Kata Pengantar. Semoga makalah bisa berguna dan bermanfaatnya bagi para pembaca pada umumnya. Depok, 6 Oktober Penulis

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH E-COMMERCE. Oleh : NURUL HIDAYAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA DEFINISI E COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

KARYA ILMIAH E-COMMERCE : AINI KEMALA CATUR NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

1.4. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah Untuk membuat perancangan sistem

About E-Commerce Pengertian E-Commerce

Pengantar Teknologi Informasi


DAYA TARIK E-COMMERCE NAMA : KOMARRUDIN NIM : KELAS:S1-SI-09

BAB 2 LANDASAN TEORI

Capaian Pembelajaran

Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce meliputi sebagai berikut : 1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.

Mengenal E-Commerce. Pengertian E-Commerce

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE

PENGENALAN E-COMMERCE

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( )

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

MAKALAH TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM JUAL BELI SECARA ON-LINE (E-COMMERCE) Oleh : Edita Prestiwi Arsyta Ayu

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

KARYA ILMIAH PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI INDONESIA

E-Business Model. disusun oleh : Nama : Muhammad Wildan Habibi NIM : Kelas : SITI-6G JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

PEMANFAAT TIK DI SEKTOR BISNIS

TUGAS KARYA ILMIAH E-BUSSINESS MATA KULIAH E-COMMERS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MA. Pertemuan 9:Pemanfaatan Analitik pada Aktivitas Pemasaran

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

KONSEP DAN FUNGSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. berkembang sangat pesat. Komputer adalah salah satu produk yang

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Makalah E-Commerce. Di susun oleh : : Angga Dwi Saputra NIM : Kelas : E-Commerce 04 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Sistem Informasi Manajemen

PENGERTIAN E-COMMERCE

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

Sub Pokok Bahasan. e - commerce vs e business. Konsep dan Definisi EC. Teknologi e-commerce 21/11/2015

TUGAS KARYA ILMIAH E COMMERCE

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

E-BISNIS BAB I PENDAHULUAN

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang ditunjang oleh perkembangan jaringan

Muhammad Yusuf Teknik Informatika Universitas Trunojoyo

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

E-COMMERCE. Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. commerce seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi web yang tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk dari jaringan-jaringan computer-komputer yang saling terkoneksi

BAB 1 PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian E-Commerce

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

E-BUSINESS dan E-COMMERCE

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

BAB III LANDASAN TEORI. Commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih

Pengertian e-commerce

TUGAS KARYA ILMIAH E-COMMERCE NAMA : FAJAR TRI ASMORO NIM : KELAS : S1-SI-05

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dan berdampak terhadap perubahan dalam kinerja manusia. Salah

2/14/2017. E-Commerce. Pembahasan. 1. Pengertian E-Commerce 2. Konsep E-Commerce 3. Perkembangan E-Commerce 4. Ruang Lingkup E-Commerce

Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik

BAB I PENDAHULUAN. Melambatnya pertumbuhan ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga

Bisnis Dalam Teknologi Informasi, aspek bisnis i adalah bagian dalam pengembangan teknologi. Bisnis untuk tujuan pencarian keuntungan.

E-COMMERCE DI INDONESIA. Peluang dan Tantangan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

KARYA ILMIAH E-COMMERCE

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

TINJAUAN HUKUM TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jaman pula. Usaha harus terus berlomba dan berharap bahwa

ecommerce Electronic Commerce Sebagai Pola Baru Perdagangan Dunia CV. DIGITAL KREASI THE IT SOLUTION PROVIDER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau

Modul 1 Konsep E-Business & Ecommerce, Instalasi Xampp, dan Instalasi opencart_v

Pertama-tama, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat

DAMPAK E-COMMERCE TERHADAP MASYARAKAT. Nama : Viska Aditya NIM : Kelas : S1-SI-07

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

Manfaat E-Commerce. Manfaat bagi perusahaan:

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pola kehidupan manusia dalam berkomunikasi dengan manusia

E-COMMERCE DI INDONESIA

TUGAS MAKALAH SISTEM INFORMASI. E-Commerce : Online Shop Kassa9

MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK

Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce

Faktor Sukses E-Market

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG

ANALISIS PERANCANGAN E-COMMERCE PADA WISA ELEKTRONIK KEMILING BANDAR LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. yang boleh dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya electronic

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E COMMERCE. Studi kasus Toko bagus

Transkripsi:

Kata Pengantar Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul E-COMMERCE yang saya rangkai dengan penjelasannya. Semakin pesat-nya perkembangan internet sekarang ini menciptakan hal hal baru yang mempermudah kegiatan manusia, salah satu nya adalah E-COMMERCE. Penulis ingin memberikan gambaran tentang apa dan bagaimana E-COMMERCE itu, untuk itulah makalah ini sengaja di buat agar pembaca tidak awam lagi dengan istilah E-COMMERCE. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, dan saran yang membangun agar penulis bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan penulisan makalah. Semoga makalah bisa berguna dan bermanfaatnya bagi para pembaca pada umumnya. Depok, 6 Oktober 2009 Penulis

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan teknologi (tele)komunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari. Dalam era yang disebut information age ini, media elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis. E commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. Meskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini. t Pendapat yang sangat berlebihan tentang bisnis dotcom atau bisnis on-line seolah-olah mampu menggantikan bisnis tradisionalnya (off-line). Kita dapat melakukan order dengen cepat diinternet dalam orde menit tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan, menurut Softbank;s Rieschel, Internet hanya menyelesaikan 10% dari proses transaksi, sementara 90 % lainnya adalah biaya untuk persiapan infrastruktur back-end, termasuk logistic. Reintiventing dunia bisnis bukan berarti menggantikan system yang ada, tapi justru komplemen dan ekstensi dari system infratruktur perdagangan dan produksi yang ada sebelumnya. Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Perama, Insfrastruktur system distribusi (flow of good) kedua, Insfrastruktur pembayaran (flow of money) Dan Ketiga, Infrastruktur system informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, kami percaya bahwa logistics follow trade, bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli. Agar dapat terintegrasinya system rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke customer maka diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility. Ada tiga factor yang patur dicermati oleh kita jika ingin membangun toko e-commerce yaitu : Variability, Visibility, dan Velocity (Majalah Teknologi, 2001).

BAB II PEMBAHASAN Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba dirumuskan definisinya. Secara umum e-commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah disebutkan di atas, bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan bisnis. Kesimpulannya, ecommerce is a part of e-business. Media elektronik yang dibicarakan di dalam tulisan ini untuk sementara hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Pasalnya, penggunaan internetlah yang saat ini paling populer digunakan oleh banyak orang, selain merupakan hal yang bisa dikategorikan sebagai hal yang sedang booming. Perlu digarisbawahi, dengan adanya perkembangan teknologi di masa mendatang, terbuka kemungkinan adanya penggunaan media jaringan lain selain internet dalam e-commerce. Jadi pemikiran kita jangan hanya terpaku pada penggunaan media internet belaka. Penggunaan internet dipilih oleh kebanyakan orang sekarang ini karena kemudahankemudahan yang dimiliki oleh jaringan internet, yaitu: Internet sebagai jaringan publik yang sangat besar (huge/widespread network), layaknya yang dimiliki suatu jaringan publik elektronik, yaitu murah, cepat dan kemudahan akses. Menggunakan electronic data sebagai media penyampaian pesan/data sehingga dapat dilakukan pengiriman dan penerimaan informasi secara mudah dan ringkas, baik dalam bentuk data elektronik analog maupun digital. Dari apa yang telah diuraikan di atas, dengan kata lain; di dalam e-commerce, para pihak yang melakukan kegiatan perdagangan/perniagaan hanya berhubungan melalui suatu jaringan publik (public network) yang dalam perkembangan terakhir menggunakan media internet.

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet. Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Sedangkan Onno W. Purbo dan Aang Wahyudi yang mengutip pendapatnya David Baum, menyebutkan bahwa: e-commerce is a dynamic set of technologies, aplications, and business procces that link enterprises, consumers, and communities through electronic transaction and the electronic exchange of goods, services, and information. Bahwa e- commerce merupakan suatu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. E-commerce digunakan sebagai transaksi bisnis antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, antara perusahaan dengan pelanggan (customer), atau antara perusahaan dengan institusi yang bergerak dalam pelayanan public. Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu: Electronic Markets (EMs). EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik pelanggan lebih banyak. Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial. Secara formal EDI didefinisikan oleh International Data Exchange Association (IDEA) sebagai transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan menggunakan media elektronik. EDI sangat luas penggunaannya, biasanya digunakan oleh kelompok retail yang besar ketika melakukan bisnis dagang dengan para supplier mereka. EDI memiliki standarisasi pengkodean transaksi perdagangan, sehingga organisasi komersial tersebut dapat berkomunikasi secara langsung dari satu sistem komputer yang satu ke sistem komputer yang lain tanpa memerlukan hardcopy, faktur, serta terhindar dari penundaan, kesalahan yang tidak disengaja dalam penanganan berkas dan intervensi dari manusia. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan secara elektronik. Internet Commerce. Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual. Penggunaan internet sebagai media pemasaran dan saluran penjualan terbukti mempunyai keuntungan antara lain untuk beberapa produk tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang sampai di tempat pemesan. Karakteristik E-Commerce. Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

Transaksi tanpa batas sebelum era internet, batas-batas geografi menjadi penghalang suatu perusahaan atau individu yang ingin go-international. Sehingga, hanya perusahaan atau individu dengan modal besar yang dapat memasarkan produknya ke luar negeri.dewasa ini dengan internet pengusaha kecil dan menengah dapat memasarkan produknya secara internasional cukup dengan membuat situs web atau dengan memasang iklan di situs-situs internet tanpa batas waktu (24 jam), dan tentu saja pelanggan dari seluruh dunia dapat mengakses situs tersebut dan melakukan transaksi secara on line. Transaksi anonym para penjual dan pembeli dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama lainnya. Penjual tidak memerlukan nama dari pembeli sepanjang mengenai pembayarannya telah diotorisasi oleh penyedia sistem pembayaran yang ditentukan, yang biasanya dengan kartu kredit. Produk digital dan non digital Produk-produk digital seperti software komputer, musik dan produk lain yang bersifat digital dapat dipasarkan melalui internet dengan cara mendownload secara elektronik. Dalam perkembangannya obyek yang ditawarkan melalui internet juga meliputi barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Produk barang tak berwujud Banyak perusahaan yang bergerak di bidang e-commercen dengan menawarkan barang tak berwujud separti data, software dan ide-ide yang dijual melalui internet. Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik (Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan berkoordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya seharihari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran (supply). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang

berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologi e-commerce. Secara umum e-commerce dapat diklasifasikan menjadi dua jenis yaitu; Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Business to Business (B2B) adalah sistem komunikasi bisnis on-line antar pelaku bisnis, sedangkan Business to Consumer (B2C) merupakan mekanisme toko on-line (electronic shopping mall), yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Adapun proses yang terdapat dalam E-Commerce meliputi sebagai berikut : 1.Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan. 2.Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan. 3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit). 4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi. Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah. 2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya. 3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek. 4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Contoh E-Commerce. Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu : 1. Pembelian buku melalui online. 2. Pembelian elektronik melalui online. 3. Pembelian kendaraan melalui online. 4. Pembelian pakaian melalui online, dll. Dampak Positif dan Negatif E-Commerce. Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negativenya. Dampak positifnya, yaitu : 1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional. 2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar). 3. Menurunkan biaya operasional(operating cost). 4. Melebarkan jangkauan (global reach). 5. Meningkatkan customer loyality. 6. Meningkatkan supplier management. 7. Memperpendek waktu produksi. 8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan). Dampak negativenya, yaitu :

1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. 2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban. 3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. 4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri. 5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut. 6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Hubungan Hukum Pelaku E-Commerce Dalam bidang hukum misalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki perangkat hukum yang mengakomodasi perkembangan e-commerce. Padahal pranata hukum merupakan salah satu ornamen utama dalam bisnis. Dengan tiadanya regulasi khusus yang mengatur mengatur perjanjian virtual, maka secara otomatis perjanjian-perjanjian di internet tersebut akan diatur oleh hukum perjanjian non elektronik yang berlaku. Hukum perjanjian Indonesia menganut asas kebebasan berkontrak berdasarkan pasal 1338 KUHPerd. Asas ini memberi kebebasan kepada para pihak yang sepakat untuk membentuk

suatu perjanjian untuk menentukan sendiri bentuk serta isi suatu perjanjian. Dengan demikian para pihak yang membuat perjanjian dapat mengatur sendiri hubungan hukum diantara mereka. Sebagaimana dalam perdagangan konvensional, e-commerce menimbulkan perikatan antara para pihak untuk memberikan suatu prestasi. Implikasi dari perikatan itu adalah timbulnya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak yang terlibat. Didalam hukum perikatan Indonesia dikenal apa yang disebut ketentuan hukum pelengkap. Ketentuan tersebut tersedia untuk dipergunakan oleh para pihak yang membuat perjanjian apabila ternyata perjanjian yang dibuat mengenai sesuatu hal ternyata kurang lengkap atau belum mengatur sesutu hal. Ketentuan hukum pelengkap itu terdiri dari ketentuan umum dan ketentuan khusus untuk jenis perjanjian tertentu. Jual-beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUHPerd, sedangkan e-commerce pada dasarnya merupakan model transaksi jual-beli modern yang mengimplikasikan inovasi teknologi seperti internet sebagai media transaksi. Dengan demikian selama tidak diperjanjikan lain, maka ketentuan umum tentang perikatan dan perjanjian jual-beli yang diatur dalam Buku III KUHPerd berlaku sebagai dasar hukum aktifitas e-commerce di Indonesia. Jika dalam pelaksanaan transaksi e- commerce tersebut timbul sengketa, maka para pihak dapat mencari penyelesaiannya dalam ketentuan tersebut. Akan tetapi permasalahannya tidaklah sesederhana itu. E-commerce merupakan model perjanjian jual- beli dengan karakteristik dan aksentuasi yang berbeda dengan model transaksi jual-beli konvensional, apalagi dengan daya jangkau yang tidak hanya lokal tapi juga bersifat global. Adaptasi secara langsung ketentuan jual-beli konvensional akan kurang tepat dan tidak sesuai dengan konteks e-commerce. Oleh karena itu perlu analisis apakah ketentuan hukum yang ada dalam KUHPerd dan KUHD sudah cukup relevan dan akomodatif dengan hakekat e-commerce atau perlu regulasi khusus yang mengatur tentang e-commerce. Beberapa permasalahan hukum yang muncul dalam bidang hukum dalam aktivitas e-commerce, antara lain: 1. Otentikasi subyek hukum yang membuat transaksi melalui internet; 2. Saat perjanjian berlaku dan memiliki kekuatan mengikat secara hukum ; 3. Obyek transaksi yang diperjualbelikan;

4. Mekanisme peralihan hak; 5. Hubungan hukum dan pertanggungjawaban para pihak yang terlibat dalam transaksi baik penjual, pembeli, maupun para pendukung seperti perbankan, internet service provider (ISP), dan lain-lain; 6. Llegalitas dokumen catatan elektronik serta tanda tangan digital sebagai alat bukti; 7. Mekanisme penyelesaian sengketa; 8. Pilihan hukum dan forum peradilan yang berwenang dalam penyelesaian sengketa. Praktisi teknologi informasi (TI) Roy Suryo pernah menyebutkan sejumlah warnet (warung internet) di Yogyakarta menyediakan sejumlah nomor kartu kredit yang dapat dipergunakan para pelanggannya untuk berbelanja di toko maya tersebut. Sementara itu, Wakil Ketua Kompartemen Telematika Kadin, Romzy Alkateri, pernah mengungkapkan pengalamannya. Ia pernah ditagih beberapa kali atas suatu transaksi jasa hosting yang dilakukannya dengan sebuah penyedia web hosting di luar negeri. Padahal, ia mengaku sudah membayar jasa hosting tersebut dengan menggunakan kartu kredit. Lebih jauh lagi, ia pun beberapa kali meminta pihak issuer untuk tidak melakukan pembayaran tersebut karena merasa tidak melakukan transaksi jasa hosting lebih dari satu kali. Dari berbagai kasus penipuan kartu kredit seperti di atas, tentunya selain pihak card holder, pihak merchant juga akan dirugikan. Apabila card holder menyangkal telah melakukan transaksi menggunakan charge card/credit card melalui internet, maka pihak issuer tidak akan melakukan pembayaran, baik kepada merchant ataupun pihak jasa payment services. Di Amerika, biasanya untuk sejumlah nilai transaksi tertentu, kerugian tersebut ditanggung secara bersama oleh merchant dan pihak jasa payment services.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan / lembaga merupakan proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi / situs dalam penanganan sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak mi yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform. Dalam makalah mi telah diuraikan mengenai arsitektur sistem, tool dan konfigurasi yang diperlukan untuk mengimplementasi aplikasi web e-commerce, konsiderasi masalah keamanan sistem, perancangan dan sisi diagram alur aplikasi dan perancangan basis data, serta kode program PHP yang diperlukan untuk implementasi aplikasi mi.

DAFTAR PUSTAKA Saputro, w hendra. Pengertian e commerce, http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/ Pengertiam e commers, dasril. http://dasril.wordpress.com/ Deny, Makalah e-commerce,http://www.deny.blogspot.com