BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seminar, dan kegiatan ilmiah lain yang di dalammnya terjadi proses tanya-jawab,

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulin Ni mah, 2014 Metode tanya jawab untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran sejarah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Teguh Lestari, 2013

Manfaat Mempelajari Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penindasan bangsa lain, pada era global ini harus mempertahankan. identitas nasional dalam lingkungan yang kolaboratif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. fenomena-fenomena dunia. Permasalahan pendidikan dewasa ini, terutama di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Suasana atau iklim belajar mengajar harus diciptakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu interaksi manusia antara pendidik/guru dengan anak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hayat. Berbagai desain model dan metode pembelajaran di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap mental siswa (Wiyanarti, 2010: 2). Kesadaran sejarah berkaitan dengan upaya

BAB I PENDAHULUAN. pukul 09:00 WIB untuk menanyakan kendala atau hambatan pada saat. pembelajaran Mendengarkan Pementasan Drama di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pada tiap jenjang dan jenis. pendidikan disusun kurikulum yang digunakan sebagai acuan dalam

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan hasil pengolahan

belaka (Widja, 1989). Seorang pakar pendidikan, Suprijono secara rinci menjelaskan tentang masalah pembelajaran sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depan. Demikian halnya dengan Indonesia yang menaruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

mengenai pentingnya menghadirkan peristiwa masa lalu tersebut didukung oleh pendapat Ismaun (2005: 224) yang mengemukakan:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Supriana, 2013

2015 PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah

I. PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini dunia pendidikan semakin terpuruk karena dianggap telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan cermin kecerdasan dan kemajuan suatu bangsa. Negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bhakti tri Gunarto, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menyangkut tentang cita-cita hidup manusia. Sehubungan dengan itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masa sekarang tempat dan waktu bukan lagi penghalang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siti Rokhmah, 2015

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. sejarah di SMA Negeri 2 Ende, dapat diambil kesimpulan antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pendidikan dan pengajaran yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. menerapkan model pembelajaran kooperatif struktural tipe mind mapping

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

PEDOMAN PRAKTIKUM.

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang dipelajari oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan situasi hingga terjadinya proses belajar pada diri siswa.

BAB II PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat suatu masalah dalam pembelajaran sejarah di sekolah saat ini.

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN GEOGRAFI BUKU GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KELAS X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

BAB I PENDAHULUAN. para pejabat Kementerian Pendidikan Nasional, Kepala Dinas Pendidikan di daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B B A I P n e d n a d h a u h l u u l a u n La L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Ma M s a a s l a a l h

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

pendidikan. Beberapa hal perlu diperhatikan juga dalam proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk merubah suatu bangsa ke arah yang lebih

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan khususnya guru sebagai pelaksana pembelajaran. Pembelajaran. norma/standar yang berlaku (Yamin, 2008: 22).

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATERI VERBAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO RECORDING DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek manusia yang memfokuskan pada aspek kehidupan di masa lampau. Pelajaran sejarah di Sekolah Menengah Atas (SMA) memerlukan pemahaman yang ada dalam materi sejarah, hal ini sesuai dengan tujuan dari pembelajaran sejarah yang termuat dalam Standar Kompetensi mata pelajaran sejarah SMA dan MA yang berisi: 1. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan 2. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan 3. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau 4. Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang 5. Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional maupun internasional. (Pusat Kurikulum,2006) Berdasarkan tujuan pembelajaran sejarah yang termuat pada poin empat yaitu siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep sejarah tentang negaranya dari awal terbentuknya bangsa Indonesia, masa kini dan masa yang akan datang, maka ketika siswa mampu memahami proses terbentuknya bangsa Indonesia

2 atau negaranya akan tumbuh rasa nasionalisme dan kebanggaan siswa terhadap negaranya. Pelajaran sejarah juga mempunyai fungsi salah satu fungsi sejarah adalah untuk mengajarkan siswa memahami sejarah kehidupan masa lampau dan implikasinya dimasa sekarang, fungsi sejarah menurut Wiyanarti http://file.upi.edu/direktori/fpips/jur._pend._sejarah/196207181986012- ERLINA_WIJANARTI/CTL_DLM PMBLRAN_SEJARAH.pdf yaitu: "fungsi sejarah pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman yang mendalam dan lebih baik tentang masa lampau dan juga masa sekarang dalam interrelasinya dengan masa datang. Sedangkan kegunaan atau manfaat sejarah ada empat yakni yang bersifat edukatif yakni bahwa pelajaran sejarah membawa kebijaksanaan dan kearifan ; kedua, yang bersifat inspiratif artinya memberi ilham ; ketiga, bersifat instruktif, yaitu membantu kegiatan menyampaikan pengetahuan atau ketrampilan, dan keempat, bersifat rekreatif, yakni memberikan kesenangan estetis berupa kisah kisah nyata yang di alami manusia". Fungsi sejarah adalah untuk meningkatkan pemahaman dan dengan pemahaman kesejarahan siswa dapat merasakan manfaatnya yaitu dapat belajar dari peristiwa-peristiwa masa lalu untuk masa akan datang, mengajarakan sejarah dan membuat siswa memahaminya dapat membentuk watak atau sifat baik siswa, hal ini juga disampaikan oleh Rufmania dalam artikelnya http://rufmania.multiply.com/journal/item/8. May 13, '08 9:28 PM.5.8.2012 "Mata pelajaran Sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air".

3 Dari tujuan dan fungsi pembelajaran di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran sejarah merupakan pelajaran yang bertujuan untuk memahami peristiwa-peristiwa sejarah, namun siswa-siswi cendrung menganggap sejarah merupakan pelajaran yang membosankan karena dalam suatu materi atau peristiwa sejarah hanya mengungkapkan fakta-fakta sejarah berupa tahun dan nama tokoh sejarah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutjianingsih (1995:8) "Bahwa pengajaran sejarah adalah pelajaran yang membosankan karena dipenuhi dengan fakta, tahun-tahun kejadian dan nama-nama para pelaku sejarah tersebut", dari hal tersebut menjadikan siswa tidak mengikuti proses pembelajaran dan pemahaman terhadap materi yang disampaikan guru juga rendah. Rendahnya pemahaman siswa terlihat ketika siswa tidak mampu menjelaskan kembali materi yang didapatkannya melalui sumber buku atau dari penjelasan guru dengan kata-kata sendiri dan tidak mampu mengubah informasi yang didapatkannya kebentuk bagan atau peta konsep, kurangnya pemahaman juga dapat dilihat ketika proses pembelajaran menjadi guru sentris dan tidak ada interaksi antara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. Kurangnya pemahaman kesejarahan siswa dikemukakan pula dalam penelitian Adriani (2006:4) rendahnya pemahaman kesejarahan siswa dapat dilihat dari tidak adanya inisiatif siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dan ketika guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dijelaskan siswa hanya diam.

4 Masalah dalam pembelajaran sejarah yang telah diungkapkan di atas muncul juga di kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sejarah ini dapat diketahui ketika siswa diminta kembali menjelaskan satu konsep mata pelajaran sejarah siswa hanya membaca dari buku paket, siswa berpendapat kalau pelajaran sejarah membosankan, kurangnya inisiatif siswa untuk mengungkapkan pendapatnya dilihat ketika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan, selama beberapa kali peneliti melakukan observasi guru kurang memaksimalkan media yang telah disediakan disekolah sehingga menjadi salah satu faktor kurangnya pemahaman siswa terhadap materi sejarah. Rendahnya pemahaman kesejarahan dapat di atasi dengan menggunakan media yang dapat membantu guru dalam menyederhanakan suatu materi pelajaran menjadi konsep-konsep yang saling berhubungan sehingga siswa dengan mudah memahami materi. Media merupakan alat bantu guru dalam menyampaikan pesan berupa materi kepada siswa, pernyataan ini sesuai dengan pendapat Sadiman, dkk (1986:7) bahwa "Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran...", ketika media yang digunakan guru dapat mengirimkan pesan dari guru ke siswa maka proses pembelajaran akan terjadi dan terbangun komunikasi antara guru dan siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang disamapaikan guru, hal ini senada dengan pendapat Arsyad (2009:16) "...

5 media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman... ". Dengan demikian dapat dikatakan bahwa media merupakan penghubung antara siswa dan materi yang disampaikan oleh guru sehingga menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Media yang mampu untuk menyederhanakan suatu materi pelajaran dan mampu membantu siswa untuk memahami suatu materi pelajaran adalah media peta konsep. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian Kurniadi (2010:132) "Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran sangat efektif karena siswa itu tidak hanya sekedar menghafal saja tetapi juga dapat mencapai kemampuan memahami... ", dengan media peta konsep siswa dapat memahami lebih jelas konsep-konsep sejarah dan mengingat isi materi dengan lebih bermakna. Media peta konsep adalah media grafis yang termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan dan fungsi pokoknya adalah menyajikan konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara lisan. Pesan yang akan disampaikan dirubah ke dalam konsep-konsep, agar proses penyampaian pesan berhasil perlu adanya pemahaman akan konsepkonsep tersebut. Dari banyaknya manfaat media yang salah satunya adalah merupakan alat bantu guru dalam mempermudah menyampaikan materi pelajaran sehingga siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru. Peneliti juga menilai beberapa manfaat peta konsep yang salah satunya dapat meningkatkan pemahaman siswa, hal ini sesuai dengan permasalahan yang ditemukan peneliti yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran sejarah sehingga

6 peneliti ingin menerapkan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas dan setelah melakukan diskusi dengan guru sejarah kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung, permasalah tersebut harus mendapatkan perhatian dari guru dan harus dilakukan perbaikan maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan fokus kepada peningkatan pemahaman kesejarahan siswa dengan menerapkan media peta konsep. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi bahwa masalahmasalah tersebut timbul karena kurangnya pemahaman kesejarahan siswa terhadap pembelajaran sejarah. Berdasarkan hal tersebut pula peneliti merumuskannya sebagai berikut, yaitu: "Bagaimana Penerapan Media Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman Kesejarahan Siswa terhadap (Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung)" B.1. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Bagaimana mendesain perencanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa terhadap mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung?

7 b. Apa langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa terhadap mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung? c. Apakah penerapan media peta konsep efektif untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa terhadap mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung? d. Bagaimana cara guru mengatasi kendala yang dihadapi dalam menerapkan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan terhadap mata pelajaran sejarah di Kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa terhadap mata pelajaran sejarah, namun secara khusus tujuan penelitian dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan desain perencanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa 2. Menemukan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahansiswa

8 3. Mengetahui efektivitas penerapan media peta konsep dalam meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa 4. Memperoleh gambaran tentang cara guru mengatasi kendala yang dihadapi dalam menerapkan media peta konsep untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam pendidikan, adapun manfaatnya yaitu: 1. Meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa dengan mengetahui konsepkonsep dari sutu materi tertentu dan melatih menarik kesimpulan dari konsepkonsep yang telah diidentifikasi. b. Menjadikan motivasi dalam mengembangkan media dalam pembelajaran sejarah dan bisa meningkatkan pemahaman kesejarahan dalam pembelajaran di sekolah. c. Sebagai wawasan untuk mengambil kebijakan dalam pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran sejarah. d. Sebagai pengalaman langsung bagi peneliti dalam menanyakan pembelajaran dengan menggunakan media yang cocok untuk mengembangkan diri secara profesional termasuk mampu menilai dan memperbaiki kinerja sendiri. E. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

9 Bab ini memaparkan secara garis besar mengenai masalah yang akan dikaji, adapun didalamnya terdapat sub pokok yang terdiri dari Latar Belakang masalah, rmusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada Bab ini memaparkan kajian yang akan dipakai serta dijadikan acuan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun teori-teori yang digunakan didasarkan atas para ahli dan peneliti yang telah melakukan penelitian lebih dahulu mengenai masalah yang sama. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, lokasi dan subjek yang peneliti akan laksanakan, desain penelitian, definisi istilah, teknik pengumpulan data dan analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang dilakukan peneliti dan tentang refleksi berbagai data yang telah dikumpulkan setelah melaksanakan penelitian. Pemaparan yang disertai dengan analisis yang berdasarkan atas data yang diperoleh selama penelitian. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi keputusan yang dihasilkan peneliti sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian dan memaparkan saran bagi pihak-pihak yang terkait dan bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

10