BAB III PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH. jalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisiologis: makan, minum, kebutuhan rasa aman, rasa kasih sayang,

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berbicara masalah Panti Asuhan sudah terbayang di benak kita, bahwa

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN DAKWAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KEBERAGAMAAN SANTRI PONDOK PESANTREN SALAFIYYAH AL MUNAWIR GEMAH PEDURUNGAN KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. membina warga binaan untuk memberikan bekal hidup, baik ketrampilan,

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

PENGELOLAAN PANTI ASUHAN AL-RIFDAH SEMARANG DALAM PEMENUHAN HAK ANAK SKRIPSI

PROPOSAL Waqaf Pembebasan Tempat Tinggal Panti Yatim dan Dhuafa Daarul Adzkar

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Dinas Sosial Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan. Rumah Singgah Anak Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB II PROFIL YAYASAN PENDIDIKAN MULIA MEDAN. YAYASAN PENDIDIKAN MULIA Medan didirikan oleh Badan Pendiri

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

MANAJEMEN PELAKSANAAN KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM UPAYA MEMPERSIAPKAN NARAPIDANA MENJADI WARGA MASYARAKAT YANG BAIK

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

BAB V PENUTUP. sampai bab IV, maka skripsi dengan judul Manajemen Dakwah Untuk. Anak (RPSA) Gratama Yayasan Gradhika Kelurahan Jangli Kecamatan

BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK MALIKUL A LA

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian (PSBN) Fajar Harapan

BAB VI PENUTUP. Yatim Dan Fakir Miskin Hikmatul Hayat Sumbergempol Tulungagung maka. 1. Pembinaan Kejujuran pada anak di Lembaga Panti Asuhan Anak

PRAKTEK BAIK IMPLEMENTASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMPN 1 MEDAN DI SAMPAIKAN OLEH: DRA.HJ. SITI HAFSAH, MA

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. untuk peduli terhadap permasalahan di sekitar dapat menguatkan masyarakat

BAB IV HASIL PENELITIAN

KOP LKS ..., Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap di - C I L A C A P

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya telah ditegaskan dalam al-qur an maupun hadis Nabi. SAW, bahwa Allah SWT mencintai keindahan.

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. sekian banyak ciptaannya, makhluk ciptaan yang menarik, yang dapat

BAB I PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

Oleh : Ir. Saptawati

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB V PENUTUP. MA Xaverius Kota bukittinggi. kesimpulan sebagai berikut: 1. Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Nilai Karakter yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 alinea ke-4 yaitu:

BAB IV HASIL PENELITIAN. inisiatif dari hasil Tim Aisyiyah Nganjuk. Pembangunan Panti Asuhan Aisyiyah

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

TAKMIR MASJID AL-MUHAJIRIN - TAMAN BOSTON RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN RINCIAN PENDAPATAN DAN BELANJA

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Proposal Pembangunan Asrama - Sekolah Yatim dan Dhu afa Ulul Azmi

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

METODE PENGUMPULAN DATA

BAB III LOKASI PENELITIAN. desa sumber rezeki beserta tokoh agama setempat. Menurut Ustadz Sya dun Toyyib Al-Hafidz selaku pimpinan Pondok

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2013

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS TERHADAP MANAJEMEN PERENCANAAN PONDOK PESANTREN NURUL HUDA KAJEN MARGOYOSO PATI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS SANTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 3 TAHUN 2004 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah Bimbingan atau pembinaan secara sadar oleh pendidik

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Panti Asuhan Harapan Mulia

BAB V PEMBAHASAN. A. Langkah-langkah Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi. Dampak Negatif Internet (Facebook) pada Peserta Didik MIN

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III TINJAUAN UMUM MADRASAH ALIYAH AL-MUTHOHHAR. formal SLTA di bawah Yayasan Al-Muthohhar yang beralamat di Kampung

BAB III HASIL PENELITIAN UPAYA GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI TK PERTIWI PAGUMENGANMAS. A. Gambaran Umum TK Pertiwi Pagumenganmas

