branding mobil dengan pesanan al-salam yang terjadi di Wana Advertindo Sticker

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB III ADVERTINDO STICKER SOLUTION SURABAYA. Usaha sticker ini didirikan oleh Bapak Hermawan Budhi Susilo dan Bapak Saiful

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN PASAL 106 KOMPILASI HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI TANAH MILIK ANAK YANG DILAKUKAN OLEH WALINYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI CEGATAN DI DESA GUNUNGPATI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS PULSA DENGAN HARGA DIBAWAH STANDAR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV. dan pemborong cat yang dilakukan masyarakat Tambak wedi. Musha>rakah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

Solution Rungkut Pesantren Surabaya Perspektif Hukum Islam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENJUALAN HASIL PANEN TANAMAN HORTIKULTURA DI DESA SIMAN KECAMATAN KEPUNG KABUPATEN KEDIRI

Musha>rakah di BMT MUDA Kedinding Surabaya

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GANTI RUGI DALAM JUAL BELI ANAK BURUNG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS SEWA MENYEWA TAMBAK YANG DIALIHKAN SEBELUM JATUH TEMPO MENURUT HUKUM ISLAM. A. Analisis Terhadap Akad Sewa Menyewa Tambak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENENTUAN HAK ATAS DISKON PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ASY-SYIFA KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA TERHADAP SURABAYA. A. Analisis Berdasarkan Hukum Islam Terhadap Kontrak, Prosedur, Realisasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN UANG MUKA PERSEWAAN MOBIL MAREM JAYA TRANSPORTATION DI DESA KEBOHARAN KRIAN SIDOARJO

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENERAPAN SYARAT HASIL INVESTASI MINIMUM PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH UNTUK SEKTOR PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV PENERAPAN AKAD BAYʽ BITHAMAN AJIL DALAM PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA DI KOPONTREN NURUL HUDA BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB IV PEMANFAATAN GADAI SAWAH PADA MASYARAKAT DESA SANDINGROWO DILIHAT DARI PENDAPAT FATWA MUI DAN KITAB FATH}UL MU I<N

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

A. Analisis Terhadap Praktek Perubahan Harga Secara Sepihak dalam Jual Beli Rak Antara. Produsen dan Pedagang Pengecer di Jalan Dupak No. 91 Surabaya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

BAB VI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI GADAI SAWAH DI DESA MORBATOH KECAMATAN BANYUATES KABUPATEN SAMPANG

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

Transkripsi:

1 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD AL-SALAM DI WANA ADVERTINDO STICKER SOLUTION SURABAYA A. Analisis dari Segi Hukum Islam Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, yaitu mengenai jual beli branding mobil dengan pesanan al-salam yang terjadi di Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya, setelah diadakan penelitian secara serius dan objektif serta pengumpulan data, dan selanjutnya juga akan dikolaborasikan dengan Hukum Islam, maka diharapkan nantinya melahirkan sebuah pandangan yang dapat menengahi terhadap persoalan tersebut. Maka, pada bab ini, penulis akan mencoba untuk mengupas banyak tentang bagaimana peraktek jual beli pesanan al-salam, khususnya yang terjadi di Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya, yang nantinya akan menjadi pijakan dalam menetapkan sebuah kesimpulan dan pada akhirnya juga akan menjadi sebuah keputusan dari masalah yang kebetulan akan menjadi aspek terpenting pada penyususnan skripsi kali ini. Dan, di sini penulis juga akan menyinggung mengenai hikmah-hikmah dalam praktek jual beli dengan pesanan al-salam tersebut. 1. Dari Segi Akad Dalam praktek jual beli dengan pesanan al-salam yang terjadi di Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya (sebagaimana telah diterangkan pada bab-bab sebelumnya), pada kenyatannya, setelah para pembeli mengadakan transaksi dengan pihak penjual, dalam praktek jual beli branding mobil dengan pesanan al-salam tersebut,

