BAB I PENDAHULUAN. (hablum minallah) dan kedua adalah hubungan sesama mahluk ( hablum

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. mengandung kemaslahatan bagi umat manusia, kecuali hal-hal yang telah dilarang

SKRIPSI OLEH : SARLINDA NIM : PROGRAM S1 JURUSAN MUAMALAH

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KASUS PERUBAHAN HARGA SECARA SEPIHAK DALAM JUAL BELI DAGING SAPI DI PASAR PLOSO JOMBANG

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. Fitrah manusia bahwa mereka diciptakan oleh Allah dengan bersukusuku. dan berbangsa-bangsa sehingga satu sama lain saling mengenal.

BAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam merupakan sekumpulan atau undang-undang yang mengatur perilaku

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB III LANDASAN TEORISTIS TENTANG PENGAWASAN PEMBIYAAN MURABAHAH. adalah skim jual beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazimnya digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup seseorang. Pendapatan adalah arus masuk sumber daya ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Allah menjadikan masing-masing manusia untuk bermuamalah kepada

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

HILMAN FAJRI ( )

Fiqih Muamalah : Hal Dasar yang Harus Diketahui. Sumber Hukum Fiqih Muamalah

BAB IV ANALISIS TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI HASIL BUMI DENGAN SISTEM PANJAR DI DESA JENARSARI GEMUH KENDAL

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki berbagai keperluan hidup,

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. (tipu daya) dan dharar ( merugikan salah satu pihak). Berbagai bentuk kerjasama

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya seorang individu harus menukarnya dengan barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB IV ANALISIS JUAL BELI MESIN RUSAK DENGAN SISTEM BORONGAN DI PASAR LOAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. aslama yang berarti memelihara, selamat, sentosa, dan berarti pula berserah

BAB I PENDAHULUAN. besar rakyat menggantungkan hidupnya dari sektorpertanian. Terutama terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban ritual ibadah berupa shalat, puasa zakat dan lain-lainya, Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain disebut muamalat. 1. dibenarkan (syara ). Jual beli pada dasarnya dibolehkan oleh ajaran Islam.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam sebagai Agama Allah SWT. yang memberi pedoman bagi

A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA... 61

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk hidup yang beraneka ragam kebutuhannya. misalnya: makan, minum, sandang dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB I PENDAHULUAN 280. h Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Baru algensindo, 2013), h.

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan manusia sehari-hari sebagai subjek hukum ataupun

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan masyarakat yaitu apa yang disebut dengan muamalah. Keperluan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia saling berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib seseorang di akhirat nanti

BAB II KONSEPSI DASAR TENTANG JUAL BELI DALAM ISLAM.. yang berarti jual atau menjual. 1. Sedangkan kata beli berasal dari terjemahan Bahasa Arab

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB IV ANALISIS SADD AH TERHADAP JUAL BELI KREDIT BAJU PADA PEDAGANG PERORANGAN DI DESA PATOMAN ROGOJAMPI BANYUWANGI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam ajaran agama Islam dikenal dua macam hubungan dalam kehidupan ini, hubungan yang pertama adalah hubungan kepada pencipta (hablum minallah) dan kedua adalah hubungan sesama mahluk ( hablum minannas). Dalam menciptakan hubungan kepada pencipta dan hubungan kepada mahluk, manusia harus melaksanakan apa yang telah diajarkan oleh Allah di dalam Al-Qur an sebagai panduan dan pedoman bagi kehidupan manusia serta sunnah Rasulullah SAW yang terdiri dari perkataan dan perbutannya. Hubungan manusia kepada Allah dapat dilakukan dengan cara melaksanakan segala perintah yang telah ditetapkan dan meninggalkan segala larangan yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah SWT. Sedangkan hubungan sesama manusia dengan cara bermasyarakat manusia senantiasa berhubungan satu sama lainnya dengan cara kerjasama dan tolong menolong dan saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan hidup tujuannya demi mencapai kebahagian hidupnya. Allah telah menjadikan manusia masing-masing memiliki kebutuhan atau berhajat kepada yang lain, supaya mereka bertolong-tolongan, tukarmenukar keperluan dalam segala urusan kepentingan hidup masing-masing, dengan demikian hidup manusia menjadi teratur serta pertalian yang satu dengan yang yang lain menjadi teguh. 1 1 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung: CV. Sinar Baru Bandung, 1986), h. 262. 1