Ramah adalah sesuatu yang berhubungan dengan senyum dan sapaan hangat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan. yang semakin berat terutama untuk mempersiapkan anak didik agar

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah

ISLAM DALAM PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang)

BAB II GAMBARAN UMUM MASJID AL-MUHAJIRIN. Manunggal, kemudian peresmian pada tanggal 25 februari Oleh kepala kantor Urusan

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

TOTAL QUALITY CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya. Dengan demikian pendidikan

BAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

2. Keadaan Fisik Sekolah

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

PANITIA STUDI ISLAM DAN TAFAKKUR ALAM (SITA) XV DEWAN KESEJAHTERAAN MASJID NURUL FALAH SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

Transkripsi:

34 BAB III PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH A. Gambaran umum Panti Asuhan Panti asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah terletak di jalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang didirikan pada tanggal 31 Desember 2008 dengan status dikukuhkan oleh Surat Keputusan Kepala Dinas Sosial Propinsi Jawa Tengah nomor 838/ORSOS/2009/2012 merupakan Panti Asuhan dengan menggunakan sistem terbuka untuk semua umat islam dengan status yatim, piatu, yatim piatu dan orang tidak mampu (anak-anak yang terlantar pendidikannya). Yang menjadi dasar berdirinya Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah adalah pelaksanaan amalan sesuai dengan Q.S Al- Ma un ayat 1-3 yang menjelaskan bahwa orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan kepada fakir dan miskin. Sedangkan tujuan didirikan Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah adalah membantu program Pemerintah Indonesia dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penyantunan anak-anak terlantar utamanya anak-anak yatim, piatu, yatim piatu dan orang miskin di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya sehingga mereka dapat hidup layak dan mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak yang lain.

35 Kebutuhan rasa aman akan dirasakan dan dinikmati oleh anak jika meraka terlindungi dalam tempat tinggal yang aman dan layak. Proses pemenuhan kebutuhan fisik, mental maupun sosial sebagian besar terjadi didalam rumah. Oleh karena itu anak yang tidak mempunyai rumah atau anak yang berada didalam rumah tetapi tidak memadai dari segi fisik, materi maupun kesehatan tidak terpenuhi kebutuhannya akan rasa aman. Panti asuhan sebagai lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti atas kebutuhan fisik, mental dan sosial pada anak-anak asuh agar memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya merupakan jawaban untuk mengatasi masalah anak-anak terlantar. Dengan demikian tujuan pokok panti asuhan adalah melindungi anak-anak terlantar, memberikan kebutuhan pendidikan, keterampilan bagi anak agar kelak dapat berguna di masyarakat dan dapat menumbuhkan kemandirian bagi anak. Pelayanan dapat berupa pengembangan pribadi anak, pelayanan menyangkut aspek pendidikan dan latihan, pembinaan fisik dan kesehatan serta intergrasi dengan masyarakat. Sampai saat ini Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah telah menyantuni anak-anak yatim piatu sebanyak 35 anak untuk membiayai semua kebutuhan sehari-hari, baik makan, pengadaan pakaian, kesehatan serta pengelolaan. Menggunakan sumber dana dari Pemerintah Daerah Kota Semarang, donatur masyarakat (tetap/isidentil), swadana pengurus, usaha ekonis produktif serta mendapat bantuan rutin dari

36 yayasan Fathul Qorib Semarang. Semua jenis kegiatan di Panti Asuhan dipusatkan untuk kepentingan anak asuh sendiri. Panti asuhan berperan untuk menciptakan kondisi sebuah keluarga yang rukun dan utuh sekaligus sebagai pengganti keluarga di rumah. Di lingkungan Panti asuhan, anak asuh dilatih untuk hidup disiplin dan jujur. Disiplin disini berarti mentaati segala macam peraturan-peraturan yang berlaku di panti asuhan. Selama anak asuh berada dalam bimbingan dan didikan panti asuhan, anak asuh tidak dikenakan biaya apapun. Semua kebutuhan anak asuh menjadi tanggung jawab panti asuhan. 1. Latar belakang berdirinya Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang a. Membantu anak yatim piatu dalam rangka memberikan bekal pendidikan, khususnya pendidikan ilmu agama Islam dan tidak kalah utama adalah untuk syi ar Islam. b. Menyiapkan generasi muda Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT. c. Membantu dan memberikan pelayanan kepada anak asuh/yatim piatu maupun anak terlantar, dengan membimbing dan mendidik mereka ke arah perkembangan pribadi yang wajar dan benar serta memberikan kemampuan ketrampilan kerja, sehingga diharapkan mereka dapat hidup mandiri secara layak, penuh tanggung jawab bagi diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. d. Memberikan bekal dasar ilmu pengetahuan agama dan ilmu-ilmu lainnya agar manjadi anak yang soleh dan solehah, berakhlakul karimah, bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa dan negara.

