Mempersiapkan Guru Untuk Mengajar Fisika Dengan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Empat Pilar Pendidikan Dengan Aplikasi Spreadsheet

dokumen-dokumen yang mirip
POTRET PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DI SMA. Ahmad Fauzi, Supurwoko, Edy Wiyono 1) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN SIMULASI GERAK PELURU DENGAN APLIKASI SPREADSHEET Ahmad Fauzi 1)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DASAR I BERBASIS SPREADSHEET DENGAN PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DASAR I BERVISI SETS DENGAN APLIKASI SPREADSHEET

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SPREADSHEET EXCEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BEKERJA SAMA SISWA

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian


BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada awalnya, kemampuan dasar yang dikembangkan untuk anak didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum 2013 dimana pembelajaran ini dikemas

BAB I PENDAHULUAN. lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah proses belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terdahulu yang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut:

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Memahami bentuk penyajian fungsi

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MERENCANAKAN EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X-3 SMA NEGERI 1 SIMO

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini komputer telah dan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus-menerus, bahkan dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

BAB I PENDAHULUAN. berimplikasi pada semua guru yang memiliki tanggung jawab untuk. atas diantaranya adalah siswa harus memiliki kemampuan dalam

2015 PENGEMBANGAN KREATIVITAS MAHASISWA CALON GURU KIMIA DALAM MENDESAIN PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI PADA TEMA BANJIR MELALUI KEGIATAN PEMODELAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran penting dalam membina kehidupan masyarakat menuju masa depan yang lebih baik.


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum belief diartikan sebagai keyakinan atau kepercayaan diri terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 31, Nomor 2 April Juni 2016

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. boleh dikatakan pondasi atau gerbang menuju pendidikan formal yang lebih

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 IMOGIRI TAHUN 2014 Wukirsari, Imogiri, Bantul

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran akan terlaksana dengan baik ketika siswa sudah belajar

BAB I PENDAHULUAN. untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi yang dimiliki anak didik termasuk

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PRAKTIKUM INKUIRI TERBIMBING PAD A TOPIK SEL ELEKTROLISIS

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN THE READING PROCESS DALAM PEMBELAJARAN 1

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS HANDS ON ACTIVITY PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS MICRO TEACHING

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Alfiyatul Fajar K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan, terakhir kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada tahun 2004

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Suryosubroto, 2009:2).

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Sebagian besar karakter materi fisika merupakan konsep-konsep abstrak atau

Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber daya manusia karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. IPA merupakan mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. perlu dikuasainya matematika oleh siswa. Matematika merupakan ilmu universal

Dasar Berpikir melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif & menyenangkan (PAIKEM); menerapkan pendekatan ilmiah ( scientific

Transkripsi:

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 46 Mempersiapkan Guru Untuk Mengajar Fisika Dengan Model Pembelajaran Fisika Berbasis Empat Pilar Pendidikan Dengan Aplikasi Spreadsheet Ahmad Fauzi 1, Supurwoko 2, Edy Wiyono 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta E-mail: fauziuns@gmail.com 1, supurwoko@yahoo.com 2, edy_mipa@yahoo.co.id 3 Abstrak Banyak hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru dipengaruhi oleh pelatihan yang pernah dialami guru. Beberapa aspek yang diharapkan akan muncul dari proses pelatihan adalah atensi, retensi dan reproduksi. Oleh karena itu, langkah yang dilakukan untuk menyiapkan guru agar dapat mengajar fisika dengan model dengan aplikasi Spreadsheet adalah dengan mengadakan pelatihan. Pelatihan diselenggarakan untuk menyamakan persepsi dan membekali calon guru model yang dilibatkan dalam penelitian pengembangan model pembelajaran fisika SMA berbasis. Calon guru model terdiri atas dua mahasiswa Pendidikan Fisika dan tiga orang guru Fisika SMA. Pelatihan meliputi beberapa kegiatan seperti: sosialisasi kurikulum 2013, sosialisasi model, dan sosialisasi model pembelajaran fisika berbasis, pemberian contoh penyusunan perangkat pembelajaran, dan simulasi pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis RPP, LKS, alat evaluasi, kemampuan guru dalam mensimulasi perangkat pembelajaran dan kemampuan guru dalam menggunakan Spreadsheet dalam pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pelatihan berhasil menyamakan persepsi tentang model pembelajaran fisika SMA berbasis. Kata kunci : pelatihan, empat pilar pendidikan, Spreadsheet. I. Pendahuluan Hasil analisis terhadap kurikulum fisika tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan SMA menunjukkan bahwa kegiatan laboratorium sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan pembelajaran. Hal tersebut cukup beralasan karena dengan adanya kegiatan laboratorium, maka standar kompetensi lulusan SMA yakni sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dapat tercapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan metode inkuiri yang dikembangkan oleh Wiyanto, dkk dengan aspek learning to do, learning to live together, learning to know, dan learning to be masih sangat sesuai dengan kurikulum 2013. Namun demikian, model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan ini perlu disempurnakan. Model yang dikembangkan oleh Wiyanto, dkk menitikberatkan kegiatan laboratorium yakni inkuiri dalam pembelajarannya, padahal tidak semua materi fisika dapat dipraktekkan melalui kegiatan laboratorium seperti inkuiri, baik karena sifatnya yang abstrak, sulitnya memperoleh bahan, maupun sifat percobaan yang berbahaya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Spreadsheet dapat digunakan sebagai simulasi untuk merepresentasikan model, melakukan eksperimen, melakukan komputasi, dan melaporkan hasil (Lane dan Peres, 2006 ; Seila, 2005; Pyper, 2003 ; 2006; Jonassen, 1996). Berdasarkan hasil penelitian awal menunjukkan bahwa pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan belum sepenuhnya diterapkan di sekolah. walaupun guru dan memiliki persepsi yang positif terhadap pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan, namun karena banyak kendala yang dihadapi, guru belum mampu menerapkan model pembelajaran fisika berbasis empat pilar secara utuh. Tuntutan kurikulum 2013, dimana proses pembelajaran harus mampu menghasilkan insan indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dengan demikian penguatan penerapan model berdasarkan kurikulum 2013 dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan bagi guru dan calon guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan tersebut. Model pembelajaran fisika Sekolah Menengah Atas berbasis empat pilar pendidikan