2 masih ada hal yang tidak sesuai dengan teori hukum Islam yang sebenarnya. Hal itu terbukti dari adanya salah satu syarat dari disahkannya jual beli pesanan al-salam itu yang dilanggar. Misalnya saja masalah cara pengerjaannya yang cepat-cepat dan dibatasi, sehingga penjual branding mobil harus bersusah payah untuk menyelesaikanya tepat waktu, padahal kalau ada kesalahan atau resiko yang menanggung adalah penjual. Kemudian, yang juga jadi permasalahan adalah ketika barang yang dibeli itu tidak sesuai dengan selera pembeli meski sudah sesuai dengan contoh, barang itu dikembalikan dan tidak mengadakan akad baru lagi. Artinya, model atau bentuknya diubah namun harganya tetap. Hal ini sangat mendzalimi pihak penjual, dan kedzaliman dalam kehidupan sangatlah merugikan. Akan tetapi, dalam hal akad-nya menurut kebiasaan yang terjadi, mereka para penjual dan pembeli menganggap sah akad tersebut, sebab tidak ada kesalahan yang terjadi pada waktu mengadakan akad. Sesuai pengertian akad sendiri bahwa mereka telah mengadakan perjanjian sesuai yang mereka inginkan yaitu pesanan al-salam. Dalam masalah akad atau perjanjiannya dibayar dimuka, karena proses pengerjaanya yang membutuhkan banyak bianya kalau terjadi kesalahan yang menanggung adalah pihak penjual itu juga sedikit menyimpang dari ajaran Islam, di mana di dalam Islam diajarkan agar seseorang itu tidak memberatkan kepada yang lainnya dalam bermuamalat. Selain memang secara Hukum Islam telah memiliki cacat, juga dalam hal sosial itu sangat nampak adanya diskriminasi, serta perampasan hak terhadap orang lain. Seharusnya siapa yang membuat kesalahan itu yang menanggung bukan diserahkan pada satu pihak saja. Mungkin karena strategi bisnis akan tetapi semua itu

3 salah dan harus dibenarkan, karena akan membuat kesenjangan sosial bagi para pemasang sticker. Pembeli minta branding mobilnya cepat selesai tapi yang menanggung semua kesalahan atau resiko tersebut adalah penjual. Allah telah menetapkan batas-batas tertentu terhadap perilaku manusia sehingga menguntungkan individu tanpa mengorbankan hak-hak individu yang lain. Hal ini juga diatur di dalam ajaran Islam, di mana seseorang itu tidak diperbolehkan memberatkan kepada yang lainnya. Artinya, seseorang itu tidak boleh melakukan kedzaliman kepada lainnya. Firman Allah SWT dalam surat Annisa ayat 160-161:.. Artinya: Maka disebabkan kedzaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba, Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih 1 (QS. An-Nisa : 160-161) Dengan demikian, setiap sesuatu yang ada ini pasti ada fungsinya dan juga akibatnya. Termasuk juga dalam hal masalah jual beli pesanan ini, dimungkinkan adanya reaksi negatif sebagai akibat dari adanya jual beli yang memberatkan satu pihak. Yang jelas ketika strategi bisnis telah menuntut untuk segera mendapatkan pelanggan yang banyak, sementara tidak ada cara lain lagi untuk menggantikannya, karena persaingan bisnis juga dan semua orang yang bermain di bidang itu juga melakukan hal itu, tentunya masih banyak cara yang baik mereka lakukan. Kalau yang mereka lakukan masih tidak keluar dari garis-garis Allah, hal itu tidak dipermasalahkan. Tetapi hal-hal 1 Departemen Agama RI, al-qur an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mahkota, 1989 ), 150.

4 yang sangat tidak diiinginkan itu juga akan menjadi solusi bagi mereka untuk keluar dari kebiasaan buruk yang mereka lakukan. 2. Dari Segi Praktek Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya sebagai pemasang sticker atau branding mobil yang sekaligus sebagai penjualnya, biasanya menerima pesanan dari para pembeli atau perusahaan-perusahaan. Pada saat itu, para pembeli yang mendatangi penjual memalui email, telepon, dan langsung datang sendiri dengan pesanan model pembanyaran langsung dibanyar tunai minimal 70%. Akan tetapi mereka meminta mobil yang di branding tersebut cepat jadi, karena mobil yang di branding tersebut akan dipakai untuk bekerja lagi oleh perusahaan. Secara umum, di dunia bisnis sticker menilai mengenai jual beli pesanan yang terjadi di Wana Advertindo tersebut sudah merupakan sebuah kebiasaan, bahkan menjadi pilihan yang harus dijalani sebagai solusi sumber pendapatan mereka untuk menarik pelanggan. Akan tetapi, yang menjadi persoalan di sini, mengenai pembayarannya dan juga jangka waktunya, juga masalah barang yang dikembalikan itu, sebab hal tersebut sangat memberatkan bagi pihak penjual dan jelas-jelas keluar dari aturan-aturan yang ada karena mengandung kebathilan, sehingga akan berdampak pada aspek sosial dan aspek ekonomi. Padahal, di dalam al-qur an sudah jelas tata cara yang ada di dalamnya. Sebenarnya semua kebiasaan itu bisa dirubah dan dijadikan yang benar menurut syariat islam, karena faktor persaingan bisnis yang ketat di dunia usaha untuk menarik pelanggan maka semua toko sticker menggunakan cara itu, padahal dilihat dari segi kualitas dan keawetan juga dapat menarik pelanggan bukan dengan kebiasaan yang salah