37 (Wawancara dengan ustadz Subakir selaku pengurus Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang ). 2. Visi, misi dan tujuan Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Visi : Terwujudnya perlindungan dan pelayanan sosial yang profesional dan ramah anak, sebagai percontohan dalam pemenuhan hak-hak anak asuh menjadi anak yang bertaqwa, berakhlakul karimah dan terampil dalam hidup masyarakat. Misi : - Memberikan perlindungan, pemenuhan kebutuhan dasar dan hak anak untuk kepentingan terbik kepada anak asuh - Pendampingan layanan sosial masyarakat, korban bencana, kekerasan, perlakuan salah dan anak berhadapan dengan hukum - Memberikan layanan pendidikan dan keterampilan pada anak asuh - Memberikan pengetahuan dan membiasakan kehidupan yang religius di Panti Asuhan dan dalam kehidupan sehari-hari - Fasilitas tumbuh kembang, motivasi dan kemampuan orang tua, keluarga dan masyarakat dalam perlindungan dan perkembangan hak asuh anak.

38 Tujuan : Membantu dan menyiapkan generasi Islam yang mandiri, bertaqwa kepada Allah SWT, berpengetahuan agama dan ilmu lainnya agar menjadi anak yang berguna bagi agama, orang tua, bangsa dan negara. 3. Tugas Pokok dan fungsi Panti Asuhan a. Tugas Panti Asuhan Tugas pokok panti asuhan adalah menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial kepada anak asuh yang meliputi asuhan dan perlindungan, perawatan, sosialisasi dan pengembangan, penitipan anak, penyaluran dan pembinaan lanjut. b. Fungsi Panti Asuhan - Pelaksanaan penerimaan meliputi registrasi, persyaratan administrasi, penempatan dalam panti dan penitipan. - Pelaksanaan perawatan, pemeliharaan serta asuhan, dan perlindungan sosial. - Pelaksanaan assesment meliputi penelaahan, pengungkapan, pemahaman masalah, dan potensi. - Pelaksanaan pembinaan fsik dan kesehatan, bimbingan mental, sosial pendidikan non formal dan pengembangan kepribadian. - Pelaksanaan sosialisasi meliputi kemampuan bermasyarakat, kehidupan dalam keluarga dan kesiapan pendidikan.

39 - Pelaksanaan penyaluran dan pembinaan lanjut meliputi penempatan anak, monitoring, konsultasi, pemantapan dan tindak lanjut. 4. Sarana dan Prasarana Panti asuhan Baitus Salam Kota Semarang memiliki sarana dan prasarana untuk memudahkan aktifitas anak asuh sebagai berikut: a. Asrama - Kamar tidur anak asuh sebanyak lima kamar dan masingmasing kamar dilengkapi dengan almari untuk pakaian dan tempat tidur untuk masing-masing anak. - Kamar tidur pengasuh dan pengurus terdiri dari 4 kamar di lengkapi dengan meja, kursi dan almari. - Aula sebagai tempat pelaksanaan kegiatan di Panti Asuhan - Kamar mandi untuk anak asuh. - Kamar mandi untuk pengasuh dan pengurus. - Kamar mandi untuk tamu. - Sumur, ledeng dan tempat cuci yang cukup memadai. b. Fasilitas pendidikan - Ruang belajar - Perpustakaan - Peralatan pembinaan keterampilan