2 Islam juga mengharamkan seluruh jenis penipuan baik dalam masalah jual beli maupun segala macam mu amalah. Seorang muslim dituntut belaku jujur dalam seluruh urusannya sebab keikhlasan dalam beragama nilainya lebih tinggi dari pada usaha duniawi. Adapun jenis penipuan yang dimaksud dalam jual beli tersebut adalah mengurangi takaran atau timbangan tersebut. 2 Jual beli itu juga merupakan bagian dari ta awun (saling menolong). Bagi pembeli menolong penjual yang membutuhkan uang (keuntungan), sedangkan bagi penjual juga berarti menolong pembeli yang sedang membutuhkan barang, Karenanya, jual beli merupakan perbuatan yang mulia dan pelakuan mendapat keridaan Allah swt. Salah satu aspek yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah jual beli, dalam terminology Islam jual beli adalah tukar menukar suatu harta dengan yang lainnya, atau kegiatan yang mengatur hal-hal yang berhubungan tata cara hidup sesama manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 3. Islam memerintahkan manusia untuk bekerja, baik bekerja untuk mencapai penghidupan yang layak dan menghasilkan barang-barang dan jasa yang menjadi keperluan manusia maupun amal yang bersifat ibadah sematamata kepada Allah SWT 4. Dalam islam diatur jelas bagimana seorang muslim berusaha dalam memenuhi kebutuhan lahiriah dan batiniah agar tetap terarah pada jalan yang 2 Syekh Yusuf Qardawi, Terjemahan Halal Haram. ( Surabaya: Bina Ilmu, 2003 ), Edisi revisi, h. 351. 3 A. Zainudin, Muhamad Jamhari, Al-Islam,2, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), Cet ke-1, h.11. 4 Thair Abdul Muhsin Sulaiman, Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam, (Bandung: PT. Al-Ma arif,1985), Cet. Ke-1, h.104.

3 diridhai Allah SWT Salah satunya kita dianjurkan untuk berniaga agar tidak memakan harta orang lain dengan jalan yang batil.hal ini digambarkan dalam surat An-Nisa Ayat:29 sebagai berikut: Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.. (QS. An-Nisa (4): 29) Dari kandungan ayat diatas menjelaskan, untuk mencegah memakan harta sesama dengan cara yang tidak diinginkan islam menganjurkan kita melakukan jual beli (perniagaan). Dalam ayat lain juga disebutkan diantaranya sebagai berikut: Artinya: Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS.Al-baqarah (2):275) Ada beberapa hal yang bisa membatalkan jual beli diantaranya ialah: 1. Keharaman barang yang dijual Transaksi ini dilarang karena objek (barang) yang ditransaksikan haram. Seperti: minuman keras, bangkai, daging babi, dan sebagainya.

4 2. Riba Riba Terbagi 3 Jenis: a. Riba fadl (riba buyu) adalah riba yang timbul akibat pertukaran barang yang sejenis yang tidak memenuhi kreteria sama kwalitasnya. b. Riba nasi ah (riba duyun) adalah riba akibat hutang piutang. c. Riba jahiliyah adalah hutang yang dibayar melebihi pokok pinjaman. 5 3. Penipuan. 6 Jual beli bisa terlarang karena kerugian yang disebabkan penipuan seperti: penipuan yang terjadi pada suatu barang karena ketidak tahuan barang yang diakadkan, karena ketidak tahuan mengenai harga barang yang dihargai.trasaksi jual beli harus didasarkan pada prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (ridha sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dan kedua belah pihak tidak ada yang merasa dizalimi maupun yang menjalimi. Syarat yang penting dalam setiap akad adalah ada kerelaan dan keikhlasan dari kedua pihak yang berakad dalam jual beli,hal itu bertujuan agar dalam kegiatan menukar barang yang ditunjukkan dengan saling memberi dan merima dengan pertimbangan untuk mendapatkan manfaat memelihara nilai keadilan. Ulama malikiyah berpendapat bahwa segala kerusakan atas tanggungan pembeli, kecuali dalam lima keadaan: 5 Adi Warman A. Karim. Bank Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004). Edisi Ke-3. h. 30. 6 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid Jilid 2 terjemah Abu Usman Fakhtur Rahman. (Jakarta: Pustaka Azzam. 2007 ) Cet. ke-2, h. 250.

5 1. Jual beli yang tidak tampak 2. Barang yang dibeli disertai khiyar 3. Buah-buahan yang dibeli sebelum sempurna 4. Barang yang didalamnya berhubungan dengan ukuran 5. Jual beli rusak (fasid). 7 Dalam salam berlaku semua syarat jual beli dan syarat-syarat tambahannya seperti berikut: 1. Ketika melakukan akad salam, disebutkan sifat-sifatnya yang mungkin dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang yang dapat ditakar, ditimbang maupun diukur. 2. Dalam akad harus disebutkan segala sesuatu yang bisa mempertinggi dan memperendah harga barang itu, umpamanya benda tersebut berupa kapas, sebutkan jenis kapas saclarides nomor satu nomor dua, dan seterusnya kalau kain, sebut jenis kiannya, pada intinya sebut semua identitasnya yang dikenal oleh orang-orang ahli di bidang ini yang menyangkut ahli dibidang ini yang menyangkut kualitas brang tersebut. 3. Barang yang akan diserahkan hendaknya yang didapatkan dipasar. 4. Harga hendaknya dipegang ditempat akad berlangsung. 8 Bagan Jaya Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir mata pencarian penduduknya bermacam-macam dari buruh, petani, pedagang dan juga berkerja di intalasi pemerintah (PNS). Dalam mencari kebutuhan masyarakat untuk menafkahi keluarganya dengan cara yang bermacam-macam salah satu 7 Rachmat Syafe i, Fiqih Muamalah, (Bandung: Pusataka Setia,2001), h.89. 8 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. Ke-7, h. 76.