5 digunakan untuk menarik pelanggan atau perusahaan yang mereka menganggapnya sudah untung karena mereka mem-branding banyak mobil. Sesuai dengan ketetapan syariat islam bahwa jual beli pesanan hendaknya saling menguntungkan, baik itu bagi pihak penjual maupun bagi pihak pembeli. Kebiasaan sebagian pembisnis yang menggunakan cara seperti itu untuk menarik pelanggan adalah kebiasaan yang harus dihapus dan diganti dengan kebiasaan yang benar menurut islam. Terjadinya jual beli pesanan yang dilakukan oleh Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya pada dasarnya dilandasi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebiasaan dari sebagian pembisnis sticker untuk menarik pelanggan dengan cara membenyar dahulu didepan dan nanti kalau ada kesalahan atau resiko yang menanggung adalah pihak penjual. walaupun resiko atau kesalahan itu tidak murni dari penjual itu sendiri melainkan ada pula kesalahan yang Dari pembeli. Jadi, jika kesepakatan bersama harus dicapai, maka yang paling harus diperhatikan ialah aturan-aturan yang telah ditetapkan di dalam Islam, tidak serta merta melakukan kegiatan perekonomian semaunya sendiri. Karena, untuk masalah muamalah itu sudah diatur oleh Allah dan sebenarnya harta itu adalah cobaan. Dalam praktek jual beli aksesoris sistem pesanan tersebut, masih ada hal yang tidak sesuai dengan teori Hukum Islam yang sebenarnya. Hal itu terbukti dari adanya salah satu syarat dari disahkannya jual beli pesanan itu yang dilanggar. Misalnya saja masalah penyerahan barangnya yang oleh pembeli yang meminta cepat jadi. Dalam masalah rukun, praktek jual beli tersebut memang bisa dianggap sah. Sebab, dalam transaksi itu sudah memenuhi rukun-rukun yang mengatur tentang jual beli dengan pesanan itu sendiri. Misalnya adanya orang yang berakad dalam hal ini

6 shani (pemesan) dan mustasni (penerima pesanan) atau penjual dan pembeli, adanya masnu (sesuatu yang diakadkan), harga atau yang dihargakan, adanya sighat yaitu ijab qabul. Dalam hal ini, dalam transaksi jual beli branding mobil dengan pesanan al-salam itu sudah dianggap memenuhi rukun. Maka hal tersebut tidak ada masalah dalam rukun. Akan tetapi, yang bermasalah dalam hal waktu penyerahan barangnya yang oleh pemesan dibatasi, dimana hal ini merupakan salah satu syarat disahkannya jual beli dengan pesanan al-salam. 3. Dari Segi Pembayaran dan Penyerahan Barang Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa dalam pembayaran dalam jual beli dengan pesanan di Wana Advertindo Sticker Solution Surabaya itu dengan model di bayar didepan dan pembeli meminta barang pesanannya cepat jadi dan cepat dipakai lagi untuk bekerja. Karena meminta cepat jadi, maka terjadilah banyak kesalahan walaupun kesalahan itu bukan dari penjual saja melainkan dari pembeli juga, akan tetapi semua resiko atau kesalahan itu yang menanggung adalah penjual karena akadnya didepan tadi sudah banyar langsung tunai. Untuk pembahasan pada tiga sub dari bab empat ini, yaitu mengenai tinjauan dari segi akad, praktek dan sistem pembayaran dan penyerahan barangnya, ketiganya memiliki pengertian berbeda tetapi mengandung satu persoalan, yaitu mengenai bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktek jual beli branding mobil dengan pesanan yang terjadi di Wanan Advertindo Sticker Solution Surabaya. Dalam pesanan ini, penyerahan barangnya boleh dibatasi oleh waktu dan boleh ada jangka waktu karena penyerahan uangnya dibayar tunai. Karena prosesnya sangat