40 c. Tempat ibadah Panti Asuhan Baitus Salam memiliki mushola yang cukup memadai untuk menampung anak asuh. d. Fasilitas kantor - Satu buah komputer - Satu buah mesin printer - Dua buah lemari arsip e. Fasilitas dapur - Ruang masak yang dilengkapi dengan peralatan dapur - Gudang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan bahan baku. - Tempat cuci piring dan alat masak lainnya. - Ruang makan - Peralatan makan dan alat-alat untuk memasak f. Sarana transportasi Panti Asuhan Baitus Salam memiliki satu buah mobil dan satu buah motor sebagai alat transortasi untuk membantu pelaksanaan suatu kegiatan. g. Sarana informasi dan telekomunikasi - Telepon - Surat kabar - Satu unit televisi

41 - Satu unit radio tape (Wawancara dengan pengasuh Panti asuhan, Bapak Zubaidi abdillah) B. Penerapan fungsi-fungsi manajemen dakwah di Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Penerapan manajemen pada Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang dimaksudkan adalah bagaimana Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang untuk mempraktekkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu empat fungsi pokok manajemen: 1. Penerapan perencanaan (planning) Sejak berdirinya Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang telah mulai dipikirkan tentang arti pentingnya perencanaan bagi keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Dalam rangka melaksanakan program kerja, Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang telah menyusun rencana kerja jangka panjang dan rencana kerja jangka tahunan. a. Rencana kerja jangka panjang Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Rencana jangka panjang Panti Asuhan dilaksanakan secara bertahap. Adapun tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas iman, kualitas hidup, kualitas bekerja dan kualitas berfikir manusia Islami sehingga terwujud landasan yang kuat untuk membangun generasi Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, berpengetahuan agama dan ilmu lain-lainnya (Wawancara dengan Bp. K.H. Zubaidi

42 Abdillah, Spd.i selaku Pengasuh yayasan panti asuhan Baitus Salam Kota Semarang ). Rencana kerja jangka panjang merupakan rencana kerja untuk kurun waktu 5 tahun. Maksudnya untuk memberikan pedoman arah kepada semua jajaran pengurus yayasan dalam menggerakkan roda organisasi dan pelaksanaan program kerja yang telah ditetapkan bersama. Rencana kerja jangka panjang ini merupakan garis-garis besar perencanaan program yang perlu dijabarkan ke dalam rencana operasional dan berfungsi sebagai ukuran penilai dalam rangka pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan dalam setiap kurun waktu kepengurusan lima tahunan. Adapun bentuk yang dikembangkan dalam rencana kerja jangka panjang Yayasan Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang adalah: - Menyelenggarakan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kalangan, baik perseorangan, lembaga, perhimpunan, pemerintah maupun swasta. - Berperan aktif dalam kegiatan pengembangan pendidikan dan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa, khususnya umat Islam yang kurang mampu dan yatim piatu. - Menyelenggarakan kegiatan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan martabat anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

43 b. Rencana kerja jangka tahunan Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Rencana kerja jangka tahunan ini dibagi dalam beberapa kegiatan, antara lain : (1) Kegiatan harian - Jamaah sholat 5 Waktu - Tadarusan al Qur an - Proses belajar mengajar anak asuh di sekolah masingmasing - Penerimaan kunjungan tamu baik perorangan maupun instansi - Piket menurut jadwal masing-masing kelompok (2) Kegiatan mingguan - Kerja bakti setiap hari minggu - Khitobah setiap hari selasa - Mujahadah setiap hari jum at - Dzibaan setiap hari kamis - Keterampilan memasak setiap hari rabu (wawancara dengan ustadz sudirman al hafidz S.Pd.i, selaku pengasuh Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang). (3) Kegiatan bulanan - Evaluasi bulanan pengasuh dan anak asuh minggu ke I - Pemeriksaan kesehatan

