan Desa Siaga di Kabupaten Sambas Bentuk/model pelaksanaan desa siaga,kebijkan desa siaga,dukungan sarana dan pendanaan,kegiatan sosialisasi oleh puskesmas, kegiatan pelatihan,kapasitas masyarakat dalam mendukung pelaksanaan desa siaga(ketersediaan,tenaga,kader dan pendanaan). deskriptif dan rancangan studi kasus. Subjek penelitian Kepala Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kabupaten,Kepala puskesmas, Camat dan kepala desa serta masyarakat. Persepsi stakeholder terhadap bentuk/model desa`siaga berupa partisipasi masyarakat sudah baik walaupun sebagian stakeholder masih mempunyai pemahaman yang terbatas mengenai desa siaga seperti konsep desa siap antar jaga. Kusuma Dewi Palupi Analisa implementasi Program Pelayanan Kesehatan peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas Wilayah Kerja Kota Semarang Kegiatan operasional PKPR,Pendanaan program,sarana prasarana,ketenagaan koordinasi badan pelaksana, komunikasi dalam pelaksanaan program, peran struktur birokrasi. non eksperimental (observasional) dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian adalah kepala puskesmas dan petugas pelaksana program. Pelaksanaan program PKPR di puskesmas belum memenuhi kriteria pelayanan remaja seperti yang ditetapkan WHO, hal ini disebabkan belum adekuatnya dukungan dana, sarana prasarana, ketenagaan dan lemahnya kegiatan koordinasi, komunikasi dan struktur birokrasi.

14 Tabel 1.1 (Lanjutan) Nama Peneliti Judul Variabel Rancangan Hasil Denicell P. Tetelepta 2010 Implementasi Program Desa Siaga Ditinjau dari Persepktif Provider Di Wilayah Kerja Puskesmas Layeni Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) Kabupaten Maluku Tengah Kebijakan, sasaran kebijakan dan pengukurannya,sumber daya, komunikasi, karakteristik Desa Siaga, disposisi pelaksana. deskriptif eksploratif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah provider di wilayah kerja puskesmas Layeni yaitu kepala puskesmas, koordinator bidan dan bidan Desa Siaga, tokoh masyarakat, kader kesehatan, ka.sie promkes, ka.bid.kesga dan ibu hamil. Implementasi program Desa Siaga di wilayah kerja puskesmas Layeni belum berjalan dengan optimal, karena pemahaman provider, kader dan tokoh masyarakat yang masih kurang tentang program sehingga lebih berorientasi pada kegiatan poskesdes daripada pengembangan Desa Siaga, keterbatasan sumberdaya, baik dana, SDM maupun sarana dan prasarana, komunikasi kesehatan masyarakat yang tidak efektif sehingga sosialisasi program pun tidak maksimal, belum terbentuknya struktur organisasi Desa Siaga baik di tingkat desa maupun Kecamatan, namun demikian sikap dan komitmen provider sangat positif dalam melaksanakan program secara profesional.