BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pertumbuhan penduduk dari tahunketahun

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia, terutama bagi yang bermata pencaharian sebagai petani. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia menempati bumi, lahan sudah menjadi salah satu unsur utama

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan sumber daya alam strategis bagi segala pembangunan. Hampir

2014 EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PERTANIAN UNTUK TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia diciptakan di atas bumi, sejak itu manusia telah beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tanah merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. serta pendorong dan penarik tumbuhnya sektor sektor ekonomi, dapat. dan pengangguran serta dapat mensejahterakan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kehidupan. manusia. Fungsi lahan sebagai tempat manusia beraktivitas untuk

I. PENDAHULUAN. Permukiman menunjukkan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Indonesia saat ini tengah menghadapi sebuah kondisi krisis pangan seiring

I. PENDAHULUAN. bahan pangan utama berupa beras. Selain itu, lahan sawah juga memiliki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempertahankan eksistensinya. Penggunaan lahan yang semakin meningkat

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk menaikan taraf hidup dan dapat dikatakan bahwa

I. PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ruang untuk penggunaan lahan bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

PENDAHULUAN. Lahan sudah menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang. kelangsungan kehidupan sejak manusia pertama kali menempati bumi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Petani merupakan pekerjaan yang telah berlangsung secara turun-temurun bagi kehidupan

I. PENDAHULUAN. dan pada umumnya penduduk negara ini tinggal di daearah pedesaan yang bekerja

BAB V GAMBARAN UMUM 5.1. Kondisi Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang dituju harus melibatkan dan pada

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

I. PENDAHULUAN. komunitas mengubah ekosistem hutan atau lahan kering menjadi sawah adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya pertanian. Pemanfaatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. sektor non pertanian merupakan suatu proses perubahan struktur ekonomi.

PENDAHULUAN. pangan bagi dirinya sendiri. Kegiatan pertanian tersebut mendorong suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia membutuhkan lahan untuk mengalokasi sarana dan prasarana

ISSN DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KETAHANAN PANGAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang agraris artinya pertanian memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap wilayah berbeda-beda, tiap daerah mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Lahan merupakan salah satu sumberdaya alam yang dibutuhkan umat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai dasar pertimbangan yang kuat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Lahan adalah bagian dari sumber daya alam yang makin terbatas

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pulau Jawa merupakan wilayah pusat pertumbuhan ekonomi dan industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lahan merupakan sumberdaya yang sangat penting untuk memenuhi

TINJAUAN PUSTAKA. (Heady dan Jensen, 2001) penggunaan lahan paling efisien secara ekonomi adalah

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

REFORMA AGRARIA SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL DARI REVITALISASI PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan Indonesia dikenal memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang

A. Latar Belakang. ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertanian

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

I. PENDAHULUAN. tempat hidup setiap warga kota. Oleh karena itu, kelangsungan dan kelestarian kota

BAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat

BAB III METODE PENEITIAN

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 2 GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

I. PENDAHULUAN. penduduknya untuk mendapatkan pekerjaan atau mata pencaharian di daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di berbagai

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan waktu pertumbuhan penduduk yang cepat. fungsi. Masalah pertanahan akan selalu timbul dari waktu ke waktu.

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan pedesaan yang kehidupan

2016 ANALISIS NERACA AIR (WATER BALANCE) PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIKAPUNDUNG

II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2015 ZONASI TINGKAT BAHAYA EROSI DI KECAMATAN PANUMBANGAN, KABUPATEN CIAMIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. sumberdaya lahan (land resources) sebagai lingkungan fisik terdiri dari iklim, relief,

I. PENDAHULUAN. bekerja pada bidang pertanian. Menurut BPS tahun 2013, sekitar 39,96 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

I. PENDAHULUAN. Indonesia selama ini dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari beberapa unsur, diantaranya terdiri dari unsur fisik dan sosial

I. PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS TINGKAT KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS

BAB I. sejak tersedianya data spasial dari penginderaan jauh. Ketersediaan data

I. PENDAHULUAN. nasional dan dapat mengurangi hasil-hasil pembangunan yang dapat dinikmati

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian sebagian besar masyarakat Provinsi

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

ANALISA DAYA DUKUNG LAHAN UNTUK PENYEDIAAN PANGAN DI WILAYAH JAWA TIMUR BAGIAN TENGAH

2015 HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, bahwa penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang dengan pesat sedangkan lahan sebagai sumber daya bersifat tetap. Ita Rustianti dalam Jurnal GEA (2009) mengemukakan bahwa pada tahun 2009 jumlah penduduk Indonesia mencapai dua ratus tiga puluh juta jiwa dengan laju pertumbuhan 1,33%. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk berarti akan berimplikasi pada jumlah kebutuhan yang akan semakin besar termasuk kebutuhan lahan. Pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat pesat serta terjadinya kebutuhan tempat tinggal tentu saja mempengaruhi kebutuhan lahan yang akan mengalami peningkatan pula, yang akhirnya memanfaatkan lahan sawah sehingga luasannya semakin berkurang yang kemudian akan menimbulkan ketimpangan antara luas lahan sawah dengan kebutuhan lahan lain yang beragam. Seperti yang dikemukakan oleh Nursid Sumaatmadja (1980:87) bahwa:...pertumbuhan dan pertambahan penduduk akan mendorong pertumbuhan akan kebutuhannya, kebutuhan tersebut antara lain kebutuhan perumahan dan tempat kegiatan ekonomi seperti pabrik, pertokoan, pasar dan lain-lain dengan cara menggeser lahan pertanian, terutama dari lahan pertanian ke non pertanian. Menurut N. Daldjoeni (1998:231) bahwa bagi masyarakat petani, lahan sawah mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya, sekaligus sebagai modal utama untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kebutuhan penduduk tidak hanya berhenti pada pemenuhan kebutuhan beras saja

2 tapi masih banyak kebutuhan lain yang harus di penuhi seperti kebutuhan akan bangunan, perindustrian, jalan dan sebagainya Alih fungsi lahan yang banyak terjadi yaitu alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman. Menurut Sumaryanto, dkk (1995) selama tahun 1987 1991 di Jawa Barat diperkirakan sudah terjadi alih fungsi lahan sawah ke penggunaan lain termasuk pemukiman rata rata seluas 8.323 Ha per tahun. Menurut suhendar dalam penelitiannya mengemukakan bahwa pada masa yang akan datang jumlahnya akan terus bertambah terutama karena semakin derasnya pembangunan industri dan jasa di kawasan ini. Selama ini proses alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman telah menimbulkan berbagai konflik di masyarakat. Berbagai kajian empiris yang dilakukan oleh Suhendar (1994) menggambarkan adanya macam macam konflik di berbagai lokasi di Jawa Barat. Menurut Sumaryanto, dkk (1995) bahwa dalam proses alih fungsi lahan, telah terjadi asimetris informasi yang diperlukan untuk mendasari suatu keputusan transaksi, atau harga tersebut tidak memenuhi syarat sebagai Suffcient Statistic dalam alokasi sumber daya tanah, artiya harga yang ada saat ini belum mencerminkan nilai sebenarnya dari lahan. Sehingga harga yang ditetapkan seharusnya tidak hanya harga lahan dalam arti fisik saja tapi juga dikaitkan dengan fungsi tanah tersebut dalam arti luas, biologi, lingkungan dan lainnya, sehingga harga lahan seharusnya jauh lebih tinggi dari harga pasar. Dari aspek lingkungan, terutama konservasi tanah dan air, lahan sawah merupakan media konservasi tanah dan air yang terbaik karena sawah dapat menahan aliran permukaan air dengan baik, sehingga erosi tanah menjadi

3 minimal. Proses alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman, selain menghilangkan kesempatan memproduksi pangan dan aktifitas pertanian lainnya juga semakin mengurangi kesempatan usaha, yang pada gilirannya mengancam pendapatan rumah tangga petani. Kemudian dengan terjadinya alih fungsi lahan tersebut luas lahan sawah semakin menyempit dan hal tersebut akan berakibat pada perubahan demografi, perubahan mata pencaharian dan perubahan kondisi sosial ekonomi. Dahulu Kabupaten Karawang sangat terkenal sebagai lumbung padi Jawa Barat karena sebagian besar masyarakatnya bergerak di sektor pertanian sawah. Dan secara kebetulan letak geografis Kabupaten Karawang dekat dengan ibu kota Negara Indonesia maka daerah tersebut menjadi daerah potensial pemasok beras bagi kebutuhan penduduk Kota Jakarta dan sekitarnya. Namun saat ini lahan sawah di Kabupaten Karawang semakin menyempit karena sudah berubah menjadi penggunaan lahan yang lain khususnya pemukiman. Fenomena alih fungsi lahan tersebut juga terjadi di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Lahan sawah yang ada di desa ini sebagian besar telah mengalami alih fungsi menjadi pemukiman penduduk. Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru berada di daerah Karawang selatan, dengan ketinggian 128 278 mdpl, suhu rata-rata harian 27-30 0 C dan memiliki curah hujan 2200 mm/th. Kondisi morfologi di Desa Cigunungsari yaitu datar, bergelombang sampai berbukit. Pada tahun 2001 Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang memiliki luas lahan 745,21 Ha, dengan luas lahan sawah 350,38 Ha

4 atau sekitar 46,99%, dan luas pemukiman pada tahun 2001 adalah 200,50 Ha atau sekitar 26,94%, Untuk lebih jelasnya bentuk penggunaan lahan yang ada di desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Luas Penggunaan Lahan Di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Tahun 2001 Penggunaan lahan Luas (Ha) (%) Tanah sawah/pertanian 350,38 46,99 Tegalan 192,15 25,78 Pemukiman 200,50 26,94 Lain-lain 2,18 0,29 Jumlah 745,21 100 Sumber: Monografi Kecamatan Tegalwaru Tahun 2001 0.29 27 Sawah 47 Tegalan Pemukiman 26 Lain-lain Sumber: Monografi Kecamatan Tegalwaru Tahun 2001 Gambar 1.1 Luas Penggunaan Lahan Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Tahun 2001 Berdasarkan tabel dan gambar 1.1 dapat diketahui bahwa penggunaan lahan pada tahun 2001 masih di dominasi oleh lahan sawah. Dalam pembangunan

5 dengan konsep pembangunan yang berkelanjutan terutama pada pelestarian lahan sawah sebagai sumber cadangan pangan nasional. Seyogyanya lahan-lahan produksi dipertahankan namun faktanya banyak beralih fungsi menjadi pemukiman yang dari tahun ke tahun terus meningkat sehingga lahan sawah semakin berkurang, perubahan alih fungsi lahan tersebut juga akan berpengaruh terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi penduduknya. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang masalah tersebut, sehingga penulis mengambil judul Dampak Alih fungsi Lahan Sawah Menjadi Pemukiman Terhadap Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk Di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. B. Rumusan Masalah Untuk memberikan penjelasan arah dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti dalam beberapa rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Faktor apa yang paling dominan yang menyebabkan perubahan lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang? 2. Bagaimana kondisi mata pencaharian penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang?

6 3. Bagaimana kondisi pendapatan penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang? 4. Bagaimana kondisi kepemilikan fasilitas hidup penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis faktor apa yang paling dominan yang menyebabkan perubahan lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. 2. Untuk menganalisis bagaimana kondisi mata pencaharian penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. 3. Untuk menganalisis bagaimana kondisi pendapatan penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. 4. Untuk menganalisis bagaimana kondisi kepemilikan fasilitas hidup penduduk setelah adanya alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang.

7 D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengalaman, pengayaan keilmuan dan pendalaman bidang geografi bagi penulis khususnya dan umumnya bagi siapa saja yang mengkaji permasalahan ini. 2. Dapat dijadikan bahan acuan atau pedoman bagi peneliti selanjutnya dalam hal perubahan penggunaan lahan dan kondisi sosial ekonomi penduduk. 3. Bagi masyarakat diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang bagaimana kondisi mata pencaharian, pendapatan, dan kepemilikan fasilitas hidup penduduk setelah mengalami alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru. 4. Membantu dalam pembelajaran geografi disekolah, sehingga siswa bisa lebih memahami mengenai salah satu fenomena geografis khususnya yang berkenaan dengan alih fungsi lahan di SMA kelas XI IPS semester I (satu). E. Definisi Operasional Di dalam penelitian penulis mengambil judul yaitu Dampak Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Pemukiman Terhadap Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Secara lebih jelas uraian mengenai konsep-konsep yang ada di dalam judul akan dijelaskan sebagai berikut:

8 1. Alih Fungsi Lahan Alih fungsi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Pengertian lain dari konversi lahan yaitu peralihan penggunaan lahan tertentu menjadi penggunaan lahan lainnya/berubahnya lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain. Hal ini terjadi akibat dari terbatasnya luas lahan sehingga menyebabkan berkurangnya luas lahan lain. Perubahan fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai berubahnya fungsi sebagain/seluruhnya kawasan lahan dari fungsinya semula seperti yang direncanakan menjadi fungsi lain. Alih fungsi lahan yang dimaksud disini adalah perubahan luas lahan sawah menjadi fungsi lain yaitu pemukiman penduduk di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten karawang. 2. Kondisi Sosial Ekonomi Kondisi sosial ekonomi yang dimaksud adalaha keadaan sosial ekonomi penduduk Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru yang berkaitan dengan adanya konversi lahan di wilayah tersebut. Kondisi sosial ekonomi yang saya kaji meliputi aspek mata pencaharian, pendapatan, dan kepemilikan fasilitas hidup penduduk. a. Mata pencaharian, setelah mengalami perubahan penggunaan lahan apakah petani Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang masih tetap bekerja sebagai petani atau berpindah mata pencaharian baru, bahkan masih sebagai petani dan mencari pekerjaan sampingan lainnya.

9 b. Pendapatan, tingkat pendapatan dianalisis sebagai salah satu indikator yang menggambarkan kondisi sosial ekonomi petani yang memperoleh pendapatan dari pertanian atau pekerjaan lainnya. Tingkat pendapatn yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apakah ada perubahan jumlah pendapatan penduduk di Desa Cigunungsari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang setelah mengalami alih fungsi lahan sawah menjadi pemukiman. c. Kepemilikan fasilitas hidup, kepemilikan disini yaitu berupa alat transportasi, alat komunikasi, dan kepemilikan luas lahan untuk menjalankan kelangsungan hidup manusia.