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 47 dengan aplikasi Spreadsheet ini tercermin dari perangkat pembelajaran (rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan alat evaluasi). Silabus pembelajaran sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran tidak dikembangkan berdasarkan pertimbangan isi Permendiknas No 81 A tahun 2013 lampiran 4 yang menyatakan bahwa silabus akan dikembangkan secara nasional bukan disusun oleh guru. rencana pelaksanaan pembelajaran disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran. Pelatihan model pembelajaran fisika berbasis menggunakan terori pemodelan tingkah laku yang dikembangkan oleh Albert Bandura (Wiyanto, 2007). Adapun model pelatihan yang dilakukan adalah dengan memberikan contoh, dilanjutkan latihan dan simulasi. Tim peneliti memaparkan perangkat pembelajaran kemudian mensimulasikannya, peserta pelatihan diminta memperhatikan kemudian mendiskusikannya. Setelah itu peserta diminta berlatih membuat perangkat pembelajaran dan mensimulasikannya di depan peserta lain. Pelatihan diselenggarakan di laboratorium Pendidikan Fisika UNS selama lima hari setiap hari jumat, setiap harinya lima jam. Pada pertemuan pertama diadakan presentasi dan diskusi tentang kurikulum 2013 beserta perangkat pembelajarannya, pada pertemuan kedua diadakan presentasi dan diskusi tentang model pembelajaran empat pilar pendidikan yang dikembangkan oleh Wiyanto, dkk serta model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan yang sedang dikembangkan beserta perangkat pembelajaran yang dikembangkan, pertemuan ketiga diadakan pelatihan penggunaan Spreadsheet Excel, dan pada pertemuan keempat dan pertemuan kelima, peserta diminta membuat perangkat pembelajaran secara individual kemudian mensimulasikannya di depan peserta lain yang berperan sebagai siswa. II. Pembahasan Tujuan utama dari pelatihan adalah penyamaan persepsi tentang model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi Spreadsheet dan rencana pengembangan modelnya. Berdasarkan pertimbangan belum semua guru telah mendapat pelatihan tentang kurikulum fisika SMA 2013, maka pada pertemuan pertama, pelatihan difokuskan pada sosialisasi kurikulum 2013 dan perangkat pembelajarannya. Pada pertemuan ini, peneliti membuat rencana pembelajaran gaya pegas, lembar kerja siswa dan alat evaluasinya. Pada pertemuan kedua, peneliti membuat rencana pembelajaran, lembar kerja siswa dan alat evaluasi dengan menggunakan model dengan aplikasi Spreadsheet. Pada pertemuan kedua ini, materi yang dilatihkan adalah gaya pegas dengan harapan peserta dapat membedakan model pembelajaran dan perangkat pembelajaran dengan kurikulum 2013 secara umum dan model dengan aplikasi Spreadsheet. Pada pertemuan ketiga, peneliti membuat perangkat pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi Spreadsheet untuk materi yang sulit dipraktekkan secara langsung yakni materi pelayangan gelombang. Setelah peserta mendapat gambaran tentang materi ini, pelatihan dilanjutkan dengan pelatihan penggunaan Spreadsheet Excel. Pada pertemuan keempat dan kelima, diadakan evaluasi terhadap perangkat pemeblajaran yang dibuat peserta beserta hasil simulasinya. Data penilaian terhadap rencana pembelajaran, LKS, Evaluasi, kemampuan penggunaan Spreadsheet dan proses simulasi pembelajaran disajikan pada tabeltabel berikut. Tabel 1. Hasil Penilaian Rencana Pembelajaran Kelengkapan penulisan identitas RPP 5 Kelengkapan penulisan kompetensi inti 5 Kesesuaian pemilihan kompetensi dasar dengan topik 4,7 Kesesuaian perumusan indikator pencapaian kompetensi dasar 4,3 Kesesuaian perumusan tujuan pembelajaran dengan indikator pencapaian kompetensi 3,3 Pemilihan materi pembelajaran 4,3 Kesesuaian antara metode pembelajaran dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa 4,3 Pemilihan media pembelajaran 4,7 Pemilihan alat/bahan 4,7 Penentuan sumber belajar 3,3 Kejelasan skenario pembelajaran 3,3 Kejelasan cara-cara mendorong partisipasi siswa melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan 3,3 Penentuan jenis/teknik penilaian 3,3 Pemilihan bentuk instrumen dan instrumen 3,3 Pedoman penskoran 4,3

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 48 Berdasarkan tabel 1 dapat dikemukakan bahwa pelatihan berhasil meningkatkan kemampuan peserta dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengintegrasikan empat pilar pendidikan dengan aplikasi Spreadsheet. Beberapa aspek kemampuan guru masih dalam kategori sedang sehingga perlu ditingkatkan. Pada perumusan tujuan pembelajaran, aspek sikap belum dikemukakan secara detail, guru lebih berfokus pada aspek pengetahuan dan ketrampilan. Kurikulum 2013 memang belum menetapkan buku yang akan digunakan, sehingga guru masih menggunakan buku yang mengacu pada kurikulum KTSP, guru belum menggunakan buku-buku teks atau sumber-sumber ilmiah dari internet sebagai sumber belajarnya. Pada skenario pembelajaran, guru hanya menuliskan pokok-pokok inti pembelajaran seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, tidak dijelaskan lebih detail kegiatan-kegiatan yang mendukung inti pembelajaran. Pada aspek penilaian, guru belum menuliskan aspek penilaian sikap siswa sehingga otomatis kelengkapan penilaiannya kurang. Untuk penilaian LKS (Lembar Kerja Siswa) yang dibuat guru secara lengkap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Hasil Penilaian LKS Kesesuaian LKS dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4 Keruntutan langkah-langkah percobaan 4,7 LKS merangsang kemandirian dan kreativitas siswa 3,7 Petunjuk penggunaan Spreadsheet dalam LKS 3,3 Integrasi pilar learning to do dalam LKS 4,7 Integrasi pilar learning to live together dalam LKS 4,3 Integrasi pilar learning to know dalam LKS 3,7 Integrasi pilar learning to be dalam LKS 3,7 Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa aspek kemampuan guru dalam penyusunan LKS yang perlu ditingkatkan adalah penekanan kreativitas, petunjuk penggunaan Spreadsheet, dan integrasi pilar learning to be. Meskipun sudah menggunakan pembelajaran inkuiri, langkah-langkah praktikum masih cenderung seperti resep membuat masakan. Walaupun siswa diarahkan membuat hipotesis, namun guru cenderung mengarahkan siswa menguji hipotesis dengan menggunakan cara-cara yang ditetapkan guru. Pada LKS, petunjuk penggunaan Spreadsheet untuk menganalisis data juga masih minim, siswa hanya di arahkan membuat tabel dan grafik, petunjuk pemanfaatan grafik sebagi alat bantu pengolah data belum diberikan secara lengkap. Sedangkan hasil penilaian alat evaluasi yang dibuat guru secara lengkap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 3. Hasil Penilaian Alat Evaluasi Evaluasi pilar learning to do 4 Evaluasi pilar learning to live together 4 Evaluasi pilar learning to know 4,7 Evaluasi pilar learning to be 3,3 Kesesuaian evaluasi dengan tujuan yang hendak dicapai 3,7 Kesesuaian evaluasi dengan kurikulum 3,7 Evaluasi dilengkapi dengan kisi-kisi 4 Alat evaluasi dilengkapi dengan pedoman penskoran dan kunci jawaban 4,7 Berdasarkan tabel 3 dapat dikemukakan bahwa pada aspek pembuatan alat evaluasi, aspek yang perlu ditingkatkan adalah aspek evaluasi learning to be. Hal ini terjadi karena guru lebih berfokus pada aspek pengetahuan dan ketrampilan saja. Setelah guru membuat perangkat pembelajaran, selanjutkan secara bergantian guru mensimulasikan perangkat pembelajaran yang dibuat pada peserta pelatihan yang lain. Pada simulasi ini, peneliti dan guru yang menjadi peserta pelatihan berperan sebagai siswa. Hasil penilaian simulasi mengajar secara lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 4. Hasil Pengamatan Simulasi Mengajar Guru mempersiapkan media pembelajaran dengan tepat 4,7 Guru melakukan kegiatan apersepsi 4,3 Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa melakukan kegiatan mengamati dan menanya 4,7 Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran kepada siswa 4,7 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 4,7 Guru melaksanakan pembelajaran secara runtut 4,3 Guru menstimulasi kreativitas siswa selama pembelajaran 4,3 Guru memberikan ruang gerak yang luas bagi siswa untuk bekerja ilmiah 3,7 Guru memberikan ruang gerak yang luas bagi siswa untuk bekerja 3,7

Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 49 kelompok Dalam proses pembelajaran terjadi pembiasan-pembiasan bersikap ilmiah 3,7 Guru menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3,7 Guru memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran 4 Guru melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran 4,3 Guru melakukan refleksi/membuat rangkumna dengan melibatkan siswa 4,7 Guru melakukan tindak lanjut, tugas atau pengayaan pada akhir pembelajaran 4,7 Berdasarkan tabel 4 dapat dikemukakan bahwa, pada aspek simulasi pembelajaran, hasil penilaian menunjukkan nilai sedang dan tinggi. Aspek yang perlu ditingkatkan adalah pembelajaran yang dapat memicu dan memelihara keterlibatan siswa seperti pembelajaran yang dapat membiasakan siswa bersikap ilmiah. Salah satu aspek penting yang harus dikuasai guru untuk menerapkan model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi Spreadsheet adalah kemampuan guru menggunakan Spreadsheet dalam menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Untuk menunjang keberhasilan guru menggunakan Spreadsheet, peneliti menyusun tutorial Spreadsheet. Hasil pengamatan kemampuan guru untuk memanfaatkan Spreadsheet dalam pembelajaran fisika yang ditunjukkan saat melakukan melakukan simulasi mengajar disajikan dalam tabel berikut. Tabel 5. Hasil Pengamatan Kemampuan Guru Menggunakan Spreadsheet Mengoperasikan program Spreadsheet Excel 3,7 Menentukan variabel bebas, terikat dan kontrol suatu persamaan fisika 3,7 Menentukan referensi sel 4,3 Menuliskan rumus matematika sederhana 4,7 Menuliskan persamaan fisika dalam Spreadsheet 3,7 Membuat tabel pengamatan 4,7 Menuliskan persamaan fisika dalam Spreadsheet 3,7 Mengcopy data dengan prinsip iterasi 3,7 Membuat grafik 4,7 Menentukan slope 4,7 Menggunakan Trendline 3,3 Memberikan komentar pada suatu sel 3,7 Mengkonversi berbagai satuan fisika 3,7 Kemampuan menggunakan fungsi statistik dasar 4,3 Kemampuan menggunakan fungsi matematik sederhana 4,7 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat disimpulkan bahwa guru memiliki kemampuan yang cukup untuk memanfaatkan Spreadsheet untuk menunjang keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Salah satu kemampuan yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan memanfaatkan Trendline. Meskipun fasilitas Trendline ini tidak mutlak dibutuhkan saat mengolah data percobaan, namun fasilitas ini sangat berguna untuk membantu menganalisis data percobaan III. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Pelatihan model pembelajaran fisika berbasis berhasil menyamakan persepsi guru tentang model model pembelajaran fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi Spreadsheet. Adanya kesamaan persepsi guru tersebut ditunjukkan oleh hasil penilaian RPP, LKS, alat evaluasi, kemampuan guru dalam mensimulasi perangkat pembelajaran, dan kemampuan guru dalam menggunakan Spreadsheet dalam pembelajaran dapat disimpulkan bahwa pelatihan berhasil menyamakan persepsi tentang model pembelajaran fisika SMA berbasis Saran Adapun saran yang dapat diajukan dari hasil penelitian ini adalah perlunya pemahaman guru yang mendalam tentang kurikulum 2013 sebelum menerapkan model pembelajaran fisika berbasis. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada BOPTN 2013 yang telah membiayai penelitian ini melalui hibah unggulan madya. IV. DAFTAR PUSTAKA Doak, R.B. Carter, J.MC. Green, M. Duerden, S. Evan, D. Roedel, R dan Wiliam. Animated Spreadsheets as a Teaching Resource on the Freshman Level.http://cob.jmu.edu/kruck se/research/krucksheetz_spreadsheeta cctheory.pdf (15 Februari 2013). Jonassen, D. Affording Multiple Knowledge Representation for Learning. Pennsylvania state University.ww w.wfu.edu/physics/cel/spreadsheets.html (15 Februari 2013).

Lane, D.M dan Peres, S.C. Interactive Simulation in the Teaching of Statistic: Promise and Pitfalls. http://psych.ri ce.edu/paper/interactive-simulation.pdf (27 Maret 2013 ). Puskur.. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.2013. Puskur., 2013. Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Seila,A.Spreadsheet Simulation.http://www.informat ik.uni_trier.de/~ley/db/indices/atrees/seila:an drew F.html (20 Maret 2013). Wiyanto., Akhmad Sopyan dan Nugroho., 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Sains Berbasis Empat Pilar Pendidikan (Learning to Know, Learning to Do, Learning to Live Together, Learning to Be). Laporan hasil penelitian Hibah Penelitian Tim Pascasarjana HPTP (Hibah Pasca). Semarang: Universitas Negeri Semarang. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 50