I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM, KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ikan Hias Air Tawar di Indonesia 1. Angelfish ( Pterophyllum Scalare 2. Blackghost ( Apteronotus Albifrons

V. DESKRIPSI TAUFAN S FISH FARM

VI. ANALISIS OPTIMALISASI PRODUKSI BENIH IKAN HIAS AIR TAWAR PADA TAUFAN S FISH FARM

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun *** (Milyar Rupiah)

I. PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/Men/2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan

BAB I PENDAHULUAN. komparatif karena tersedia dalam jumlah yang besar dan beraneka ragam serta dapat

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA IKAN HIAS AIR TAWAR PADA ARIFIN FISH FARM, DESA CILUAR, KECAMATAN BOGOR UTARA, KOTA BOGOR

1. PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan antara lain untuk meningkatkan produksi dan mutu hasil

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

VI. ANALISIS ASPEK ASPEK NON FINANSIAL

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alamnya mendukung, yaitu tersedianya lahan yang luas, surnber air

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura

BAB. I PENDAHULUAN Secara umum sektor pertanian pada Pembangunan Jangka

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

I. PENDAHULUAN. akan tetapi juga berperan bagi pembangunan sektor agrowisata di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I PENDAHULUAN. Luas Lautan Indonesia Total Indonesia s Waters a. Luas Laut Teritorial b. Luas Zona Ekonomi Eksklusif c.

V. GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT. Produksi Rumput Laut Dunia

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang cukup berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

PERKEMBANGAN BISNIS DAN DAYA SAING IKAN HIAS INDONESIA. Peluang Bisnis Masyarakat Urban

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lapangan Usaha. Sumber : Badan Pusat Statistik (2012) 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

: Arief Budiman Npm : Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pemb : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM

Sistem konektivitas pelabuhan perikanan untuk menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri pengolahan ikan

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH SEPTEMBER 2008

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGENDALIAN SUMBERDAYA IKAN PERIKANAN PERAIRAN UMUM PENANGKAPAN DAN PENGUMPULAN GLASS ELL (SIDAT) DI MUARA SUNGAI CIMANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

BAB I PENDAHULUAN. ekor/tahun dan terdiri dari 240 jenis ikan hias air laut (marine ornamental fish)

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian integral dari. pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Sektor peternakan di

ANALISIS KELAYAKAN PERLUASAN USAHA PEMASOK IKAN HIAS AIR TAWAR Budi Fish Farm Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Oleh: DWIASIH AGUSTIKA A

BAB I PENDAHULUAN. Usaha perikanan bukanlah usaha yang hanya sekedar melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama krisis, usaha di sektor pertanian menunjukkan kinerjanya sebagai

BAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, AGUSTUS 2016

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pe n g e m b a n g a n

BAB I PENDAHULUAN. internasional untuk memasarkan produk suatu negara. Ekspor dapat diartikan

V. EKONOMI GULA. dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan pangan pokok yang dimaksud yaitu gula.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. Luasan lahan perkebunan kakao dan jumlah yang menghasilkan (TM) tahun

STRUKTUR BIAYA USAHA PEMBENIHAN IKAN HIAS AIR TAWAR (Studi Kasus: Tiga Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar di Kab. Bogor) LINA NURLINA

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

I. PENDAHULUAN. agribisnis, agroindustri adalah salah satu subsistem yang bersama-sama dengan

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki prospek cerah untuk dikembangkan, karena ikan lele merupakan. air tawar yang sangat digemari oleh masyarakat.

