Rancang Bangun Alat Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis dengan Kontrol SMS

dokumen-dokumen yang mirip
DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

Rancang Bangun Counter Product Logger Menggunakan Sensor Infrared Berbasis Internet

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERI PAKAN BURUNG OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 DENGAN SMS GATEWAY LAPORAN AKHIR

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

Alat Pengolah Kecambah Kacang Hijau Berbasis Mikrokontroler Diterapkan Pada Petani Di Desa Singosari Malang

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

SISTEM KEAMANAN KAMAR KOS DENGAN PERINGATAN ALARM DAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega32 ABSTRAKSI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

SISTEM PERANCANGAN PEMANTAU KAPASITAS TANGKI AIR MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIC DENGAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KEAMANAN RUANG BERBASIS SMS MENGGUNAKAN MODUL GSM DAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

IMPLEMENTASI RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM SUHU DAN MOTOR DC DENGAN VISUAL BASIC

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

PERANCANGAN ALAT PENGONTROL BEBAN LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI SMS

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV UJICOBA DAN ANALISA SISTEM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

TUGAS AKHIR SISTEM ALAT PENDETEKSI MALING JARAK JAUH MENGGUNKAN MODEM GSM DAN SENSOR PIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DARWIN SAPUTRA

BAB II DASAR TEORI. AVR(Alf and Vegard s Risc processor) ATMega32 merupakan 8 bit mikrokontroler berteknologi RISC (Reduce Instruction Set Computer).

TEMPAT JEMURAN DINDING OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR HUJAN BERBASIS MIKROKONTROLER DAN INFORMASI DIKIRIMKAN MENGGUNAKAN FASILITAS SMS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

R ANCANG BANGUN JAM DIGITAL DE NGAN KE LUAR AN S UAR A S E BAGAI ALAT BANTU TUNA NE TR A MENGGUNAKAN MIKR OKONTR OLLE R

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. [10]. Dengan pengujian hanya terbatas pada remaja dan didapatkan hasil rata-rata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Pembuatan Alat Pemberi Pakan Ikan Dan Pengontrol PH Otomatis

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MONITORING SUHU RUANGAN VIA HANDPHONE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN ALAT

EDWIN JS SITUMORANG NIM : NATAL SILABAN NIM :

Rancangan Sistem Autofeeder Ikan pada Aquarium Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

PERANCANGAN SISTEM PENGISIAN PULSA LISTRIK BERBASIS MOBILE

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

PERANGKAT PENGENDALI BEBAN DARI JARAK JAUH DENGAN APLIKASI SMS MENGGUNAKAN J2ME

BAB IV HASIL PENELITIAN

Indikator Status Tenaga Listrik pada Pelanggan Listrik 3 Fasa Menggunakan Media Modem GSM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Sistem Informasi Status Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbasis SMS Center

MANAJEMEN CATU DAYA BERBASIS MIKROKONTROLER MELALUI MEDIA WEB DENGAN STUDI KASUS MANAJEMEN CATU DAYA ROUTER

Sistem menerima sms dari handphone ke Modul GSM Wavecome. Dari Modul GSM Wavecome ke Sistem Minimum ATMega32 Parameter yang diukur adalah kode

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN PORTAL PERUMAHAN OTOMATIS BERDASARKAN WAKTU DAN PANGGILAN (MISSCALL) BERBASIS ATMEGA 16

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

oleh: NIM: MAZRUK SHABRINA SAID

Transkripsi:

Rancang Bangun Alat Pemberi Makan Anjing/Kucing Otomatis dengan Kontrol SMS Edi Susanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri edi.susanto@student.gunadarma.ac.id Dwi Nuri Putri Dharma Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri dwi.nuri_pd@student.gunadarma.ac.id Mohammad Iqbal Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer mohiqbal@staff.gunadarma.ac.id Abstrak Memelihara hewan peliharaan di rumah membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Bagi orang-orang yang memiliki kesibukan sangat padat tentunya kegiatan memelihara hewan peliharaan seperti anjing / kucing akan sangat susah dilakukan. Sehingga dengan dibuatnya alat pemberi makan otomatis yang dapat dikontrol dengan sms ini dapat mempermudah para pecinta hewan peliharaan yang tidak memiliki banyak waktu luang agar tetap dapat memelihara hewan peliharaan. Alat yang akan dibuat ini memakai komponen elektronik berupa ATmega16, GSM Modem, LCD, servo, keypad, dan sensor photodioda. Komponen-komponen elektronik tadi digunakan untuk mendukung sistem otomatisasi yang akan dibuat. Alat ini memiliki beberapa fasilitas seperti menu pergantian nomor telepon, menu pergantian jadwal member makan, dan menu pergantian waktu pada alat. Alat ini memiliki kelebihan dalam memproses nomor telepon yang diterimanya, dan keakuratan waktu berbasis realtime yang dimilikinya. Kata kunci Pengumpan Otomatis; GSM Modem; Kontrol SMS; ATmega16 I. PENDAHULUAN Memelihara hewan peliharaan dirumah membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Namun, dengan kesibukan lain yang bertambah para pecinta hewan peliharaan kadang lalai atau lupa dalam mengurus hewan peliharaan meraka, padahal hewan peliharaan yang tidak mendapatkan pakan teratur menjadi ganas dan berbahaya. Masalah ini membuat banyak orang menjadi ragu-ragu untuk memelihara hewan peliharaan di rumah. Untuk mengatasi masalah ini maka diciptakanlah alat yang akan membantu para pecinta hewan peliharaan. Alat ini digunakan untuk memberikan hewan peliharaan makan teratur sesuai yang kita inginkan. Para pecinta hewan peliharaan dapat mengatur jadwal pemberian makan hewan peliharaan sesuai dengan keinginan melalui menu-menu yang telah disediakan. Jika waktu yang ditentukan telah tiba, maka alat ini akan mengeluarkan makanan hewan peliharaan, lalu sensor akan mendeteksi tingkat persediaan makanan yang nantinya informasi ini akan dikirimkan ke pemilik alat ini. Dengan perangkat mobile/modem yang terpasang, maka para pecinta hewan peliharaan dapat berkomunikasi dengan alat ini, seperti mengecek kondisi persediaan makanan, mengecek jadwal pemberian makan hewan peliharaan, dan meminta alat untuk memberi makan hewan peliharaan diwaktu tertentu. Dengan alat ini maka, dapat dipastikan proses pemberian makan hewan dapat berjalan dengan teratur dan sesuai keinginan para pecinta hewan peliharaan. II. LANDASAN TEORI A. ATmega16 ATMega16 merupakan mikrokontroler AVR buatan Atmel, dengan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Compiuter). Hampir semua intruksi dieksekusi dalam satu siklus clock[1]. AVR mempunya 32 jalur input/output yang juga dilengkapi dengan beberapa fungsi khusus, seperti: timer/konter, komunikasi UART, ADC, dan lain-lain[2]. Mikrokontroler ini juga mempunya port In-System Programmable Flash on-chip yang mengizinkan memori untuk diprogram dengan menggunakan sistem serial SPI maupun usbasp[1].maintaining the Integrity of the Specifications B. Timer/Counter Pada ATmega16 sudah terdapat 3 buah mode timer/counter yang dapat digunakan, yaitu 2 buah timer/counter 8bit (timer0 dan timer2) dan 1 buah timer/counter 16bit (timer1). Kecepatan timer bergantung pada nilai TCNT nya. Untuk menghitung nilai TCNT yang dibutuhkan dalam membuat timer dapat digunakan rumus[3]: yang mana: Timer = lamanya periode Timer yang diinginkan TCNTx = Register Timer yang akan dipakai n = Jumlah bit pada timer pilihan N = Skala clock (mempunyai nilai 1, 8, 64, 256 dan 1024) Yogyakarta, 15 Juni 2013 L-22 ISSN: 1907-5022