6 diantaranya penjual handphone yang dari tahun ketahun kemajuannya sangat pesat yang yang tadi dalam sebuah konter handphone hanya berisikan beberapa handphone menjadi banyak. Seperti yang ada di pasar Bagan Jaya, di pasar ini di jual berbagai barang antara lain handphone, laptop, tablet dan lain sebagainya. Transaksi yang terjadi di pasar ini di dominasi oleh anak-anak muda dan ada juga orang tua yang mencari barang-barang dengan harga murah termasuk salah satunya handphone second. Bisnis handphone second merupakan bisnis yang mengiurkan karena kemajuan jaman sehingga kebutuhan akan handphone sangat diperlukan dalam masyakat sebagai alat komonikasi yang baik bagi masyarat dan handphone banyak yang diperjual belikan. Di pasar ini terdapat banyak sekali kios atau konter yang menerima jual beli handphone salah satunya adalah handphone second namun berdasarkan pengamatan peneliti jual beli handphone second sangat rentan terjadinya kecurangan sering kali di temukan yang di lakukan oleh pemilik konter dalam praktek jual beli handphone, dan penipuan hal ini sudah dialami oleh bapak yusni effendi 9. ketika dia yang bertujuan menjual handphone miliknya biasanya pemilik konter akan megecek apakah handphone tersebut masih dalam kondisi baik atau sebaliknya di sinilah kecurangan yang terjadi dari pemilik konter. Pemilik konter sering kali megatakan bahwa yang akan di jual terdapat cacat atau dalam kondisi rusak dan pemilik konter juga melakukan penekanan harga secara sepihak, konsumen yang kurang memahami barang elektronik akan mempercayai dan pada akhirnya akan merelakan handphone 9 Yusni Efendi, 35 Tahun, Penjual HP Second, Wawancara, Tanggal 30 Oktober 2014.

7 miliknya di beli dengan harga murah oleh pemilik konter dan pemilik konter juga sering menekan harga. Sudah sangat jelas hampir semua pemilik konter melakukan ini demi meraup untung yang tinggi karena pada saat mereka menjual kembali handphone tersebut kepada konsumen mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. dalam penjualan pemilik konter kembali melakukan kecurangan. Mereka akan megatakan bahwa barang yang mereka jual dalam kondisi baik padahal kondisi handphone tersebut sudah kurang baik dan pemilik konter hannya menjelaskan sisi baik dari handphone tersebut karena konsumen/calon pembeli tidak mengetahui hal tersebut disebabkan konsumen kurang mengerti tentang kondisi handphone tersebut dan konsumen percaya begitu saja dengan perkataan pemilik konter sehinga konsumen bersedia membeli dengan harga tinggi, pemilik konter dalam menjual hendphone second juga jarang menggunakan garansi. Adanya praktek semacam ini tentu sangat merugikan masyarakat yang tidak begitu memahami mengenai elektonik, dalam hal ini dimana masyarakat sebagai penjual handphone second sering kali di tipu oleh pemilik konter dengan mengatakan handphone yang akan di jualnya dalam kondisi cacat hal tersebut dapat dikatakan pemilik konter melakukan jual beli yang kurang sesuai dalam ajaran agama islam yang berlaku karena terdapat unsur gharar dan penetapan harga secara sepihak dalam transaksi tersebut dan jual beli juga harus ada gransi sebagai bentuk khiyar syarat. Setelah memperhatikan kasus di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji jual jual beli ke dalam sebuah penelitian yang berjudul TRANSAKSI JUAL BELI HANDPHONE SECOND DI PASAR BAGAN

8 JAYA DALAM PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi Kasus di pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok Kabupaten Indragiri Hilir). B. Batasan Masalah Untuk menghindari penyimpangan dari topik yang dibahas dalam penelitian ini maka, penulis mebatasi masalah penelitian ini pada Transaksi Jual Beli Handphone Second di Pasar Bagan Jaya Dalam Perspektif FiQH Muamalah. C. Rumusan Masalah Di sesuaikan dari batasan masalah diatas maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Transaksi jual beli handphone second di Pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok? 2. Bagaimana Transaksi jual beli handphone second di pasar Bagan Jaya dalam perspektif fiqh muamalah? D. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mendapatkan kepastian hukum Islam terhadap jual beli handphone second di Pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok. b. Untuk mengetahui bagaimana transaksi jual beli handphone second dipasar bagan jaya dalam persepektif fiqh muamalah.