44 - Pengajian rutin bulanan minggu ke IV (4) Kegiatan tahunan - Ziarah walisongo - Halal bi halal - Pembekalan untuk kemandirian anak asuh Dengan perencanaan tersebut pengurus Panti berusaha agar kegiatan-kegiatan di Panti Asuhan Baitus Salam dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2. Penerapan pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang terdiri dari serangkaian kerjasama, tindakan membagi tugas menempatkan personil serta menghubungkan diantara mereka agar tercipta suasana yang harmonis dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Pengorganisasian di panti sudah berjalan sejak berdirinya panti, hal ini terbukti dengan sudah adanya pembagian kerja antara pengurus dan anak asuh. Mengenai kepengurusan panti ditentukan dan dipilih berdasarkan musyawarah. Pergantian pengurus bersifat kondisional, kepengurusan terdiri dari beberapa orang dengan struktur kepengurusan sebagai berikut: Ketua Sekretaris Bendahara : K.H Zubaidi Abdillah, Spd.i : Ahmad Basoir : Hj. Siti Aminah

45 Anggota : c. Bidang Pendidikan - Ustadz Subakir d. Bidang Pembinaan akhlak dan keterampilan - Ustadz Sudirman Al hafidz Spd.i - Ustadz Dhiqron Abdullah e. Bidang Usaha Mandiri dan Kerumahtanggan - Kyai Usman - Ustadz Arifin Adapun pembagian tugas sesuai dengan struktur kepengurusan sebagai berikut: a. Ketua/Pengasuh Panti - Memonitor kegiatan anak asuh setiap hari - Mengadakan pembinaan anak asuh sebulan sekali dan setia saat jika diperlukan - Mengatasi kerja kesekretariatan dan keuangan - Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan - Mempertanggungjawakan pelaksanaan program kerja b. Sekretaris - Mewakili ketua sepanjang mandat yang diterima - Memimpin tugas kesekretariatan - Mengatur pembukuan bersama bendahara mengenai keuangan - Bertanggung jawab kepada Ketua/Pimpinan Panti

46 c. Bendahara - Mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan atas persetujuan pengasuh panti. - Membuat dan mempertanggungjawabkan pembukuan keuangan. - Bertanggungjawab kepada pengasuh panti d. Anggota-anggota - Melaksanakan kegiatan sesuai dengan pedoman kegiatan - Setiap kegiatan harus sepengetahuan Pimpinan Panti Demi tercapainya suasana kerja yang harmonis, dibutuhkan keihlasan dari setiap personil. Dalam rangka penciptaan tujuan tersebut, pada anak didik/anak asuh selalu dibina dan diproses secara terus menerus dengan berbagai aktifitas kegiatan di Panti asuhan. Untuk menjaga keikhlasan dalam melaksanakan tugas para anak asuh/didik tidak boleh memilih tugas sesuai dengan keinginannya. 3. Penerapan penggerakan (Actuating) Penggerakan harus merupakan gerak tumbuhnya iman, sehingga dengan demikian semakin banyak melakukan aktivitas semakin tumbuh imannya. Oleh karena itu segala aktivitas/kegiatannya hanya didasarkan atas ibadah kepada Allah. Fungsi penggerakan di Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang dilakukan oleh Ketua/Pimpinan/Pengurus Panti/Yayasan, dalam hal ini Pimpinan/Pengurus memberikan bimbingan dan motivasi langsung

47 kepada anak asuh serta memberikan keteladanan dalam kegiatankegiatan. Bila melihat aktivitas dengan motivasi selain iman, maka Pimpinan/Pengurus segera menegur dan meluruskan. Kegiatan-kegiatan di asrama Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang, meliputi : a. Meningkatkan kualitas pendidikan b. Pembinaan akhlak dan keterampilan c. Meningkatkan wawasan usaha mandiri dan kerumahtanggaan. Kegiatannya meliputi : (1) Kegiatan harian - Jamaah sholat 5 Waktu Sholat jamaah ini dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan. Tujuannya agar meningkatkan keimanan dan mencegah terhadap perbuatan munkar. - Tadarusan al Qur an dan Tadarusan al Qur an dilaksanakan setelah jamaah sholat magrib dan jamaah sholat subuh. Tujuannya agar anak asuh fasih dalam membaca al Qur an dan makna yang terkandung di dalamnya. - Proses belajar mengajar anak asuh di sekolah masingmasing Anak asuh di Panti Asuhan Baitus Salam diwajibkan belajar di sekolah sampai dengan tingkat

