BAB I PENDAHULUAN. berbagai sistem ekonomipun dan carapun digunakan untuk melakukan proteksi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentunya harus kembali kepada Nabi Muhammad saw. yang memperkenalkan

BAB I PENDAHULUAN. merugikan orang lain, seperti proteksi harga, manipulasi dan monopoli adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan mu'amalah yang paling banyak dilakukan orang adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. cara yang haram. Artinya cara halal haruslah dituruti dan cara yang haram

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mencari kemaslahatan pribadi, keluarga maupun umum. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. seperti jual beli, tukar-menukar, pinjam-meminjam, utang-piutang, dan lainlainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Development Bank (IDB) tahun 1974 oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI).

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti. Adapun penelitian yang penulis lakukan ini adalah bersifat deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ruhiyah (spritual) dan maliyah (material) tanpa terpenuhinya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan umat manusia, dan usaha juga sangat menentukan pola hidup, corak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu dengan terjun

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang lengkap dan bersifat universal, berisikan ajaran-ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Jual beli adalah salah satu cara memperoleh hak (kepemilikan) suatu barang

BAB I PENDAHULUAN. pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut jenis-jenis produk tertentu dan

BAB I PENDAHULUAN. Allah menciptakan manusia dalam keadaan saling membutuhkan, maka Allah

BAB I PENDAHULUAN. baik (thoyib) karena dalam Alquran Allah SWT telah memerintahkan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keuntungan. Hal ini dikarenakan iklan sering atau lebih banyak. akan mengecewakan masyarakat sebagai konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lain. Kegiatan yang lebih banyak dan efektif ialah jual beli. Disamping sebagai

BAB I PENDAHULUAN. harta yang banyak dan sebagian lagi ada yang sebaliknya. Setelah tiba. peristiwa hukum yang lazim disebut dengan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. benda tapi tidak sampai batas nisab zakat, namun ada pula yang tidak memiliki harta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB I PENDAHULUAN. Islam mengajarkan kepada kita agar selalu mengambil yang halal dan baik, baik

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyengsarakan rakyat dan bukan membawa kepada kemakmuran hakiki

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. Produksi merupakan urat nadi dalam kegiatan ekonomi. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui tuntutan dan kebutuhan pembangunan. Hal ini sesuai dengan undangundang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan kontrak kerja dalam kegiatan muamalah Islam, yaitu dilakukan

BAB IV ANALISIS. A. Persamaan dan Perbedaan Pendapat Mazhab Syafi i dan Mazhab Hanbali Tentang Hukum Menjual Reruntuhan Bangunan Masjid

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kebutuhan hidup manusia merupakan sesuatu alami (fitrah) yang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

BAB I PENDAHULUAN. (tipu daya) dan dharar ( merugikan salah satu pihak). Berbagai bentuk kerjasama

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicapai dalam segala aspek hidup, termasuk kehakiman, politik,

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yaitu dengan terjun

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi. Memiliki rumah sendiri adalah idaman semua orang, bahkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bersama yang disebut dengan lembaga perkawinan. merupakan ibadah (Pasal 2 Kompilasi Hukum Islam). 2

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan dan kecukupan dalam keuangan, maka masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. berbuat dan bertingkah laku yang baik agar dapat bermuamalah dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. dikelola secara mandiri oleh Dirut PDAM Bandarmasih, dan berada di bawah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini ialah penelitian lapangan (field research). Dimana

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. maupun informan mengenai terjadinya praktik jual beli ayam potong di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan sendiri ditentukan konsep mashlahah yang pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. hubungan manusia dengan Tuhannya. Ibadah juga merupakan sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya kajian dan publikasi prinsip-prinsip dan praktik-praktik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diucapkan sebagai bentuk perjanjian suami atas isterinya, diucapkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Setiap manusia memiliki kebutuhan yang beragam dalam kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya di zaman sekarang kehidupan manusia. tidak terlepas dari kegiatan muamalat, baik itu anatara individu

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya masyarakat ataupun suatu lembaga. 1 Penelitian ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Melakukan kegiatan ekonomi dan bermuamalah merupakan tabi at. manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimana cara kita menemukan kembali jejak-jejak kebenaran akan sejarah,

BAB I PENDAHULUAN. hubungan, baik bersifat vertikal maupun horizontal. Hubungan yang sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. Konsep anjak piutang ( factoring) yang berdasarkan prinsip syariah sering dikatakan

BAB I PENDAHULUAN 88.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial budaya dan juga pendidikan. kepribadian yang bulat dan untuk membentuk manusia sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

LAMPIRAN TERJEMAHAN. No Hal Bab Terjemahan Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

Implementasi Akad MMQ pada Pembiayaan Modal Kerja Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) 1

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sama untuk mencapai tujuan tersebut. 1. saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain dan tidak bisa lepas berdiri

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. semua makhluknya. Pada diri manusia terletak dimensi rohani dan jasmani sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Kalau memperhatikan kondisi perekonomian sekarang ini ternyata berbagai sistem ekonomipun dan carapun digunakan untuk melakukan proteksi terhadap pasar dan harga demi meraih laba sebesar-besarnya. Tidak sedikit pula yang kemudian memilih menggunakan "jalan pintas" untuk mencari keuntungan dengan melanggar aturan bisnis. Cara ini tentunya dilakukan oleh penjual "nakal" yaitu dengan mengharapkan hasil yang cepat atau tidak ingin menghindari resiko berat, maka berlaku tidak jujur. Ada juga yang saling menjatuhkan, menjilat ke atas dan ke bawah, hingga melakukan kebohongan seakan-akan menjadi bagian penting dari suatu bisnis. Juga ditempuh program promosi sebuah produk yang besar-besaran secara berlebihan padahal tidak mencerminkan keadaan sesungguhnya, sehingga menipu konsumennya. Banyak juga kita jumpai sales-sales yang berpakaian rapi dan berdasi untuk memasarkan suatu produk dengan keahlian bicaranya, yang ternyata pembeli akhirnya dibohongi karena kualitas barangnya yang buruk. Akhirnya hak-hak konsumen yang seharusnya dilindungi ternyata terabaikannya. Cara berbisnis dan meraih laba sekarang ini meliputi berbagai cara dan tempat, misalnya: dari mulai konsep yang sederhana atau lebih sering disebut pasar tradisonal, hingga konsep yang up to date atau dikenal dengan pasar modern, sehingga menghasilkan laba atau keuntungan.

2 Kita juga setiap harinya dijejali dengan konsep bisnis yang menggiurkan seperti di TV, radio dan surat kabar. Salah satunya dengan menawarkan produk secara kredit dengan uang muka, namun setelah membeli dan menghitungnya, ternyata harganya jauh lebih tinggi dari harga kontan. Praktik-praktik dalam meraih laba tersebut tentunya merupakan permasalahan yang sangat sulit diselesaikan, bahkan ada juga yang tidak bisa diselesaikan dengan tuntas. Hal ini karena tidak terlepas berbagai sistem ekonomi atau praktik bisnis yang dianut dan dilakukan oleh masyarakat, misalnya menganut aliran liberalisme, aliran kapitalisme, aliran sosialisme, dan aliran sosialisme marxisme. 1 Paling banyak berpengaruh dalam sistem bisnis sekarang tentunya adalah mekenisme sistem kapitalis terutama dalam hal penetapan harga, dimana setiap pemodal besar dapat memproteksi harga pasar untuk mencari keuntungan semaksimal mungkin, tanpa mempertimbangkan terjadi monopoli, dan proteksi harga. Bagi yang mempunyai modal besar pula maka tidak segansegan melakukan penimbunan. Kalau diperhatikan, praktik dan konsep ekonomi dalam meraih laba tersebut, tentunya sangat berbeda dengan sistem ekonomi Islam. Sebab Islam melarang segala bentuk yang dapat merugikan orang lain, sebab meraih keuntungan dengan jalan tidak benar adalah dilarang. Hal ini jelas tidak sesuai dengan yang dikehendaki hadis Nabi saw. berikut: 1 Said Sa'ad Marthon, Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, terj. Ahmad Aikhrom dan Dimyauddin, (Jakarta: PT. Zikrul Hakim, 2007), h. 10-20.

3 عن جابر بن عبد اهلل رضي اهلل عنهما ان رسول اهلل صلى اهلل عليو وسلم قال: رحم اهلل رجال مسحا اذا باع واذا اشرتى واذا اقتض. )رواه البخاري(. 2 Artinya: Dari Jabir bin Abdullah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: Allah mengasihi terhadap orang yang berlapang dada ketika berjualan, ketika membeli, dan ketika menagih utang. (HR. Bukhari). Menurut hadis tersebut, mencari karunia Allah dengan jalan berbisnis adalah hal yang dianjurkan dan dibolehkan, namun dalam melakukannya sangat ditekankan kejujuran dan transparansi, kasih sayang dan sangat mencela akan segala bentuk manipulasi, kebohongan, sifat tamak dan rakus, demi meraih keuntungan sebesar-besarnya dan merugikan orang lain, artinya Islam menghendaki sebuah transaksi ekonomi yang beretika dan halal. Oleh karenanya dalam melakukan bisnis, Islam memiliki mekanisme tersendiri dan harus sesuai dengan aturan yang benar, sehingga tidak terjadi kezaliman dalam transaksi bisnis, terutama dari segi praktiknya, penetapan harga dan standar kelayakan laba. Islam juga tidak membenarkan kegiatan ekonomi dengan cara manipulasi untuk meraih laba semaksimal mungkin. Istilah laba dalam ekonomi, sebenarnya adalah sebuah konsep yang dimunculkan untuk menghasilkan sebuah penjualan atau lebih jauh diharapkan untuk dapat mendatangkan keuntungan untuk kegiatan perusahaan ataupun individu. 3 2 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail al-bukhari, Shahih Bukhari, (Beirut: Darul Fikri, t.th), Juz 2, h. 789. 3 Ruddy Tri Santoso, Kredit Usaha Perbankan, (Yogyakarta: Andhi, 1996), h. 170.

4 Terhadap konsep meraih laba dalam kegiatan bisnis ini, ternyata telah banyak tokoh muslim berbicara tentang bagaimana menjalankan kegiatan ekonomi yang tepat. Diantaranya adalah M. Abdul Manan, misalnya yang mengemukakan tentang pentingnya konsep adil dan kebajikan dalam melakukan kegiatan ekonomi, sehingga tercipta pasar yang sempurna. 4 Sedangkan M. Nejatullah Siddiqi mengemukakan tentang pentingnya usaha untuk meletakkan keadilan dalam melakukan berbagai transaksi bisnis. 5 Namun, kalau memperhatikan lebih mendalam tentang bagaimana konsep meraih laba yang sebenarnya dalam melakukan kegiatan ekonomi, ternyata antara tokoh tradisonal, yaitu Imam Al-Ghazali dengan tokoh modern, yaitu Yusuf Qardhawi memandangnya secara berbeda, terutama tentang batasan laba yang diperoleh. Menurut Imam Al-Ghazali bahwa penting sekali mengambil laba secara wajar dalam kegiatan bisnis. Yakni mengambil keuntungan sebanyak setengah atau satu dirham dalam setiap sepuluh dirham. Jadi patokan laba yang pantas menurutnya berkisar 5% sampai 10%, karena mengambil/meraih keuntungan melebihi kewajaran termasuk perbuatan zalim, walaupun tanpa disertai penipuan Ketentuan ini menurutnya adalah berlaku sesuai dengan kondisi setempat. Karena itu, mengambil keuntungan lebih dari kewajaran terhadap pembeli yang tidak mengetahui harga pasaran dan mengikuti saja permintaan 4 M. Abdul Manan, Teori dan Praktik Ekonomi Islam, terj. M. Nastaqin, Jakarta: Dana Bhakti, 1990, h. 228. 5 M. Nejatullah Siddiqi, Kegiatan Ekonomi dalam Islam, terj. Anas Sidik, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 40.

5 si penjual, maka hukumnya adalah haram. 6 Mengenai kezaliman dalam meraih laba bertransaksi tersebut, maka Al-Ghazali mengemukakan: 7 فكل مايستضربو املعامل فهو ظامل. Artinya: Apa saja yang menyebabkan mudarat atas orang lain yang terkait dalam suatu transaksi adalah suatu bentuk kezaliman juga. Namun konsep laba dalam berbisnis tersebut berbeda dengan yang dikemukakan Yusuf Qardhawi bahwa dalam kegiatan bisnis, seorang pedagang mendapatkan 50%-100% adalah tidak dianggap menipu pembeli jika dikarenakan memang harganya begitu atau sedang naik. Apalagi kalau memperhatikan ayat-ayat Alquran dan hadis maka tidak ada batasan maksimal dalam memperoleh laba. Bahkan seorang pedagang dibolehkan saja untuk mengambil keuntungan lebih dari 100% asalkan tidak dilakukan dengan cara menipu, menimbun, mengecoh dan menganiaya dalam bentuk apapun. 8 Memperhatikan pendapat antara Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis tersebut, nampak sekali terjadi perbedaan antara keduanya tentang batasan laba yang sebenarnya. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk menelitinya lebih mendalam lagi. Hasilnya kemudian dituangkan dalam sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi 6 Al-Ghazali, Adab Mencari Nafkah: Membahas Etika Berbisnis Sesuai Tuntunan Al- Quran dan Hadis Nabi SAW Serta Pandangan Para Tokoh Sufi, terj. Muhammad Al-Baqir, Bandung: Karisma, 2001, h. 415. 2, h. 76. 7 Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumuddin, (Kairo: Darul Ihya Kitabil Arabiyah, t.th), Juz. 8 Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Terj. As ad Yasin, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), Jilid. II h. 588-599.

6 yang berjudul: Konsep Laba dalam Berbisnis (Studi Komparatif Antara Pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi. B. Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dirumuskanlah permasalahan penelitian ini, yaitu : 1. Bagaimana pendapat Imam Al-Ghazali tentang laba dalam berbisnis? 2. Bagaimana pendapat Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis? 3. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap pendapat Imam Al- Ghazali dan Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis? C. Tujuan Penelitian. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, maka ditetapkanlah tujuan penelitian ini, yaitu : 1. Mengetahui pendapat Imam Al-Ghazali tentang laba dalam berbisnis. 2. Mengetahui pendapat Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis. 3. Mengetahui tinjauan ekonomi Islam terhadap pendapat Imam Al- Ghazali dan Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis. D. Signifikansi Penelitian. Dari penelitian yang dilakukan ini, diharapkan dapat berguna sebagai: 1. Bahan infromasi ilmiah dalam ilmu kesyari ahan, khususnya dalam bidang ekonomi Islam yang salah satunya adalah permasalahan laba dalam kegiatan ekonomi, sehingga mengetahui tentang kegiatan ekonomi yang benar dalam meraih laba.

7 2. Bahan kajian ilmiah untuk menambah khazanah pengembangan keilmuan pada kepustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. 3. Bahan informasi bagi peneliti yang lain yang berkeinginan meneliti masalah ini dari aspek yang berbeda. E. Defenisi Operasional. Untuk menghindari kesalahan dalam memahami maksud dari penelitian ini, maka perlu diberikan penjelasan sebagai berikut : 1. Konsep laba dalam berbisnis, diartikan: konsep yaitu: sebuah rancangan pemikiran yang dituangkan dalam tulisan, 9 laba yaitu: keuntungan yang diperoleh dari transaksi penjualan, 10 berbisnis yaitu: usaha perdagangan barang atau jasa. 11 Maksudnya ialah sebuah rancangan pemikiran yang dituangkan dalam tulisan tentang bagaimana meraih keuntungan, tata caranya, dan batasannya dalam melakukan transaksi bisnis. 2. Studi komparatif, diartikan: studi yaitu penggunaan waktu dan pikiran untuk memperoleh ilmu pengetahuan; pelajaran; kajian keilmuan, 12 dan komparatif, yaitu dengan cara memperbandingkan. 13 Maksudnya ialah penggunaan pikiran untuk melakukan kajian keilmuan dengan cara 9 W.J.S. Poerwadarmintha, Kamus Umum Bahasa Indonesia, di olah kembali oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), Edisi III, h. 611. 10 Ibid, h. 643. 11 Ibid, h. 147. 12 Ibid, h. 608. 13 Ibid, h. 165.

8 memperbandingkan antara pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi. Dapat dikatakan bahwa maksud penelitian ini adalah mengangkat sebuah rancangan pemikiran yang dituangkan dalam tulisan tentang bagaimana meraih laba, batasannya dan alasannya dalam melakukan transaksi ekonomi, yang dikaji dalam bentuk sebuah kajian keilmuan dengan cara memperbandingkan antara pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat studi literatur, yaitu dengan mempelajari dan mengkaji atau menelaah secara mendalam terhadap sejumlah literatur yang berhubungan dengan masalah, 14 yaitu mengenai konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi. 2. Data dan Sumber Data a. Data Data ialah pokok permalahan yang diteliti atau yang digali, yaitu: 1) Biografi Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi, meliputi: perjalanan hidupnya, pemikiran-pemikirannya, latar belakang intelektualnya dan sosialnya, dan karya-karyanya. 2) Pendapat Imam Al-Ghazali tentang laba dalam berbisnis. Cet.2, h. 52. 14 Bahruddin Ash-Shafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 1993),

9 3) Pendapat Yusuf Qardhawi tentang laba dalam berbisnis. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi : 1) Sumber data primer a) Ihya Ulumuddin, Jilid 2, oleh Imam Al-Ghazali. b) Ihya Ulumuddin, Jilid 4, oleh Imam Al-Ghazali, c) Benang Tipis antara Halal & Haram, oleh Imam Al-Ghazali d) Fatwa-fatwa Kontemporer, Jilid II, Oleh Yusuf Qardhawi. e) Adab Mencari Nafkah: Membahas Etika Berbisnis Sesuai Tuntunan Al-Qur'an dan Hadis Nabi saw. serta Pandangan Para Tokoh Sufi, oleh Al-Ghazali. 2) Sumber data sekunder a) Teori dan Praktik Ekonomi Islam, oleh M. Abdul Manan. b) Ekonomi Islam, oleh P3EI (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam). c) Sistem Moneter Islam, oleh Umer Chapra. d) Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, oleh Adiwarman Karim. e) Ekonomi Islam di Tengah Krisis Ekonomi Global, oleh Said Sa'ad Marthon. f) Lembaga-lembaga Keuangan Umat Kontemporer, oleh Muhammad. g) Lembaga-lembaga Perekonomian Umat, oleh A. Djazuli.

10 h) Fiqh Mu amalah, oleh Nasrun Haroen. i) Bank dan Lembaga Perekonomian Lainnya, oleh Kasmir. 3) Sumber data tertier a) Kamus Besar Bahasa Indonesia, oleh W.J.S. Poerdarminta, di olah kembali oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, b) Kamus Al-Munawwir: Arab-Indonesia, oleh Ahmad Warson al-munawwir. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, digunakan teknik berikut : a. Survei kepustakaan, yaitu dengan cara mendatangi perpustakaan untuk mengumpulkan sejumlah literatur yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini. 15 Adapun perpustakaan yang menjadi tempat survei adalah Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan perpustakaan Daerah Provinsi Kalsel. b. Studi literatur, yaitu mempelajari, menelaah, serta mengkajinya secara intensif terhadap literatur yang diperoleh, sehingga diperoleh data yang diperlukan 16, yaitu tentang konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi. 15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.13, h. 135. 16 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet.15, h. 136.

11 4. Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara komparatif, yaitu dengan melakukan penelaahan dan pengkajian secara mendalam terhadap hasil penelitian dengan cara memperbandingkan mengenai masalah yang dianggap berbeda, 17 yaitu konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi, kemudian ditarik kesimpulan. 5. Tahapan Penelitian Untuk menyusun penelitian ini hingga menjadi sebuah karya skripsi siap di munaqasahkan, ditempuh tahapan-tahapan berikut : a. Tahapan Pendahuluan Pada tahap ini penulis mempelajari dengan seksama permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari literatur-literatur pendukungnya. Hasilnya kemudian dituangkan dalam sebuah proposal penelitian dengan judul konsep laba dalam berbisnis (studi komparatif antara pendapat Imam Al- Ghazali dan Yusuf Qardhawi). Untuk kesempurnaannya maka dikonsultasikan kepada Dosen Penasehat dan meminta persetujuannya untuk dimasukkan ke Biro Skripsi Fakultas Syari ah. Setelah disidangkan dan dinyatakan diterima dengan disertai surat penetapan judul serta penetapan Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, maka dikonsultasikan kembali untuk diadakan perbaikan seperlunya, kemudian diseminarkan pada hari Kamis, 15 Juni 2009. 17 Lexy J. Moleong, Op.Cith. 139.

12 b. Tahapan Pengumpulan Data Pada tahapan ini penulis melakukan penelitian dengan teknik survei kepustakaan dan studi literatur, sehingga diperoleh data yang diperlukan. Pada Tahap tahap ini penulis memerlukan waktu selama dua bulan sesuai surat perintah riset yang dikeluarkan Fakultas Syari ah IAIN Antasari Banjarmasin, yaitu dari tanggal 10 September 2009 sampai 10 Nopember 2009. c. Tahapan Pengolahan dan Analisi Data Tahap ini penulis mengolah secara intensif data yang diperlukan dan untuk memperoleh kesimpulan terhadap hasil penelitian ini maka dilakukan analsis secara kualitatif komprehensif, dan selanjutnya ditarik kesimpulannya. Tahap ini dimulai dari 10 Oktober 2009 sampai 10 Nopember 2009. d. Tahapan Penyusunan Akhir Pada tahapan ini penulis menyusun secara sistematis terhadap data yang diperlukan berdasarkan sistematikanya dan berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, dan melakukan perbaikan-perbaikan sehingga dianggap sempurna dan menjadi sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi yang siap dimunaqasahkan. Tahap ini dari 11 Nopember 2009 sampai dengan selesai revisi dan penjilidan skripsi ini dan disetujui penguji. G. Kajian Pustaka Skripsi yang diangkat tentang konsep laba dalam berbisnis (studi komparatif antara pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi) adalah penelitian normatif bersifat studi literatur, dengan berpedoman pada buku-

