PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

I. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya merokok terhadap remaja yang utama adalah terhadap fisiknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta

BAB 1 PENDAHULUAN. dampak buruk bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang sekitarnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tembakau pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh bangsa Belanda

BAB I PENDAHULUAN. semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat merokok. Rokok mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

I. PENDAHULUAN. diantaranya penyakit pada sistem kardiovaskular, penyakit pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rokok sudah menjadi suatu barang konsumsi yang sudah familiar kita

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. perokok mengalami peningkatan dari tahun ketahunnya (Sari, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Merokok sudah menjadi masalah kompleks yang menyangkut aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indian di Amerika untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Bank BRO (Be Reading Opportunity) BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok merupakan kebiasaan yang biasa ditemukan di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda kecil yang paling banyak digemari dan tingkat

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. Perilaku merokok merupakan suatu hal yang fenomenal. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis dan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 5 juta orang mati

BAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah i

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tanaman Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica, dan spesies lainnya atau sintesis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. tambahan (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, 2009). Masalah utama. yang menjadi semakin tinggi tiap tahunnya.

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Di tahun 2009, Indonesia menempati peringkat ke-4

BAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2

BAB 1 : PENDAHULUAN. menimbulkan banyak kerugian, baik dari segi sosial, ekonomi, kesehatan bahkan

Gambaran Perilaku Merokok pada masyarakat di Kabupaten Purwakarta: Suatu Kajian Literatur

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Global Adults Tobacco Survey (GATS) Indonesia, Indonesia merupakan

BAB I BAB 1 : PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di negara-negara besar di dunia walaupun hal tersebut sudah

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB 1 : PENDAHULUAN. kalangan masyarakat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe,

BAB 1 : PENDAHULUAN. membuktikan secara tuntas bahwa konsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok berbahaya

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB 1 PENDAHULUAN. merokok namun kurangnya kesadaran masyarakat untuk berhenti merokok masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Merokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dianggap

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1 : PENDAHULUAN. kandung kemih, pankreas atau ginjal. Unsur-unsur yang terdapat didalam rokok

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SLTP DI KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai tobacco dependency sendiri dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah rokok pada hakekatnya sekarang sudah menjadi masalah nasional,

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. salah satu negara konsumen tembakau terbesar di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. walaupun sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB I PENDAHULUAN. sering ditulis di surat-surat kabar, majalah dan media masa lain yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Rokok sudah dikenal manusia sejak tahun sebelum Masehi. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN JATI KOTA PADANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. iii. iv 1 1. iii

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan jumlah perokok di negara berkembang termasuk Indonesia

KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA PELAJAR SMP NEGERI 3 MAJENANG CILACAP TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia khususnya dikalangan pelajar. Walaupun sudah

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab gangguan kesehatan dan kematian sebelum waktunya, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. berakibat buruk bagi kesehatan dan jumlah perokok di Indonesia. cenderung meningkat (Notoatmodjo, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku merokok dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, sangat

I. PENDAHULUAN. individu yang sering dimulai saat remaja dan berlanjut hingga dewasa yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara sadar untuk melukai dirinya sendiri, karena dengan merokok, berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dikeluarkan oleh asap rokok orang lain (Harbi, 2013). Gerakan anti rokok

BAB 1 : PENDAHULUAN. kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat. (1)

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak menular salah satunya adalah kebiasaan mengkonsumsi tembakau yaitu. dan adanya kecenderungan meningkat penggunaanya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

Transkripsi:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAME MONOPOLI SEBAGAI MODEL EDUKASI TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SAWAH BESAR KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan oleh : Nurkholis Abdulloh (6211414009) Angkatan 2014 Musfiq Fadhil (6411414085) Angkatan 2014 Masruroh (6411413083) Angkatan 2013 Fitriyana (6411413085) Angkatan 2013 Hanifah Hasbi (6411413100) Angkatan 2013 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2015 i

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii DAFTAR ISI... iii RINGKASAN... iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1.LATAR BELAKANG MASALAH... 1 1.2.PERUMUSAN MASALAH... 3 1.3.TUJUAN... 3 1.4.LUARAN YANG DIHARAPKAN... 3 1.5.KEGUNAAN... 3 II. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN... 4 III. METODE PELAKSANAAN... 5 3.1 Persiapan Kegiatan... 5 3.2 Tahap Pelaksanaan... 5 3.3 Tahap Pascapelaksanaan... 5 4.1 BIAYA... 7 4.2 JADWAL KEGIATAN... 7 LAMPIRAN... 8 LAMPIRAN 1... 8 LAMPIRAN 2... 16 LAMPIRAN 3... 18 LAMPIRAN 4... 19 LAMPIRAN 5... 20 LAMPIRAN 6... 21 LAMPIRAN 7... 22 iii

RINGKASAN Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Selain itu anak juga memiliki karakteristik suka bermain dan berkelompok. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut Hurlock (2002) anak usia sekolah merupakan masa yang menyulitkan dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya. Anak usia sekolah dasar cenderung terpengaruh halhal negatif dari teman-teman dan lingkungannya. Hal negatif yang dekat dengan anak salah satunya yaitu merokok. Kebiasaan merokok saat ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun telah merambah ke remaja bahkan siswa usia sekolah dasar. World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 1,1 milyar perokok didunia ini. Di negara berkembang diperkirakan jumlah perokok hampir tiga kali lebih banyak dibanding di negara maju. Data dari GATS tahun 2011 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok sebanyak 36,1% (Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia, 2013). WHO memperkirakan separuh kematian di Asia dikarenakan tingginya peningkatan penggunaan tembakau. Angka kematian akibat rokok di negara berkembang meningkat hampir 4 kali lipat. Hal yang memprihatinkan adalah saat ini dapat dijumpai anak-anak SD sudah mulai merokok secara diam-diam. Kelurahan Sawah Besar adalah salah satu kelurahan di Kota Semarang. Di Kelurahan tersebut telah dilakukan penelitian oleh Ayu Puspita mengenai anak usia sekolah dasar yang merokok pada bulan Maret 2013. Penelitian dilakukan melalui tanya jawab terhadap 10 responden, didapatkaan hasil terdapat 8 anak usia sekolah dasar yang mengaku sudah mulai merokok. Anak-anak tersebut antara kelas 1 sampai kelas 6. Oleh karena itu sudah seharusnya upaya pencegahan perilaku merokok dan pendidikan mengenai bahaya merokok diberikan kepada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar, mengingat adanya anak usia sekolah dasar yang merokok di Kelurahan tersebut. Salah satu media pendidikan sekaligus permainan yang efektif adalah game monopoli anti rokok. Permainan monopoli tersebut dirancang khusus untuk media pembelajaran tentang pencegahan perilaku merokok. Untuk itu program pengabdian masyarakat yang berjudul GAME MONOPOLI SEBAGAI MODEL EDUKASI TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SAWAH BESAR KOTA SEMARANG bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar, yang nantinya diharapkan dapat mencegah perilaku merokok pada anak-anak setempat. Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini di bagi menjadi 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan pascakegiatan. Biaya yang dibutuhkan dalam Program ini adalah sebesar Rp 12.305.00,00. Keywords : Monopoli, merokok, Kelurahan Sawah Besar iv

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak bergantung dengan orang tua. Banyak ahli menganggap masa ini sebagai masa tenang atau masa latent, di mana apa yang telah terjadi dan dipupuk pada masa-masa sebelumnya akan berlangsung terus untuk masa-masa selanjutnya (Gunarsa, 2006). Selain itu anak juga memiliki karakteristik suka bermain dan berkelompok. Anak merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Menurut Hurlock (2002) anak usia sekolah merupakan masa yang menyulitkan dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya. Anak usia sekolah dasar cenderung terpengaruh halhal negatif dari teman-teman dan lingkungannya. Hal negatif yang dekat dengan anak salah satunya yaitu merokok. Sebagian besar masyarakat telah mengetahui bahaya merokok dan papan iklan rokok pun menyampaikan hal tersebut, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. World Health Organization (WHO) memperkirakan terdapat sekitar 1,1 milyar perokok didunia ini. Di negara berkembang diperkirakan jumlah perokok hampir tiga kali lebih banyak dibanding di negara maju yaitu sekitar 800 juta orang yang terdiri dari 700 juta perokok pria dan 100 juta perokok wanita. Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, persentase penduduk umur 10 tahun ke atas 23,7% merokok setiap hari, 5,5% merokok kadang-kadang, 3,0% adalah mantan perokok dan 67,8% bukan perokok. Prevalensi perokok di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Jumlah perokok pria meningkat 14%, sedangkan perokok wanita meningkat sebanyak 2,8% dari tahun 1995 sampai tahun 2011. Pada tahun 1995 jumlah perokok pria di Indonesia sebanyak 53,4% sedangkan tahun 2011 menjadi 67,4%. Untuk perokok wanita meningkat dari 1,7% pada tahun 1995 menjadi 67,4% pada tahun 2011 (Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia, 2013). Data dari GATS tahun 2011 menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina dan India dengan prevalensi perokok sebanyak 36,1% (Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia, 2013). Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 300 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang penting antara lain : tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida (Bustan, 2007). Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik (Aditama, 2013). Dengan komponen utama