Tosc = periode clock Fosc = frekuensi clock Kristal C. Komunikasi Serial Komunikasi serial merupakan komunikasi yang dapat digunakan oleh suatu perangkat keras untuk saling berhubungan dengan perangkat keras lainnya. Besar tegangan yang digunakan pada komunikasi serial setiap perangkat tidak selalu sama. Sebagai contoh, pada mikrokontroler tegangan yang digunakan untuk komunikasi serialnya adalah sekitar 5 Volt, sedangkan tegangan komunikasi serial yang digunakan oleh komputer sekitar 10 Volt[1]. Untuk mengatasi perbedaan ini maka diperlukan sebuah IC converter yang dapat mengubah tingkat tegangan yang digunakan, seperti IC MAX232/HIN232[3]. D. Sensor Photodioda Photodioda merupakan perangkat elektronik yang bekerja berdasarkan pada besarnya intensitas cahaya. Karakteristik photodioda bila terkena cahaya maka nilai resistansi yang dimilikinya akan bertambah kecil, sedangkan jika tidak terkena cahaya maka nilai resistansi yang terdapat pada photodioda akan semakin membesar. Hal inilah yang menjadikan photodioda digunakan sebagai salah satu jenis sensor cahaya. Dalam aplikasi pembuatan sensor cahaya, phootodioda dipasangkan dengan lampu LED ataupun lampu infra merah sebagai sumber penghasil cahaya. Nantinya posisi LED/IR akan diletakkan sejajar berlawanan atau juga bisa dipasang secara sejajar bersebelahan. E. GSM Modem Wavecom Fastrak Merupakan salah satu jenis modem yang banyak beredar dipasaran. Modem ini memiliki keunggulan yang sudah mempunyai port kominikasi serial, sehingga akan mudah dihubungkan dengan perangkat lain yang juga mempunyai fasilitas komunikasi serial. Modem ini juga dapat diatur secara manual dengan menggunakan perintah AT-command, sehingga proses pemberian data dapat dengan mudah diakses oleh berbagai perangkat elektronik lain[6]. F. LCD 16x2 Merupakan alat yang dapat digunakan untuk menampilkan karakter huruf, nomor, dan symbol. LCD ini mampu menampung jumlah karakter sebanyak 32 buah, masingmasing 16 karakter pada setiap kolomnya. Penggunaan LCD dapat diatur menggunakan mode 4 bit maupun mode 8 bit. Pada mode 4 bit, pin data yang terpakai hanya pada pin data 4 sampai pin data 7. Sedangkan pada mode 8 bit, semua pin data yang disediakan akan digunakan. G. Keypad Merupakan kumpulan dari beberapa switch/button yang dirangkai sedemikian rupa sehinga dapat digunakan untuk kepentingan input data[4]. Keypad yang beredar dipasaran dan sering digunakan dengan interfacing mikrokontroler umumnya dalah keypad 3x4 dan keypad 4x4. Penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti menjadikan keypad sebagai aktif low maupun aktif high. H. Servo Motor Merupakan motor yang dapat diatur pergerakan putarnya sesuai dengan lebar derajar yang diinginkan. Besarnya derajat pergerakan yang dihasilkan bergantung pada lebar pulsa high yang diberikan pada pin datanya. Pada umumnya untuk mencapai titik tengah pergerakan (90 derajat) dibutuhkan lebar pulsa high sebesar 1,5 ms. Sedangkan untuk 0 derajat dan 180 derajat bergantung dari spesifikasi yang diberikan dari masingmasing pabrikan[5]. III. PERANCANGAN DAN REALISASI Tahapan yang harus dilakukan sebelum merealisasikan alat ini adalah dengan melakukan perancangan hardware dan software. Setelah rancangan pada pemakaian hardware dan software sudah benar-benar siap barulah alat siap untuk direalisasikan. A. Perancangan Hardware Secara garis besar, peralatan elektronik yang akan digunakan untuk membuat alat ini dapat dilihat pada gambar 1. Peralatan-peralatan elektronik tersebut memiliki peran dan fungsi seperti: ATmega16 : Sebagai pusat pengolahan data dan pengatur kinerja komponen elektronik lainnya. GSM Modem : Digunakan sebagai modul penerima dan pengirim pesan dari dan ke Handphone pemilik alat. Keypad : Digunakan untuk melakukan pengaturanpengaturan. LCD 16x2: Digunakan untuk menampilkan informasi pengaturan-pengaturan yang terdapat pada alat. Sensor : Digunakan untuk membaca kondisi persediaan makanan pada tempat penyimpanan, maupun sebagai indikator pembatas pergerakan beberapa komponen. Motor Servo : Digunakan untuk membuka katub pemisah antara tempat penyimpanan makanan dengan tempat makan hewan. Motor DC : Digunakan untuk menggerakkan dinding pembersih tempat makan hewan. IC L298 : Digunakan untuk menguatkan tegangan yang masuk ke Motor DC. Gambar 1. Diagram Hardware pada alat pemberimakan otomatis B. Perancangan Software Untuk mengontrol semua peralatan elektronik yang digunakan agar bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan maka sangat perlu adanya sebuah program yang sesuai. Karena Yogyakarta, 15 Juni 2013 L-23 ISSN: 1907-5022