48 menengah atas atau SMA. Tujuannya sesuai dengan tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. - Penerimaan kunjungan tamu baik perorangan maupun instansi Adanya penerimaan tamu terhadap tamu yang datang biasanya tamu tersebut sekedar silaturrahim dan memberikan sedekah namun ada juga yang memiliki hajat agar diberikan do a. - Piket kebersihan menurut jadwal masing-masing kelompok Mengenai kebersihan memang sudah terjadwal menurut kelompoknya masing-masing biasanya menyapu halaman dan kamar, menyapu aula dan mengepelnya, mencuci peralatan dapur dan makan. Tujuannya agar anak asuh mampu untuk hidup mandiri. (2) Kegiatan mingguan - Kerja bakti setiap hari minggu Dalam kegiatan kerja bakti semua anak asuh terlibat dalam kegiatan ini. Tujuannya agar anak asuh memiliki sikap kebersamaan.

49 - Khitobah setiap hari selasa Dalam kegiatan ini anak asuh mendapatkan giliran bergantian setiap hari selasa dan dilaksanakan setelah sholat isya. Tujuannya untuk melatih mental anak asuh dalam berpidato agar kelak ketika terjun di masyarakat sudah tidak kaku lagi. - Mujahadah setiap hari jum at Kegiatan ini dilaksanakan setelah shalat isya setiap hari jumat yang di pimpin langsung oleh Bapak Zubaidi Abdillah selaku pengasuh panti. Tujuan diadakannya kegiatan rutin mujahadah ini adalah untuk membersihkan hati dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. - Dzibaan setiap hari kamis Dalam kegiatan ini anak asuh bersama-sama membaca kitab dziba. Tujuannya untuk mengenalkan anak asuh terhadap kitab dziba supaya mencintai dan mengagungkan Nabiyullah Muhammad SAW. - Keterampilan memasak setiap hari rabu Kegiatan ini dianjurkan untuk anak asuh putri. Tujannya adalah apabila sudah dewasa nanti mereka bisa memasak untu dirinya sendiri dan lebih bisa menghargai pentingnya makanan rumahan. Keterampilan dalam memasak ini juga bisa meningkatkan rasa percaya diri

50 dan kemandirian dalam diri anak asuh. (wawancara dengan ustadz sudirman al hafidz Spd.i, selaku pengurus Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang). (3) Kegiatan bulanan - Evaluasi bulanan pengasuh dan anak asuh minggu ke I Evaluasi bulanan ini diadakan rutin setiap bulan yang diikuti seluruh warga di dalam Panti Asuhan, baik pengasuh, pengurus maupun anak asuh. Tujuannya adalah sekedar sharing setiap kegiatan yang dilaksanakan selama satu bulan yang telah dilaksanakan. Apakah ada hambatan atau ada hal-hal yang perlu untuk diperbaiki, kemudian dibicarakan dengan jalan musyawarah untuk ditemukan solusinya. - Pemeriksaan kesehatan Setiap awal bulan dokter dari puskesmas Pedurungan datang ke panti asuhan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada anak asuh. standar pemeriksaan yang dilakukan seperti: riwayat kesehatan, pengukuran berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan penglihatan dan pendengaran, pemeriksaan fisik, imunisasi untuk balita, informasi tentang nutrisi dan pemeriksaan gigi.