2 adalah nikotin suatu zat berbahaya penyebab kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, dan CO yang dapat menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Rokok juga dapat menimbulkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan kanker. WHO memperkirakan separuh kematian di Asia dikarenakan tingginya peningkatan penggunaan tembakau. Angka kematian akibat rokok di negara berkembang meningkat hampir 4 kali lipat. Pada tahun 2000 jumlah kematian akibat rokok sebesar 2,1 juta dan pada tahun 2030 diperkirakan menjadi 6,4 juta jiwa. (Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia, 2013). Hal yang memprihatinkan saat ini adalah dijumpai anak-anak SD sudah mulai merokok secara diam-diam. Sejumlah studi menyatakan bahwa usia pertama kali merokok pada umumnya dilakukan pada anak usia 11-13 tahun (Smet, 1994). Menurut data (Riskesdas, 2010) menyatakan usia pertama kali merokok pada usia 5-9 tahun sebesar 1,7%, pada usia 10-14 tahun sebesar 17,5%. Anak-anak mulai merokok karena beberapa faktor, antara lain karena kemauan sendiri, diajari atau dipaksa merokok oleh teman-temanya. Anak merokok karena kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukan bahwa dirinya telah dewasa. Umumnya mereka bermula dari perokok pasif, kemudian menjadi perokok aktif. Semula hanya mencoba-coba kemudian menjadi ketagihan akibat adanya nikotin didalam rokok (Sitepoe, 2000). Kelurahan Sawah Besar adalah salah satu kelurahan di Kota Semarang. Di Kelurahan tersebut telah dilakukan penelitian oleh Ayu Puspita mengenai anak usia sekolah dasar yang merokok pada bulan Maret 2013. Penelitian dilakukan melalui tanya jawab terhadap 10 responden, didapatkan hasil terdapat 8 anak usia sekolah dasar yang mengaku sudah mulai merokok. Anak-anak tersebut antara kelas 1 sampai kelas 6. Para responden tersebut menyatakan bahwa mereka berani merokok secara diam-diam dalam setiap harinya, sepulang dari sekolah maupun saat bermain di luar rumah dengan teman-temannya. Oleh karena itu sudah seharusnya upaya pencegahan perilaku merokok dan pendidikan mengenai bahaya merokok diberikan kepada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar, mengingat adanya anak usia sekolah dasar yang merokok di Kelurahan tersebut. Adanya anak yang merokok dikhawatirkan akan mempengaruhi anak-anak lain yang tidak merokok. Salah satu media pendidikan sekaligus permainan yang efektif adalah game monopoli anti rokok. Permainan monopoli tersebut dirancang khusus untuk media pembelajaran tentang pencegahan perilaku merokok. Untuk itu program pengabdian masyarakat yang berjudul GAME MONOPOLI SEBAGAI MODEL EDUKASI TENTANG BAHAYA MEROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SAWAH BESAR KOTA SEMARANG bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan dengan game monopoli pada anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar, yang

3 nantinya diharapkan dapat mencegah perilaku merokok pada anak-anak setempat. 1.2 Perumusan masalah Berdasarkan permasalahan yang telah kami paparkan di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah yang di hadapi sebagai berikut: 1. Bagaimana meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya merokok pada anak usia Sekolah Dasar di Kelurahan Sawah Besar dengan Media Game Monopoli? 2. Bagaimana mencegah perilakumerokok pada anak usia Sekolah Dasar di Kelurahan Sawah Besar dengan Media Game Monopoli? 1.3 Tujuan Tujuan Pengabdian masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya merokok pada anak usia Sekolah Dasar di Kelurahan Sawah Besar dengan Media Game Monopoli. 2. Menumbuhkan perilaku anti merokok pada anak usia Sekolah Dasar di Kelurahan Sawah Besar dengan Media Game Monopoli. 1.4 Luaran Yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari program pengabdian masyarakat ini adalah : 1. Dihasilkan model pendidikan kesehatan yang menarik. 2. Dihasilkan media-media yang dibutuhkan untuk pendidikan kesehatan yang disukai anak-anak. 3. Terciptanya perilaku anti merokok pada anak-anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar Kota Semarang. 1.5 Kegunaan Melalui program kreatifitas mahasiswa bidang pengabdian kepada masyarakat diharapkan media ini dapat diadopsi oleh masyarakat untuk mencegah anak-anak dari merokok.

4 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Gambaran Umum Masyarakat Sasaran Khalayak sasaran dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) ini adalah anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar. Di Kelurahan Sawah Besar sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Ayu Puspita mengenai anak usia sekolah dasar yang merokok pada bulan Maret 2013. Penelitian dilakukan melalui tanya jawab terhadap 10 responden, didapatkan hasil terdapat 8 anak usia sekolah dasar yang mengaku sudah mulai merokok. Anak-anak tersebut antara kelas 1 sampai kelas 6. Para responden tersebut menyatakan bahwa mereka berani merokok secara diamdiam dalam setiap harinya, sepulang dari sekolah maupun saat bermain di luar rumah dengan teman-temannya. Oleh karena itu program pengabdian pendidikan kesehatan mengenai bahaya merokok di berikan kepada anak-anak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar dengan tujuan agar anak yang sudah merokok dapat berhenti merokok dan anak-anak yang tidak merokok tidak terpengaruh oleh anak-anak yang sudah merokok. Pelaksanaan program kreatifitas mahasiswa ini membutuhkan kerjasama dengan pihak terkait demi kelancaran dan keberlangsungan kegiatan ini.

5 BAB III METODE PELAKSANAAN Metode Pelaksanaan Metode yang akan digunakan dalam program kreatifitas pengabdian kepada masyarakat adalah pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dengan media game monopoli. Dimana media ini berisi pengetahuan mengenai bahaya merokok dan cara mencegah perilaku merokok berupa gambar-gambar yang berada di papan dan kartu monopoli. Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian masyarakat ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap evaluasi.. 1. Persiapan Kegiatan Persiapan ini dilakukan dengan meminta izin dengan pihak setempat untuk melakukan proses permainan game monopoli. Setelah memperoleh perizinan, proses selanjutnya yaitu mengumpulkan anakanak usia sekolah dasar di Kelurahan Sawah Besar untuk mengukur pengetahuan anak-anak setempat dengan memberi soal pre-test. Selain itu juga diadakan persiapan terhadap alat-alat yang akan digunakan, agar pelaksanaan berjalan dengan lancar. 2. Tahap pelaksanaan Proses memainkan monopoli dilakukan 1x dalam seminggu dengan tahapan sebagai berikut : a. Pengenalan dan penjelasan mengenai permainan game monopoli. Pada tahap ini sasaran akan dijelaskan bagaimana cara memainkan monopoli b. Pembagian kelompok permainan Setelah semua sasaran mengerti cara memainkan game monopoli, sasaran akan dibagi menjadi 5 kelompok dimana satu kelompok terdiri dari beberapa siswa. c. Diskusi bersama Setelah permainan selesai anak-anak dipersilahkan berdiskusi dengan tanya jawab atau berkomentar. 3. Tahap pascakegiatan a. Post tes Post tes dilakukan untuk mengukur pengetahuan anakanak setelah mendapatkan pendidikan kesehatan dengan media game monopoli.

b. Evaluasi kelompok Evaluasi dilakukan setelah seluruh progam dilaksanakan. Pada tahap ini melibatkan seluruh anggota kelompok. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan progam dan kendala apa saja yang dihadapi saat progam berlangsun. Evaluasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah progam sesuai dengan yang diharapkan. 6