alat yang dibuat akan memiliki beberapa fitur khusus, maka program yang dibuat juga harus mampu menjalankan fitur ini. Fitur khusus tersebut meliputi: Alat dapat mengirim notifikasi saat proses pemberian makan dilakukan. Alat dapat memproses perintah yang dikirimkan oleh nomor-nomor tertentu saja. Alat memiliki menu penggantian nomor telepon. Alat memiliki menu pergantian jadwal pemberian makanan. Waktu pada alat pada alat dabat diubah-ubah dan dapat mengikuti waktu sebenarnya (waktu nyata). Melihat dari fitur khusus tersebut, maka program yang akan dibuat harus mengacu pada point-point tersebut. Untuk mempermudah dalam pembuatan program tersebut, maka dibuatlah flowchart seperti pada gambar 2, gambar 3, dan gambar 4. Gambar 3. Flowchart Menu pergantian data Gambar 2. Flowchart Menu Utama Pada menu ini akan diketahui kondisi alat secara realtime. Alat akan terus memeriksa apakah ada pesan yang diterima, apakah ada permintaan pergantian data, dan apakah sudah waktunya alat untuk memberikan makanan kepada hewan peliharaan secara otomatis. Jika alat mendeteksi ada permintaan pergantian data, maka alat akan langsung masuk ke dalam menu pergantian data (gambar 3). Jika alat mendeteksi adanya pesan masuk maka alat akan masuk ke dalam menu pengecekan pesan masuk (gambar 4). Dan jika alat mendeteksi bahawa saatnya memberi makan, maka alat akan langsung membuka katub pemisah tempat persediaan. Pada gambar 3 akan terlihat bagaimana konsep pembacaan permintaan pergantian data. Pada proses ini alat akan mengidentifikasi data apa yang akan diganti oleh pemakai. Setelah data yang akan diganti dipilih maka selanjutnya pengguna dapat mengganti data sesuai keinginannya. Jika telah selesai mengganti data, maka akan ditanyakan kembali apakah data tersebut akan disimpan atau tidak. Jika data tidak disimpan, maka data yang akan dipakai adalah data lama sebelum diganti. Dan jika data akan disimpan, maka data lama akan dihapus dan digantikan dengan data yang baru. Setelah semua proses pergantian tadi selesai, maka alat akan kembali menjalankan program menu utama dan siap memeriksa kembali kondisi pesan masuk, permintaan pesan, dan waktu pemberian makan. Yogyakarta, 15 Juni 2013 L-24 ISSN: 1907-5022

Gambar 5. Bentuk alat setelah direalisasikan Gambar 6. Menu pada alat saat sedang berjalan Gambar 4. Flowchart program saat ada pesan masuk Pada saat alat mengidentifikasi adanya pesan masuk, maka alat akan langsung menjalankan program pengecekan nomor telepon yang masuk. Jika nomor telepon dinyatakan benar / sesuai dengan database yang ada, maka alat akan kembali menguji isi pesan yang diterimanya. Jika isi pesan sesuai dengan format isi pesan yang disediakan, maka alat akan langsung memproses permintaan tersebut dan memberikan respon ke nomor pengirim tadi. Jika alat tidak menemukan kecocokan isi pesan yang diterimnya dengan database yang tersedia, maka alat akan langsung mengirim pesan ke nomor pengirim bahwa format pesan yang dikirimkannya salah. Setelah semua proses pembacaan pesan dilakukan maka alat akan kembali menjalankan program menu utama. C. Realisasi alat Setelah semua perancangan telah dilewati maka alat yang diinginkan dapat dibuat. Pada gambar 5 Dapat dilihat hasil akhir dari alat yang telah direalisasikan. Dan pada gambar 6 merupakan fitur khusus yang tersedia pada alat. Fitur ini dapat diatur dengan menggunakan keypad yang tersedia pada alat. IV. ANALISA ALAT Setelah alat berhasil dibuat, maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah menganalisa hasil percobaan yang dilakukan terhadap alat ini. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi kinerja yang dimiliki dari alat ini. Pengujian yang dilakukan adalah dengan mengukur respon yang dimiliki alat dalam menerima pesan dari setiap nomor yang beredar di, kemudian pengujian dilakukan dengan mengukur fasilitas ketepatan waktu yang dimiliki oleh alat. Berikut merupakan data yang didapat dalam proses uji coba ini: TABEL 1. DATA PENGAMATAN PENGUJIAN NOMOR TELEPON MASUK Tipe Nomor Nomor Telepon Respon Pet Feeder GSM Im3 Simpati XL Axiss Three CDMA Esia Yogyakarta, 15 Juni 2013 L-25 ISSN: 1907-5022