9 c. Untuk megetahui tinjauan fiqh muamalah terhadap jual beli handphone Second di Pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok. 2. Kegunaan Adapun kegunaan penelitian ini adalah: a. Untuk memberikan informasi tentang jual beli handphone second menurut perspektif fiqh muamalah (Studi di Pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok). b. Untuk memenuhi tugas-tugas dan syarat mendapat gelar serjana muamalah di Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum. c. Untuk mendapatkan informasi bagaimana pandangan masyarakat Bagan Jaya Kecematan Enok tentang jual beli handphone second tersebut. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini bertempat di Pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok. Alasan memilih lokasi penelitian: a) Karena di pasar Bagan Jaya kecamatan enok terdapat masalah yang sesuai dengan penulis bahas. b) Karena di pasar penulis lebih mudah mendapatkan data. 2. Subjek dan Objek Penelitian a. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pemilik konter (pedagang), konsumen (masyarakat), dan pihak yang terkait.

10 b. Sebagai objek dalam penelitian ini adalah sistem jual beli HP second di pasar Bagan Jaya Kecamatan Enok. 3. Populasi dan Sampel Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi, tentulah ia harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi 10. Dan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik konter (pedagang hp second) dan konsumen yang ada di pasar Bagan Jaya, jumlah pemilik konter di pasar Bagan Jaya sebanyak 16 orang, dan jumlah konsumen tidak diketahui secara pasti, karena banyaknya jumlah populasi maka penulis mengambil sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling ialah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu/ khusus sehingga layak dijadikan sampel 11. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang dari pemilik konter dan 18 orang dari konsumen. 4. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian adalah : a. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil 10 Azwar Saifuddin, MA. Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998) Cet Ke -1, Edisi ke-1, h. 79. 11 Sugiyono, Metologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: A lfabeta, 2014) Cet Ke-19, h. 300.

11 pengujian. Data primer dalam peelitian ini adalah data yang di peroleh dari responden (pemilik konter dan konsumen) b. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yaitu data yang di peroleh dari buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian yang diteliti. 5. Metode Pegumpulan Data Untuk megumpul data penulis mengunakan beberapa teknik antara lain: a. Observasi, yaitu cara megumpulkan data yang penulis lakukan dengan megamati kejadian yang ada di lapangan. b. Wawancara, yaitu megadakan Tanya jawab langsung dengan pemilik konter yang melakukan jual beli HP second dan pihak-pihak yang terkait. c. Angket,yaitu penulis merumuskan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang dibuat agar dijawab oleh responden penelitian yaitu konsumen (penjual dan pembeli Handphone second) sehingga diperoleh data yang akurat. d. Studi pustaka yaitu penulis mengambil data-data yang bersumber dari buku-buku yang yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

12 6. Analisa Data Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut dikualifikasikan menjadi data deskriptif kualitatif Metode diskriptif melakukan analisa hannya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu, penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian. Metode kualitatif, yaitu analisa dengan jalan mengklasifikasikan data-data ke dalam ketegori-kategori berdasarkan persamaan jenis dari data-data tersebut. Kemudian data tersebut diuraikan sedemikian rupa atau dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga akhirnya akan diperoleh gambaran yang utuh tentang masalah yang diteliti. 7. Metode Penulisan Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode: a. Deduktif: yaitu pembahasan dengan mengumpulkan data-data yang bersifat umum, kemudian disimpulkan secara khusus. b. Induktif: yaitu dengan mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian data tersebut di analisa dan diambil kesimpulan secara umum. c. Deskriftif: yaitu dengan cara mengumpulkan data-data serta menyusun dan menjelaskan kemudian menganalisa.

13 F. Sistematika Penulisan Sistematikanya sebagai berikut: BAB I : PENDAHUAN yang terdiri dari: latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang lokasi atau profil desa Bagan Jaya kecamatan Enokyang terdiri dari: geografis dan demografis, sosial budaya, agama dan sosial ekonomi. BAB III : LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari definisi jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, macam-macam jual beli, jual beli terlarang, garansi dan resiko. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab yang berisikan hasil penelitian dan pembahasan yang akan menjawab permasalahan dalam penelitian yaitu: mengenai bagaiman transaksi jual beli HP second di pasar bagan jaya kecamatan enok, dan perspektif fiqh mualah terhadap jual beli tersebut. BAB V : PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran.