BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep desain ini mengusung tema eklektik,menurut kamus besar bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: busana siap pakai, arsitektur Mamluk, masjid Sultan Hassan, urban

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan manusia dan memiliki peran yang besar didalam kegiatan bisnis,

Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

Kreativitas Busana Pengantin Agung Ningrat Buleleng Modifikasi

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. luaskan budaya mereka ke dunia Internasional. Melalui banyak media Korea

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I. Universitas Kristen Maranatha 1

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reggi Juliana Nandita, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rias pengantin yang terkesan sederhana dan segar dengan penampilan yang natural namun tetap anggun dan elegan. Rias pengantin yang terkesan lembut

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pergeseran yaitu tidak hanya sebagai pelindung tubuh dari. gangguan alam dan untuk kesopanan, tetapi juga untuk menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi budaya pop Korea yang biasa dikenal dengan Korean Wave,

BAB I PENDAHULUAN. begitu juga dengan rakyatnya. Pengaruh dari pemerintah kolonial Belanda masih

BAB I PENDAHULUAN. setelah ditenun dengan tali sebagai perintang atau menolak warna. Ikat celup di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

Seiring dengan perkembangan zaman, desain kebaya

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II. KEBAYA DAN ADITY BOUTIQUE HOUSE OF KEBAYA

Edisi April Kebaya. Kutubaru. Hal. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk negara agraris yang berpotensi menghasilkan Sumber

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN TEORI. Perbedaan busana dan pakaian, Busana adalah kesatuan dari keseluruhan

BAB IV PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya mengundang kekaguman pria. M.Quraish Shihab hlm 46

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BATUAN AGATE SEBAGAI INSPIRASI PADA PERHIASAN KERAMIK MENGGUNAKAN KOMBINASI MATERIAL LOGAM DENGAN TEKNIK AGATEWARE

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti inilah yang memunculkan ide dasar dunia kosmetika.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Penjelasan Judul Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN


UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

BAB IV VISUALISASI. yang eksklusif, dan dapat menjadi alternatif baru bagi desain pakaian remaja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari busana itu sendiri. Lebih dari itu, pemenuhan kebutuhan akan busana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keadaan modern (modernitas) adalah berkaitan dengan suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. menjadi negara yang kaya dengan keunikan dari masing-masing suku tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Rumusan Masalah

PERANCANGAN BUSANA PESTA MUSLIM ANAK DENGAN TEMA ALADDIN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. penelitian dengan judul Manfaat Hasil Belajar Estetika dan Mode sebagai Kesiapan

Transkripsi:

BAB IV KONSEP DESAIN IV.1. Latar Belakang Konsep IV.1.1 Tema Desain Konsep desain ini mengusung tema eklektik,menurut kamus besar bahasa indonesia Eklektik adalah bersifat memilih yang terbaik dari berbagai sumber (tentang orang, gaya, metode) Kata eklektik biasanya digunakan dalam bahasa arsitektur yang berasal dari kata eklektisme yang artinya aliran dalam memilih, yang memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri. Ciri-ciri dari gaya eklektik ini adalah adanya pengulangan dari bentuk- bentuk lama dan memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri yang dikembangkan menjadi bentuk baru. Latar belakang tema ini diambil berdasarkan dari hasil eksplorasi yang sudah dilakukan dalam memadukan beberapa unsur berupa material yang berbeda karakter yaitu brokat dan kulit, kedua material tersebut sering dijadikan bahan utama untuk busana tertentu misalnya bahan brokat sebagai bahan utama dalam pembuatan busana kebaya sehingga brokat sering diidentik dengan kebaya. Berbeda dengan bahan kulit yang biasanya dijadikan bahan utama untuk busana jaket. Dalam Eksplorasi yang sudah dilakukan karakter yang paling kuat muncul ini adalah karakter dari bahan kulit. Maka dipilih busana yang akan dibuat ini 35

berupa vest dengan tampilan image yang ditimbulkan berupa pencampuran antara gaya koboi dan kebaya pengakulturasian budaya West and East yang membuat busana ini menjadi tampak eklektik. Dibawah ini merupakan beberapa contoh style eklektik Gambar 4.1: contoh style eklektik Sumber: Gambar Google IV.1.2 Segmentasi Produk Segmentasi yang akan dituju pada usia dewasa awal, mulai usia 17-25 tahun, fenomena saat ini usia remaja dan dewasa awal ini sedang menggandrungi gaya - gaya Korea (Korean Style), ini dimulai akibat mewabahnya film film Korea juga mulai menjamur grup band yang berkiblat pada band-band Korea. Hal 36

itu berdampak pula padaa kegemaran dari para remaja sampai dewasa awal saat ini yang mulai meniru dari gaya busana sampai gaya rambut semua beralakan gaya Korea. Melihat fenomena ini menjadi latar belakang konsep pendesainan dalam konsep desain ini dengan mengambil salah satu kebiasaan dalam Korean Style yang sering menggunakan busananya lebih dari satu atau merangkap busananya,misalnya ketika mereka hanya menggunakan T-shirt biasa maka biasanya mereka merangkap busananya lagi dengan vest atau jaket agar tampak kelihatan lebih menarik dibandingkan hanya dengan menggunakan kaos T-shirt biasa. Gambar 4.2: korean style Sumber: club.cyworld.com.cn/pink 37

IV.1.3. Citra yang ingin di bentuk ` Untuk memudahkan dalam pendesainan busana ini maka dibuat suatu image board yang bisa mewakili pencitraan dari desain yang akan dibuat. 38

Gambar 4.3: Image Board Sumber: dokumentasi pribadi Berdasarkan Image Board yang diatas, pencitraan yang ingin di tampilkan pada busana berupa vest ini merupakanperpaduan antara gaya koboi dan kebaya dengan menggunakan tone warna- warna kalem bergaya era romantic serta penerapan motif bentuk kubisme. IV.1.4. Sumber Inspirasi Percampuran dari berbagai Gaya IV.1.4.1 Gaya Cowboy 39

Gaya cowboy merupakan subculture yang paling populer di era akhir tahun 1960 dan 1970. Gaya ini sebenarnya berawal dari awalnya terinspirasi dari gaya-gaya petani atau pekerja di Amerika yang berkembang dan dijadikan subculture di dunia fashion. Beberapa poin penting yang menjadi identik dari gaya koboi berupa topi, chaps dan sepatu boot tinggi. Warna- warna yang digunakan masih besifat natural atau alam tidak terlalu mencolok, misalnya warna coklat tua, cream atau warnawarna bahan kulit dengan tekstur-tekstur kulit yang membuat tampak lebih kuat dan maskulin.dengan image dari penggayaan koboi ini bisa merancang suatu busana yang bisa di kombinasikan pada setiap style busana dan segala kesempatan. Beberapa perlengkapan busana yang paling identikdalam gaya cowboy diantaranya adalah: 1. Topi Cowboy 40

Gambar Gambar 4.5: macam- macam topi cowboy Sumber: gambar google 2. Sepatu Booth Cowboy Gambar Gambar 4.6: macam- macam sepatu booth cowboy Sumber: gambar google 3. Chaps Terbuat dari bahan kulit yang dipakai cowboy diatas celana levisnya fungsinya sebagai pelindung saat ketika berkuda. 41

Gambar Gambar 4.7: chaps Sumber: gambar google Sejarah tentang sebutancowboy, cowboy sebenarnya adalah sebutan bagi seorang penggembala pada ranch-ranch(tempat pertanian yang luas berikut dengan gedung-gedungnya)yang ada di Amerika Utara. Namun sebenarnya asal usul dari Cowboy muncul pertama kali di Spanyol. Dimana pada awal abad ke-16, mereka membawa tradisi mereka ke New Spanyol sekarang dikenal dengan Mexico. Pada awal tahun 1600an tersebut kebudayaan Spanyol mulai diikuti oleh masyarakat Mexico, dan tidak lama kemudian diikuti oleh masyarakat Amerika.Kemunculan Cowboy di Amerika sendiri mulai membanyak pada akhir tahun 1860. Setelah akhir perang saudara di negara tersebut dan semakin meluasnya industri ternak.pada masa itu, banyak sekali suku Indian yang bekerja dalam ranch-ranch yang ada untuk merawat ternak. Tertutama setelah tahun 1890, ketika pemerintah Amerika mendeplomasikan asimilasi terhadap orangorang India, oleh karena itu tidak mengherankan melihat banyak suku Indian yang menjadi Cowboy saat itu. Bahkan banyak sekali Indian Cowboy yang bekerja di sirkuit rodeo(pertunjukan keterampilan sambil menunggang kuda).hal ini 42

sebenarnya berawal pada saat para Cowboy saling mengadu keterampilan serta menyombongkan kemampuan mereka dalam menangani ternak mereka. Mereka juga saling bertaruh ketika melakukan hal tersebut. Akhirnya The Wild West Show memilih para Cowboy tersebut untuk kemudian dijadikan sebagai entertaiment. Walaupun akhirnya pertunjukan tersebut dibubarkan, hingga kini Rodeo masih sering dijadikan tontonan yang sangat menghibur. Gambar 4.8: style cowboy Sumber: dokumentasi pribadi IV.1.4.2. Model Kebaya Kebaya merupakan busana nasional dari bangsa Indonesia sejak pemerintahan Soekarno. Sejak zaman dahulu kebaya mempunyai sejarah panjang dalam perkembangannya dimulai dari kebaya Belanda, kebaya Belanda yaitu biasanya kebaya berwarna putih dengan hiasan renda Eropa yang dikenakan oleh wanita Belanda dan keturunan Indo Belanda pada abad 19 dan biasa digunakan di siang hari dengan ujung depan kebaya bentuk siku atau persegi. pada akhir abad 19 dikenal dengan kebaya china merupakan kebaya adaptasi dari kebaya Belanda 43

bagian depan busananya lancip dan seluruh tepinya dihiasi bordiran warna warni bahan yang digunakanpun lebih beragam dan berwarna, biasanya dikenakan oleh perempuan keturunan China. Pada tahun 1970 kebaya dipopulerkan lagi dengan kebaya encim yang sebenarnya kata lain dari kebaya china. Selain itu ada pula kebaya kartini yaitu kebaya yang dipakai oleh kartini seorang pejuang emansipasi perempuan Indonesia. Kekhasan dari kebaya Kartini ini berupa kerah lipat keluar, memanjang vertikal dari atas tengkuk leher hingga kebawah keliman baju dan berhiaskan bros ditengah dada. Perkembangan kebaya terus mengalami nauik turun hingga saat ini kebaya paling populer atau lebih banyak dikenal dengan kebaya modifikasi. Bila dilihat dari fungsi pemakaian dan nilai value dimasyarakat, kebaya ditiap zaman mengalami terus pergeseran berawal hanya bisa dipakai oleh para bangsawan sampai digunakan untuk busana sehari-hari oleh rakyat biasa dan sekarang ada kecenderungan anak muda zaman sekarang malu menggunakan kebaya untuk busana sehari-haridan hanya khusus dipakai pada acara acara tertentu atau menjadi kebaya pernikahan.potongan busana dari konsep desain ini terinspirasi dari potongan kebaya yang pada zaman dahulu sering digunakan menjadi busana sehari-hari mereka misalnya berupa kebaya encim, kebaya kartini atau kebaya jawa yang ada kutu barunya yang di modifikasi lagi tapi denganimge gaya koboi yang dibuat lebih casual agar bisa lebih masuk kestyle anak muda sekarang. 44

Gambar 4.9: Potongan Kebaya Sumber: kamus mode Indonesia 2011 IV.1.4.3. Motif 45

Gambar 4.10: motif sulur Sumber: digi-tech Motif yang digunakan berupa desain sulur untuk menyeimbangi motif dekoratif dari brokat. Selain itu motif dengan teknik anyaman yang lebih masuk menjadi gaya kubisme. Gambar 4.10: motif anyaman Sumber: Berbagai Motif Ayaman 46

IV.2 Tujuan Konsep Desain Tujuan dari konsep Desain yang ingin dicapai dengan mengeluarkan desain baru ini adalah 1. Memberikan tampilan busana baru dengan penggabungan bahan kulit dan brokat 2. Merancang suatu busana yang bisa di padupadan pada setiap style busana dengan segala kesempatan. Busana yang multifungsi dan bisa dipakai kemana saja busana ini bisa dipadu padankan untuk busana formal atau casual. 3. Memberikan varian busana yang baru dalam memenuhi kebutuhan remaja akan busana yang masa kini. 4. Dengan desain jaket yang mengambil potongan dari kebaya ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan anak muda terhadap busana nasional karena mayoritas dari mereka menganggap kebaya itu busana yang kuno atau enggan digunakan menjadi busana sehari-hari. 47

IV.3 Desain IV.3.1 Desain Vest I 1. Sketsa Judul : Romantic Eklektik Gambar 4.11:sketsa desain vest I Sumber: Dokumentasi Pribadi 2. Bahan atau Material Bahan utama: bahan brokat dan kulit sued Pelapis: Rami Voering : Bahan Thaisilk 3. Warna: pink, emas, cream dan coklat Dalam pemilihan warna menggunakan warna-warna yang romantic seperti pink muda agar kesan feminim. Warna cream dan coklat untuk 48

tetap menimbulkan kesan maskulin dari bahan kulit dan penggunaan warna emas untuk menyeimbangkan warna pink, cream dan coklat agar lebih berbaur selain itu penggunaan warna emas juga untuk memberi kesan mewah pada produk vest tersebut. 4. Visualisasi Karya 49

Gambar 4.11: visualisasi karya I Sumber: Dokumentasi Pribadi 5. Design Style I 50

Vest ini bisa dipadukan menjadi tampilan gaya busana yang berbeda karakter 51

Gambar 4.13: sketsa desain style Sumber: Dokumentasi Pribadi IV.3.2 Desain Vest II 1. Sketsa Judul : eklektik kubisme 2. Bahan atau Material Gambar 4.14: sketsa desain vest II Sumber: Dokumentasi Pribadi Bahan utama: bahan brokat, kulit sued, kain rami Bahan pelapis : bahan rami 3. Warna: pink, emas, cream Pemberian aksen emas dengan difloking 4. Visualisasi Karya 52

5. Design Style II Gambar 4.15: visualisasi karya II Sumber: Dokumentasi Pribadi Vest ini bisa jadi 2 model busana yang berbeda dan gaya yang berbeda 53

Gambar 4.16: sketsa desain style II Sumber: Dokumentasi Pribadi 54

IV.3.3 Desain Vest III 1. Sketsa Judul :Kebaya Eklektik Gambar 4.17: sketsa desain vest terpilih satu Sumber: Dokumentasi Pribadi 2. Bahan atau Material Bahan utam: bahan brokat dan kulit domba, Pelapis: Blacu Voering : Katun 3. Warna: putih dan coklat Warna disesuaikan dengan kebaya yang biasa digunakan oleh orang pada zaman dahulu yaitu, kebaya Belanda yang dipakai oleh peranakan atau orang Belanda dan biasanya digunakan di siang hari. 55

4. Visualisasi Karya 56

Gambar 4.18: visualisasi karya III Sumber: Dokumentasi Pribadi 5. Design Style III 57

Gambar 4.18: sketsa desain style III Sumber: Dokumentasi Pribadi 58

IV.3.4 Desain Alternatif Gambar 4.19: Desain Sketsa alternatif 1 Sumber Dokumen pribadi 59

Gambar 4.20: Desain Sketsa alternatif 2 Sumber Dokumen pribadi Gambar 4.21: Desain Sketsa alternatif 3 Sumber Dokumen pribadi 60

Gambar 4.22: Desain Sketsa alternatif 4 Sumber Dokumen pribadi 61