7 BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp) 1 Peralatan penunjang Rp 3.030.000,00 2 Bahan habis pakai Rp 7.095.000,00 3 Perjalanan Rp 1.080.000,00 4 Lain-lain Rp 1.100.000,00 Jumlah Rp 12.305.00,00 4.2 Jadwal Kegiatan Program kreatifitas mahasiswa ini direncanakan dalam waktu 5 (lima) bulan pada tahun 2015, perkiraan waktu dan kegiatan pokok program pengabdian ini disajikan pada tabel dibawah ini. No Nama Kegiatan 1. Perijinan, persiapan alat dan perlengkapan 2. Pelaksanaan Game Monopoli di Kelurahan Sawah Besar Kota Semarang 3. Evaluasi dan penyusunan laporan Bulan ke- 1 2 3 4 5

16 Lampiran 2. Justifikasi Anggran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Material Justifikasi Kuant Harga Satuan Jumlah pemakaian itas (Rp) Seperangkat 3kali 5 Rp 100.000 Rp 500.000,00 Monopoli Sewa Microphon 3 kali 1 Rp 100.000 Rp 300.000,00 Sewa Speaker 1 kali 1 Rp100.000 Rp 100.000,00 Sewa camdig 6 kali 2 Rp 250.000 Rp 500.000,00 Sewa LCD 1 kali 1 Rp 500.000 Rp 500.000,00 Proyektor + screen Sewa Tikar 6 kali 5 Rp 50.000 Rp 250.000,00 Print soal pre-post 2 kali 2x80 Rp 3.000 Rp 480.000,00 test Pensil 2 kali 8 Rp 30.000 Rp 240.000,00 pack Penghapus 2 kali 8 pack Rp 20.000 Rp 160.000,00 SUBTOTAL Rp 3.030.000,00

17 2. Bahan Habis Pakai Material Justifikasi Kuantit Harga Jumlah Pemakaian as Satuan (Rp) Spidol 6 kali 2 buah Rp 10.000 Rp 20.000,00 Papan Tulis Spidol warna 6 kali 5 buah Rp 5.000 Rp 25.000,00 Konsumsi 6 kali 85 buah Rp 5.000 Rp 2.550.000,00 Hadiah Permainan Peralatan Outbound 6 kali 400 buah Rp 10.000 Rp 4.000.000,00 2 kali 20 buah Rp 25.000 Rp 500.000,00 Jumlah Total Rp 7.095.000,00 3. Perjalanan Material Perjalanan ke Perjalanan ke Perjalanan ke Justifikasi Perjalanan Kuantita s Harga Satuan (Rp) Keterangan Pra 2x3 = 6 Rp 40.000 Rp 240.000,00 Kegiatan Kegiatan 6x3 = 18 Rp 40.000 Rp 720.000,00 Pasca 1x3 = 3 Rp.40.000 Rp 120.000,00 kegiatan SUBTOTAL Rp 1.080.000,00 4. Lain-lain Material Justifikasi kuantitas Harga Keterangan Pemakaian Satuan (Rp) Laporan 1 kali 1buah Rp 200.000 Rp 200.000,00 Plakat 1 kali 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000,00 kenangkenangan Kenangkenangan untuk sasaran 1 kali 40 buah Rp 20.000 Rp 800.000,00 SUBTOTAL Rp1.100.000,00 TOTAL Rp 12.305.00,00

18 Lampiran 3. Susunan Kegiatan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas No Nama/NIM Program Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Nurkholis Abdulloh 2 Musfiq Fadhil Ikor Olahraga 8 Mengarahkan jalannya kegiatan Game Monopoli IKM Kesehatan 8 Menyiapkan perlengkapan dan keperluan dalam proses permainan Game Monopoli IKM Kesehatan 8 Mengelola keuangan 3 Hanifah Hasbi 4 Masruroh IKM Kesehatan 8 Menyiapakan keperluan surat menyurat dan perizinan 5 Fitriyana IKM Kesehatan 8 Mengelola jadwal kegiatan Game Monopoli

19

20

21

Lampiran 7. Gambar Monopoli 22