13 buku Ihya Ulumuddin, Jilid 2, karya Iman Al-Ghazali dan fatwa-fatwa kontemporer, Jilid II, oleh Yusuf Qardhawi. Skripsi mengenai permasalahan konsep laba dalam berbisnis ini memang telah ada mengangkatnya, misalnya: Pertama; Konsep perhitungan laba menurut Husain Syahatah " oleh Akhmad Mukhlis, angkatan 1998, yang kesimpulan isisnya adalah mengenai pemikiran seorang tokoh ekonomi dari Universitas Al-Azhar Kairo tentang perhitungan dan tata cara meraih laba dalam berdagang, terutama mengenai perbandingan modal dan hasil penjualan, sehingga diketahui apakah usaha yang dilakukan itu mendapatkan laba atau merugi. Kedua; Konsep Laba dalam Islam" oleh Muslimah, angkatan 1998, yang kesimpulannya adalah tata cara meraih keuntungan dalam bermuamalat, dan apa saja yang mesti dilakukan seorang pedagang agar jangan sampai mengalami kerugian ketiga berdagang, sebab meraih keuntungan dengan jalan yang tidak benar adalah diharamkan. Ketiga; "Studi Perbandingan terhadap Fungsi Uang antara sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi kapitalis, oleh Rahmat Hidayat, angkatan 2000 yang salah satu poin bahasannya adalah kegunaan uang sebagai alat transaksi dalam kegiatan bisnis untuk meraih keuntungan, baik dalam pandangan ekonomi Islam maupun pandangan ekonomi kapitalis, sehingga jelas terdapat perbedaan antara kedua konsep ekonomi tersebut. Keempat; "Perbedaan Riba dan Bunga dalam keuangan menurut Sjafrudin Prawiranegara, oleh Bahtiar, angkatan 1995, yang kesimpulannya adalah membahas keuntungan yang diperoleh seseorang dari hasil kegiatan menabung di bank termasuk dalam kategori bunga yang berarti

14 hanya imbal jasa saja, sehingga dianggap dibolehkan, sebab bukan termasuk riba. Semua skripsi tersebut ternyata isi dan masalahnya pada permasalahan tentang laba dan uang. Namun tidak mengangkat tentang permasalahan perbeandingan pendapat antara dua orang tokoh dan batasan labanya yaitu antara pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhaw. Oleh karena itu, jelas berbeda dengan skripsi yang penulis angkat ini. Namun demikian, skripsi tersebut dapat dijadikan bahan pemikiran dan perbandingan, sehingga permasalahannya dapat dibedakan dengan penelitian ini. H. Sistematika Penulisan. Penyusunan skripsi ini terdiri dari empat bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I merupakan pendahuluan penelitian ini, menguraikan tentang latar belakang diangkatnya permasalahan penelitian ini berkaitan dengan konsep laba dalam berbisnis (studi komparatif antara pendapat Imam Al- Ghazali dan Yusuf Qardhawi). Lalu ditetapkan tujuan penelitian, dan kemudian disusun signifikansi penelitian. Untuk memudahkan memahami maksud penelitian maka dijelaskan dalam batasan istilah. Selanjutnya untuk melakukan penelitian terhadap data yang digali maka disusunlah metode penelitian, kajian pustaka untuk menjelaskan perbedaan penelitian ini dengan penelitian lainnya, dan disusunlah sistematika penelitian ini untuk menggambarkan seluruh susunan penelitian.

15 Bab II merupakan landasan teoritis yang berisikan tentang laba dalam Islam, terdiri atas: pengertian laba, dasar hukum dalam penetapan laba, kriteria laba dalam berbisnis, dan konsep penetapan harga dalam meraih laba. Bab III merupakan penyajian data dan analisis, terdiri dari: Pertama; penyajian data yang berisikan mengenai konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi, yang memuat: 1) konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Imam Al-Ghazali, dan 2) konsep laba dalam berbisnis menurut pendapat Yusuf Qardhawi. Kedua; merupakan analisis komparatif antara pendapat Imam Al-Ghazali dan Yusuf Qardhawi, sehingga diperoleh kesimpulannya. Bab IV merupakan penutup terhadap penelitian yang dilakukan, terdiri atas: simpulan dan saran.