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR JAWA TENGAH NOPEMBER 2008

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Pembangunan perikanan

I. PENDAHULUAN. Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian. komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan pasal 1 ayat (6) menyatakan bahwa buah lokal adalah semua jenis buahbuahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT OKTOBER 2015

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sumber : BPS (2009)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Aman, dan Halal. [20 Pebruari 2009]

PENDAHULUAN. Lahan merupakan faktor input penting dalam berbagai aktivitas ekonomi

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan Ekspor Indonesia Biro Riset LMFEUI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA FEBRUARI 2011

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi pasca krisis ekonomi saat ini, sub sektor perikanan merupakan

STRUKTUR BIAYA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR STUDI KASUS PADA TIGA USAHA DI KAB. BOGOR PRASETYO ATMA HADI

Ekonomi Pertanian di Indonesia

Nilai ekspor Jawa Barat Desember 2015 mencapai US$2,15 milyar naik 5,54 persen dibanding November 2015.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang

Antar Kerja Antar Negara (AKAN)

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional, khususnya yang berhubungan dengan pengelolaan

Transkripsi:

1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Indonesia memiliki pulau dengan jumlah lebih dari 13.000 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negara kepulauan, dua per tiga wilayah Indonesia merupakan wilayah perairan dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km. Selain itu dengan didukung iklim tropis menjadikan perairan Indonesia sangat berpotensi dalam sektor perikanan khususnya ikan hias. Ikan hias merupakan salah satu keanekaragaman hayati Indonesia yang dapat dibanggakan, baik ikan hias air laut maupun air tawar. Ikan hias air laut merupakan ikan hias hasil usaha perikanan tangkap sedangkan ikan hias air tawar saat ini sudah dapat dibudidayakan sehingga ketersediaannya tidak tergantung dari alam. Selain itu jenis ikan hias air tawar di Indonesia pada saat ini mencapai 400 spesies dari 1.100 jenis yang ada di dunia. Hal tersebut menjadikan ikan hias air tawar berpotensi untuk terus dikembangkan di Indonesia. Ikan hias air tawar merupakan produk unggulan dari sektor perikanan Indonesia. Saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara eksportir ikan hias dunia dengan pangsa pasar sebesar tujuh persen setelah negara Singapura dan Malaysia, dengan dominasi negara tujuan ekspor ke Asia, Uni Eropa dan Amerika Serikat, dengan nilai mencapai US$ 7,1 juta pada tahun 2009 1. Pada tahun 2011 target produksi untuk ikan hias adalah sebesar 3 milyar ekor dan mengalami peningkatan terus hingga delapan milyar ekor pada tahun 2014. Target produksi ikan hias yang cukup besar ini dilandasi atas potensi sumber daya ikan hias Indonesia. Ikan hias merupakan komoditas strategis dan ekonomis, potensi pengembangannya cukup besar dan berada di sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Salah satu sentra budidaya ikan hias adalah provinsi Jawa Barat. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak diantara 5º50-7º50 Lintang Selatan dan 104º48-108º48 Bujur Timur. Kondisi geografis Jawa Barat yang strategis merupakan keuntungan bagi daerah 1) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2011. Dewan Ikan Hias Indonesia. http://www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. 16 April 2011 1

Jawa Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan (BPS,2009). Selain itu propinsi Jawa Barat memiliki kedekatan dengan propinsi DKI Jakarta sebagai pusat perdagangan ikan hias di Indonesia. Sehingga hal tersebut menguntungkan bagi propinsi Jawa Barat terutama dalam segi pemasaran ikan hias air tawar. Total nilai ekspor ikan hias air tawar Jawa Barat tahun 2006 sampai dengan tahun 2007 mengalami peningkatan sebesar US$ 261.187,93 dengan negara tujuan Jepang, Perancis, Jerman, Denmark, Afrika, Belanda, Saudi Arabia, Singapura, Belgia, Korea dan Filipina. Negara tujuan ekspor terbesar Jawa Barat pada tahun 2007 adalah Jepang dengan total nilai ekspor sebesar US$ 278.323,57 yaitu 87,11 persen dari total nilai ekspor ikan hias air tawar Jawa Barat. Kemudian negara Jerman dengan total nilai ekspor pada tahun 2007 sebesar US$ 26.549,70 yaitu 8,3 persen dari total nilai ekspor ikan hias air tawar Jawa Barat (Sitorus, 2009). Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah sentra penghasil ikan hias air tawar di provinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Bogor didukung iklim yang sesuai dengan habitat ikan hias air tawar. Sehingga pengembangan ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor dapat terus dilakukan. Pada tahun 2008 jumlah produksi ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor mencapai angka 84.517,00 ribu ekor dan mengalami peningkatan menjadi 104.603,55 ribu ekor pada tahun 2009 2. Pada saat ini produksi ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor digunkan untuk memenuhi pasar internasional dan selebiihnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Produksi ikan hias Produksi ikan hias hias air tawar di Kabupaten Bogor tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Bogor. Industri ikan hias di Kabupaten Bogor terbentuk dari banyak perusahaan. Terdapat 16 perusahaan ikan hias air tawar yang berperan aktif dalam industri ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor. Data perusahaan ikan hias di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 1. 2 ) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. 2010. Pencapaian Produksi Perikanan. http://disnakan.bogorkab.go.id. 16 April 2011. 2

Tabel 1. Pengusaha Ikan Hias Air Tawar Kabupaten Bogor Tahun 2008 No Nama Pengusaha Alamat Kapasitas Produksi (ekor/tahun) 1 Yap Kiat Bun (CV Maju Aquarium) Cibinong 500.000.000 2 Sumarjo Wongso (PT Sunny Indopramita) Cibinong 3.500.000 3 Budianto Tasma (CV Terraria Indonesia) Gunung Sindur 325.000 4 Johanes Wijaya (Ciseeng Aquarium) Parung 450.000.000 5 Ir. Sugiarto Wijaya (Taufan s Fish Farm) Ciluar 120.000.000 6 Edi Raharja (Arwana) Babakan Madang - 7 Hendro Pranoto (CV Aquatic Indonesia) Babakan Madang 240.000.000 8 Pang Lesmana Cibinong 500.000 9 Drs. Setiadi Darmadi Citeureup 2.000.000 10 Edi Abdul Hakim Parung 10.000.000 11 Yatsin Suwiryo Parung 5.000.000 12 Hari Lesmana Ciampea 120.000 13 Tri Santoso Indrawijaya Cibinong 180.000 14 Arip Leuwliang 275.000 15 Yulianto Cibinong - 16 Jaya Sumpena Ciomas 70.000 Sumber: http://www.disnakan.bogorkab.go.id (2008) Salah satu pembudidaya ikan hias di Kabupaten Bogor adalah Taufan s Fish Farm yang terletak di Jalan Raya Bogor Km. 7, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dari keenam belas pengusaha ikan hias air tawar, Taufan s Fish Farm merupakan satu-satunya perusahaan yang mempunyai tiga unit bisnis utama, yaitu sebagai pedagang besar (whole seller), produsen benih ikan hias air tawar dan penjual sarana produksi ikan. Sehingga keberadaan Taufan s Fish Farm didalam industri ikan hias Bogor dianggap penting dan mendukung pengusaha yang lainnya. Salah satu unit bisnis utama Taufan s Fish Farm adalah pembenihan ikan hias air tawar. Terdapat beberapa jenis benih ikan hias yang diproduksi oleh Taufan s Fsh Farm. Adapun jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi Taufan s Fish Farm antara lain adalah Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus Albifrons), Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri), False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus), Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre), Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata), White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons). 1.2 Perumusan Masalah Taufan s Fish Farm merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang Agrbisnis. Taufan s Fish Farm didirikan pada tahun 1986 oleh Ir. Sugiarto Wijaya dengan modal awal sebesar Rp 200.000.000,00. Taufan s Fish 3

Farm mempunyai beberapa unit bisnis yang terdiri dari perdagangan ikan hias air tawar (whole seller), pembenihan ikan hias air tawar dan penjualan sarana produksi ikan hias air tawar. Tujuan utama Taufan s Fish Farm dalam menjalankan kegiatan produksi benih ikan hias air tawar adalah mencapai keuntungan yang maksimal. Untuk memaksimalkan keuntungan dapat dicapai dengan mengoptimumkan produksi dari ketujuh jenis benih ikan hias yang diproduksi. Adapun keputusan produksi ketujuh benih ikan hias tersebut dapat dipengaruhi oleh harga, biaya dan permintaan ketujuh benih ikan hias tersebut serta ketersediaan sumberdaya input produksi yang dimiliki Taufan s Fish Farm. Pada awalnya Taufan s Fish Farm memulai usaha pembenihan ikan hias air tawar dengan lima jenis benih ikan hias air tawar. Sejalan dengan perkembanganya Taufan s Fish Farm menambah dua jenis benih ikan hias air tawar untuk diproduksi. Adapun jenis benih ikan hias air tawar tersebut antara lain Blackghost (Apteronotus Albifrons) dan Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata). Penambahan dua jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi mengakibatkan penggunaan sumberdaya input produksi harus dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dapat menghasilkan output yang paling optimal guna mencapai keuntungan yang maksimal. Proses produksi benih ikan hias air tawar memerlukan input produksi. Adapun input produksi tersebut antara lain adalah induk ikan hias, akuarium, pakan kutu air (Daphnia. Sp), obat-obatan dan tenaga kerja. Dalam keadaan aktual ketujuh jenis benih ikan hias menggunakan input produksi secara bersama-sama, sehingga terjadi persaingan dalam penggunaan input-input produksi tersebut. Input produksi seperti akuarium dan pakan kutu air (Daphnia Sp.) merupakan input produksi yang dapat dikategorikan sebagai input yang berkendala. Hal ini dikarenakan ketersediaan akuarium pada Taufan s Fish Farm tidak dapat ditambah dalam jumlah yang lebih banyak, karena keterbatasan lahan yang dimiliki. Selain itu pakan kutu air (Daphnia Sp.) ketersediaannya masih tergantung dari alam, sehingga pasokanya seringkali mengalami hambatan. Untuk itu perusahaan harus mengalokasikan sumberdaya tersebut secara tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. 4

Ketujuh jenis benih ikan hias yang diproduksi Taufan s Fish Farm memiliki harga bervariasi disetiap jenisnya. Tingkat harga dari masing-masing benih ikan hias akan mempengaruhi tingkat keuntungannya. Sehingga dengan demikian perlu dilakukan analisis terhadap keputusan produksi ketujuh jenis benih ikan hias untuk menghasilkan keuntungan yang paling maksimal. Adapun Tabel harga benih ikan hias pada Taufan s Fish Farm dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Harga Benih Ikan Hias Air Tawar Taufan s Fish Farm Harga Benih Ikan No Jenis Ikan Hias Hias (Rp/Ekor) 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 225,00 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 325,00 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 250,00 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 250,00 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 350,00 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 275,00 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) 250,00 Sumber: Taufan s Fish Farm (2011) Pada Tabel 2 terlihat harga benih ikan hias bervariasi pada setiap jenisnya. Harga benih ikan hias Leopard Ctenopoma memiliki harga tertinggi diatara keenam jenis benih ikan hias yang lain. Pada benih ikan hias Diamond Teta, False Chocolate Doradid dan White-Spotted Doradid memiliki tingkat harga yang sama yaitu sebesar Rp 250,00 per ekor. Diantara ketujuh jenis benih ikan hias yang diproduksi Taufan s Fish Farm, jenis benih ikan hias Angelfish memiliki harga terendah yaitu Rp 225,00 per ekor. Permintaan benih ikan hias pada Taufan s Fish Farm memiliki jumlah yang bervariasi pada setiap jenisnya. Variasi jumlah permintaan benih ikan hias tersebut akan berpengaruh terhadap kombinasi produksi dari ketujuh jenis benih ikan hias yang diproduksi. Pada akhirnya permintaan benih ikan hias akan menjadi pembatas produksi ketujuh benih ikan hias tersebut, karena jumlah produksi harus disesuaikan dengan kemampuan pasar dalam melakukan 5

permintaan benih ikan hias. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap keputusan produksi guna mencapai titik produksi benih ikan hias yang optimal, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan. Jumlah permintaan benih ikan hias pada Taufan s Fish Farm pada minggu ketiga bulan Agustus dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Permintaan Benih Ikan Hias Air Tawar Pada Minggu ketiga Bulan Agustus 2011. No Jenis Ikan Hias Jumlah Permintaan (Ekor) 1 Angelfish (Pterophyllum Scalare) 2.150 2 Blackghost (Apteronotus Albifrons) 2.950 3 Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri) 2.000 4 False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus) 1.870 5 Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre) 1.800 6 Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata) 2.000 7 White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons) 1.900 Total 14.670 Pada Tabel di atas dapat dilihat adanya variasi tingkat permintaan benih ikan hias pada Taufan s Fish Farm. Variasi tingkat permintaan terjadi karena permintaan pasar terhadap masing-masing jenis benih ikan hias berbeda. Permintaan tertinggi terjadi pada jenis benih ikan hias Black Ghost, sedangkan permintaan terendah terjadi pada jenis benih ikan hias Leopard Ctenopoma. Permasalahan yang telah dikemukakan di atas merupakan penyebab perlu dilakukannya evaluasi terhadap kegiatan produksi yang dilakukan oleh Taufan s Fish Farm. Apakah sejauh ini kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan telah mencapai optimal atau belum. Penambahan jenis benih ikan hias yang diproduksi, variasi harga jual benih ikan hias, variasi biaya dan permintaan ketujuh benih ikan hias tersebut serta ketersediaan sumberdaya input produksi yang dimiliki Taufan s Fish Farm menjadikan optimalisasi produksi penting untuk dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 6

Selain itu perusahaan dihadapkan pada keadaan lingkungan yang berubahubah yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Dengan perubahanperubahan tersebut, tentu perlu dilakukan skenario untuk dapat mengetahui dampaknya terhadap solusi optimal. Skenario tersebut antara lain adalah dengan mengurangi ketersediaan pakan kutu air (Daphnia sp) dan kenaikan harga pakan kutu air (Daphnia sp), hal ini didasarkan pada ketersediaan pakan kutu air yang dapat menghambat berlangsungnya proses produksi serta peningkatan biaya produksi yang dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka perumusan masalah pada Taufan s Fish Farm dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagaimana kombinasi produksi optimal benih ikan hias air tawar pada Taufan s Fish Farm? 2. Bagaimana alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh Taufan s Fish Farm untuk mencapai kombinasi optimal? 3. Bagaimana solusi terbaik jika terjadi penurunan ketersediaan dan kenaikan harga pakan kutu air (daphnia sp)? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: 1. Menganalisis kombinasi produksi optimal benih ikan hias air tawar pada Taufan Fish Farm. 2. Menganalisis alokasi sumberdaya yang dimiliki oleh Taufan Fish Farm untuk mencapai kondisi optimal. 3. Menganalisis pengaruh yang terjadi pada kombinasi produksi awal Taufan s Fish Farm apabila terjadi perubahan. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini antara lain adalah: 1. Bagi penulis sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dari kegiatan perkuliahan dan sebagai salah satu syarat unutk memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. 7

2. Bagi perusahaan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada proses pengambilan keputusan pada aspek produksi. 3. Sebagai bahan informasi, pustaka dan pengetahuan mengenai optimalisasi produksi bagi penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam hal ini peneliti hanya akan melakukan optimalisasi produksi benih ikan hias air tawar jenis Angelfish (Pterophyllum Scalare), Blackghost (Apteronotus Albifrons), Diamond Tetra (Moenkhausia Pittieri), False Chocolate Doradid (Platydoras Armatulus), Leopard Ctenopoma (Ctenopoma Acutirostre), Rasbora Galaxy (Rasbora Pauciperforata), White-Spotted Doradid (Agamyxis Pectinifrons). Variabel yang diamati berjumlah tujuh variabel, dimana ketujuh jenis benih ikan hias air tawar tersebut merupakan jenis benih ikan hias air tawar yang diproduksi oleh Tufan s Fish Farm. 8