Smart 10 Digit Nomor 11 Digit Nomor 12 Digit Nomor Dari tabel 1 didapat kalau alat yang dibuat dapat menerima dan memproses berbagai nomor telepon yang beredar dipasaran. TABEL 2. DATA PENGAMATAN AKURASI WAKTU PADA ALAT Durasi Percobaan Real Time Waktu Pada Alat 1 jam 8:00 WIB 8:00 WIB 2 jam 9:00 WIB 9:00 WIB 3 jam 10:00 WIB 10:00 WIB 4 jam 11:00 WIB 11:00 WIB 5 jam 12:00 WIB 12:00 WIB Dari tabel 2, alat yang dibuat terlihat memiliki keakuratan waktu yang sangat baik. Hal ini memungkinkan alat dapat memberi makan hewan peliharaan secara tepat waktu. Banyaknya Percobaan TABEL 3. OBSERVASI PERUBAHAN DATA Nomor Telephon Jadwal Pemberian Makan Data Waktu Pada Alat 1 2 3 4 5 tersedia Pada alat (tulisan menggunakan huruf kecil semua) Berbeda dari tersedia pesan salah Notifikasi pesan salah Pada tabel 4 terlihat bahwa alat yang dibuat hanya akan memproses jenis pesan yang memiliki format penulisan sama seperti pada database perintah pesan yang ada pada alat sampai pada besar kecilnya huruf (case sensitive). V. KESIMPULAN Dari semua hasil pengujian yang dilakukan, alat yang dibuat memiliki keunggulan dalam segi pemrosesan nomor telepon yang diterima dan dalam segi keakuratan waktu. Alat dapat berguna sekali bagi para pemelihara hewan peliharaan dalam memberi makan hewan peliharaan secara tepat waktu. Dengan fasilitas SMS, maka pemilik hewan peliharaan dapat memantau proses pemberian makan hewan peliharaan mereka secara realtime, kapanpun dan dimanapun dia berada. DAFTAR PUSTAKA [1] Halim, E.P., Yuhana, U.L., Shiddiqi, A.M., 2011, Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruang Server Menggunakan Pengendali Mikro Sensor Suhu, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [2] ATmega16 datasheet. [3] Upik, F.P.S, -, Perancangan Sistem Kontrol Keamanan Ruang Berbasis Sms Menggunakan Modul Gsm Dan Mikrokontroller Atmega 8535, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [4] Laksana, E.P., Sujono, 2010, Aplikasi Chatting Dengan Jaringan Mikrokontroler, Jakarta, Universitas Budi Luhur. [5] Syahrul, Karakteristik dan Pengontrolan Servo Motor,Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.8 No.2, Universitas Komputer. [6] Upik, F., Aisjah, A.S., Ilyas, M., -, Perancangan Sistem Kontrol Keamanan Ruang Berbasis Sms Menggunakan Modul Gsm Dan Mikrokontroller Atmega 8535, Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Pada tabel 3 terlihat bahwa alat yang dibuat mampu menangani proses perubahan data yang terpakai secara berturut-turut. Hal ini menggambarkan bahwa alat yang dibuat memiliki resistansi terhadap eror yang disebabkan oleh permintaan pergantian data secara berulang-ulang. TABEL 4. OBSERVASI DATA PESAN YANG MASUK Format Pesan Berdasarkan tersedia Pada alat (besar kecil huruf sama) Berdasarkan Respon Pet Feeder dengan notifikasi status makanan Notifikasi Yogyakarta, 15 Juni 2013 L-26 ISSN: 1907-5022