51 - Pengajian rutin bulanan minggu ke IV Pengajian bulanan di lakukan setiap hari kamis di minggu pertama yang di pimpin langsung oleh pengasuh panti asuhan. (4) Kegiatan tahunan - Ziarah walisongo Ziarah walisongo diadakan setiap akhir tahun. Diikuti seluruh warga panti asuhan. Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk mengingatkan akhirat dan kematian, sehingga dapat memberikan dampak yang positif dalam kehidupan juga untuk menghidupkan sunnah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. - Halal bi halal Halal bi halal dilaksanakan diawal bulan syawal atau di hari-hari berikutnya yang masih hangat dengan nuansa idul fitri. Hal ini dilakukan oleh semua yang tinggal di panti asuhan, tujuan halal bi halal ini adalah untuk mengharmonisasikan hubungan kekerabatan antar sesama baik pengasuh pengurus maupun anak asuh. - Pembekalan untuk kemandirian anak asuh Pembekalan kemandirian anak asuh dilakukan setiap awal tahun. Hal ini bertujuan untuk membangun potensi yang dimiliki anak asuh yang mandiri agar kelak selepas

52 dari panti asuhan, anak asuh siap terjun ke dalam masyarakat. 4. Penerapan pengawasan (controlling) Pengawasan yang baik adalah suatu pengawasan yang dapat mencegah kemungkinan terjadinya berbagai bentuk penyimpangan, kesalahan ataupun penyelewengan. Guna mencegah hal tersebut, perlu dilakukan pengawasan secara rutin dengan disertai pula adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan. Yakni dengan cara memperingatkan apabila terjadi adanya penyimpangan dalam melaksanakan tugas. Untuk memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi, artinya bahwa adanya pengawasan haruslah dapat diusahakan cara-cara tindakan perbaikan terhadap penyimpangan atau kesalahan tersebut, agar tidak berlarut-larut yang dapat mengakibatkan kerugian. Penerapan pengawasan pada Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang adalah usaha untuk memantau kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan. Pengawasan di Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang dilakukan oleh pengasuh Panti Asuhan. Bentuk pengawasan ada 2 macam yaitu: a. Pengawasan yang bersifat formal Penilaian yang bersifat formal adalah penilaian terhadap para anak asuh/anak didik di sekolah. Penilaian ini dilakukan oleh sekolah yang bersangkutan berupa Laporan Akhir Tahun (Raport)

53 b. Pengawasan yang bersifat non formal Penilaian yang bersifat non formal adalah penilaian terhadap segala aktivitas yang dilakukan Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang (wawancara dengan bapak zubaidi abdillah, selaku pengasuh Panti Asuhan). C. Faktor pendukung dan penghambat 1. Faktor Pendukung Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang meliputi : a. Dimilikinya sumber daya manusia yang mumpuni Sumber daya manusia yang mumpuni adalah sumber daya manusia yang memiliki iman, ilmu, ketrampilan dan mental kuat. Sehingga menjadi generasi yang mampu tampil dengan kondisi prima dalam menghadapi berbagai macam tantangan untuk menyongsong kejayaan umat. b. Dukungan dari masyarakat Adanya dukungan dari masyarakat Kota Semarang pada umumnya, umat Islam pada khususnya merupakan hal yang sangat membantu dalam kelangsungan hidup panti asuhan. Tanpa adanya dukungan dari masyarakat, Panti Asuhan Baitus Salam sulit berkembang. Oleh karena itu keberadaan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan.

54 2. Faktor Penghambat Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang meliputi: a. Masalah tempat Asrama Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang Jawa Tengah yang terletak dijalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang selama ini digunakan sebagai tempat tinggal bagi para anak asuh serta tempat melakukan aktifitasnya kini terasa sarat menampung beban kegiatan. Jumlah warga penghuni di tempat ini yang tidak seimbang dengan daya tampung yang dimiliki. Apalagi perkembangan panti asuhan menuntut tidak hanya kebutuhan psikologis dan rasa aman semata, tetapi kebutuhan pendidikan para anak asuh perlu mendapatkan perhatian yang serius dari seluruh penghuni panti. b. Masalah dana. Masalah utama yang dihadapi Panti Asuhan Baitus Salam adalah keterbatasan dana. Seluruh biaya kehidupan para anak asuh, dari makan, pakaian, peralatan belajar dan lain-lain ditanggung oleh panti asuhan. Adanya keterbatasan dana yang dimiliki Panti Asuhan Baitus Salam Kota Semarang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Mau tidak mau pengasuh panti asuhan bersama dengan pengurus pontang-panting untuk mencari donatur dan sumbangan dari warga.