7 banyak maka akan terjadi banyak kesalahan dan resiko semua yang menanggung adalah penjual. Juga yang bermasalah saat barang itu selesai, tetapi tidak cocok dengan selera pembeli, maka barang itu dikembalikan lagi pada pembuat untuk diubah walaupun sudah sesuai dengan pesanan dengan tidak mengadakan akad baru ini tentu saja menyimpang dari etika jual beli secara umum. Dalam masalah akad tidak lepas dari yang namanya pembayaran dan penyerahan barang. Begitu juga dalam prakteknya tidak akan lepas dari yang namanya pembayaran apalagi dalam pembayaran yang memang secara khusus membahas sistem pembayaran yang berlaku pada transaksi jual beli pesanan itu. Pembayaran yang dipraktekkan pada jual beli branding mobil dengan pesanan yang terjadi di Wana Advertindo tersebut sangat tidak sportif yaitu dengan adanya salah satu pihak yang dirugikan. Dan hal ini sudah melanggar hukum yang ditetapkan, sebab mengandung unsur kedzaliman. Dan, muamalah yang mengandung unsur kedzaliman di dalam Islam tidak diperbolehkan. Maka, dari segi pembayaran, jual beli branding mobil yang terjadi di Wana Advertindo ini sudah sesuai dengan apa yang disyariatkan Islam. Akan tetapi, hal seperti ini masih memberatkan salah satu pihak. Hal inilah yang bertentangan dengan norma sosial dalam berbangsa, beragama dan bernegara, dan juga bertentangan dengan prinsip kebebasan hak-hak asasi manusia (HAM). Kemudian, jangka waktu yang ditetapkan dalam jual beli pesanan ini sudah ditetapkan dan sudah dibanyar dimuka karena skripsi ini membahas akad al-salam, dan dengan cara yang demikian itu akan memberatkan penerima pesanan karena proses pengarjaannya membutuhkan banyak waktu dan tidak bisa cepat-cepat. Batas waktu pengerjaanya dua hari bukan termasuk design atau gambar dan cetak atau print sticker

8 mobilnya kalau di total semua termasuk design bisa lima harian, akan tetapi perusahaan tidak dapat menunggu terlalu lama biasanya minta dua hari harus sudah jadi branding mobilnya. Sebenarnya akad akad al-salam dan akad istisnā itu adalah beda bedanya dari jangka waktu penyerahanya kalau al-salam ada jangka waktunya kalau istisnā tidak ada jangka waktunya. Maka, untuk membedakannya, ulama ada yang membedakan dari segi penyerahan barangnya yang tidak terikat oleh waktu. Selain itu juga, yang membedakan keduanya (akad al-salam dan akad istisnā ) adalah proses pembayarannya, di mana pembayaran dalam akad al-salam dilakukan di muka, sementara untuk akad istisnā bisa di muka, angsuran/cicilan, atau juga bisa di kemudian hari pada saat penyerahan barangnya. Di samping itu pula, ada hal juga sangat miris, yaitu ketika barang itu sudah selesai di buat, tetapi tidak sesuai dengan selera pembeli, maka barang itu dikembalikan lagi tanpa adanya akad baru. Hal ini tentu saja merupakan tindakan anarkis dan menjajah, sementara Islam tidak menghendaki perbuatan tersebut itu terjadi. Dari hal tersebut di atas, maka jual beli branding mobil dengan pesanan yang terjadi di Wana Advertindo ini ada ketimpangan dari ajaran Islam, di mana di dalam Islam, sistem pesanan ini boleh ada jangka waktu. Akan tetapi jangka waktu yang diberikan pembeli terlalu sedikit dan menyebabkan banyak masalah atau resiko didalamnya tapi pihak penjual yang menanggung semua itu. Karena pihak pembeli merasa mobil yang di branding adalah mobil kerja maka harus digunakan kalau tidak digunakan oleh para karyawannya perusahaan akan rugi maka yang menjadi korban adalah pihak penjual sticker. Karena mereka mengejar target akad atau perjanjian

9 awalanya yaitu mengerjakan branding mobilnya tepat waktu karenananti aka nada mobil selanjutnya yang harus cepat dibranding lagi. Hal yang demikian ini berakibat terhadap beberapa hal: a. Dari segi hukum, mereka (pembeli) sudah tidak memikirkan lagi bagaimana aturanaturan yang terjadi dalam Islam khususnya pada praktek jual beli pesanan ini. Padahal, di dalam hukum Islam sudah jelas tentang bagaimana tata cara jual beli pesanan yang sebenarnya. b. Dalam aspek sosial, mereka pembeli tidak sosialis dan tidak manusiawi lagi. Buktinya mereka sudah merampas hak-hak orang lain dan mereka sudah tidak memikirkan lagi kondisi perekonomian para pengrajin aksesoris yang sekaligus sebagai penjualnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh para pejuang hak-hak asasi manusia (HAM), ketika di belahan dunia telah melanda penindasan terhadap kaum lemah (kaum du afak), mereka katakan hal ini tidak benar. Kedzaliman ini terjadi karena adanya keterpautan dengan prinsip Ekonomi Kapitalis sebagai roh dari penjajah, pembuat keonaran, pembangkit kedzaliman. 2 c. Dalam aspek ekonomi, apa yang akan terjadi setelah sistem seperti ini menjadi kebiasaan? Yang jelas, para penjual hanya dapat meratapi nasibnya sendiri, sementara para pembeli tidak pernah berpikir bagaimana kondisi perekonomian para penjual yang telah mereka Dzalimi. Pembeli tidak mau tahu terhadap nasib para penjual. Para pembeli hanya berpikir bagaimana cara menjadikan hartanya bertambah melimpah sekalipun dengan cara menutup mata. Yang jelas, para penjual akan terus bergelimang dengan ketidakadilan dan akan semakin merasa diinjak-injak haknya. 2 Syafiq Hasim ed, Kepemimpinan Perempuan dalam Islam, ( JJJP, tt), 23.

10 Kembali pada permasalahan di atas, banyak orang sudah menganggap hal demikian adalah sebuah kebiasaan. Sehingga, hal tersebut selalu dijadikan dasar dalam praktek jual beli ini. Padahal, kaidah tersebut dapat berlaku ketika tidak bertentangan dengan syari at.. Menurut Imam Jalaluddin, apabila uref bertentangan dengan syari at maka yang dimenangkan adalah syari at. 3 Kaidah di atas sebenarnya berangkat dari sebuah hadits Nabi yang berbunyi: ف م ار ا ه الم س ل م و ن ح س ن ا ف ه و ع ن د هللا ح س ه. Artinya: Maka sesuatu yang dianggap baik menurut orang Islam maka baik pula menurut Allah. 4 Jadi, apa yang dianggap baik oleh orang Islam, maka baik pula menurut Allah. Tentunya apabila tidak bertentangan dengan hukum Allah itu sendiri, maka dengan adanya hadits itu, dapat disimpulkan bahwa adat dapat dijadikan sumber hukum apabila tidak bertentangan dengan syari at. Apabila adat itu bertentangan dengan syari at, maka adat itu menjadi gugur dan tidak bisa dijadikan sumber hukum. Adapun pengertian adat atau kebiasaan itu sendiri ialah sesuatu yang dapat dipahami oleh banyak orang dan menjadi sebuah kebiasaan baik dari segi perkataan, perbuatan dan sebagainya. 5 Sedangkan adat itu sendiri ada dua, diantaranya: 1. Adat soheh, yaitu sebuah kebiasaan yang sudah banyak diketahui banyak orang dan tidak menyalahi dalil syar i. Tidak menghalalkan barang haram dan tidak membatalkan barang yang wajib. 3 Imam Jalaluddin Abd. Rahman bin Abi Bakar as-suyuthi, al-ashbab Wannadzair Fil Furu, (Annuh: Asia, Indonesia, tt), 66. 4 Muhammad Abdis Salam Syafi, Musnad Imam Ahmad bin HAmbal, (Bairut: Darul Kutubal- Ilmiyah Libanon, 1993 ), 211. 5 Abd. Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Bandung: Gema Risalah Press, 1992), 149.

11 2. Adat fasid, yaitu tindakan sebaliknya. Artinya, menghalalkan barang yang haram dan membatalkan barang yang wajib. 6 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tidak semua kebiasaan manusia menjadi sumber hukum atau dapat dihukumi, melainkan masih dibatasi dengan mukhalafatussari ii, yaitu tidak bertentang dengan hukum syari at yang ada. Jadi termasuk pada kebiasaan dalam praktek jual beli branding mobil dengan pesanan itu, bukanlah kebiasaan yang perlu dibiasakan, tetapi kebiasaan yang harus diubah menjadi kebiasan yang benar atau yang tidak bertentangan lagi dengan hukum syara. Karena, bagaimanapun relanya orang yang terpaksa adalah merupakan kedzaliman dan penindasan. 6 Ibid., 150.